Berasal dari Surga, Ini 5 Manfaat Kayu Gaharu Menurut Islam

Manfaat kayu gaharu menurut Islam sebenarnya sangatlah banyak. Gaharu adalah salah satu tanaman tropis yang memiliki banyak manfaat dan diakui oleh umat Islam. 

Salah satu manfaat gaharu menurut Islam adalah untuk ramuan dalam pengobatan.

Mulai dari daun, akar, kulit batang dan buahnya seringkali digunakan sebagai campuran bahan obat tradisional.

Manfaat Kayu Gaharu Menurut Islam 

Di Indonesia gaharu saat ini banyak tumbuh di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Gaharu merupakan salah satu produk perdagangan yang bernilai sangat tinggi.

Gaharu juga dikenal sebagai jenis kayu yang banyak sekali digunakan dalam wewangian dan obat tradisional. Definisi lain dari kayu gaharu adalah sejenis flake atau serpihan yang memiliki bau khas ketika dibakar. 

Berikut ini sudah ada manfaat kayu gaharu menurut Islam yang perlu kamu ketahui:

1. Bermanfaat sebagai Obat

Manfaat dari kayu gaharu adalah untuk obat. Kayu gaharu saat ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Misalnya saja seperti sakit kepala, perut kembung, demam dan asma. Sebagai obat, gaharu juga saat ini telah digunakan di Asia Timur. Hal ini tentunya untuk bisa mengobati pusing, mual, sakit perut, dan asma. 

Di Malaysia, gaharu bisa digunakan sebagai obat rematik, sakit kuning dan pegal-pegal. Gaharu ini diresepkan sebagai karminatif, stimulan, takikardia dan sebagai tonikum.

Baca juga: Bacaan Dzikir Setelah Sholat Fardu Sesuai Sunnah, Arab, Latin, dan Artinya

2. Bahan untuk Membuat Parfum

Aroma gaharu yang khas, tentunya akan membuat tanaman ini biasa digunakan oleh masyarakat di Timur Tengah. Hal ini sebagai bahan pengharum tubuh atau ruangan. 

Keharuman yang terpancar pada gaharu ini berasal dari kandungan resin yang dikandungnya. 

Selain itu, gaharu juga digunakan dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk pengobatan (terapeutik) atau wewangian (pengasapan jenazah agar harum). 

3. Konservatif

Masyarakat yang ada di Asia Timur telah lama mengetahui manfaat kayu gaharu menurut Islam sebagai bahan pengawet parfum atau kosmetik. Hal ini dikarenakan kayu gaharu mengandung zat antioksidan dan antimikroba.

Dimana kayu ini sangat aman digunakan sebagai bahan pengawet. Hal inilah yang membuat Masyarakat banyak menggunakan gaharu ini.

4. Lebih Dekat dengan Allah

Manfaat gaharu menurut Islam berikutnya adalah sebagai sesuatu yang akan membantu orang lebih dekat dengan Allah. Kayu gaharu seringkali digunakan sebagai bahan baku pembuatan tasbih.

Gaharu juga berfungsi memberikan wewangian saat melakukan ibadah atau peringatan penting. Hal ini tentunya dapat menambah kekhidmatan agar lebih dekat dengan Allah.

5. Tenangkan Pikiran

Kegunaan kayu gaharu juga dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan. Hanya dengan menggunakan gaharu dalam bentuk minyak atau parfum tentunya dapat membantu mengurangi stres.

Selain itu, juga dapat meningkatkan konsentrasi. Gaharu saat ini dapat mengeluarkan aroma khas yang berasal dari kandungan resinnya. 

Aroma unik ini sebenarnya diketahui berasal dari zat yang dihasilkan oleh bakteri khusus. Bakteri khusus ini dikenal dengan nama Fusarium sp. Oleh karena itu, tidak jarang kayu gaharu ini dapat diolah dan dijadikan sebagai lilin beraroma.

Semua bagian pohon gaharu diketahui bisa dimanfaatkan. Jadi tidak hanya getahnya saja, tapi semua bagian pohon gaharu bisa dimanfaatkan.  Mulai dari damar hingga batang, bahkan daunnya.

Semuanya juga sudah memiliki khasiat dan manfaat masing-masing. Contohnya saja batang gaharu bisa langsung diolah menjadi minyak atsiri. Ada juga daun gaharu yang bisa dibuat menjadi teh herbal berkhasiat.

Baca juga: Bacaan Doa Kehilangan Barang: Arab Latin dan Artinya Allah Ganti Lebih Baik!

Manfaat Kayu Gaharu dalam Berbagai Tradisi

Islam sangat mementingkan zat alami dengan makna spiritual dan manfaat kesehatan. Gaharu tidak terkecuali, berikut manfaatnya dalam berbagai tradisi Islam, antara lain:

1. Digunakan dalam Ritual Keagamaan

Manfaat bakar kayu gaharu seringkali digunakan dalam upacara keagamaan dan acara penting, menambah rasa sakral pada acara tersebut. Asap dan wanginya dipercaya sekali akan menambah suasana dan meningkatkan rasa khidmat.

2. Hubungan dengan Nabi Muhammad (SAW)

Tradisi Islam juga telah menunjukkan bahwa Nabi Muhammad (SAW) menghargai kemenyan dan keharumannya. Tradisi ini semakin memperkuat manfaat gaharu menurut Islam.

3. Disebutkan dalam Teks Islam

Manfaat gaharu bukan hanya legenda rakyat. Kayu ini telah disebutkan dalam berbagai teks Islam, lebih lanjut menekankan nilai dan pentingnya dalam komunitas Muslim.

Akan tetapi, di dalam Islam memberikan penegasan bahwa gaharu hanya boleh dimanfaatkan untuk wewangian bukan untuk tujuan memanggil setan, praktek ilmu sihir, dan segala hal yang Allah larang.

Syaikh Ali Hasan Al Halabi Al Atsari di dalam Manhajusy Syar’i Fi itsbatil Massi Wash Shor’i, menyebutkan: 

“Dan tidak diragukan lagi bahwa penggunaan Gaharu (orang jawa biasa memakai menyan-pent) adalah merupakan perbuatan para dukun dalam rangka untuk menghadirkan jin dan setan, serta memanggil mereka dengan niat ini. Maka yang seperti ini TIDAK BOLEH.

Adapun penggunaan gaharu untuk wewangian dan memanfaatkan bau segarnya tidak ada keraguan sama sekali akan kebolehannya”. (Manhajusy Syar’i Fi Itsbatil Massi Wash Shor’i : 223). 

4. Digunakan untuk Tasbih

Manik-manik yang ada pada gaharu, juga sebenarnya dikenal sebagai misbaha atau tasbih, banyak digunakan oleh umat Islam selama doa dan meditasi. Bahkan digunakan untuk memperdalam pengalaman spiritual umat Islam.

Adapun ciri-ciri pohon penghasil kayu gaharu kayu dari surga, akan dijelaskan di bawah ini:

  1. Daun menguning dan rontok;
  2. Bagian atas (seluruh/batang) pohon kecil dan tipis;
  3. Banyak cabang yang patah;
  4. Batang atau cabang dengan tonjolan. Kulitnya kering, rapuh, dan mudah pecah saat ditarik.
  5. Pohon Gaharu ini sebenarnya dapat tumbuh setinggi puluhan meter dan berdiameter sekitar 40 hingga 60 sentimeter

Beberapa penjelasan di atas terkait manfaat kayu gaharu menurut Islam memang harus diketahui. Hal ini dilakukan agar tidak salah memanfaatkan gaharu ini di dalam kehidupan sehari-hari.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment