Travel adapter merupakan salah satu peralatan yang wajib dibawa oleh traveler saat melakukan perjalanan ke berbagai tempat.
Bagi yang belum memahami alat yang satu ini, penggunaannya sendiri tidak banyak dimanfaatkan karena adanya perbedaan desain steker atau colokan listrik di beberapa negara.
Standar yang berbeda-beda inilah yang akhirnya membuat adapter khusus wajib dibawa saat bepergian untuk memudahkan pengisian daya perangkat gadget.
Nah, untuk memudahkan pemahaman, simak penjelasan mengenai travel adapter yang meliputi pengertian dan fungsinya berikut ini.
Daftar ISI
Pengertian Travel Adapter
Travel adapter adalah alat yang dibawa para traveler dengan banyak soket yang bisa disesuaikan dengan berbagai jenis stop kontak berbeda.
Alat ini sendiri menjadi penting mengingat tidak semua negara memiliki standar desain steker yang sama hingga pengisi daya membutuhkan adapter khusus sebagai penghubung.
Misalnya, Indonesia dan negara-negara di Eropa umumnya menggunakan desain steker tipe C dengan 2 pin soket.
Sedangkan UK dan Singapura menggunakan desain tipe G dengan colokan 3, Amerika Serikan dengan tipe A, lalu Thailand hingga Jepang dengan tipe B.
Perbedaan desain inilah yang cukup menyulitkan traveler untuk mengisi daya perangkatnya hingga membutuhkan adapter yang bisa disesuaikan dengan berbagai tipe soket.
Bisa dibilang travel adapter ini bersifat universal yang memungkinkan penggunaan di berbagai colokan dari negara lain.
Desain Steker di Berbagai Negara
Sebelum memahami tentang travel adapter lebih lanjut, penting untuk mengenali beberaoa desain steker di berbagai negara yang wajib dikenali, antara lain sebagai berikut
1. Tipe A
Tipe A memiliki desain dua pin paralel datar dengan tegangan 100-127 V dan 15 A. Umumnya banyak dipakai di Amerika Utara, Kolombia, Meksiko, Peru, Arab Saudi, hingga Vietnam, Bangladesh, Jepang, Filipina, Malaysia, Thailand, Taiwan dan Cina.
2. Tipe B
Colokan tipe B dengan 3 kaki yang terhubung ke saluran grounded banyak digunakan di Amerika Tengah, Amerika Utara, Jepang, Laos, Taiwan, dan Thailand.
3. Tipe C
Desain colokan dua kawat dengan dua pin silindris pada tipe C dikenal juga dengan istilah Europlug. Tipe ini umum dipakai di Eropa, Afrika, Amerika, hingga Asia, termasuk Indonesia.
4. Tipe D
Colokan tipe D memiliki 3 kaki bulat dan pola segitiga yang banyak digunakan untuk peralatan yang lebih besar. Bangladesh, India, Maladewa, Pakistan hingga Afrika Selatan dan Nigeria banyak menggunakan desain ini.
5. Tipe E
Soket tipe E mirip dengan tipe C hanya saja menggunakan sambungan grounded. Desain ini banyak dipakai di Kamerun, Maroko, Ethiopia, dan Madagaskar hingga Belgia, Denmark, dan Polandia.
6. Tipe F
Colokan Tipe F dikenal juga dengan nama “Schutzkontankt” atau “Schuko Steker” yang memiliki 2 kaki silinder grounded. Soket ini digunakan di Indonesia, Rusia, Korea Selatan, Vietnam, dan Thailand
7. Tipe G
Tipe G memiliki desain tiga kaki persegi panjang yang membentuk pola segitiga. Inggris, Irlandia, Malta, Singapura, Malaysia, dan Semenanjung Arab banyak menggunakan tipe ini.
8. Tipe H
Desain soket tipe H memiliki 3 kaki silindris grounded yang membentuk segitiga. Steker ini bisa digunakan aman untuk colokan tipe C.
9. Tipe I
Colokan tipe I memiliki 2 kaki tidak grounded atau 3 kaki lempengan tipis grounded yang umum digunakan di Australia, Selandia Baru, Fiji, Argentina, Uruguay, Cina, dan Myanmar.
10. Tipe J
Steker tipe J memiliki 3 kaki silindris yang agak membentuk V dan sudah grounded. Tipe ini hanya digunakan di Swiss, Liechtenstein, dan Maldives.
11. Tipe K
Memiliki dua pin bulat dan pin arde, steker tipe K lebih umum digunakan di Bangladesh, Denmark, dan Madagaskar.
12. Tipe L
Colokan tipe L memiliki 3 kaki silindris yang tertata dalam garis lurus dan sudah grounded. Tipe ini banyak digunakan di Italia, Chili, Kuba, Uruguay, Suriah, dan Libya.
13. Tipe M
Desain steker tipe M memiliki 3 pin bulat grounded dalam pola segitiga mirip tipe D. Jenis ini digunakan di Afrika Selatan, Makau, Nepal, Israel, UEA, hingga Inggris.
14. Tipe N
Desain tipe N memiliki 3 kaki silinder grounded yang juga bisa digunakan untuk tipe C. Brazil dan Afrika Selatan menjadi negara penggunanya.
15. Tipe O
Tipe O memiliki 3 kaki silindris yang membentuk pola segitiga dan sudah grounded. Meski aman digunakan untuk tipe C, tetapi jenis ini hanya dipakai oleh Thailand.
Fungsi Travel Adapter
Sebenarnya, fungsi travel adapter hampir sama dengan adaptor pada umumnya yaitu sebagai penyambung atau penghubung sumber tegangan.
Untuk skala yang lebih besar, adaptor yang bersifat universal juga digunakan sebagai power supply bagi perangkat elektronik.
Selain itu, penggunaannya juga difungsikan untuk mengubah arus searah menjadi arus bolak balik agar bisa disesuaikan dengan peralatan listrik.
Dalam konteks kebutuhan traveler, fungsi dari travel adapter menjadi solusi untuk masalah perbedaan desain steker di berbagai negara.
Perangkat elektronik milik traveler yang memiliki desain soket tipe tertentu mungkin saja tidak sesuai dengan steker negara lainnya.
Di sinilah peran travel adapter sebagai penyambung agar colokan perangkat alat elektronik semua tipe bisa terhubung dengan sumber daya.
Cara Kerja Travel Adapter
Travel adapter bekerja dengan menyambungkan perangkat elektronik dengan soket yang berbeda dari yang digunakan di negara asal.
Singkatnya, cara kerja dari travel adapter yang sering disebut dengan travel plug converter ini adalah sebagai konektor yang sesuai untuk berbagai desain steker.
Tujuan kepraktisan mungkin juga melatarbelakangi dibuatnya travel adapter karena akan cukup sulit jika traveler harus membeli semua jenis adaptor di tiap negara.
Jika ada satu alat yang bersifat universal, tentunya para traveler antar negara cukup membawa travel adapter yang fleksibel dan fungsional.
Perbedaan Travel Adapter dan Charger
Orang mungkin akan merasa kebingungan untuk mendeskripsikan travel adapter dan charger karena sama-sama berkaitan dengan pengisian daya perangkat elektronik hingga gadget.
Berikut beberapa perbedaan travel adapter dan charger yang penting untuk dikenali berdasar aspek pembeda tertentu.
1. Definisi
Ada perbedaan definisi travel adapter dan charger yang mendasar hingga kamu tidak akan salah lagi dalam menjelaskan maknanya.
Secara definisi, travel adapter atau adaptor adalah perangkat listrik yang dirancang khusus untuk menyediakan catu daya.
Sedangkan charger adalah perangkat listrik atau elektronik yang digunakan untuk mengisi daya perangkat yang diisi ulang seperti baterai atau superkapasitor.
2. Arus Tegangan
Arus tegangan juga menjadi titik pembeda travel adapter dan charger yang cukup khas dan mudah dikenali.
Umumnya, charger tidak menyediakan pengisian daya untuk arus tegangan searah, seperti daya AC ke AC karena umumnya baterai diisi dengan DC atau bolak balik.
Sedangkan travel adapter jauh lebih multifungsi karena menyediakan catu daya ke DC dan perangkat AC masing-masing.
3. Output Tegangan
Perbedaan selanjutnya dari travel adapter dan charger terletak pada output tegangan yang dikeluarkan untuk mengisi daya.
Charger umumnya mengeluarkan tegangan yang lebih besar dari kebutuhan perangkat elektronik saat pengisian daya.
Sedangkan adaptor memiliki tingkatan output tegangan yang sama seperti yang dibutuhkan perangkat.
Itulah tadi penjelasan mengenai travel adapter yang meliputi pengertian dan fungsinya hingga perbedaan dengan charger.
Dengan mengetahui informasi tadi, kamu akan semakin memahami apa itu travel adapter dan seberapa penting peralatan ini untuk dibawa traveler antar negara.