Bicara soal suku yang mendiami daerah Sulawesi, pasti jumlahnya akan sangat banyak. Sebab, pulau dengan bentuk seperti huruf K ini memiliki enam provinsi, diantaranya ada Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.
Sebagai salah satu pulau terbesar keempat di Indonesia dan kesebelas yang terbesar di dunia, pulau Sulawesi mempunyai banyak keanekaragaman budaya dan suku bangsa. Lantas, apa sajakah suku yang ada di Pulau Sulawesi? Berikut daftar suku-suku yang ada di Sulawesi.
Daftar ISI
13 Suku yang Mendiami Daerah Sulawesi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total penduduk pulau Sulawesi mencapai 20,34 juta jiwa. Melansir berbagai sumber, ini dia suku yang mendiami daerah Sulawesi:
1. Suku Minahasa
Suku Minahasa merupakan etnis besar di bagian utara Pulau Sulawesi. Tepatnya di Semenanjung Sulawesi yang mencakup 4 Kabupaten, yaitu Kabupaten Minahasa, Minahasa Tenggara, Utara, Selatan, dan 3 kota, yaitu Kota Manado, Bitung dan Tomohon.
Menurut legenda, orang Minahasa percaya, Toar dan Lumimuut adalah nenek moyang mereka, berasal dari ras Mongolische Plooi, yang merupakan campuran antara bangsa Jepang dan Mongolia.
Dalam berkomunikasi sehari-hari, suku Minahasa memiliki beberapa bahasa, yaitu Tombulu, Tonsawang, Tontemboan, Tondano, serta Tonsea.
2. Suku Mongondow
Nama suku ini diambil dari nama kerajaan yang dulu berdiri disana, yakni Bolaang Mongondow. Suku yang mendiami daerah Sulawesi bagian utara ini mayoritas bermukim tidak hanya di Sulawesi Utara, tetapi di sebagian daerah Gorontalo dan negara tetangga, Filipina.
Dalam kesehariannya, orang suku Mongondow berbahasa Mongondow, Bintauna, atau Bolango. Bahasa-bahasa tadi termasuk dalam Rumpun bahasa Filipina. Namun, ada juga yang memakai bahasa Indonesia dan Melayu Manado. Lalu, untuk agama yang banyak dianut adalah Islam, Protestan, Katolik, dan Hindu.
3. Suku Gorontalo
Suku Gorontalo atau dalam bahasa lokalnya disebut Hulontalo, merupakan suku asli Provinsi Gorontalo yang mendiami wilayah utara Sulawesi hingga kawasan Teluk Tomini dan sekitarnya.
Menurut sejarahnya, provinsi ini telah terbentuk 400 tahun lalu dan menjadi salah satu tempat penyebaran Islam di Indonesia Timur. Maka itu, mayoritas suku Gorontalo memeluk agama Islam, namun ada juga yang beragama Protestan.
Dalam berkomunikasi sehari-hari, warga suku Gorontalo berbahasa lokal Gorontalo dan juga bahasa Indonesia. Sementara tradisi yang ada di suku Gorontalo banyak yang mengandung ajaran Islam, salah satunya Molalunga, yaitu wajib memakai pakaian serba putih saat proses pemakaman.
4. Suku Polahi
Suku Polahi mendiami wilayah pedalaman yang sangat primitif. Polahi sendiri berasal dari kata lahi-lahi (sedang dalam pelarian), karena menjadi masyarakat pelarian pada zaman penjajahan Belanda.
Pelarian ini dilakukan, sebab takut dan tidak mau membayar pajak kepada Belanda, maka itu mereka meninggalkan kota dan tinggal di pedalaman hutan. Salah satu lokasinya terdapat di lereng Gunung Boliyohuto di Desa Tamaila Utara.
Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa Gorontalo. Mereka mempercayai Tuhan dengan sebutan Pulohuta, Lati, dan Lausala.
5. Suku Kaili
Suku Kaili merupakan suku yang mendiami daerah Sulawesi, terutama di kawasan Kabupaten Donggala, Sigi, lembah Gunung Nokilalaki, Gawalise, Raranggonau, Kulawi, serta Kota Palu.
Kebanyakan masyarakatnya mendiami sebuah desa di Teluk Tomini. Keunikan yang dimiliki suku Kaili, mereka mengenal lebih dari 20 bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari (bahasa Melayu, Mandar, bahasa Indonesia, dll) serta “bahasa gaul” yang dikenal sebagai bahasa Ledo. Sementara untuk agama yang dianut adalah Islam dan Protestan.
6. Suku Lore
Suku Lore merupakan suku yang mendiami daerah Sulawesi bagian tengah, tepatnya di Kabupaten Poso, Kecamatan Lore Selatan serta Utara. Salah satu yang terkenal di Suku Lore adalah Tari Mo Ende.
Tarian ini semula diciptakan untuk melerai suasana yang kala itu cukup mencekam, sebab kekejaman penjajahan Jepang. Seiring waktu, tarian ini dipakai diberbagai acara keagamaan. Kemudian, menjadi Tari Mo Ende dengan makna sebuah kehidupan remaja yang penuh potensi serta gairah.
7. Suku Tolaki
Suku Tolaki adalah salah satu suku paling besar di kawasan Sulawesi Tenggara. Merupakan suku asli daerah Kabupaten Konawe, Kota Kendari, dan Kabupaten Kolaka. Suku yang mendiami daerah Sulawesi ini diketahui sudah ada sebelum masa peradaban kerajaan di Indonesia.
Terbukti oleh ditemukannya beberapa arkeologi, seperti gua di Konawe bagian utara, Asera, Lasolo, Wiwirano, dan Langgikima. Selain itu, ditemukan pula beberapa artefak seperti alat berburu, tengkorak manusia, guci, gerabah, dan masih banyak lagi.
Bahasa yang sering digunakan suku Tolaki untuk berkomunikasi adalah bahasa Tolaki, yang termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia dan juga bahasa Indonesia. Sementara untuk agama yang dianut masyarakatnya, secara keseluruhan adalah agama Islam.
8. Suku Buton
Suku selanjutnya yang ada di Sulawesi Tenggara adalah suku Buton. Persebaranya meliputi wilayah Kabupaten Baubau, Kabupaten Buton, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Bombana, dan Kabupaten Muna. Suku ini terkenal karena sejarah kesultanannya, sebab menjadi salah satu kerajaan yang disegani penjajah.
Berwilayah di pesisir, membuat masyarakat suku Buton sering disebut sebagai pelaut. Tidak hanya itu, sumber mata pencaharian suku Buton juga banyak di bidang pertanian, seperti singkong, ubi, jagung, pisang, nanas, kelapa, padi dan banyak lagi yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari. Untuk berkomunikasi, masyarakat suku Buton memakai bahasa Cia-cia dan Wolio.
9. Suku Mandar
Suku Mandar merupakan suku asli Sulawesi Barat yang secara persebarannya dapat kamu temui di luar Sulawesi, seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa, Sumatera, dan Malaysia.
Secara historis, suku Mandar secara kultural masih terikat dengan etnis lain yang serumpun di Sulawesi Selatan, seperti Bugis, Makassar, dan Toraja. Istilah Mandar adalah sebuah ikatan antara tujuh kerajaan pesisir dan tujuh kerajaan gunung.
Keempat belas ini saling mengisi dan “Sipamandar” (menguatkan) adalah bentuk sumpah oleh leluhur mereka di Allewuang Batu.
Dalam berkomunikasi sehari-hari, mayoritas memakai bahasa Mandar dan sebagian lainnya memakai bahasa Indonesia. Sementara untuk agama, mayoritas adalah Islam dan sisanya Protestan.
10. Suku Mamasa
Suku Mamasa adalah suku yang mendiami daerah Sulawesi wilayah pegunungan, tepatnya di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat. Mamasa berasal dari kata “mamase”, berarti tanah penuh kasih.
Mayoritas masyarakat Mamasa banyak memeluk agama Kristen aliran Protestan, dan sebagian lainnya Katolik dan Islam. Untuk berkomunikasi, masyarakat Mamasa menggunakan bahasa Mamasa.
11. Suku Bugis
Suku Bugis tergolong dalam suku Melayu Deutero dan terkenal sebagai suku pelaut dan perantau, sebab penduduknya banyak tinggal di pesisir. Maka itu, mereka membuat kapal Pinisi untuk mencari nafkah, mengarungi lautan, serta melancong ke Mancanegara.
Hampir seluruh masyarakat suku Bugis yang mendiami daerah Sulawesi memeluk agama Islam. Namun tetap di beberapa daerah, seperti Sidenreng Rappang masih ada yang menganut agama asli suku Bugis, Tolotang, dan beberapa lainnya yang beragama Kristen. Sementara untuk bahasa sehari-hari, masyarakatnya memakai bahasa Bugis.
12. Suku Makassar
Suku Makassar merupakan kelompok etnis yang berada di pesisir selatan Sulawesi, meliputi kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Kepulauan Selayar, sebagian Pangkajene, Maros, dan Bulukumba.
Bahasa Makassar adalah bahasa utama yang masyarakat Makassar gunakan untuk berkomunikasi, lalu bahasa lainnya ada Melayu Makassar dan bahasa Indonesia. Sementara untuk agama, mayoritas masyarakat suku Makassar menganut agama Islam.
13. Suku Toraja
Suku Toraja merupakan salah satu suku yang ada di pegunungan utara Pulau Sulawesi. Suku yang mendiami daerah Sulawesi ini berada di wilayah Kabupaten Tana Toraja, Mamasa, serta Toraja Utara.
Populasinya kira-kira mencapai 1.000.000 jiwa. Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sebagian menganut agama asli Aluk To Dolo, dan sisanya lagi memeluk agama Islam.
Bahasa komunikasi masyarakat suku Toraja adalah bahasa Toraja, bahasa Kalumpang, Mamasa, Tae, Talondo, dan Toala. Bahasa Indonesia juga mereka gunakan sebagai bahasa resmi.
Sudah Tahu Apa Saja Suku yang Mendiami Daerah Sulawesi?
Sebagai pulau terbesar keempat dan kesebelas di dunia, tak heran jika pulau Sulawesi menyimpan banyak keanekaragaman budaya dan suku bangsa.
Setidaknya terdapat kurang lebih 50 suku bangsa yang tersebar pada enam provinsinya, ada Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo. Di antara suku di atas, manakah yang merupakan suku asli daerahmu?