Mengenal Simbiosis Mutualisme, Cara Kerja, dan Contohnya

Dalam ilmu biologi, terdapat suatu peristiwa menarik yang sering menjadi bahan penelitian, yaitu simbiosis. Ada sekitar tiga sampai lima jenis simbiosis yang timbul antara beragam makhluk hidup di alam. Namun, hanya ada satu yang memberi keuntungan timbal-balik, yaitu simbiosis mutualisme.

Apa Itu Simbiosis Mutualisme?

1. Ikan Badut dan Anemone
Sumber: Pixabay

Interaksi antara makhluk hidup di alam atau yang kita kenal dengan nama simbiosis ialah suatu hal yang pasti terjadi. Dalam simbiosis, ada dua atau lebih makhluk hidup yang saling memberi sumber daya agar bisa mempertahankan hidup mereka.

Simbiosis mutualisme sering diartikan sebagai suatu hubungan antara dua makhluk hidup yang memberikan manfaat kepada satu sama lain atau timbal-balik. Kedua organisme di alam tersebut akan saling menawarkan sumber daya tanpa berusaha mencelakai rekan simbiosis mereka.

Ciri yang membedakan simbiosis mutualisme dengan yang lainnya adalah adanya hubungan positif yang bersifat timbal-balik atau saling menguntungkan. Kedua makhluk hidup yang bertemu dalam simbiosis itu harus saling melengkapi satu sama lain, tidak boleh bersikap netral atau bahkan saling mencelakai.

Cara Kerja Simbiosis Mutualisme

2. Lumut Kerak dan Jamur
Sumber: Pixabay

Suatu bentuk simbiosis tidak mungkin terjadi dengan sendirinya tanpa ada sebuah pemicu. Meskipun begitu, cara kerja interaksi antar makhluk hidup ini sebetulnya tidak terlalu rumit. Berikut tiga cara kerja simbiosis mutualisme.

1. Adanya Kesempatan Makan dan Berlindung

Adanya simbiosis mutualisme ini bermula dari suatu organisme yang mampu menawarkan sumber makanan kepada organisme lain. Bukan cuma makanan, tetapi juga ruang untuk tinggal dan bersembunyi dari hewan pemangsa, tergantung dari makhluk hidup yang menawarkannya.

Perlu kamu catat bahwa tawaran makanan dan tempat tinggal dari organisme pertama ini haruslah asli atau jujur, bukan perangkap. Jika si makhluk hidup pemberi sumber daya ini memasang perangkap untuk menjebak organisme lain, maka hal ini tidak termasuk interaksi mutualisme.

2. Interaksi dengan Organisme yang Butuh Bantuan

Apabila makhluk hidup pertama sudah menyiapkan sumber daya yang sekiranya bermanfaat, maka tahap kedua adalah menunggu rekan simbiosisnya. Makhluk hidup lain tersebut ialah organisme yang dapat berinteraksi dengan organisme pertama tanpa halangan atau perantara apapun.

Si organisme kedua ini kemudian akan mengambil apapun yang ditawarkan oleh rekan simbiosis yang pertama untuk memenuhi kebutuhannya. Tindakan ini lalu akan menciptakan hubungan erat di mana kedua organisme tersebut menjadi bergantung kepada satu sama lain.

3. Kedua Organisme Kemudian Saling Melengkapi

Sumber daya yang telah diambil oleh si organisme kedua juga harus bisa membawa manfaat kepada makhluk hidup yang menawarkannya. Barulah hubungan ini dapat dikatakan sebagai simbiosis mutualisme, karena kedua makhluk hidup itu saling memenuhi kebutuhan rekan simbiosisnya.

Misalnya saja hubungan antara bunga matahari dan lebah, di mana bunga tersebut memerlukan bantuan lebah untuk proses penyerbukan. Si lebah pun lalu memanfaatkan interaksi ini untuk mendapat sumber makanan untuk dia bawa kembali ke sarangnya.

Contoh Simbiosis Mutualisme di Alam

3. Kupu Kupu dan Bunga
Sumber: Pixabay

Sekarang, inilah waktunya kamu mencari tahu apa saja contoh-contoh simbiosis mutualisme di alam dan siapa para pelakunya. Ada interaksi mutualisme yang umum diajarkan di sekolah dan buku pelajaran, namun ada juga yang baru saja ditemukan oleh ahli biologi.

1. Ikan Badut dan Anemone

Mari kita lihat contoh interaksi pertama yang mempunyai manfaat timbal-balik, yaitu antara ikan badut dan anemone. Ketahuilah bahwa anemone itu bukan tanaman, melainkan sejenis moluska yang suka menempel di dasar laut.

Tentakel-tentakel anemone memiliki sengat kecil yang beracun, tetapi ikan badut bisa tinggal di antara tentakel tersebut. Hal itu karena ikan badut sanggup melapisi sisiknya dengan lendir khusus yang bersifat anti-racun.

Sambil si ikan badut bersembunyi di antara anemone, sambil dia juga membersihkan tentakelnya dari bakteri. Dengan begini, moluska tersebut bisa tetap bersih dan sehat, sementara si ikan badut bisa mendapatkan perlindungan atau tempat tinggal.

2. Kupu-Kupu dan Bunga

Simbiosis mutualisme antara kupu-kupu dan bunga ini juga boleh kita bilang sangat umum dipelajari di sekolah-sekolah. Mungkin itu karena ada banyak sekali jenis bunga yang mengandalkan kupu-kupu sebagai sarana berkembang biaknya.

Benang sari dan putik sebagai alat reproduksi pada segala jenis bunga mengandung butiran serbuk sari sebagai media penyerbukan. Di sekeliling benang sari ini juga ada kandungan zat madu atau nektar yang sangat disukai oleh kupu-kupu.

Setiap kali ada kupu-kupu yang datang untuk makan nektar, serbuk sari dari bunga itu akan menempel pada tubuhnya. Begitu kupu-kupu itu pergi mencari bunga lain, dia akan membawa serbuk sari untuk membantu tanaman berkembang biak.

3. Lumut Kerak dan Jamur 

Kalau contoh simbiosis mutualisme ini mungkin tidak banyak diketahui oleh orang-orang, tetapi ini benar-benar terjadi. Jamur ialah sejenis organisme pembusuk dan suka tinggal di tempat-tempat yang basah dan lembap.

Sementara itu, lumut kerak sebagai organisme tanaman yang sangat kecil juga suka tumbuh di habitat yang lembap. Hanya saja, proses fotosintesis pada lumut kerak membutuhkan nutrisi ekstra selain air dan karbon dioksida.

Untungnya, jamur sanggup melumatkan segala macam organisme mati, seperti daun kering dan buah yang membusuk. Proses ini pun menghasilkan nutrisi yang lumut kerak manfaatkan untuk fotosintesis, yang lalu dapat jamur nikmati bersama.

4. Padi dan Cacing Tanah

Cacing tanah yang manusia anggap menjijikkan ternyata memiliki peran penting dalam menyuburkan ladang pertanian. Setiap kali cacing tanah menggali lubang di tanah, dia sebetulnya sedang membuat sirkulasi udara dan kotorannya juga mengandung nutrisi.

Nutrisi dalam tanah ini berfungsi sebagai makanan untuk padi dan tanaman pertanian lainnya. Para petani pun tak perlu memakai pupuk kimia, sebab unsur hara yang cacing tanah keluarkan dapat menyuburkan padi.

Padi pun nantinya akan menyisakan bagian-bagian yang tak berguna bagi manusia, tetapi dapat dimakan oleh cacing. Nantinya kotoran yang si cacing keluarkan bisa tanaman padi olah menjadi zat makanan tambahan.

5. Kelelawar dan Kantung Semar

Inilah salah satu contoh simbiosis mutualisme yang tergolong baru. Dulunya orang-orang beranggapan bahwa tanaman karnivora berupa kantung semar itu tidak punya hubungan apa-apa dengan makhluk hidup lain.

Ternyata, anggapan itu salah, karena kantung semar memiliki interaksi khusus dengan beragam jenis kelelawar. Getah manis yang berada di bagian perut tanaman ini dapat kelelawar manfaatkan sebagai sumber makanannya.

Sebagai gantinya, kotoran yang kelelawar keluarkan akan jatuh dan terkumpul pada perut kantung semar. Kotoran itulah yang kemudian menjadi zat nutrisi tambahan untuk tanaman ini agar bisa tumbuh besar.

Tertarik untuk Ikut Mempelajari Simbiosis Mutualisme?

Demikian penjelasan seputar simbiosis mutualisme atau interaksi antara makhluk hidup di alam liar yang saling memberikan keuntungan. Tidak ada satu pun organisme yang mampu bertahan hidup tanpa berinteraksi dengan organisme lain. Salah satu caranya ialah dengan memberi manfaat yang bersifat timbal-balik.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page