Kisah Nabi Syuaib AS dan Mukjizat yang Diberikan Allah SWT 

Sebagai umat muslim, tentunya penting untuk mengetahui kisah para nabi dan rasul. Salah satu kisah nabi yang bisa memberi teladan yang baik bagi kita adalah kisah Nabi Syuaib. Berikut informasi selengkapnya.

Allah SWT mengutus Nabi Syuaib AS untuk kaum Madyan agar mereka kembali ke jalan yang benar. Namun, perjalanan dakwah Nabi Syuaib untuk menyampaikan kebaikan tak mudah, banyak sekali rintangan.

Berikut ini adalah penjelasan tentang kisah perjalanan hidup Nabi Syuaib AS dan mukjizat yang diberikan Allah SWT. Yuk, simak informasinya di bawah ini.

Tentang Nabi Syuaib AS

Nabi Syuaib AS adalah salah satu nabi yang mengajarkan terkait moral dan etika serta memberikan peringatan kepada umatnya untuk mengikuti ajaran Allah SWT.

Beliau diutus oleh Allah SWT kepada suatu kaum yang berada di wilayah Madyan. Kemampuan berdakwahnya membuat beliau diberi julukan banyak orang kala itu sebagai juru pidato.

Nabi yang berasal dari bangsa Arab ini juga memiliki sifat mulia, serta dermawan, dan ramah. Tidak heran, jika beliau sangat dikenal di kalangan kaum Madyan.

Nabi Syuaib AS berasal dari keturunan Syu’aib bin Maikil bin Yasyjub bin Madyan. Ibunya adalah putri dari Nabi Luth AS. Kemudian, Allah mengutus Syuaib sebagai nabi untuk kalangan penduduk kaum Madyan.

Dalam kisah Nabi Syuaib pada masa masih kecil, beliau selalu berusaha berbuat baik dan menjaga hatinya agar tidak berbuat buruk. Sifat terpuji ini jarang ada pada anak seusianya dan bisa terbawa hingga dewasa.

Beliau juga tidak segan untuk membantu orang kesusahan dan selalu menyapa terlebih dahulu orang di sekitarnya. Hal ini yang membuat orang-orang atau kaum Madyan senang dan bahagia dengan Nabi Syuaib AS.

Allah mengutus Nabi Syuaib juga untuk mengajak kaum Madyan yang kafir agar kembali ke jalan yang benar. Namun, perjalanan dakwahnya penuh rintangan. Apa saja? Yuk, ketahui informasi lengkapnya di bawah ini!

Kisah Nabi Syuaib AS

Nabi Syu’aib AS adalah keturunan asli kaum Madyan dan punya sifat serta perilaku yang baik. Hal ini serupa dengan para nabi yang punya banyak sifat terpuji. Nabi Syu’aib AS sendiri diyakini lahir sekitar tahun 1600 SM.

Jika penasaran dengan kisah hidup Nabi Syuaib AS, maka bisa simak informasi yang akan disampaikan di bawah ini. Hal ini tentunya bisa menjadi pelajaran bagi kita sebagai umat manusia. Yuk, simak hingga akhir!

1. Kaum Madyan dalam Berdagang

Kaum Madyan adalah suku bangsa Arab yang terkenal dengan kemampuan dalam berdagang dan mengembala hewan. Kaum ini berada di daerah pinggiran negeri Syam yang saat ini dikenal dengan Suriah.

Kelebihan Madyan ini memiliki tanah yang subur sehingga aneka tumbuhan bisa tumbuh di daerah ini. Kondisi tersebut membuat perekonomian tercukupi. Namun, kenikmatan ini tidak membuat suku ini lebih baik.

Berdasarkan dari beberapa sumber tentang kisah Nabi Syuaib, bahwa penduduk Madyan terkenal dengan perilaku buruk dan juga menyembah pohon. Selain itu, mereka juga tidak bersyukur atas nikmat Allah berikan.

Salah satu perilaku buruknya seperti membuat kecurangan pada timbangan barang dan mengurangi hak orang lain. Hal ini yang membuat kaum Madyan yang miskin semakin miskin, serta yang kaya semakin kaya.

Kaum Madyan seringkali melakukan manipulasi timbangan pada barang dagangan dengan menempelkan batu pada timbangan. Hal ini agar pembeli percaya berat barang sesuai dengan barang yang mereka beli.

Allah SWT mengutus Nabi Syu’aib AS untuk mengingatkan para kaumnya tentang kebaikan dan bersyukur atas limpahan rezeki. Selain itu, beliau mengajak mereka beribadah kepada Allah dan melarang berbuat syirik.

Nabi Syuaib pun menasehati mereka dengan mengatakan bahwa “Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu.”

Kalimat ini merupakan peringatan untuk bertakwa agar terhindar dari siksa Allah. Caranya yakni dengan melaksanakan semua perintah-Nya sepanjang kemampuan kita, serta menjauhi semua larangan-Nya.

Baca juga: 15 Arti Mimpi Digigit Ular Menurut Islam, Apa Saja?

2. Kaum Madyan Membangkang

Allah SWT mengutus Nabi Syuaib AS untuk mengajak penduduk di negeri Madyan untuk menjauhi dan meninggalkan perbuatan buruk yang merugikan orang lain.

Selain itu, nabi mengajak mereka untuk tidak menyembah pohon tetapi menyembah Allah SWT. Namun, mereka menolak ajakan Nabi Syuaib AS. Bahkan setiap dakwah dan ajakan nabi, selalu mereka ejek dan hina.

Tidak hanya itu, mereka pun menganggap nabi sebagai individu yang lemah jika dibandingkan dengan kaum Madyan. Nabi juga sering kali mendapat ancaman dari kaumnya yang membangkang.

Meski demikian, Nabi Syuaib tetap bersabar dan berusaha untuk berdakwah dan mengajak mereka beribadah kepada Allah SWT. Namun, mereka tetap susah untuk kembali ke jalan yang benar sesuai ajaran nabi.

“‘Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Kepada Allah kami bertawakkal. Tuhan kami putuskanlah antara kami dan antara kaum kami dengan haq (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.” (QS al-A’raf: 88-89).

Pada kisah Nabi Syuaib yang mengajak kaum Madyan untuk beribadah kepada Allah tetapi mereka menolak. Kemudian, nabi memberitahukan mereka bahwa akan ada azab dari Allah atas perbuatan buruk mereka.

Mendengar perkataan Nabi Syuaib AS, kaum Madyan pun merasa tidak takut dan bahkan kembali mengancam nabi. Hingga pada akhirnya nabi berdoa kepada Allah SWT dan azab turun pada kaum Madyan yang kafir.

Lalu, azab apa yang menimpa kaum Madyan? Bagaimana kisah kehidupan Nabi Syuaib dan pengikutnya setelah azab dari Allah SWT turunkan?

3. Kisah Azab Kaum Madyan

Berbagai macam dakwah dan ajakan telah nabi lakukan supaya penduduk Madyan kembali ke jalan yang benar, tetapi mereka tetap ingin menjadi orang kafir.

Nabi Syuaib AS pun berdoa kepada Allah SWT agar penduduk Madyan diberi azab. Kemudian, Allah mengabulkan doa itu dan menyuruh nabi beserta orang beriman agar keluar dari negeri kaum kafir itu.

Berdasarkan dari kisah Nabi Syuaib tentang azab bagi kaum Madyan yang kafir, Allah menurunkan cuaca sangat panas dan kekeringan yang membuat tumbuhan mati. Tanah yang subur menjadi kekeringan.

Selain itu, Allah SWt juga memberikan gempa bumi dan suara petir halilintar yang membuat kaum kafir di daerah Madyan mati. Hal ini seperti bencana yang terjadi saat datangnya hari kiamat pada azab kaum Madyan.

Dalam Al-Quran menerangkan bahwa penduduk Madyan mati bergelimpangan di rumah mereka, seolah tempat tersebut belum pernah mereka tempati.

Selain itu, menjelaskan pula bahwa kehancuran kaum Madyan sebagaimana terjadi pada kaum Tsamud. Meski dalam Al-Quran tidak menjelaskan mengenai kehidupan setelahnya yang terjadi pada Nabi Syuaib AS.

“Ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Sedang orang zalim dibinasakan oleh suara yang mengguntur, sehingga mati bergelimpangan di rumahnya, seolah-olah belum pernah tinggal di tempat itu. Ingatlah, binasa penduduk Madyan sebagaimana kaum Tsamud (juga) telah binasa.” (QS Hud: 94-95)

Mukjizat Nabi Syuaib AS

Nabi Syuaib AS adalah salah satu dari empat nabi yang lahir di bangsa Arab sama dengan Nabi Shaleh AS, Nabi Hud AS, dan Nabi Muhammad SAW.

Selain memiliki wajah tampan, nabi dari kaum Madyan ini juga memiliki kemampuan dalam berdakwah dan juga memiliki sifat dermawan. Dalam kisah Nabi Syuaib, adapun mukjizatnya adalah sebagai berikut:

1. Berjuluk Juru Bicara Para Nabi

Nabi Syuaib diberikan mukjizat oleh Allah SWT berupa kefasihan dalam berbicara atau berpidato. Kemampuannya ini membuat nabi yang diutus untuk kaum Madyan ini disebut sebagai juru bicara di antara para nabi.

Allah SWT memberi tugas kepada Nabi Syuaib untuk menyebarkan dakwah. Beliau dengan gigih memberi nasihat dan mengajak kaum Madyan untuk tidak menyembah pohon, namun melainkan beribadah kepada Allah.

Kaum Madyan yang terdiri dari para pedagang ini memang suka berbuat curang dalam penimbangan barang dagangan. Nabi pun mengajak mereka untuk kembali ke jalan yang benar agar tidak terjerumus dalam keburukan.

2. Rasa Cinta Kepada Allah SWT

Nabi Syuaib memiliki sifat yang baik dari sejak kecil sehingga ia sangat disukai oleh penduduk Madyan. Beliau pun merupakan sosok yang dermawan dan juga suka membantu penduduk yang sedang dalam kesulitan.

Selain itu, dalam lubuk hatinya selalu tersemat rasa kasih dan cinta yang begitu sangat besar kepada Allah SWT. Bahkan, ia sering meneteskan air matanya karena kegentaran akan siksaan yang pedih dari Allah SWT.

Dalam aktivitasnya berdakwah dalam mengajarkan kebaikan, nabi tidak pernah sekalipun melupakan kehadiran Allah SWT. Meski dalam dakwahnya, beliau selalu mendapat ejekan dan hinaan dari kaum Madyan yang kafir.

3. Selamat dari Azab Allah SWT

Kaum Madyan yang menolak keras ajaran Nabi Syuaib AS hingga berada dalam kesesatan, kemudian mendapat azab yang pedih dari Allah SWT. Hal ini karena doa dari nabi untuk mereka yang menolak jalan kebenaran.

Sikap keras dan kuat kaum Madyan yang menolak ajakan nabi, bahkan mengancam akan mengusir nabi dan pengikutnya jika tidak menyembah berhala. Hal ini yang membuat azab datang kepada mereka yang kafir.

Perilaku mereka yang sudah melewati batas dalam penghinaan terhadap Tuhan, kemudian nabi mengajukan permohonan memberi azab pada mereka. Sementara nabi dan pengikutnya selamat dari azab Allah SWT.

Itulah beberapa mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Syuaib yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Hal ini sebagai bukti bahwa azab dari Allah itu nyata sehingga tidak boleh untuk meremehkannya.

Hikmah dari Kisah Nabi Syuaib

Dari kisah Nabi Syuaib yang telah diuraikan di atas, kita bisa ambil pelajaran dan hikmahnya. Sebagai umat manusia, senantiasa mengikuti ajaran Allah SWT dengan menjalankan perintahNya, dan menjauhi larangan-Nya.

Selain itu, kita sebagai umat muslim senantiasa berbuat baik kepada sesama dan hindari keburukan yang bisa mendatangkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. 

Berikut ini terdapat beberapa hikmah dan pelajaran yang bisa menjadi pedoman hidup kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, yaitu antara lain:

1. Pentingnya Kejujuran

Kisah dari Nabi Syuaib memberikan pelajaran bahwa sebagai umat manusia harus selalu bersikap jujur dan adil. Hindari hal yang menjerumuskan kepada keburukan dan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain.

Salah satu contoh yang merugikan dari kisah ini adalah mengurangi timbangan dan takaran. Hal ini secara khusus bisa merugikan dan sebagai kejahatan yang pantas menerima azab Allah SWT di dunia dan akhirat.

2. Sikap Sabar dan Bermoral

Dari kisah Nabi Syuaib bisa belajar pentingnya sikap bersabar dan memiliki moral yang baik. Beliau selalu teguh dan bersabar dalam menghadapi ancaman dan juga tantangan dalam dakwah ke penduduk suku Madyan.

Selain itu, beliau juga mengajarkan kita sebagai manusia untuk punya moral dan akhlak baik. Beliau juga suka membantu yang sedang kesusahan dan membutuhkan bantuan bagi yang sedang kondisi kesulitan.

3. Kegiatan Bermuamalah

Pada dasarnya, setiap umat manusia dalam kegiatan bermuamalah yang berkaitan dengan harta punya ketentuan hukum syariat. Oleh karena itu, penting mengetahui apa yang boleh dan yang dilarang dalam syariat.

Siapapun yang bermuamalah melalui cara yang baik atau buruk, sama kondisinya dengan orang yang menganggap amalan dan bebas tidak terikat aturan syariat, tapi tidak ada bedanya dengan kekafiran dan keimanan.

4. Selalu Berbuat Kebaikan 

Ketika kita ingin memberi nasihat kepada orang lain, maka kita harus terlebih dahulu berbuat kebaikan. Hal ini agar sempurna penerimaan manusia terhadap nasihat yang kita berikan tanpa ada keraguan di dalamnya.

Ketika kita melarang suatu kemungkaran, maka sebaiknya kita menjadi orang yang pertama meninggalkan dan menjauhinya. Artinya, jika kita ingin membuat orang lain menjadi baik, maka perbaiki dulu diri kita sendiri. 

5. Mengikuti Ajaran Nabi

Kisah Nabi Syuaib membuka hati kita bahwa para nabi diutus oleh Allah SWT untuk membawa kebaikan dan memperbaiki hal yang buruk. Seluruh kebaikan dan perbaikan dalam agama adalah ajaran para nabi.

Setiap nabi memiliki tugasnya masing-masing dengan tujuan utamanya adalah untuk kebaikan dan mencegah terjadinya hal yang buruk. Oleh karena itu, apa yang diajarkan nabi harus kita ikuti dan amalkan.

6. Berusaha dan Tawakal

Pada dasarnya, setiap manusia yang ingin berbuat kebaikan dan memperbaiki diri harus dengan sungguh-sungguh. Dengan cara berusaha dan tawakal untuk menjadi pribadi yang baik dan bersikap baik terhadap sesama.

Ketika menemui kesulitan, maka hanyalah memohon kepada Allah SWT. Jangan pernah meminta atau memohon kepada yang lain, hal ini bisa membuat kesyirikan dan kekafiran sebagaimana kisah dari nabi Syuaib ini.

7. Santun dan Akhlak Baik

Sebagai manusia, kita harus memiliki sifat santun, akhlak baik dan kesanggupan dalam membalas perkataan atau perbuatan buruk dengan kebaikan. Jangan pernah mencela dan menghina orang yang berbuat buruk.

Seperti dalam kisah dakwah Nabi Syuaib yang mendapatkan penolakan dan ejekan dari kaum Madyan, namun beliau tetap sabar dan selalu berbuat baik. Meski pada akhirnya, azab Allah SWT datang kepada mereka.

Pada dasarnya, setiap kisah nabi dan rasul memberikan kita pelajaran serta hikmah yang baik bagi kehidupan di dunia dan di akhirat. Setiap tantangan dan rintangan bisa kita lalui dengan baik atas pertolongan Allah.

Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim sudah sewajibnya berbuat baik kepada sesama dan menjauhi perbuatan buruk yang bisa merugikan orang lain.

Demikian penjelasan tentang kisah Nabi Syuaib dan mukjizat yang beliau terima untuk menghadapi kaum Madyan. Meskipun perjalanan dakwah beliau berat, namun tetap sabar hingga turun azan bagi mereka yang kafir.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment