Sebagai penjual yang seringkali melakukan transaksi jual beli bersama dengan konsumen, Anda harus memahami tindak tanduk dari konsumen. Dalam penerapannya, terdapat teori perilaku konsumen ini dapat menjadi dasar dalam menyusun strategi pemasaran yang paling tepat. Yuk, simak lebih dalam di sini!
Daftar ISI [Tampilkan]
Apa yang Dimaksud dengan Teori Perilaku Konsumen?
Secara umum, teori ini merupakan tahapan proses bagaimana seorang konsumen memutuskan untuk melakukan kegiatan pembelian. Teori ini menjadi landasan umum bagi banyak penjual untuk mengenal konsumen dan meningkatkan produktivitas bisnis.
Hukum perilaku konsumen ini bekerja dengan cara menganalisa bagaimana cara seorang konsumen dalam mencari dan memilih barang yang mereka inginkan. Begitu pula dengan cara bagaimana konsumen bisa membeli dan menggunakan barang tersebut.
Pada masa di mana masyarakat menggambarkan perilaku tersebut menghasilkan sebuah laporan yang melaporkan bagaimana kualitas barang yang mereka terima. Sikap-sikap konsumen dalam menjajakan uang mereka untuk memenuhi kebutuhan merupakan salah satu landasan utama dari teori ini.
Hal tersebut tertulis dalam buku “Ekonomi Manajerial: Teori dan Pendekatan” yang ditulis oleh Lora Ekana Nainggolan. Selain itu, teori ini juga menggambarkan bagaimana roda dunia perekonomian akan berputar. Faktor yang mendorong pergerakan roda tersebut terdapat dalam besaran permintaan konsumen.
Pengertian Menurut Para Ahli
Sementara itu, terdapat penjelasan tentang teori perilaku konsumen yang digambarkan oleh para ahli di bidang perekonomian. Pengertian ini merupakan salah satu penjelasan yang diperluas sesuai dengan kacamata para ahli:
1. Kotler dan Keller
Kedua ahli ini berpendapat tentang perilaku konsumen ini sebagai sebuah bahan pembelajaran bagi semua pihak. Teori inti mempelajari banyak elemen seperti kelompok maupun individu. Organisasi masyarakat juga termasuk dalam elemen pembelajaran hukum perilaku konsumen ini.
Kotler dan Keller juga menjelaskan bahwa lahirnya hukum ini berlandaskan dari cara elemen-elemen yang terkait melakukan kegiatan sebagai konsumen. Kegiatan tersebut mencangkup dalam cara memilih barang, membeli, dan menggunakannya.
Kotler dan Keller berpendapat bahwa sikap-sikap dalam memenuhi kebutuhan tersebut lah yang mendorong lahirnya teori perilaku ini.
2. John dan Michael
Mereka berpendapat bahwa sistem dari seorang konsumen dalam mengambil keputusan untuk memilih hingga menggunakan barang merupakan salah satu landasan teori ini. Penggambaran perilaku dari seorang konsumen yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Manfaat dari Penerapan Teori Perilaku Konsumen
Teori ini sangat membantu bagi para penyedia jasa atau barang pada pasaran. Dikarenakan para pelaku bisnis dapat dengan mudah untuk mengidentifikasi gaya berbelanja konsumen mereka. Jadi, mereka dapat menyesuaikan tipe bisnis mereka dengan keadaan pasar. Berikut penjelasan beberapa manfaat lengkapnya:
1. Kontrol Daya Saing Pasar
Manfaat pertama dari mempelajari teori ini adalah dapat mengontrol daya saing yang terjadi di pasaran. Hal tersebut dapat membuat perubahan signifikan terhadap nilai daya saing terhadap rival. Perubahan daya saing ini sangat membantu bagi para pebisnis.
Karena para pebisnis dapat selalu berusaha untuk terus mengembangkan bisnisnya sesuai dengan permintaan pasar. Sehingga, roda bisnis terus berjalan sesuai tingkatan kurva minat konsumen. Para pelaku bisnis juga dapat secara konsisten mempelajari perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhan mereka.
2. Menghadirkan Konsumen Loyal
Selanjutnya, dampak positif teori perilaku konsumen lainnya muncul akibat efek dari manfaat peningkatan daya saing, yaitu kemunculan konsumen yang loyal. Jika saat pebisnis mengembangkan bisnisnya sesuai dengan minat pasar konsumen, maka para pembeli akan menaruh kepercayaan terhadap bisnis.
Ini terjadi karena konsumen merasa produsen tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka setiap saat. Produsen dapat terus menghadirkan inovasi terkini sesuai dengan status pasar pada saat itu. Dengan begitu, konsumen akan bersedia untuk terus kembali datang pada bisnis.
3. Memahami Kebutuhan Konsumen
Selain itu, para pebisnis harus dapat mengerti kebutuhan setiap konsumen. Karena konsumen merupakan sekelompok individu yang memiliki selera berbeda-beda. Karena itu, para pelaku bisnis harus memahami selera dan perilaku konsumen mereka untuk memenuhi kebutuhan.
Selanjutnya, pelaku bisnis dapat merancang sistem pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Sistem pemasaran ini dapat dikembangkan atau bahkan diubah sesuai dengan kebutuhan konsumen. Jika konsumen lebih membutuhkan yang ringkas dan padat, maka pebisnis dapat menyesuaikan strategi pemasarannya.
4. Kualitas Layanan yang Meningkat
Selanjutnya, manfaat dari adanya teori perilaku konsumen adalah membawa para pebisnis untuk meningkatkan mutu layanan yang akan diberikan pada konsumen. Pebisnis yang sudah memahami perilaku konsumen mereka akan dapat dengan mudah melakukan penyesuaian layanan.
Seperti contohnya, ketika konsumen banyak yang menyukai sistem pelayanan yang terus menemani mereka berkeliling toko. Maka, pemilik toko harus menyediakan pelayan yang bisa membantu konsumen tersebut dalam memilih barang selama mereka mengunjungi toko.
5. Meningkatkan Tren Pasar
Manfaat satu ini berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada permintaan pasar. Dalam artian, produk yang disuguhkan oleh pebisnis harus mengikuti tren dan zaman agar tidak terlihat kuno atau tertinggal zaman. Dengan begitu, pebisnis bisa bersain di pasar dan tidak akan kehilangan konsumen.
Faktor Pendorong Terjadinya Teori Perilaku Konsumen
Selanjutnya, terdapat beragam faktor yang mendorong terjadinya perilaku konsumen. Pada teorinya, faktor-faktor ini berperan penting sebagai elemen yang mendorong adanya perbedaan perilaku konsumen. Lantas, apa saja faktor pendorong yang menimbulkan perilaku konsumen yang beragam? Simak di sini:
1. Sosial
Faktanya, lingkungan sosial bermasyarakat membawa dampak serius terhadap kebutuhan konsumen. Kehidupan sosial inilah yang menjadi salah satu faktor penting dalam perbedaan perilaku konsumen untuk memenuhi kebutuhan.
Seperti halnya keluarga atau kelompok pada lingkungan sehari-hari. Besar atau kecil skala lingkungan tersebut mempengaruhi banyak kebutuhan yang harus dipenuhi oleh konsumen. Sebagai contoh, jika Anda memiliki keluarga besar, maka besar pula kebutuhan yang harus Anda siapkan.
2. Budaya
Selain itu, faktor budaya juga mempengaruhi bagaimana teori ini berjalan di lingkungan masyarakat. Kebudayaan yang ada berperan aktif dalam membawa pengaruh pada daya pikir maupun preferensi individu.
Dengan demikian, kondisi pasar harus menyesuaikan dengan faktor ini. Semisal, para penganut budaya barat menyukai makanan yang tidak terlalu banyak mengandung rempah. Jadi, pasar pangan akan menyediakan lebih sedikit kebutuh rempah.
3. Psikologi
Salah satu faktor teori perilaku konsumen ini berperan sangat penting dalam mempengaruhi kebutuhan masyarakat. Secara psikologis, manusia sebagai individu merasakan kebutuhan untuk mendapat validasi dari lingkungan. Validasi tersebut dapat berupa pengakuan atas apa yang sudah diperoleh.
Dengan demikian, konsumen mendapat dorongan psikologi dari lingkungan itu sendiri untuk memiliki selera kebutuhan yang beragam. Sebagai contoh, jika seseorang hidup pada lingkungan mewah, maka kebutuhan mereka menjadi mewah pula.
4. Individu
Perilaku seorang konsumen hadir pula karena sifat alami individu itu sendiri. Memiliki daya pikir dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menjadi faktor penting adanya perbedaan perilaku konsumen. Misalnya, seseorang merasa berat badanya tidak ideal. Jadi, dirinya berpikir untuk mengonsumsi produk diet.
Contoh Penerapan Perilaku Konsumen
Setelah membaca lengkap penjelasan di atas, berikut ini merupakan contoh-contoh dari penerapan teori perilaku konsumen di lingkungan masyarakat:
- Konsumen melakukan riset terhadap produk yang ingin dibeli sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian.
- Mencari informasi ketersediaan produk sebelum memutuskan untuk check out.
- Menanyakan review kepada orang sekitar untuk mengetahui kualitas produk sebelum membeli.
- Membandingkan harga hingga kualitas dari satu dan dua barang yang akan mereka beli.
- Membuat opsi pilihan produk sesuai dengan kebutuhan.
- Melakukan transaksi langsung dengan pilihan metode pembayaran yang tersedia.
- Mengevaluasi kualitas dari produk.
- Membeli ulang produk yang dinilai sesuai dengan kebutuhan.
Sudahkan Anda Menerapkan Teori Perilaku Konsumen?
Menjadi seorang penjual yang teliti setelah belajar mengenai teori perilaku konsumen merupakan salah satu hal yang penting. Sebagai penjual, Anda harus dapat dengan bijak memilih dan merumuskan strategi apa yang paling sesuai dengan konsumen.
Jika ingin melakukan pengamatan pada perilaku konsumen, Anda juga bisa menerapkan pendekatan tertentu. Misalnya pendekatan interpretif yang dapat Anda lakukan melalui wawancara atau focus group discussion. Atau melalui pendekatan tradisional melalui survei atau eksperimen. Semoga bermanfaat!