Masih banyak perdebatan terkait kisah Nabi Ilyas AS yang membuat kita bertanya-tanya mengenai kebenarannya.
Pasalnya, Nabi Ilyas konon masih hidup sampai saat ini. Namun, keberadaannya disembunyikan oleh Allah, seperti Nabi Khidir.
Beliau juga dikaruniai mukjizat yang luar biasa. Mari simak kisah lengkapnya.
Daftar ISI
Kisah Nabi Ilyas AS dalam Al-Qur’an
Nabi Ilyas AS termasuk salah satu Nabi utusan Allah SWT. Beliau bernama Ilyas bin Fanshash bin al-‘Izar bin Harun. Dari silsilah tersebut dapat dilihat bahwa beliau merupakan cucu dari Nabi Harun saudara Musa bin Imran.
Nabi Ilyas AS diutus oleh Allah SWT setelah Nabi Daud dan Nabi Sulaiman, yaitu pada tahun 870 Sebelum Masehi (SM).
Adapun lokasi tempat diutusnya Nabi Ilyas yaitu sebuah kota bernama Ba’labak, terletak di sebelah barat Damaskus (Suriah). Daerah tersebut sekarang masuk wilayah Lebanon.
Terdapat beberapa ayat Al-Qur’an yang menyebutkan kisah Nabi Ilyas AS. Di antaranya yaitu surat Ash-Shafaat ayat 123-127, yang berbunyi:
قال الله تعالى : وَإِنَّ إِلۡيَاسَ لَمِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ١٢٣ إِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهِۦٓ أَلَا تَتَّقُونَ ١٢٤ أَتَدۡعُونَ بَعۡلا وَتَذَرُونَ أَحۡسَنَ ٱلۡخَٰلِقِينَ ١٢٥ ٱللَّهَ رَبَّكُمۡ وَرَبَّ ءَابَآئِكُمُ ٱلۡأَوَّلِينَ ١٢٦ فَكَذَّبُوهُ فَإِنَّهُمۡ لَمُحۡضَرُونَ
Artinya: “Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul. (ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu tidak bertakwa. Patutkah kamu menyembah Ba´i dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta. (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu? Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke dalam neraka).”
Selain itu, nama Nabi Ilyas AS juga disebutkan dalam firman Allah SWT:
وَزَكَرِيَّا وَيَحۡيَىٰ وَعِيسَىٰ وَإِلۡيَاسَۖ كُلّ مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Artinya: “Dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shaleh”. (al-An’aam/6 : 75).
Kesyirikan Kaum Nabi Ilyas AS
Kisah Nabi Ilyas AS tidak banyak disebutkan di Al-Qur’an, sehingga kebanyakan bersumber pada kitab.
Melansir dari Tafsir Al-Qur’an, nama Nabi Ilyas AS disebut dalam Al-Qur’an sebanyak 4 kali, yaitu pada surat Al-An’am ayat 85 dan surat Ash-Shaffat ayat 123, 129, dan 130.
Berdasarkan riwayat Wahab ibn Munabih yang disebutkan dalam kitab tafsir Ibnu Katsir, dikisahkan bahwa Nabi Ilyas diutus kepada kaum Bani Israel. Mereka adalah orang-orang yang menyembah patung berhala yang bernama Ba’al.
Menurut kepercayaan bangsa Kanaan, Ba’al adalah dewa hujan dan petir. Ia juga dipercaya memiliki pasangan bernama Astoret yang merupakan dewi kesuburan.
Maka, Nabi Ilyas AS menyerukan pada kaum tersebut untuk meninggalkan berhala dan mentauhidkan Allah. Nabi Ilyas melakukan dakwah dan berkali-kali mengajak kaumnya agar berhenti menyekutukan Allah.
Namun, seruan Nabi Ilyas tidak pernah dihiraukan. Orang-orang itu tetap berada dalam kesesatan dan tidak ada yang beriman.
Menyadari hal tersebut, Nabi Ilyas AS berdoa kepada Allah SWT supaya menimpakan azab pada kaumnya yang syirik.
Sebelumnya, Nabi Ilyas mendatangi Raja Ahab untuk memperingatkan apabila mereka tidak bertaubat, maka Allah akan mendatangkan azab.
Nabi Ilyas juga mengingatkan bahwa berhala yang mereka sembah tidak akan mampu menyelamatkan penduduk dari azab tersebut. Namun, alih-alih bertaubat, sang raja dan kaumnya justru mengusir Nabi Ilyas.
Meskipun mendapatkan penolakan keras dan perlakuan kasar, Nabi Ilyas tetap melanjutkan dakwah. Namun, kaumnya yang syirik tidak juga bertaubat. Mereka justru mengusir Nabi Ilyas.
