Strategi Diferensiasi: Pengertian, Aspek, Jenis, Tahapan, dan Contoh

Strategi diferensiasi adalah salah satu upaya yang dapat menjadi pilihan perusahaan dalam memasarkan produknya mengingat pilihan produk di pasaran begitu melimpah yang membuat para konsumen menjadi sulit menentukan pilihan.

Untuk mendapatkan perhatian dari para konsumen, perusahaan haruslah memiliki karakter atau ciri khas yang berbeda dari kompetitor lainnya. Pembedaan inilah yang disebut diferensiasi. Yuk, simak pembahasan lengkapnya pada artikel ini!

Pengertian Strategi Diferensiasi

Dalam konteks berbisnis, diferensiasi (proses pembedaan) adalah strategi yang berguna untuk mempertahankan kesetiaan pelanggan dengan memberikan nilai tambahan kepada konsumen dibandingkan dengan produk umum serupa.

Seperti yang dijelaskan oleh Kotler (2009), salah satu cara perusahaan mencapai keunggulan bersaing adalah dengan menyediakan perbedaan dalam penawaran produk di mata konsumen, melebihi dari penawaran para kompetitor.

Sementara itu, Kartajaya (2010) mengemukakan bahwa diferensiasi merupakan segala upaya perusahaan untuk menciptakan perbedaan dengan kompetitornya. Tentunya hal tersebut dengan maksud memberikan nilai terbaik kepada konsumen.

Ferdinand (2009) juga berpendapat bahwa diferensiasi merupakan strategi yang dapat memberikan nilai bagi pelanggan, menciptakan persepsi yang unik dan positif, serta muncul sebagai bentuk keunikan yang sulit untuk tersaingi.

Secara umum, strategi diferensiasi adalah pendekatan yang diterapkan oleh perusahaan dengan memberikan pelanggan sesuatu yang berkarakteristik unik dan berbeda dari produk milik kompetitor dalam pasar yang sama. Sasaran utama dari penerapan strategi diferensiasi adalah untuk meningkatkan keunggulan kompetitif.

Biasanya, suatu perusahaan akan mencapai ini dengan melakukan analisis terhadap kekuatan dan kelemahan mereka sendiri, memahami kebutuhan pelanggan, dan mengevaluasi nilai keseluruhan yang dapat mereka tawarkan.

Aspek-aspeknya

Dalam diferensiasi, terdapat beberapa aspek-aspek dasar. Adapun aspek-aspek tersebut menurut Kartajaya (2000) adalah sebagai berikut.

1. Content

Dimensi diferensiasi ini berfokus pada “apa” nilai yang perusahaan tawarkan kepada konsumen. Ini mencakup bagian konkret dari diferensiasi dan merupakan penawaran inti produk dan perusahaan kepada konsumen.

2. Context

Aspek ini mengacu pada “bagaimana” perusahaan menyampaikan nilai kepada pelanggan. Ini melibatkan perbedaan mengenai cara perusahaan menyajikan nilai kepada pelanggan, yang membedakan mereka dari kompetitor.

3. Infrastructure

Ini merupakan faktor-faktor yang memungkinkan terwujudnya diferensiasi dalam konten dan konteks.

Aspek ini menyoroti perbedaan dengan kompetitor berdasarkan kemampuan teknologi, keahlian sumber daya manusia, dan kepemilikan fasilitas yang mendukung penciptaan diferensiasi dalam konten dan konteks terkait.

Jenis-Jenis Diferensiasi

Jenis Diferensiasi
Jenis Diferensiasi | Image Source: Freepik

Kotler (2009) berpendapat bahwa ada beberapa jenis strategi diferensiasi, yakni sebagai berikut:

1.  Diferensiasi Produk

Strategi diferensiasi produk merupakan salah satu pendekatan yang memiliki tujuan untuk menampilkan keunikan, keamanan, dan kenyamanan produk agar lebih menarik di mata konsumen. Tentunya ini bermanfaat untuk menjadikan produk tersebut lebih unggul kualitasnya daripada milik kompetitor.

Perusahaan dapat menggunakan berbagai cara untuk mencapai diferensiasi pada produk-produknya. Misalnya saja dengan cara meningkatkan konsistensi, kualitas fisik produk, keandalan, hingga fitur baru yang lebih baik dari sebelumnya.

Pada diferensiasi satu ini, produk haruslah memiliki nilai tambah yang unik dan berbeda. Diferensiasi yang kuat pada suatu produk dapat menjadi ciri khas dari perusahaan.

Keunggulan dalam aspek ini berarti mencapai posisi yang cukup superior dalam pasar yang memungkinkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan itu sendiri. Untuk mencapai keunggulan bersaing, perusahaan juga dapat melakukan peningkatan aset strategis yang sudah ada.

2.  Diferensiasi Kualitas Pelayanan

Diferensiasi kualitas pelayanan membutuhkan kreativitas serta penggabungan elemen pemasaran dari karyawan. Tujuan dari upaya ini adalah untuk memberikan atau memenuhi harapan konsumen dari segi kualitas layanan. Kualitas dalam hal ini adalah cara yang efisien dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan dari konsumen. 

Perusahaan dapat membedakan pelayanan untuk membedakannya dengan para kompetitor. Adapun contoh pelayanan yang dapat menjadi pilihan yaitu layanan pengiriman, pemasangan, pelatihan, perbaikan, dukungan, konsultasi, dan lain-lain.

Pemahaman terhadap kebutuhan konsumen merupakan permulaan yang penting sebelum memberikan kualitas layanan. Setelah itu, barulah perusahaan dapat mengambil perhatian serta menciptakan persepsi konsumen yang positif tentang produk melalui layanan yang berkualitas.

Ini merupakan indikator yang penting dan mendasar dalam penilaian kepuasan konsumen. Perusahaan haruslah bertanggung jawab untuk merencanakan dan memenuhi segala harapan dari konsumen.

3.    Diferensiasi Citra

Konsep diferensiasi citra ini mencakup berbagai macam citra dalam membentuk identitas suatu merek. Beberapa perusahaan mencapai kesuksesannya dalam menjual produk karena memiliki citra yang jelas.

Citra yang jelas memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan posisi yang baik di pasar. Ini karena citra mampu menarik perhatian dari para konsumen dengan lebih mudah.

Sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki citra yang berbeda dengan milik kompetitor. Pastikan konsumen dapat merasakan perbedaan tersebut. Untuk mencapai diferensiasi citra, perusahaan dapat melakukan sponsor atau periklanan. Langkah ini juga cukup efektif untuk membangun ekuitas merek.

Perusahaan yang berhasil membangun mereknya dengan kuat di mata konsumen akan mendapatkan tingkat ekuitas merek yang tinggi. Tentunya ini akan mempengaruhi sekaligus membentuk loyalitas konsumen.

Tahapan Strategi Diferensiasi

Strategi Diferensiasi
Strategi Diferensiasi | Image Source: Unsplash.com

Perlu serangkaian tahapan dalam menciptakan diferensiasi yang kuat serta berkelanjutan. Tahapan-tahapan tersebut menurut Kartajaya (2004) adalah sebagai berikut:

1.  Segmentasi, Penargetan, dan Posisi

Segmentasi pasar, penentuan target konsumen, serta merumuskan posisi produk, merek, dan perusahaan adalah tahap pertama dalam membentuk diferensiasi. Pada tahap segmentasi ini meliputi tentang proses pemetaan pasar dan konsumen.

Setelah melakukan pengelompokan konsumen dari berbagai segmen, barulah dapat menentukan segmen yang akan menjadi target pasar. Perusahaan dapat memahami preferensi konsumen lebih baik dengan memahami target pasarnya. Upaya ini dapat menetapkan posisi perusahaan yang lebih baik di benak konsumen. 

Tidak hanya itu, ini juga dapat membantu perusahaan dalam membentuk diferensiasinya dengan para kompetitor.

2.  Evaluasi Diferensiasi

Tahapan selanjutnya adalah melakukan upaya evaluasi terhadap diferensiasi yang bermanfaat bagi perusahaan. Diferensiasi ini mencakup tentang yang sudah ada maupun potensi di masa yang akan datang.

Tahapan evaluasi dapat menampilkan nilai sumber daya perusahaan serta keunggulan dan kelemahannya dari segi diferensiasi. Tujuan dari evaluasi ini tidak lain adalah untuk membentuk diferensiasi yang lebih baik daripada kompetitor.

3.  Pengujian Diferensiasi yang Berkelanjutan

Selanjutnya, perusahaan dapat melakukan pengujian strategi diferensiasi. Ini berguna untuk melihat apakah diferensiasi tersebut berkelanjutan atau tidak. Pada tahapan ini, perusahaan akan menganalisis potensi dasar diferensiasi, baik itu konten, konteks, dan infrastruktur.

Tingkat potensi ditiru oleh kompetitor yang rendah serta memiliki keunikan yang khas menjadi faktor penting dalam menilai tingkat keberlanjutan diferensiasi. Apabila produk dan merek perusahaan telah memiliki kedua faktor tersebut, ini dapat membuatnya bertahan lebih lama di pasaran.

4. Komunikasi

Tahap selanjutnya adalah komunikasi. Komunikasi bertujuan untuk membangun persepsi yang lebih positif. Penerapan upaya ini bisa dengan memperkenalkan dan mempromosikan diferensiasi perusahaan.

Setiap program komunikasi perusahaan ini haruslah memperlihatkan diferensiasi tersebut. Ini akan memudahkan produk untuk mendapatkan penerimaan yang baik di pasar.

Pasalnya, produk berkualitas sekalipun tidak akan berarti apabila tidak mendapatkan penerimaan yang baik di pasarnya. Jadi, komunikasi tentang diferensiasi kepada target konsumen haruslah efektif.

Ada beberapa kriteria yang dapat perusahaan terapkan ketika melakukan komunikasi diferensiasi, seperti:

  • Menggunakan bahasa yang sederhana dan singkat dalam penyampaiannya agar target pasar mudah memahaminya.
  • Komunikasi diferensiasi harus mempunyai makna sehingga penting untuk melakukan pemilihan kata yang memiliki arti jelas dan relevan.
  • Jangan membuat pasar menjadi bingung dengan komunikasi yang terlalu rumit. Komunikasi ini harus fokus pada keunikan dan perbedaan perusahaan dari para kompetitor.

Contoh-contohnya

Contoh Strategi Diferensiasi
Contoh Strategi Diferensiasi | Image Source: Unsplash.com

Lantas, bagaimana dengan contoh strategi diferensiasi itu sendiri? Berikut ini beberapa contoh penerapannya oleh perusahaan untuk membedakan dan memberikan keunikan tersendiri dari kompetitor:

  1. Melakukan komitmen untuk menjaga keaslian produk yang pembuatannya secara manual dan berciri khas.
  2. Memusatkan perhatian pada pencitraan merek, membangun komunitas pelanggan, dan menawarkan produk mahal yang memiliki daya tahan tinggi serta mempertahankan nilai tinggi tersebut.
  3. Mengadakan acara dan menciptakan aplikasi yang menunjukkan inovasi dalam menjalankan tugas tertentu.
  4. Menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi untuk meningkatkan kualitas layanan produk.

Seberapa Penting Strategi Diferensiasi bagi Perusahaan?

Dengan mengimplementasikan strategi diferensiasi, perusahaan tersebut dapat meningkatkan nilai mereka dan menciptakan keunggulan yang membedakan mereka dari kompetitor.

Perbedaan ini dapat menjadi nilai yang menarik di mata konsumen di mana ketertarikan konsumen ini lah yang dapat membuahkan kesuksesan penjualan produk. Alhasil, perusahaan pun dapat meraih keuntungan atau profit yang lebih daripada kompetitornya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page