Haji dan umroh memiliki kesamaan yaitu ibadah ini sama-sama dikerjakan di Tanah Suci. Kendati demikian, ada perbedaan haji dan umroh yang mendasari terwujudnya dua ibadah tersebut.
Perbedaannya dapat diketahui melalui hukum, rukun, hingga waktu pelaksanaannya.
Sehingga, secara mendasar haji dan umroh merupakan ibadah yang jelas berbeda. Keduanya memiliki keistimewaan tersendiri.
Daftar ISI
7 Perbedaan Haji dan Umroh
Pada umumnya, ibadah umroh akan lebih ringan dikerjakan dibandingkan dengan ibadah haji. Sebab ibadah umroh bukanlah ibadah wajib seperti halnya ibadah haji, walaupun umroh termasuk dalam penyempurna ibadah itu sendiri.
Untuk lebih jelasnya mengenai beberapa perbedaan haji dan umroh, kita bisa simak penjelasan di bawah ini:
1. Pengertian Ibadah Haji dan Umroh
Perbedaan haji dan umroh pertama dapat dilihat dari pengertiannya. Secara etimologi, haji mempunyai arti menuju atau menyengaja. Sedangkan, menurut terminologinya, haji merupakan ibadah yang menyengaja per ke Tanah Suci.
Kepergiannya ke Tanah Suci itu untuk menjalankan ibadah, termasuk menjalan Tawaf, Sa’i, serta Wukuf di Arafah dan hingga menjalankan ibadah ketentuan haji lainnya dengan tertib.
Sedangkan untuk ibadah umroh, secara etimologi mempunyai arti berkunjung atau i’tamara. Sehingga, dalam syariatnya diartikan sebagai berkunjung ke Tanah Suci yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pendekatan diri kepada Allah SWT tentunya dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh ibadah umroh itu sendiri. Sehingga, keduanya mempunyai aturan syarat masing-masing yang harus dipenuhi agar ibadah menjadi sah.
Baca juga: Bacaan Doa Haji Mabrur Arab Latin dan Sunnah setelah Berhaji
2. Hukum Ibadah Haji dan Umroh
Selain dari pengertiannya yang cukup membantu, beda haji dan umroh adalah hukum. Dimana ada sebuah dalil yang menyatakan bahwa seorang muslim yang mampu wajib melaksanakan ibadah haji.
Hal tersebut termuat dalam Al-Quran yang mengandung firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 97 yang artinya sebagai berikut:
Artinya: “Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan kesana. Barangsiapa mengingkari kewajiban haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam.”
Dengan memahami ayat Al-Quran tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hukumnya haji adalah wajib. Wajib bagi umat muslim yang mampu menunaikannya, baik secara fisik maupun finansial.
Sementara untuk hukum umroh sendiri disebutkan sunnah atau tathawwu. Tathawwu merupakan hukum yang tidak diwajibkan, namun sangat baik untuk dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Rukun Ibadah Haji dan Umroh
Selanjutnya ada perbedaan haji dan umroh dari sisi rukun. Pada bab manasik, rukun merupakan sebuah ritual yang menjadi penentu keabsahannya ibadah haji dan umroh dan tidak bisa digantikan dengan denda atau dam.
Oleh sebab itu, rukun ini sangatlah penting untuk dilaksanakan ketika menunaikan ibadah haji maupun umroh. Dimana rukun haji terdapat lima yaitu niat ihram, wukuf di Arafah, thawaf, sa’i, dan memotong rambut.
Sementara untuk rukun umroh terdapat empat yang dimulai dari niat ihram, Tawaf, Sa’i, dan memotong rambut.
Sehingga, perbedaan rukun haji dan umroh terletak pada wukuf di Arafah. Sebab, hanya ibadah haji lah yang menunaikannya di tanggal 9 Dzulhijjah.
Untuk penjelasan secara luas mengenai makna rukun yaitu sebagai berikut:
- Niat Ihram merupakan niat dan ibadah seseorang memasuki keadaan khusus. Niat untuk melaksanakan serangkai ibadah yang tindakannya akan dimulai dengan memakai pakaian khusus.
- Wukuf merupakan tindakan berdiam diri di padang Arafah. Pelaksanaannya hanya untuk ibadah haji pada tanggal 9 Dzulhijjah.
- Tawaf merupakan tindakan untuk mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Pelaksanaanya dilakukan setelah Wukuf di Arafah.
- Sa’i merupakan ibadah berlari-lari kecil diantara bukit Safa dan Marwah. Ibadah ini memberikan gambaran dari perjuangannya Siti Hajar dalam mencarikan air untuk anaknya Ismail.
- Tahallul merupakan ibadah melepaskan ihram dengan cara memotong dan mencukur rambut. Tindakan ini memberikan lambang dari akhir ibadah sekaligus kembalinya seseorang ke dalam keadaan normal.
4. Waktu Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
Perbedaan haji dan umroh berikutnya yaitu waktu pelaksanaannya. Waktu pelaksanaan ibadah haji dilakukan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Allah SWT yaitu pada rentang waktu tertentu dalam 1 tahun.
