Keutamaan menuntut ilmu dapat dianggap sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Maka dari itu, menuntut ilmu sangat dianjurkan di dalam Islam.
Tak hanya dari segi ibadah saja, dengan menuntut ilmu kita bisa berkontribusi di dalam masyarakat dan menjadi orang bermanfaat untuk orang lain.
Lantas, apa saja sih keutamaan menuntut ilmu di dalam Islam? Yuk, ikuti artikel berikut ini sampai habis!
Keutamaan menuntut ilmu dapat dibagi menjadi dua, yaitu menurut hadis dan Islam, serta untuk kehidupan di dunia.
Daftar ISI
Hukum Menuntut Ilmu
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa menuntut ilmu merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan di dalam Islam dan bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akhirat. Berikut hukum-hukum menuntut ilmu:
1. Fardu kifayah
Fardu kifayah adalah kegiatan yang wajib dilakukan oleh umat Islam, namun apabila terdapat umat muslim lainnya yang melasanakan kegiatan tersebut, maka kewajiban ini gugur.
Contoh ilmu pengetahuan dari hukum ini adalah subjek pengetahuan umum, seperti ilmu kedokteran, ilmu bahasa, ilmu astronomi dan sebagainya.
2. Fardu ‘Ain
Fardu ‘Ain adalah kegiatan yang wajib dilakukan oleh seluruh umat Islam yang telah memenuhi syarat, jika meninggalkan aktivitas tersebut dapat berdosa.
Hukum ini akan berlaku jika ilmu tersebut wajib untuk dipelajari oleh seluruh umat muslim dalam segala situasi dan kondisi. Seperti misalkan ilmu agama Islam, ilmu mempelajari Al-Qur’an, ilmu tata cara beribadah dan lain-lain.
Baca juga: 7 Doa untuk Menenangkan Hati dari Sedih dan Gelisah
4 Adab Menuntut Ilmu Menurut Ajaran Islam
Sebelum menuntut ilmu, harus memperhatikan adab-adabnya agar ilmu tersebut bisa bermanfaat dan berkah. Berikut beberapa adab menuntut ilmu:
1. Niat karena Allah SWT
Niat adalah suatu hal yang sangat penting di dalam kehidupan. Dengan niat, kita bisa membedakan antara aktivitas biasa dan kegiatan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Seperti misalkan niat untuk melaksanakan sholat, niat sebelum masuk kamar mandi, niat untuk ke luar rumah dan lain-lain. Termasuk niat sebelum menuntut ilmu.
Dengan membaca niat, ilmu yang kita peroleh menjadi bermanfaat dan menuntut ilmu dengan penuh keikhlasan.
Hal ini berdasarkan kebiasaan Nabi Muhammad SAW yang sering kali berdoa kali setiap kali ingin menuntut ilmu, seperti berikut ini:
“Ya Allah, berikanlah manfaat atas apa yang Engkau ajarkan untukku, ajarilah aku dengan hal-hal yang bermanfaat untukku, serta tambahkanlah aku ilmu.”
Agar bisa memperoleh ilmu yang bermanfaat, hendaknya kita harus antusias atau bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Rasulullah SAW menganjurkan umat-Nya untuk terus menuntut ilmu seperti seolah-olah tidak kenyang atas seluruh ilmu yang didapatkan dan terus penasaran, agar selalu menuntut ilmu. Sebagaimana pada hadis berikut ini:
“Terdapat dua orang yang rakus yang tidak pernah kenyang: yaitu untuk orang yang rakus atas ilmu serta tidak pernah puas atasnya serta orang yang rakus dengan dunia juga tidak pernah kenyang dengannya.” (HR. Al-Baihaqi).
4. Menjauhi maksiat
Pada hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW, yang artinya:
“Seorang hamba yang melakukan sebuah kesalahan, maka akan dititipkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya serta meminta ampun juga bertaubat, hatinya akan dibersihkan. Apabila kembali (berbuat maksiat), maka akan ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Hal tersebutlah yang diistilahkan dengan nama ‘ar raan’ yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu akan menutupi hati mereka’.”
6 Keutamaan Menuntut Ilmu Menurut Hadis dan Islam
Siapa di sini yang ingin masuk surga? Hampir setiap umat muslim pasti menginginkan masuk surga. Pasalnya, masuk surga adalah menjadi salah satu tujuan hidup umat Islam. Bahkan, ia menjadi janji dari Allah SWT untuk orang-orang muslim yang mempunyai banyak amalan shalih.
Maka dari itu, ketika Allah SWT menjadikan ilmu sebagai jalan utama menuju surga, hal tersebut menunjukkan keutamaan menuntut ilmu. Sebagaimana hadis di bawah ini:
“… Barang siapa yang meniti suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga…” (HR. Ahmad).
2. Warisan para Nabi
Ilmu merupakan warisan para Nabi yang sangat baik untuk diperoleh. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan uang emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu (ilmu syar’i) barang siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak,” (HR Ahmad).
Dari hadis di atas dapat disimpulkan bahwa keutamaan menuntut ilmu lebih tinggi daripada uang atau yang bersifat materi.
Hal tersebut dikarenakan jika ada seseorang memiliki ilmu dan mengarjakannya kepada orang lain, makahal tersebut akan menjadi amal jariyah untuk orang tersebut sampai ia meninggal dunia.
Baca juga: Doa Menghilangkan Pikiran Kotor dalam Islam, Pikiran Kembali Bersih
3. Kebaikan yang dikehendaki oleh Allah SWT
Menuntut ilmu adalah suatu kebaikan yang dikehendaki oleh Allah SWT. Hal tersebut berdasarkan hadis di bawah ini:
“Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan menjadikannya paham akan agamanya,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menafsirkan hadis tersebut:
“Mafhum (makna tersirat) dari hadis ini bahwasanya orang yang tidak memahami agamanya berarti orang itu termasuk orang yang tidak dikehendaki kebaikan oleh Allah dan kami mohon perlindungan kepada Allah dari hal yang seperti itu.”
4. Ditinggikan derajatnya
Keutamaan menuntut ilmu selanjutnya adalah Allah akan meninggikan derajat golongan orang tersebut. Hal ini sebagaimana yang tercantum di dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ
لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟
ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Bacaan latin: “Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa’illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-‘ilma darajāt, wallāhu bimā ta’malụna khabīr.”
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
‘Berlapang-lapanglah dalam majlis’, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan: ‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (Q.S. Al-Mujadalah: 11).
Imam Syaukani menafsirkan ayat tersebut menjadi:
“Dan makna ayat ini bahwasanya Allah mengangkat beberapa derajat orang-orang beriman dari orang-orang yang tidak beriman, dan mengangkat beberapa derajat orang-orang yang berilmu (dan beriman) dari orang-orang yang hanya beriman.
Maka barang siapa yang memadukan antara iman dan ilmu maka Allah mengangkatnya beberapa derajat karena imannya lalu Allah mengangkat derajatnya karena ilmunya.”
5. Memperbaiki akhlak
Menuntut ilmu juga dapat mengembangkan akhlak dan karakter yang baik.
Hal tersebut dikarenakan di dalam ilmu mempelajari nilai-nilai etika dan moral, sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik, menghormati hak-hak orang lain, dan menjaga integritas.
Dalam mempelajari ilmu pengetahuan juga kita tidak bisa sembarangan melakukan sesuatu, di setiap bidang ilmu pasti ada etika yang berlaku.
Contohnya adalah ketika kita ingin meneliti seseorang, melakukan operasi, wawancara terhadap seseorang atau menjadi psikolog, pasti ada etika tertentu yang harus dipatuhi. Nah, dari situ kita bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Meningkatkan akhlak yang baik di dunia juga dapat memberikan manfaat yang baik untuk kehidupan akhirat kelak.
Baca juga: 6 Doa Meminta Keturunan yang Dipanjatkan Nabi Zakaria dan Nabi Ibrahim
6. Mendapatkan pahala yang terus mengalir meski telah meninggal
Salah satu keutamaan menuntut ilmu adalah akan mendapatkan pahala yang mengalir, meskipun kita telah meninggal dunia. Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yang artinya:
“Apabila anak cucu Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali melalui tiga jalur: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang senantiasa mendoakannya,” (HR. Bukhari dan Muslim).
6 Keutamaan Menuntut Ilmu untuk Kehidupan di Dunia
Tak hanya dari sisi agama, menuntut ilmu juga mempunyai beberapa manfaat untuk kehidupan di dunia, yaitu:
1. Mengembangkan keterampilan atau keahlian
Keutamaan menuntut ilmu untuk kehidupan di dunia yang pertama adalah tentu saja dapat mengembangkan keahlian tertentu atau beberapa keterampilan.
Ketika kamu menempuh pendidikan formal, pasti akan mendapatkan hard skill yang berguna, seperti menghitung, membaca, menganalisis dan sebagainya.
Bahkan, kamu juga memperoleh hard skill di luar pendidikan formal, lho. Hal tersebut karena di zaman yang serba digital seperti sekarang ini, sudah banyak lembaga-lembaga non-formal yang menawarkan bootcamp keahlian tertentu, seperti coding, website atau application development, menulis, barista dan lain-lain.
Belum lagi soft skill yang diperoleh dari organisasi, kepanitiaan atau volunteer yang diikuti.
Keahlian-keahlian tersebut tentu saja penting di dalam dunia kerja maupun kehidupan pribadi.
2. Meningkatkan kesempatan karir
Seiring perkembangan zaman, persaingan dunia kerja semakin kompetitif, lho. Kamu dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan di dunia kerja.
Bahkan, kalau bisa harus mempunyai pengetahuan yang lebih dalam terhadap bidang tertentu supaya dapat dipromosikan ke jenjang karir yang lebih tinggi.
Dengan adanya pengetahuan ini, kamu bisa switching karir atau mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
3. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis
Jika kamu mempunyai pengetahuan yang baik, kamu dapat membuat keputusan yang bijaksana dalam berbagai aspek kehidupan.
Terlebih, kehidupan itu dinamis dan tidak ada yang tahu tentang masa depan kecuali Allah SWT. Namun, dengan pengetahuan yang baik, kita dapat menyelesaikan masalah dengan bijak.
Ilmu pengetahuan juga dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu kompleks, kemampuan untuk membuat yang rasional, dan kemampuan untuk mengevaluasi informasi dengan bijaksana.
4. Meningkatkan penghasilan
Pasti sudah sering mendengar istilah, pendidikan adalah investasi? Istilah tersebut ada benarnya.
Investasi di sini maksudnya adalah dapat meningkatkan jenjang karir, sehingga berpeluang untuk menghasilkan penghasilan yang lebih tinggi.
Pendidikan juga digadang-gadang dapat memberantas kemiskinan struktural. Sebab, pendidikan yang lebih tinggi disertai dengan kemampuan yang mumpuni cenderung berkorelasi terhadap penghasilan yang lebih tinggi.
5. Menjadi panutan bagi orang lain
Dengan memiliki pengetahuan yang luas, seseorang dapat memberikan pengaruh positif dan panutan kepada orang lain.
Seperti ustadz-ustadz atau pendiri sesuatu, contohnya Bill Gates, pasti dapat memberikan motivasi belajar kepada orang lain.
Hal tersebut dapat diartikan seseorang menjadi contoh teladang dalam tindakan, sikap dan pemikiran yang baik.
Tak hanya itu, seseorang yang mempunyai pengetahuan yang luas dapat memberikan bimbingan dan inspirasi kepada orang lain untuk mengikuti jejak yang positif.
6. Meningkatkan kualitas hidup
Dengan menuntut ilmu, kita dapat memahami dunia dengan lebih baik. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas, dapat memungkinkan untuk mengatasi tantangan dan masalah yang lebih baik.
Kita juga mempunyai kesempatan untuk mengembangkan minat dan hobi, atau memperluas wawasan, sehingga mencapai kepuasan pribadi.
Ilmu berperan penting dalam kehidupan supaya terus maju dan menjadi lebih baik. Menuntut ilmu dapat menghasilkan keunggulan yang kompetitif, penghasilan yang lebih tinggi, peluang karir yang lebih baik dan pengembangan pribadi. Itu semua bermuara pada peningkatan kualitas hidup.