Kemudian, Nabi Ilyas AS berdoa kepada Allah SWT supaya mendatangkan kesusahan pada kaum syirik itu. Maka, Allah menahan hujan selama tiga tahun sehingga kota Ba’labak dilanda bencana kekeringan panjang.
Kemarau panjang itu membuat semua tanaman mengering dan hewan-hewan mati kelaparan.
Baca juga: Hukum Suami Lebih Mementingkan Ibunya Daripada Istrinya
Nabi Ilyas AS Berdakwah dalam Pelarian
Dilanda bencana kemarau panjang, kaum Bani Israel pun marah. Mereka menganggap bencana itu terjadi karena kedatangan Nabi Ilyas dan kemarahan dari berhala yang mereka sembah.
Disebutkan oleh beberapa sumber bahwa raja Israel meminta pemimpin agama mereka untuk berdoa kepada berhala memohon supaya kemarau berhenti.
Akan tetapi, kemarau terus berlangsung sehingga Bani Israel makin marah dan bertekad memburu Nabi Ilyas.
Akibatnya, Nabi Ilyas harus terus berpindah tempat untuk menghindari orang-orang yang memburunya. Meskipun demikian, Beliau tetap melanjutkan dakwahnya. Nabi Ilyas juga mendapatkan pertolongan Allah selama bencana melanda.
Ketika kotanya mengalami kekeringan panjang, Nabi Ilyas mendapatkan petunjuk dari Allah SWT untuk bersembunyi di Sungai Kerkit.
Di tempat itu, Nabi Ilyas tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan air minum. Allah juga mengirimkan burung yang membawa makanan untuk Nabi Ilyas tiap pagi dan sore, sehingga beliau tidak mengalami kelaparan selama kekeringan.
Namun, Nabi Ilyas harus pindah tempat saat Sungai Kerkit mulai mengering. Ditambah lagi, Beliau juga harus menghindari dari pengejaran prajurit Raja Ahab, pemimpin dari kaum yang syirik dan menolak seruan Nabi Ilyas.
Menurut riwayat, Nabi Ilyas melakukan dakwah sambil terus berpindah tempat. Beliau tinggal di rumah kaumnya atau di gua.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa setiap rumah yang beliau singgahi akan memiliki aroma makanan.
Pertemuan dengan Nabi Ilyasa
Di tengah pelarian Nabi Ilyas menemukan rumah yang terletak di gurun pasir. Beliau pun menjadikan tempat itu sebagai persembunyiannya sementara.
Saat itulah, Nabi Ilyas bertemu dengan seorang ibu dan anak laki-laki yang mengalami sakit parah, yakni Ilyasa. Kemudian Nabi Ilyas mendoakan kesembuhan Ilyasa yang kemudian dikabulkan oleh Allah SWT.
Ilyasa pun dapat kembali sehat dan mulai mempelajari ilmu-ilmu agama dari Nabi Ilyas. Selanjutnya, dalam kisah Nabi Ilyas AS, Ilyasa menjadi anak angkat beliau dan sering menemani selama berdakwah.
Kelak Ilyasa juga diangkat sebagai Nabi dan meneruskan perjuangan dakwah dari Nabi Ilyas AS.
Kala itu, kondisi kekeringan sudah sangat parah sehingga makanan sulit didapat. Kaum Bani Israel yang putus asa akhirnya mencari Nabi Ilyas dan memohon agar kesulitan yang melanda mereka dihilangkan.
Orang-orang tersebut juga berjanji akan beriman kepada Ilyas dan menyembah Allah apabila hujan kembali diturunkan ke negeri mereka.
Maka, Nabi Ilyas berdoa kepada Allah SWT memohon agar diturunkan hujan. Doa Beliau dikabulkan, sehingga hujan turun dan kota kembali subur. Orang-orang kembali bisa menikmati hasil panen tanaman dan beternak.
Namun, setelah kehidupan mereka kembali dipenuhi kenikmatan, mereka tetap menyembah berhala. Bahkan mereka menjadi lebih buruk dari kekufuran yang diperbuat sebelumnya.
Mukjizat Nabi Ilyas AS
Kisah Nabi Ilyas AS tidak lengkap tanpa menyebutkan mukjizat yang dikaruniakan Allah. Berikut beberapa mukjizat dari Nabi Ilyas AS:
1. Doa Mendatangkan Bencana Terkabul
Telah disebutkan sebelumnya bahwa dakwah Nabi Ilyas mendapatkan penolakan dari kaum Bani Israel, sehingga akhirnya beliau berdoa kepada Allah SWT agar mendatangkan kesusahan pada mereka.
Allah mengabulkan doa Nabi Ilyas dan membuat negeri itu tidak mengalami hujan selama tiga tahun. Akibat bencana kemarau panjang, kaum Bani Israel mengalami situasi yang sangat sulit.