Lebih tepatnya dimulai pada bulan Syawal hingga subuhnya hari 10 Dzulhijjah. Akan tetapi, waktu tersebut hanya berlaku bagi salah satu rukun saja yaitu ihram. Dan untuk rangkaian haji harus dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah.
Hal itulah yang menjadi alasan jika seorang muslim ingin menunaikan haji harus melakukan pendaftaran haji terlebih dahulu. Sebab, terdapat kuota antrian untuk setiap negaranya.
Sementara untuk ibadah umroh waktu pelaksanaannya bisa kapanpun dalam setahun, karena ibadah umroh pelaksanaannya tidak terkait. Sehingga, kita bisa menunaikan ibadah umroh saat mempunyai kesempatan dan financial yang cukup.
Biasanya waktu pelaksanaan ibadah umroh yang paling ramai terjadi pada bulan Ramadhan atau awal tahun. Walaupun begitu, tunaikan ibadah umroh sesuai dengan rukun dan syarat sahnya ibadah.
5. Kewajiban dalam Haji dan Umroh
Istilah kewajiban ini bisa diartikan dengan rangkaian ritual manasik. Dimana jika ditinggalkan tidak bisa membatalkan ibadah haji atau umroh, tetapi kita wajib mengganti dengan denda atau dam.
Berikut kewajiban yang harus dijalankan saat ibadah haji yang menjadi perbedaan haji dan umroh adalah:
- Niat ihram dari miqat, miqat yaitu batas area yang telah ditentukan dan menyesuaikan daerah asal jamaah haji atau umrah.
- Menginap atau mabit di Muzdalifah pada malam hari, tepatnya tanggal 10 Dzulhijjah.
- Menginap atau mabit di Mina pada malam hari tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
- Melaksanakan pelemparan jumrah.
- Tawaf wada’ yaitu pelaksanaan perpisahan sebelum meninggalkan Mekkah.
Adapun kewajiban yang harus jamaah umroh lakukan yaitu:
- Niat ihram dari miqat yang merupakan area batas yang telah ditetapkan sekaligus menyesuaikan daerah asal jamaah haji atau umroh tersebut.
- Menjauhi larangan-larangan yang ditetapkan ihram.
6. Durasi Pelaksanaan Ibadah Haji dan Umroh
Selanjutnya perbedaan haji dan umroh dilihat dari durasi pelaksanaannya. Dimana sesuai dengan sumber resmi yaitu Kementerian Agama atau Kemenag RI menyebutkan operasional ibadah haji berlangsung selama 30 hari.
Rincian waktu pelaksanaanya dimulai dari 15 hari jamaah gelombang pertama dan 15 hari berikutnya jamaah gelombang kedua. Tapi, untuk durasi masa tinggalnya sendiri maksimal jamaah haji di Arab Saudi ditetapkan 42 hari.
Sebab durasi pelaksanaan ibadah haji ini tergolong cukup lama jika dibandingkan dengan ibadah umroh. Biasanya durasi pelaksanaannya membutuhkan waktu berkisar selama 4 hingga 5 hari.
Sementara untuk ibadah umroh, hanya dalam hitungan jam saja. Lebih tepatnya berlangsung selama kurun waktu 2 hingga 3 jam saja.
7. Biaya Ibadah Haji dan Umroh
Seperti yang sudah kita ketahui semua bahwa biaya ibadah haji akan lebih mahal dibandingkan dengan ibadah umroh. Hal inilah yang menjadi perbedaan haji dan umrah terakhir yang akan kita pahami dengan baik.
Biaya ibadah haji telah ditetapkan oleh pemerintah, di mana kita bisa memilih paket ibadah haji sesuai dengan kemampuan masing-masing. Paketnya ada reguler, haji plus, dan haji furoda.
Setiap jenis paketnya mempunyai penetapan biaya haji yang berbeda-beda. Sebagai contoh untuk biaya haji reguler berkisar antara Rp 40 hingga Rp 50 juta, di lain reguler biayanya jelas lebih mahal di kisaran Rp 100 hingga Rp 300 juta.
Sementara untuk biaya umroh tergantung pada berbagai faktor, seperti tanggal keberangkatan,jenis paket umroh, fasilitas yang disediakan, durasi perjalanannya, dan lain sebagainya.
Namun, biasanya biaya umroh bisa didapatkan dari mulai Rp 25 juta. Selain nilai tersebut, kita akan menemukan berbagai macam pilihan biaya umroh yang berbeda-beda dari setiap agen travel.
Oleh sebab itu, pilihlah agen travel yang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sehingga, ibadah umroh yang dijalankan akan terasa menenangkan hati dan pikiran.
Itulah perbedaan haji dan umroh yang bisa jadi pelajaran. Kedua ibadah rohani ini bisa memberikan banyak pembelajaran, seperti mendekatkan diri kepada Allah SWT, sekaligus memperbanyak rasa syukur kepada Allah SWT.