Tidur Mendengkur Menurut Islam dan Tidur Ala Rasulullah

Banyak orang bertanya bagaimana hukum tidur mendengkur menurut Islam? Istirahat merupakan salah satu aktivitas normal yang dijalankan oleh makhluk Allah, tidak terkecuali bagi manusia. 

Salah satu cara terbaik untuk mengistirahatkan tubuh setelah seharian beraktivitas adalah dengan tidur.

Salah satu kebiasaan yang sebagian orang lakukan ketika tidur yaitu mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur biasanya mengeluarkan suara keras yang cukup mengganggu bagi orang-orang sekitar.

Lalu, bagaimana hukum tidur mendengkur menurut Islam? Apakah hal tersebut boleh dilakukan? Supaya tidak salah paham, mari simak artikel ini sampai selesai.

Penyebab Mendengkur Saat Tidur

Sebelum ke penjelasan bagaimana hukum dan ketentuan tidur mendengkur menurut Islam, tidak ada salahnya bagi kita mengetahui apa yang menjadi penyebabnya. Berikut ini beberapa hal yang menjadi sebab seseorang mendengkur ketika tidur:

1. Anatomi Tubuh

Mendengkur disebabkan karena anatomi tubuh. Untuk laki-laki, penyebabnya karena alur pernapasan di tenggorokan yang lebih sempit dan posisi laring yang lebih rendah daripada perempuan.

Jika memperhatikan lebih jauh, laki-laki pasti lebih sering mendengkur daripada perempuan. Salah satunya disebabkan karena anatomi tubuh yang membuat laki-laki bisa mengalami hal seperti itu.

Baca juga: 8 Doa Meluluhkan Hati Seseorang yang Kita Cintai dengan Menyebut Namanya Jarak jauh

2. Kelebihan Berat Badan

Masalah bobot tubuh juga menjadi salah satu penyebab mengapa seseorang bisa tidur sambil mendengkur. Orang yang kelebihan berat badan biasanya lebih sering ngorok atau mendengkur.

Orang obesitas bisa ngorok disebabkan karena adanya penumpukan lemak di sekitar leher sehingga saluran udara di tenggorokan menghalangi aliran udara.

3. Faktor Usia

Semakin bertambah usia seseorang, kemungkinan besar semakin sering ia mendengkur atau ngorok saat tertidur. Orang yang sudah tua, otot saluran pernapasannya semakin mengendur sehingga lebih mudah mengorok.

Otot saluran pernapasan yang kendur lebih rentan bergetar saat dilalui oleh aliran udara. Alhasil, lebih mudah menghasilkan suara dengkuran.

4. Masalah pada Pernapasan

Masalah pernapasan seperti pilek, alergi, atau sinusitis juga bisa menjadi penyebab mendengkur seseorang. Kondisi seperti ini membuat seseorang menjadi kesulitan bernafas karena adanya peradangan di bagian hidung dan tenggorokan.

Jika sudah begini, maka aliran udara keluar menjadi terhambat, sehingga mengakibatkan keluarnya suara dengkuran.

5. Efek Samping Obat-Obatan

Jika meminum obat-obatan tertentu yang menimbulkan efek samping mendengkur, sudah pasti penyebabnya adalah karena obat-obatan tersebut. Contohnya yaitu obat penenang seperti lorazepam dan diazepam.

Tidur Mendengkur Menurut Islam

Di dalam Al-Qur’an maupun hadist, tidak ada satu pun yang menjelaskan apakah mendengkur itu hukumnya mubah atau haram. Maka dari itu, sejatinya tidak ada masalah jika kita tidak sampai mengeluarkan dengkuran sangat keras.

Sebagian orang mungkin sangat terganggu dengan suara dengkuran. Apalagi, jika suaranya terdengar sangat keras sekali.

Sementara itu di sisi lain, orang yang mendengkur sebenarnya tidak sadar kalau dia sedang mendengkur. Semuanya berjalan secara otomatis tanpa ada unsur kesengajaan.

Bahkan tidur mendengkur juga dilakukan oleh Rasulullah SAW. Bagaimana mungkin Rasulullah mencontohkan hal tidak baik kepada kepada umatnya? Bahkan beliau selalu melakukannya pada setiap tidurnya.

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa tidur mendengkur tidak ada larangannya dalam Islam. Karena memang, tidak ada yang mengatur hal tersebut dari sisi hukum Islam.

Cara Tidur Rasulullah SAW

Sebagai suri tauladan yang baik, Nabi Muhammad SAW selalu mencontohkan berbagai hal kepada umatnya. Tidak hanya tentang ibadah saja, beliau juga memberi contoh bagaimana cara tidur dari awal sampai bangun kembali.

Dalam buku Teladan Rasulullah yang ditulis  Dr. Ahmad Hatta, tertulis bagaimana cara tidurnya Nabi Muhammad SAW. Penjelasannya yakni sebagai berikut:

1. Menaruh Tangan Kanan Di Bawah Pipi Kanan

Cara tidur Rasulullah yang pertama adalah meletakkan tangan kanan tepat di bawah pipi kanannya. Tidak hanya itu saja, saat berada pada posisi tidur tersebut beliau juga berdoa.

Baraa bin Azib radhiyallahu anhu meriwayatkan, “Saat hendak tidur Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu meletakkan tangan kanan di bawah pipi kanan beliau seraya berdoa, Rabbi qini ‘adzabaka yauma tab’atsu ‘ibadaka (Ya Rabb, lindungilah aku dari azab-Mu pada hari ketika Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu (dari kubur).”(HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Nasa’i).

2. Berdoa Sebelum dan Sesudah Tidur

Sebelum tidur Rasulullah membaca doa terlebih dahulu. Begitupun ketika sudah terbangun, beliau membaca doa kembali.

Kita dapat meniru hal tersebut. Caranya yaitu dengan membaca doa sebelum dan sesudah tidur berikut ini:

Doa sebelum tidur yang dapat kamu baca:

باسْمِكَ اللَّهُمَّ أمُوتُ وأَحْيَا

Bismikallahumma amuutu wa ahyaa

Artinya: 

“Ya Allah, dengan nama-Mu aku mati dan hidup”.

Sedangkan doa setelah tidur bunyinya sebagai berikut:

حَمْدُ لِلهِ الًّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ

Alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihin nusyur.

Artinya: 

“Segala puji bagi Allah, Tuhan yang menghidupkan kami setelah ia mematikan kami. Kepada-Nyalah kebangkitan hari kiamat.”

3. Menyatukan Telapak Tangan

Menurut salah satu riwayat, saat tidur Rasulullah menyatukan kedua telapak tangannya sambil membaca tiga surat pendek di dalam Al-Qur’an yaitu Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas.

Aisyah meriwayatkan, “Setiap kali hendak tidur pada malam hari, Rasulullah selalu menyatukan tangan beliau seraya membaca surah al Ikhlas, al Falaq, dan an Nas, kemudian beliau meniup kedua telapak tangan beliau. Setelah itu, dengan kedua telapak tangan itu, beliau mengusap bagian tubuh yang terjangkau, dimulai dari kepala, wajah, lalu bagian depan tubuh beliau. Hal itu beliau lakukan tiga kali.”(HR. Tirmidzi, Bukhari, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Nasa’i).

4. Mendengkur Saat Tidur

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Rasulullah mendengkur ketika sedang tidur. Tetapi,, dengkuran Rasulullah itu halus alias tidak terlalu keras sehingga tidak terlalu mengganggu.

Ibnu Abbas radhiyallahu anhu meriwayatkan, “Rasulullah tidur sampai beliau mendengkur halus dan beliau selalu mendengkur halus ketika tidur, hingga Bilal datang dan melantunkan adzan. Saat itu beliau bangun lalu melaksanakan shalat tanpa berwudhu terlebih dahulu.”(HR. Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Nasa’I, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِي. قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كَهَيْلٍ، عَنْ كَرَيْبٍ. عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَامَ حَتَّى نَفَخَ. وَكَانَ إِذَا نَامَ نَفَخَ. فَأَتَاهُ بِلَالُ فَآدَنَهُ بِالصَّلَاةِ . فَقَامَ وَصَلَّ وَلَمْ يَتَوَضَّأُ، وَفِي الْحَدِيثِ قِصَّةُ

Artinya:

Muhammad bin Basysyar meriwayatkan kepada kami dari Abdurrahman bin Mahdi, dari Sufyan, dari Salamah bin Kuhail, dari Kuraib, dari Ibnu Abbas bahwa suatu ketika, Rasulullah SAW tidur hingga mendengkur. Memang, bila sedang tidur, beliau mendengkur. Setelah itu, Bilal mendatangi beliau untuk mengumandangkan azan karena waktu shalat telah tiba. Maka, Rasulullah SAW pun bangun dan melaksanakan shalat tanpa berwudhu kembali. (HR Bukhari dan Muslim)

Selain itu, Imam Bukhari juga mengisahkan, “Rasulullah pernah tertidur hingga terdengar dengkuran liriknya. (Pada kesempatan lain), beliau juga tertidur hingga terdengar dengkuran.”

5. Berbaring Menghadap ke Kanan

Kalau kita tidur, mungkin posisinya tidak menentu, kadang menghadap ke kiri dan kadang kala juga menghadap ke kanan. 

Jika kita ingin mencontoh Nabi Muhammad, tidurlah menghadap ke kanan. Sebab, kanan diidentikkan dengan sesuatu yang baik.

Abu Qatadah radhiyallahu anhu meriwayatkan, “Jika Rasulullah hendak tidur di malam hari, beliau berbaring menghadap ke kanan. Jika beliau hendak tidur sesaat sebelum subuh, beliau menegakkan lengan dan meletakkan kepala beliau di atas telapak tangan beliau.”(HR. Tirmidzi, Muslim, Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim).

6. Tidak Tidur Tengkurap

Nabi Muhammad SAW tidak tidur dalam posisi tengkurap. Bahkan, beliau sangat membenci orang yang tidur dalam posisi seperti itu. Hal ini dapat diketahui dari beberapa riwayat hadits.

“Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW melihat seseorang berbaring (tidur) dengan posisi tengkurap, maka beliau pun bersabda, “Ini adalah cara tidur yang tidak disukai oleh Allah.” (HR. Ahmad).

Nabi Muhammad bahkan pernah mengatakan bahwa tidurnya orang tengkurap sama seperti penghuni neraka.

“Sesungguhnya posisi tidur tengkurap itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.”

Dari Abu Dzar, ia berkata, Rasulullah Muhammad SAW lewat di hadapanku dan ketika itu aku sedang tidur tengkurap. Beliau menggerak-gerakkan dengan kaki beliau. Beliau pun bersabda,” Wahai Junaidib, tidur seperti itu seperti berbaringnya penduduk neraka,”. (HR Abu Dawud).

7. Tidur Tanpa Lampu

Rasulullah tidur tanpa cahaya lampu, atau dengan kata lain tidur dalam kondisi gelap. Rasulullah selalu mematikan lampu kamarnya ketika sedang tidur.

Sebagaimana sabda Rasulullah dalam hadis riwayat Imam Bukhari, “Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur malam, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan, dan minuman.”

Sementara itu, ditinjau dari sisi kesehatan, tidur dalam kondisi gelap ternyata bermanfaat untuk kesehatan kulit dan mata.

8. Tidak Terlalu Sering Begadang

Setiap hari mungkin kita terlalu sering tidur terlarut malam, padahal tidak ada hal penting yang dilakukan. Begadang hanya untuk nongkrong-nongkrong saja.

Rhoma Irama pernah mengatakan melalui lagunya, “begadang jangan begadang, kalau tiada artinya, begadang boleh saja kalau ada perlunya.” 

Penggalan lagu tersebut sama seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW yang tidak terlalu sering begadang.

Rasulullah tidur tepat setelah beliau sholat Isya. Tentu, waktu sholat Rasulullah itu tepat waktu, alias tidak terlalu sampai dini hari.

Mengikuti kebiasaan tersebut pada zaman sekarang tentunya sangat sulit. Sekalipun kita sudah sholat tepat waktu, tetapi setelah itu masih banyak urusan lain yang harus terselesaikan.

Tetapi di sisi lain, Islam juga mengajarkan jika sudah menyelesaikan satu urusan, segera selesaikan urusan lainnya. Hal ini juga bermaksud supaya kita tidak tidur terlalu malam karena semua urusan bisa selesai dengan cepat.

Rasulullah juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, “Bahwasanya Rasulullah saw membenci tidur malam sebelum (salat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari penjelasan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa tidur mendengkur menurut Islam itu tidak dilarang. Selain itu, kita dapat mengikuti cara Rasulullah SAW ketika tidur supaya mendapatkan berkah.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment