Reinkarnasi Menurut Islam apakah Benar Adanya? Atau Khayalan?

Kata reinkarnasi kerap kali diucapkan sebagian orang yang percaya bahwa setelah kematian, roh akan kembali dalam wujud baru sebagai kesempatan hidup berikutnya. Namun, bagaimana penjelasan reinkarnasi menurut Islam?

Faktanya, kata reinkarnasi berawal dari ajaran Hindu-Budha. Sebab terlalu sering mendengar kata ini, seseorang akan terdoktrin dengan harapan palsu yang bertentangan dengan syariat Islam.

Lantas, bagaimana sebenarnya memahami kata reinkarnasi menurut Islam? Yuk simak selengkapnya pada penjelasan di bawah ini.

Mengenal Reinkarnasi Menurut Islam

Seiring dengan perkembangan teknologi, hal ini tentu memudahkan budaya serta adat istiadat menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk mengenai paham reinkarnasi. Bahkan sebagian orang percaya bahwa kehidupan kedua akan selalu ada menyesuaikan hal baik atau hal buruk apa yang dilakukan pada kehidupan sebelumnya.

Tentu paham mengenai reinkarnasi tidak disebutkan adanya di Islam. Terdapat hadits shohih dari Rasulullah SAW dari berbagai jalan dari hadits Umar bin Khatab, Abdullah bin Mas’ud, Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah dan yang lainnya.Begitu juga Ahlu Sunnah wal Jama’ah. Mereka menyatakan:

Sesungguhnya perkataan tentang reinkarnasi arwah dari satu jasad kepada jasad yang lainnya adalah perkataannya ahlu at tanasukh (golongan yang berpendapat adanya reinkarnasi) dan mereka adalah sekafir-kafirnya manusia dan perkataan mereka ini adalah sebatil-batilnya perkataan.”

Hal ini didukung oleh Quraish Shihab yang menegaskan bahwa tidak ada paham reinkarnasi menurut Islam. Ia menjelaskan mengenai tidak adanya konsep reinkarnasi serta tak ada seorang pun yang mati dapat hidup kembali di bumi dalam bentuk apa pun pada buku yang berjudul Yasin dan Tahlil disertai Transliterasi dan Makna Tahlil.

Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT:

“Dan tidak mungkin bagi (penduduk) suatu negri yang telah Kami binasakan,bahwa mereka tidak akan kembali ” ( QS. al Anbiya , 95)

” Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka,yang memang tidak kembali kepada mereka,” ( QS. al Yasin , 31 )

Namun dalam ajaran Islam, umat muslim mengenal yaumul ba’ats atau hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Hajaj ayat 7 yang berbunyi:

وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ

Artinya: Sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.

Firman tersebut juga diperkuat dengan penjelasan surat Yasin ayat 28 – 32 yang berbunyi:

وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى قَوْمِهٖ مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ جُنْدٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِيْنَ (٢٨) اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ خٰمِدُوْنَ (٢٩) يٰحَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِۚ مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ (٣٠) اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ اَنَّهُمْ اِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُوْنَ (٣١) وَاِنْ كُلٌّ لَّمَّا جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ ࣖ (٣٢)

Artinya: Setelah dia (dibunuh), Kami tidak menurunkan satu pasukan pun dari langit kepada kaumnya dan Kami tidak perlu menurunkannya. (Azab mereka) itu cukup dengan satu teriakan saja. Maka, seketika itu mereka mati.

Baca juga: 13 Ayat dan Hadis Tentang Ibu, Kunci Surgamu!

Kebangkitan ini dijelaskan dalam Al-Qur’an dengan awal mula hancurnya alam raya. Ketika itu semua manusia mati dan bangkit di dalam satu tempat yang dinamai padang mahsyar. Di situlah bermula kebangkitan, dan kehadiran manusia kembali setelah kematian.

Menurut Prof Quraish, sebagai penulis Tafsir Al Misbah menuturkan bahwa sebagian ulama berpendapat bangkitnya manusia hanya berupa ruh karena jasadnya sudah hancur. Jasad manusia diciptakan sesuai dengan alam duniawi, sedangkan alam ukhrawi beda dengan alam duniawi.

Ada ulama lain yang berkata bahwa manusia dibangkitkan dengan ruhani dan jasmani walaupun jasmaninya telah berbeda keadaannya dalam bentuk yang sesuai dengan alam akhirat.

Ahli tafsir tersebut juga menyebutkan bahwa agama apa pun selalu meyakini dan mengajarkan tentang tiga hal pokok yaitu:

1. Agama menuntut yang mempercayainya untuk percaya bahwa ada kekuatan maha dahsyat yang mengatur alam raya

Menurut Prof Quraish kekuatan itu dinamai Tuhan. “Semua agama percaya adanya Tuhan, walau pun bisa berbeda-beda dalam rincian kepercayaannya menyangkut dengan Tuhan,” ujarnya.

2. Semua agama mengajarkan bahwa ada hari pembalasan

Perbuatan baik akan dibalas dengan baik pula, orang yang buruk akan dibalas dengan keburukan. Pembalasan itu bisa berbeda-beda, bisa di dunia maupun di akhirat.

3. Adanya dorongan untuk melakukan hubungan dengan kekuatan yang maha dahsyat itu

Itulah yang dinamakan ibadah dalam Islam. “Semua agama mengenal ibadah, dan mengajarkan agar kita memiliki hubungan dengan Tuhan,” jelasnya.

Oleh sebab itu, mereka yang telah binasa tidak ada yang kembali ke dunia. Tidak ada satu umat pun, kecuali semuanya akan dihadirkan pada hari kiamat untuk pembalasan.

Singkatnya, hanya ada beberapa siklus kehidupan manusia dalam agama Islam dan reinkarnasi tidak ada di dalamnya. Menurut Malahayati S. Psi. dalam buku Reinkarnasi Menjadi Pribadi Baru yang Sukses, tahap pertama yaitu manusia belum bernyawa saat berada di kandungan seorang ibu.

Kemudian, manusia terlahir ke dunia hingga akhirnya meninggal dunia dan dibangkitkan kembali untuk menjalani hisab. Sementara ujung dari perjalanan panjang itu adalah surga dan neraka.

Itulah dia penjelasan singkat mengenai reinkarnasi menurut Islam. Tidak ada kesempatan kedua bagi umat muslim untuk membenahi, maka dari itu gunakan waktu sebaik-baiknya untuk mencari ridho Allah SWT.

Share:

Seorang wanita akhir zaman yang menyukai sastra dan ingin menjadi penulis yang bermanfaat!

Leave a Comment