Merencanakan wisata ke Nusa Tenggara Timur tidak akan lengkap jika belum mengunjungi Waerebo Village.
Wisatawan akan dimanjakan dengan keindahan alam dan budaya yang kental dari desa wisata yang merupakan ‘surga’ dari timur Indonesia ini.
Nah, sebagai gambaran umum, simak ulasan tentang Waerebo Village yang meliputi daya tarik, tarif wisata, dan lokasi berikut ini.
Daftar ISI
Mengenal Waerebo Village
Waerebo Village adalah desa adat yang menjadi salah satu destinasi wisata populer di Nusa Tenggara Timur dengan keindahan alam dan kearifan lokal yang kental.
Desa wisata yang masuk dalam ajang “Best Tourism Village” ini sering disebut sebagai ‘Surga Di Atas Awan’ karena berada di ketinggian 1.200 mdpl.
Desa Wae Rebo juga dikelilingi gunung-gunung yang ditumbuhi pepohonan dan kabut awan dengan beragam aktivitas yang bisa dilakukan oleh wisatawan.
Daya Tarik Waerebo Village
Daya tarik Waerebo Village antara lain pemandangan alam yang indah, bentuk rumah adat, asal usul penduduk desa, hingga ragam aktivitas seru yang bisa dicoba.
1. Pemandangan Alam yang Indah
Daya tarik berupa pemandangan alam yang indah dari Waerebo Village tidak pernah gagal memanjakan mata wisatawan.
Desa adat ini dihiasi hamparan rumput hijau dan pemandangan pegunungan di mana setiap pagi dan sore selalu diselimuti kabut hingga menyerupai desa di atas awan.
Di sini juga terdapat sumber mata air murni bernama “Sosor” yang dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti minum, mandi, dan mencuci.
Tidak heran jika wisatawan terpukau dengan lanskap desa yang menawan dan merasa betah meski fasilitas modern serba terbatas.
2. Bentuk Rumah Adat
Bentuk rumah adat Desa Wisata Waerebo juga menjadi daya tarik lainnya yang memikat membuat wisatawan lokal maupun mancanegara.
Rumah adat Mbaru Niang ini berbentuk lumbung kerucut dengan atap daun lontar yang ditutupi ijuk dan disusun melingkar mengelilingi batu “compang” sebagai titik pusatnya.
Mbaru Niang terdiri dari 5 tingkat di mana setiap lantainya memiliki tujuan berbeda-beda sebagai cerminan dinamika kehidupan sosial.
Tingkat pertama atau lutur berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga besar. Lalu, tingkat kedua bernama lobo atau loteng untuk menyimpan bahan makanan dan barang-barang.
Tingkat ketiga atau lentar menjadi tempat penyimpanan benih untuk musim tanam berikutnya. Sedangkan tingkat keempat lempa rae untuk menyimpan persediaan makanan andai terjadi kekeringan.
Terakhir, tingkat kelima yang menjadi tingkat teratas atau hekang kode dianggap sebagai ruangan paling suci untuk tempat persembahan bagi leluhur.
3. Asal Usul Penduduk Desa
Usut punya usut, Desa Wae Rebo didirikan oleh Empu Maro yang berkelana sampai ke Labuan Bajo sebelum akhirnya memutuskan untuk menetap.
Menariknya lagi, penduduk desa adat ini masih memiliki garis keturunan Suku Minangkabau dan kini sudah mencapai generasi ke-18.
Hingga saat ini, beragam tradisi dan ritual turun-temurun masih dipegang teguh oleh penduduk desa di mana wisatawan juga bisa berinteraksi langsung.
4. Ragam Aktivitas Seru
Daya tarik Desa Wae Rebo juga berasal dari ragam aktivitas seru dan menarik yang bisa dilakukan oleh wisatawan.
Di antaranya menginap di rumah adat, menyaksikan ritual dan upacara adat, hiking, hingga berburu spot foto eksotis yang keren.
Wisatawan diperkenankan menginap di rumah adat sekitar 1 – 2 hari dan berbaur dengan masyarakat dan mempelajari cara hidup hingga tradisi yang ada.
Jika beruntung, wisatawan juga bisa menyaksikan upacara ritual penti sebagai ungkapan syukur atas panen melimpah dengan tarian adat dan pemotongan hewan kurban.
Tarif Wisata Waerebo Village
Tarif wisata Waerebo Village meliputi biaya masuk dan menginap, biaya pemandu wisata, hingga biaya sewa mobil atau motor harian.
Jika hanya masuk, wisatawan akan dikenakan tarif Rp 225.000 per orang. Namun, jika ditambah menginap menjadi Rp 325.000 per orang.
Tarif ini sudah termasuk fasilitas sarapan dan makan malam beserta minuman penyambut berupa kopi atau teh hingga ketersediaan kasur lipat dan selimut.
Untuk pemandu wisata, kisaran tarif yang dibebankan kepada pengunjung wisata bisa mencapai Rp 250.000 per orang.
Sedangkan biaya untuk sewa motor sekitar Rp 75.000 per hari dan sewa mobil sekitar Rp 800.000 sampai Rp 1.000.000 per hari.
Lokasi Waerebo Village
Lokasi Waerebo Village terletak di Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terkait rute menuju Desa Wae Rebo tidak bisa dikatakan mudah sebab kamu harus menempuh jarak sekitar 6 kilometer dari Desa Dintor ke Desa Denge.
Setelahnya, kamu masih harus melanjutkan pendakian selama kurang lebih 3 jam melewati daerah terpencil yang dikelilingi hutan, menyeberangi sungai, dan melintasi jurang.
Namun, perjalanan menuju Desa Wae Rebo yang cukup panjang ini akan terbayarkan setelah menyaksikan keindahan alam yang disuguhkan.
Demikianlah ulasan tentang Waerebo Village yang meliputi daya tarik, tarif wisata, dan lokasi yang sudah kami rangkum sebagai gambaran umum.
Melalui informasi di atas, kamu bisa mempertimbangkan keputusan mengunjungi Waerebo Village dan menyiapkan semua hal yang dibutuhkan.
Selain itu, kamu juga bisa menemukan wisata di Nusa Tenggara Timur terdekat lainnya untuk menikmati pengalaman liburan yang seru dan menyenangkan.