5 Adab Menyusui Bayi Menurut Islam, Apa Saja?

Salah satu kewajiban seorang ibu setelah melahirkan bayinya adalah menyusui. Teknik menyusui pun tidaklah sembarangan, bahkan terdapat adab menyusui bayi menurut Islam yang perlu diketahui.

Dalam kesehatan pun, bayi dianjurkan untuk menyusu ASI esklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya. Sebab pada usia ini, bayi baru lahir masih belum bisa mencerna makanan.

Dengan memperhatikan adab menyusui bayi menurut Islam, kegiatan menyusui tidak hanya memberikan manfaat bagi ibu dan bayinya saja namun terdapat keberkahan dalam melakukannya. Lantas, apa saja adab menyusui bayi menurut Islam tersebut?

Yuk simak artikel ini hingga akhir!

Dalil Perintah Menyusui

Sebelum membahas mengenai adab menyusui bayi menurut Islam, ada baiknya untuk mengetahui dalil yang memperkuat pendapat mengenai kewajiban seorang ibu dalam menyusui bayinya. Berikut dalil-dalilnya:

Surah Al-Qasas Ayat 7,

وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اُمِّ مُوْسٰٓى اَنْ اَرْضِعِيْهِۚ فَاِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَاَلْقِيْهِ فِى الْيَمِّ وَلَا تَخَافِيْ وَلَا تَحْزَنِيْ ۚاِنَّا رَاۤدُّوْهُ اِلَيْكِ وَجَاعِلُوْهُ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ

Artinya: Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.”

Dalam ayat lain pada surah Al Qasas juga menyebutkan anjuran serupa. Allah SWT berfirman dalam surah Al Qasas ayat 12,

وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلٰٓى اَهْلِ بَيْتٍ يَّكْفُلُوْنَهٗ لَكُمْ وَهُمْ لَهٗ نَاصِحُوْنَ

Artinya: Dan Kami cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah dia (saudaranya Musa), “Maukah aku tunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?”

Dijelaskan juga bahwa ASI perlu diberikan kepada bayi hingga usia 2 tahun. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 233,

“وَالْوَالِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ”

Artinya: Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna…

Dan dijelaskan pula dalam surat Luqman ayat 14 yang berbunyi:

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

Artinya:  “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (QS. Luqman: 14).

Adab Menyusui Bayi Menurut Islam

Pada dasarnya, mengikuti adab menyusui bayi menurut Islamm semata-mata bertujuan untuk mencari keberkahan ketika menyusui.

Selain sebagai bentuk pahala bagi ibu, mengaplikasikan adab menyusui bayi tentu diharapkan dapat menjadikan anak sholeh dan sholehah serta bermanfaat kedepannya.

Berikut beberapa adab menyusui bayi menurut Islam yang perlu diketahui:

1. Berwudhu Sebelum Menyusui

Adab menyusui bayi menurut Islam yang pertama yakni berwudhu sebelum menyusui. Berwudhu tidak hanya dilakukan pada saat sholat dan ketika akan tidur. Sebab pada dasarnya, berwudhu merupakan ibadah menyucikan diri dan pikiran.

Bahkan berwudhu memiliki manfaat secara emosional. Menurut DR. Magemedov, pakar dari lembaga General & Ecology di Dagheston State Medical Academy Republik Rusia, menjelaskan bahwa rangsangan dari aktivitas berwudhu akan muncul ke seluruh tubuh atau titik-titik aktif biologis.

Sehingga berwudhu sebelum menyusui tentu dapat mengendalikan emosi agar lebih tertata, sehingga aktivitas menyusui dapat berjalan dengan penuh kasih sayang.

Manfaat berwudhu secara agama juga dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim,

“Seorang muslim atau mukmin ketika membasuh wajahnya dalam berwudu, dosa yang telah dilakukan matanya akan lebih dari wajahnya bersama tetesan air wudunya hingga tetesan air wudunya yang terakhir. Jika ia membasuh kedua tangannya, dosa yang telah dilakukan kedua tangannya akan lebur bersama tetesan air wudunya hingga tetesan air yang terakhir. Kemudian jika ia membasuh kedua kakinya, maka setiap dosa yang telah dilakukan oleh kedua kakinya akan lebur bersamaan tetesan air wudunya, hingga tetesan air yang terakhir, sampai akhirnya ia pun bersih dari dosa-dosa.” (HR. Bukhari Muslim)

Selain itu, terdapat hadits lain yang turut menjelaskan mengenai hal ini,

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ تَوَضَّأَ عَلَى طُهْرٍ كُتِبَ لَهُ عَشْرُ حَسَنَاتٍ}.

Artinya: Nabi saw. bersabda, “Siapa yang berwudhu dalam keadaan masih suci, maka ditulis baginya sepuluh kebaikan.” (HR Tirmidzi).

Baca juga: Adab Berpakaian dalam Islam bagi Wanita dan Laki-Laki

2. Membaca Basmallah

Adab menyusui bayi menurut Islam selanjutnya yakni membaca basmallah. Dalam ajaran Islam, membaca bismillah sebelum memulai suatu aktivitas akan memberika keberkahan pada semua hal yang dilakukan.

Sebagimana dijelaskan dalam sebuah hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya oleh seorang sahabat, ‘Wahai Rasulullah, kami makan dan kami tidak kenyang,’ beliau lalu menjawab ‘Mungkin kalian berpisah-pisah dalam makanan’. Mereka menjawab ‘Ya’ Rasulullah lantas bersabda ‘Maka berkumpullah atas makanan kalian, sebutkan nama Allah (membaca basmalah) atas-Nya maka Allah akan memberkahi kalian dalam makanan itu.” (HR. Abu Daud)

Hadits di atas menjelaskan begitu besar makna basmallah dalam setiap aktivitas umat Muslim. Maka sama halnya ketika hendak menyusui, ibu dianjurkan untuk memulainya dengan basmallah sehingga menjadi keberkahan di dalamnya.

Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai keutamaan dalam mengucapkan basmallah yang beliau jelaskan dalam salah satu hadits yang berbunyi,

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ قَالَ بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ كُتِبَ اسْمُهُ مِنَ الأبْرَارِ وَبرِىءَ مِنَ الكُفْرِ والنفاقِ}

Artinya: Nabi SAW. bersabda, “Siapa yang membaca bismillahirrahmanirrahim maka namanya akan ditulis sebagai orang-orang yang baik dan terbebas dari kekufuran dan kemunafikan.”

Dengan keutamaan basamallah, tentu akan disayangkan jika kita melewatkan kata sederhana ini untuk memulai menyusui si kecil bukan?

3. Melantunkan Ayat-ayat Al-Qur’an

Adab menyusui bayi menurut Islam yang paling penting yakni membacakan doa atau melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dalam proses menyusui.

Bacaan doa ini bisa berupa Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya. Saat melafalkannya, pastikan mengucapkannya dengan intonasi dan pelafalan jelas yang dapat didengar oleh bayi lalu ditiup ke ubun-ubun.

Dengan membiasakan melafalkan doa saat proses menyusui, diharapkan hal ini akan membiasakan pendengaran bayi akan ayat-ayat Allah dan menjadikan ia sebagai seorang penghafal dikemudian hari.

Hal ini sebagaimana sebuah penelitian yang dilakukan oleh Enric William Duve yang melakukan sebuah kajian ilmiah dan menemukan fakta bahwa otak dapat merespon gelombang suara baik yang memiliki pengaruh positif maupun negatif.

Dijelaskan pula bahwa Al-Qur’an yang beriyat-ayat yang dibaca secara tartil ternyata memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mempengaruhi otak secara positif.

Di samping itu, dengan melantunkan ayat Al-Qur’an sejak dini akan membuat anak menjadi terbiasa dengan ayat Allah dan memudahkannya dalam menghafal Al-Qur’an.

Baca juga: 10 Keutamaan Silaturahmi bagi Umat Islam, Jadi Pintu Rezeki

4. Memulai menyusui dari sebelah kanan

Menyusui dimulai dari payudara sebelah kanan menjadi satu di antara adab menysui menurut Islam lainnya yang perlu diketahui.

Rasulullah sendiri selalu menganjurkan umatnya untuk mengawali segala sesuatu yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam. Salah satunya yakni memulai dengan menggunakan tangan kanan.

Hal ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA yang berkata “Rasulullah SAW suka memulai dari sebelah kanan saat mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci dan dalam seluruh aktivitas beliau” (HR. Bukhori)

Tentu hal ini berkaitan dengan adab menyusui, kegiatan ini termasuk ke dalam perkaran yang baik dan mendatangkan manfaat. Sehingga alangkah baiknya untuk memulai menyusui dengan payudara sebelah kanan terlebih dahulu.

Sebab perlu diingat bahwasannya menyusui bukan hanya proses menyalurkan nutrisi pada bayi saja, tetapi juga memberikan pengajaran dan pembiasan mengenai hal-hal baik sejak dini.

Selain dianjurkan untuk menyusui dimulai dari kanan, menyusui juga dianjurkan dilakukan secara bergantian.

Hal tersebut dapat memberi lebih banyak manfaat, salah satunya meningkatkan produksi ASI.

Selain itu, dikisahkan dari Imam As-Shadiq: “Oh, Bunda Isĥāq, jangan memberi makan anak hanya dari satu payudara, tetapi beri makan pada keduanya, karena satu adalah pengganti makanan, dan yang lainnya adalah pengganti air,” (Al-Kafi vol 5 halaman 40 no. 2).

Bahkan Nabi Muhammad SAW menganjurkan menyusui dengan kedua payudara sebab memiliki manfaat. Manfaatnya adalah nutrisi yang dibutuhkan bayi, yaitu makanan dan air.

“Allah SWT telah menempatkan rezeki anak di dua payudara ibu, di satu adalah airnya, dan yang lain makanannya,” (Wasail ash-Shi-a vol 21, halaman 453).

5. Memiliki Ilmu

Adab menyusui bayi menurut Islam yang tidak kalah penting yakni memiliki ilmu. Kebanyakan Ibu baru menemukan banyak kesulitan dalam proses menyusui sepert puting lecet, payudara membengkak yang kerap membuat mereka memutuskan untuk memakai susu formula saja.

Padahal, di masa awal kehidupan bayi sangat memerlukan nutrisi lengkap yang hanya bisa ditemukan di ASI saja.

Meski banyak sekali klaim yang mengatakan bahwa banyak susu formula yang memiliki kandungan lengkap, namun sebaik-baiknya buatan hanyalah buatan Allah SWT. Karena itu ASI tidak dapat diganti dengan makanan lain.

Hikmah Menyusui

Selain bentuk pemenuhan nutrisi bagi bayi, terdapat hikmah yang bisa kita dapatkan dari menyusui yakni penyusuan telah membuahkan ikatan kejiwaan dan perasaan yang luar biasa antara ibu dan anak.

Terdapat salah satu ayat yang menyatakan bahwa tidak ada seorang ibu yang melepaskan bayinya ketika sedang menyusui, kecuali bila ia dalam keadaan bahaya. Itulah besarnya ikatan ibu dan bayi sebab menyusui.

Seperti dalam firman Allah dalam QS Al-Hajj ayat 2:

يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ اَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكٰرٰى وَمَا هُمْ بِسُكٰرٰى وَلٰكِنَّ عَذَابَ اللّٰهِ شَدِيْدٌ

Artinya: “(Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (goncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras.”

Untuk gambaran lebih jelas, berikut beberapa hikmah atau manfaat yang didapat seorang ibu apabila menyusui:

  1. Membantu lebih rileks dan fokus kepada si kecil
  2. Menguatkan ikatan dan rasa kasih sayang antara ibu dan anak.
  3. Membantu  pulih lebih cepat setelah persalinan
  4. Membantu mengurangi perdarahan setelah persalinan
  5. Menjadi penjarak kehamilan yang alami
  6. Berpotensi untuk menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium di kemudian hari
  7. Berpotensi untuk menurunkan risiko penyakit lain, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung
  8. Memberikan pengalaman yang tak ternilai harganya

Itu dia adab menyusui bayi menurut Islam. Ada banyak sekali manfaat dan hikmah dalam menyusui bukan? Semoga dengan adanya artikel ini, dapat menjadi awal keberkahan dalam proses menyusui kelak.

Share:

Seorang wanita akhir zaman yang menyukai sastra dan ingin menjadi penulis yang bermanfaat!

Leave a Comment