Bagi sebagian manusia, imipian menjadi sangat berarti dan juga patut diperjuangkan. Sebaik-baiknya memulai perjuangan dan usaha adalah dengan berdoa. Salah satunya dengan doa sujud terakhir, yang merupakan waktu mustajab dalam berdoa.
Sujud bagi umat muslim adalah momen sekaligus lambang dari penyerahan diri serta pengakuan seorang hamba yang tidak bisa melakukan apapun tanpa pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dengan berdoa dan bersujud, setidaknya kita sudah menyerahkan segala urusan dunia yang kecil di hadapan Sang Pemilik-Nya.
Daftar ISI
Tata Cara Mengamalkan Doa Saat Sujud Terakhir
Berdoa saat sujud terakhir dalam sholat adalah amalan yang sifatnya sunnah.
Dijanjikan kebaikan kepadanya, jika tata cara malamalkannya sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW yang benar.
Mengamalkan doa saat sujud terakhir ini lebih dianjurkan bagi orang yang mengerjakan sholat munfarid atau sendiri.
Hal ini tidak dianjurkan bagi imam yang memiliki banyak makmum saat sholat berjamaah.
Dalam sebuah sholat berjamaah, imam dianjurkan menjalankan rukun sholat yang disertai dengan penyempurnaan gerakan rukuk, I’tidal, dan sujud dengan tuma’ninah.
Tak hanya itu, bacaan yang sesuai dengan tajwid juga menjadi fokus utama seorang imam.
Kendati doa saat sujud menjadi sunnah dan memiliki nilai kebaikan yang disunnahkan, ternyata pada saat melafalkan doa saat sujud terkahir, bacaan doa hanya boleh dilafakan dalam bahasa arab saja.
Sebab, hal ini justru dapat menyebabkan sholat yang dilakukan tidak sah.
Hal tersebut juga dijelaskan dalam kitab audhihul Adillah juz II yang berbunyi:
“ Akan tetapi bagi imam suatu kaum yang tidak terbatas, atau yang terbatas yang tidak diketahui keridhaan mereka untuk memanjangkan sembahyang, janganlah hendaknya imam melebihkan tasbih dalam sujudnya dari tiga kali, dan tidak sunnah menambahkan doa-doa apapun juga, bahkan hendaklah diperingannya sembahyang itu, untuk mera’ikan makmum yang lemah, yang sakit, yang tua, dan orang-orang yang mempunyai keperluan atau kerja yang mesti diselesaikannya, maka dalam hal ini disunnahkan bagi imam meringankan sembahyangnya.”
Oleh sebab itu, penting bagi seorang muslim mengetahui tata cara dan hukum yang pas untuk melamalkan anjuran Rasulullah SAW sesuai sunnah yang ada.
Baca juga: Bacaan Dzikir Setelah Sholat Fardu Sesuai Sunnah, Arab, Latin, dan Artinya
Hukum Berdoa saat Sujud Terakhir
Bagi seorang muslim, doa merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri sekaligus memohon sesuatu kepada Allah SWT.
Doa dapat dilakukan kapan saja, karena sejatinya berdoa itu merupakan saat-saat kita berkomunikasi dengan-Nya, termasuk memanjatkan doa saat sujud terakhir.
Memperbanyak doa ketika sujud menjadi salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana tercantum pada hadis riwayat Muslim yang berbunyi:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
Artinya: “Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ‘Momentum terdekat seorang hamba dan Tuhannya adalah ketika sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa saat itu.’” (HR. Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i)
Lantas, bagaimana hukum berdoa saat sujud terakhir? Seperti yang sudah dijelaskan dalam hadis riwayat di atas, bahwa doa saat sujud terakhir hukumnya sunnah, boleh dilakukan namun dalam takaran yang pas dan tidak berlebihan. Hal tersebut diperkuat dengan hadis yang diriwayatkan oleh Bara’ bin Azib yang bunyinya:
“Aku pernah salat bersama Nabi SAW. Aku mendapati bahwa berdiri, rukuk, sujud, duduk beliau sebelum salam dan berpaling, semuanya hampir sama (lamanya).”
Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa gerakan sholat yang dilakukan oleh Rasulullah SAW memiliki waktu yang seimbang, dengan pengertian bahwa doa saat sujud terakhir mungkin dilakukan secukupnya dan tidak melebihi waktu pada gerakan sholat lainnya.
3 Doa Sujud Terakhir sesuai Sunnah Rasulullah SAW
Berdoalah dengan hati yang mengingat kebesaran Allah, dan berserah diri bahwa tiada daya upaya yang bisa kita lakukan sebagai manusia tanpa pertolongan-Nya. Berikut tiga doa yang dianjurkan untuk dibaca saat sujud terakhir:
1. Doa Meminta Khusnul Khatimah
اَللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ حُسْنُ اْلخَاتِمَة
Allahumma inni as’aluka husnal khõtimah
Artinya: “Ya Allah, aku meminta kepada-Mu husnul khatimah”
2. Doa Meminta Wafat dalam Keadaan Bertaubat
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ تَوْبَتًا نَصُوْحَا قَبْلَ الْمَوْت
Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut
Artinya: “Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (taubat sebenar-benarnya) sebelum wafat.”
3. Doa Meminta Ketetapan dalam Islam
اَللَّهُمَّ يِاَ مُقَلِّبَ الْقُلُوْبْ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ
Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala diinika
Artinya: “Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.”
Selain ketiga doa yang disunnahkan, adapun Siti Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW memperbanyak doa berikut ini ketika rukuk dan sujud, yakni:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
Arab-latin: Subhānakallāhumma rabbanā wa bi hamdik. Allāhummaghfir lī.
Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah, Tuhan kami. Segala puji bagi-Mu wahai Tuhanku. Ampunilah dosaku.”
Dan sahabat Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW berdoa dalam sujudnya sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ وَجِلَّهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ
Arab-latin: Allâhummaghfirlî dzanbî kullah, diqqahû wa jillah, wa awwalahû wa âkhirah, wa ‘alâniyatahû wa sirrah.
Artinya: “Tuhanku, ampunilah aku dari segala dosa baik kecil maupun besar, awal maupun akhir, dan dosa yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.”
Demikian bacaan doa sujud terakhir sesuai dengan anjuran sunnah Rasulullah SAW.
Berdoa semata-mata diniatkan untuk mendapatkan ridho dan pertolongan dari Allah SWT. Terimakasih sudah membaca ya, semoga bermanfaat.
Sampai bertemu di artikel yang lain, Assalamualaikum wr.wb.