Akhirnya mereka mengatakan kepada Nabi Ilyas bahwa mereka berjanji akan menyembah Allah jika kemarau berhenti. Kemudian Nabi Ilyas berdoa kepada Allah sehingga turun hujan dan kembali makmur.
Namun, kaum Bani Israel kembali menyembah berhala dan melakukan hal-hal buruk. Melihat hal tersebut, Maka Nabi Ilyas pun memohon kepada Allah supaya kembali menimpakan bencana.
2. Bertahan dari Kemarau Panjang
Meskipun negerinya dilanda kekeringan panjang, Nabi Ilyas dapat bertahan hidup dengan baik. Hal ini berkat pertolongan dari Allah SWT yang memberikan petunjuk dan mengirimkan burung untuk membawakan makanan.
3. Menyembuhkan Orang Sakit
Dalam kisah Nabi Ilyas disebutkan mengenai pertemuan Beliau dengan Nabi Ilyasa. Saat itu, Ilyasa sakit keras hingga kondisinya tampak memprihatinkan.
Nabi Ilyas AS berdoa dan memohon kepada Allah SWT untuk kesembuhan Ilyasa. Allah mengabulkan doa Nabi Ilyas dan berkat itulah Ilyasa sembuh dari sakit parah yang diderita.
Keistimewaan Nabi Ilyas AS
Sebagai salah satu utusan Allah, Nabi Ilyas memiliki keistimewaan tersendiri, meliputi:
1. Penyabar
Nabi Ilyas diberikan keistimewaan oleh Allah berupa kesabaran yang tinggi. Berkat kesabaran itulah Beliau dapat menjalankan tugasnya dan berdakwah meskipun mendapatkan penolakan dari Bani Israel.
2. Suka Menolong
Keistimewaan berikutnya dari Nabi Ilyas AS yaitu sifatnya yang suka menolong orang yang kesulitan.
Nabi Ilyas bahkan bersedia mendoakan agar kekeringan yang melanda Bani Israel segera berakhir meskipun mereka telah memusuhi dan memburu beliau.
3. Taat Beribadah
Nabi Ilyas senantiasa mengutamakan ibadahnya. Beliau juga selalu taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya.
Berkat keistimewaan ini beliau mendapatkan pertolongan Allah SWT dan dapat bertahan melalui kekeringan panjang yang melanda.
Wafatnya Nabi Ilyas
Bagian yang menjadi perdebatan dalam kisah Nabi Ilyas yaitu mengenai keberadaan beliau.
Pasalnya, dalam Alkitab disebutkan bahwa Nabi Ilyas diangkat ke surga dalam keadaan hidup. Namun, kisah tersebut tidak terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits.
Ada beberapa hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Ilyas masih hidup sampai sekarang, sebagaimana Nabi Khidir diyakini masih hidup. Namun, hadits-hadits tersebut merupakan hadits maudhu yang tidak dapat diterima.
Sementara, dalam kitab Kisah Para Nabi yang ditulis oleh Ibnu Katsir, disebutkan bahwa Nabi Ilyas telah wafat.
Hal ini berdasarkan pada firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat 18, sebagai berikut:
وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ النَّبِيّٖنَ لَمَآ اٰتَيْتُكُمْ مِّنْ كِتٰبٍ وَّحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهٖ وَلَتَنْصُرُنَّهٗ ۗ قَالَ ءَاَقْرَرْتُمْ وَاَخَذْتُمْ عَلٰى ذٰلِكُمْ اِصْرِيْ ۗ قَالُوْٓا اَقْرَرْنَا ۗ قَالَ فَاشْهَدُوْا وَاَنَا۠ مَعَكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَ
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.”
Allah berfirman, “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman, “Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu.””
Dalam ayat tersebut telah jelas bahwa apabila para nabi lain masih hidup pasti akan mendatangi dan membantu dakwah Nabi Muhammad SAW.
Hal tersebut diperkuat dengan sabda Rasulullah:
لَوْ أَنَّ مُوسَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلَّا أَنْ يَتَّبِعَنِي
Artinya: “Seandainya Musa alaihissalam masih hidup maka tidak ada jalan lain selain dia mengikutiku.” (HR. Ahmad no. 14623).
Sehingga sudah jelas bahwasanya Nabi Ilyas AS telah wafat. Seandainya Nabi Ilyas diangkat ke langit dalam keadaan hidup, maka Beliau menemui ajalnya dan wafat seperti makhluk hidup lainnya.
Perihal tersebut telah dijelaskan dalam AL-Qur’an, bahwa tidak ada seorang manusia sebelum Nabi Muhammad yang hidup abadi.
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَۗ اَفَا۟ىِٕنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخٰلِدُوْنَ
“Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia sebelum engkau (Muhammad); maka jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal?” (QS. Al Anbiya’:34).
Demikianlah kisah Nabi Ilyas AS lengkap dengan mukjizatnya. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah dan keteladanan Nabi Ilyas AS.