Islam sebagai suatu agama memiliki pandangan tersendiri untuk politik. Ya, ada pengertian politik Islam yang berbeda dengan arti atau makna politik pada umumnya. Demi memahaminya, mari kita pelajari di sini.
Secara umum, sudah banyak pengertian mengenai politik seperti, upaya menghimpun kekuatan, meningkatkan kualitas dan kuantitas kekuatan, mengawasi dan mengendalikan kekuatan, dan lainnya (Asad, 1954).
Ada juga pengertian dari Bluntschli (1935) yang mengatakan kalau politik merupakan seni daripada ilmu pelaksanaan tindakan dan pimpinan. Islam memiliki pengertiannya sendiri mengenai politik. Itulah yang akan kita pelajari di sini.
Daftar ISI
Hadits Nabi Terkait Politik Islam
Ada pun hadits Nabi mengenai politik Islam yang dapat menjadi renungan bagi kita yakni:
كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمْ الْأَنْبِيَاءُ كُلَّمَا هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ وَإِنَّهُ لَا نَبِيَّ بَعْدِي وَسَتَكُونُ خُلَفَاءُ تَكْثُرُ قَالُوا فَمَا تَأْمُرُنَا قَالَ فُوا بِبَيْعَةِ الْأَوَّلِ فَالْأَوَّلِ وَأَعْطُوهُمْ حَقَّهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ سَائِلُهُمْ عَمَّا اسْتَرْعَاهُمْ
Artinya:
“Dahulu Bani Israil selalu dipimpin (diatur) oleh para nabi, setiap nabi meninggal maka akan digantikan oleh nabi yang lain sesudahnya. Dan sungguh, tidak akan ada nabi lagi setelahku, namun yang ada adalah para khalifah (kepala pemerintahan) yang mereka akan banyak (berbuat dosa).” Para sahabat bertanya, “Apa yang anda perintahkan untuk kami jika itu terjadi?” Beliau menjawab, “Tepatilah baiat yang pertama, kemudian yang sesudah itu. Dan penuhilah hak mereka, kerana Allah akan meminta pertanggungjawaban mereka tentang pemerintahan mereka.” (HR Muslim).
Pengertian Politik Islam Menurut Para Ahli
Politik Islam dalam bahasa Arab juga disebut dengan siyasah. Maka dari itu, terdapat istilah siyasah syar’iyyah dalam buku-buku para ulama.
Al-Siyasah pun berarti mengatur, mengurus, mengendalikan, memerintah, membuat keputusan, dan memimpinnya. Secara tersirat, ada dua pengertian utama dari siyasah yang masih berkaitan satu dengan lainnya:
- Tujuan yang dapat dicapai dengan proses pengendalian.
- Cara pengendalian untuk mencapai tujuan.
Lebih lengkap, berikut pengertian politik Islam menurut para ahli.
1. Ibn A’qil
Dikutip oleh Ibnu Qayyim, politik Islam merupakan semua perbuatan yang bisa membawa manusia dekat dengan kemaslahatan dan jauh dari kemafsadatan.
Sekalipun Rasulullah SAW tidak menetapkannya dan (bahkan) Allah SWT tidak menentukannya.
Baca juga: 5 Hadits tentang Anak Yatim dan Keutamaannya dalam Islam
2. al-Mawardi
Setelah lebih dari tiga abad belum ada ketentuan yang pasti tentang bagaimana Islam memandang politik, ada ahli yang cukup populer yang merumuskan teori politik dengan sistematis dalam Islam.
Selain Hujjatul Islam, al-Ghazali, ada al-Mawardi. Menurutnya, konsep politik Islam didasarkan dengan kewajiban untuk mendirikan lembaga kekuasaan karena dibangun sebagai pengganti dari kenabian.
Tujuannya ialah untuk melindungi agama juga mengatur dunia. Menurut al-Mawardi, Allah mengangkat untuk umat-Nya seorang pemimpin untuk menjadi pengganti (khalifah) Nabi demi mengamankan agama yang disertai mandat politik.
Dengan begitu, di satu sisi ia adalah pemimpin agama dan di pihak yang lainnya adalah pemimpin politik.
3. al-Ghazali
Hujjatul Islam, al-Ghazali pun sependapat dengan pengertian politik Islam dari al-Mawardi bahwa pendirian imamah adalah hal wajib. Hal ini tercantum dalam karyanya yakni Al-Iqtishad fi al-I’tiqad atau sikap lurus dalam I’tiqad.
Al-Ghazali menjelaskan hubungan agama dengan kekuasaan politik. Berikut ungkapannya:
“Sultan (di sini berarti kekuasaan politik) adalah wajib untuk ketertiban dunia; ketertiban dunia wajib bagi ketertiban agama; ketertiban agama wajib bagi keberhasilan di akhirat. Inilah tujuan sebenarnya para Rasul. Jadi, wajib adanya imam merupakan kewajiban agama dan tidak ada jalan untuk meninggalkannya.”
Apa yang dikatakan oleh al-Ghazali tak jauh berbeda dengan pernyataan dari al-Mawardi yakni mengenai bentuk pemerintahan, kewajiban pendirian pemerintahan, dan pengangkatan imam untuk mengurusi persoalan agama dan dunia.
4. Speech by Robert H. Pelletreau (2017)
Selanjutnya, ada ahli yang mengatakan dalam speech-nya di Wayback Machine bahwa politik Islam merupakan sebuah gerakan di mana kaum muslim mengambil ajaran, simbol, dan istilah dalam Islam untuk menginspirasi, membentuk, sekaligus menjiwai aktivitas politik.
Hal ini termasuk juga berbagai aktivitas yang damai, toleran, dan moderat.
5. M. Din Syamsyuddin
Sebagai salah satu ahli dalam politik, M.Din Syamsyuddin turut berkontribusi dalam menjelaskan atau mendefinisikan pengertian politik Islam.
Dalam buku Etika Agama dalam Membangun Masyarakat Madani, ia mengatakan bahwa politik Islam adalah penghadapan Islam dengan kekuasaan dan negara yang menghadirkan sikap dan political behavior juga political culture yang berorientasi terhadap nilai-nilai Islam.
6. Azyumardi Azra
Selanjutnya, ada Azyumardi Azra yang juga mengemukakan pandangan dari seorang antropolog yakni Dale Eickelman dan James Piscatory mengenai politik Islam.
Menurutnya, gambaran politik Islam saat ini merupakan pertarungan terhadap berbagai penafsiran makna-makna Islam serta penguasaan lembaga politik formal dan informal yang mendukung pemaknaan Islam.
Kedudukan Politik dalam Islam
Di dalam Islam, politik memiliki kedudukan yang hukumnya bisa saja wajib. Banyak ulama terdahulu yang menjelaskan keutamaan dari politik.
Salah satunya adalah Imam Al-Ghazali yang berkata kalau dunia adalah ladang akhirat. Agama tak bisa sempurna kecuali dengan dunia. Memperjuangkan agama merupakan saudara kembar dari perjuangan kekuasaan politik.
Lebih lengkap lagi, al-Ghazali mengatakan:
“Memperjuangkan kebaikan ajaran agama dan mempunyai kekuasaan politik (penguasa) adalah saudara kembar. Agama adalah dasar perjuangan, sedang penguasa kekuasaan politik adalah pengawal perjuangan. Perjuangan yang tak didasari (prinsip) agama akan runtuh, dan perjuangan agama yang tak dikawal akan sia-sia.”
Dengan pandangan ini, mungkin dapat disimpulkan kalau berpolitik adalah wajib karena menjadi prasyarat dari beragama yang baik.
Memahami pengertian politik Islam memang tidak mudah. Kita perlu lebih banyak membaca dan memahami proses pendefinisian politik Islam lebih lanjut. Namun, paling tidak uraian ini telah sedikit membuka cakrawala pengetahuan kita.