Islam merupakan agama dengan banyak hal menarik di dalamnya. Salah satu hal paling menarik bisa kita temukan dalam artikel ini yang akan membahas 4 bulan haram dalam Islam.
Haram yang dimaksud di sini bukan berkonotasi negatif. Empat bulan haram di dalam Islam bisa ditujukan pada bulan yang mulia. Sepatutnya para muslim, justru meninggalkan dan menjauhi hal yang bersifat haram.
Akan lebih baik lagi bila tidak hanya menjauhi yang haram, tapi turut melakukan kebajikan di bulan-bulan haram tersebut. Yuk, simak penjelasan detailnya berikut.
Daftar ISI
Mengenal 4 Bulan Haram dalam Islam yang Menyimpan Keberkahan
Bulan Hijriah dalam Islam terdiri dari 12 bulan yang diawali dari bulan Muharam hingga berakhir di Zulhijah. Dari dua belas bulan tersebut, terdapat empat bulan haram dalam Islam yakni:
1. Rajab
عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ}
Artinya:
“Sesungguhnya bilangan bulan disisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian di dalamnya.” (QS. At Taubah: 36).
Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam kalender Islam. Bulan ini dimaknai sebagai menahan diri atau memulai. Ada banyak peristiwa menakjubkan yang terjadi pada bulan Rajab.
Peristiwa menakjubkan seperti Isra’ Mi’raj. Oleh karena itu, dilarang keras untuk melakukan perbuatan tercela apalagi perang pada bulan Rajab. Lantas, apa alasan lain bulan Rajab menjadi bulan haram?
Al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah menjelaskan:
«وأما إضافته ـ أي رجب ـ إلى مُضَر فقيل: لأن مضر كانت تزيد في تعظيمه واحترامه، فنُسِب إليهم لذلك. وقيل: بل كانت ربيعة تحرِّمُ رمضان وتُحرِّمُ مُضَر رجبًا، فلذلك سمَّاه رجبَ مُضَر وحقَّق ذلك بقوله: «الذي بين جمادى وشعبان»
Artinya:
“Adapun penyandaran bulan tersebut -yaitu bulan Rajab- ke kabilah Mudhar, ada yang beralasan: karena dahulu kabilah Mudhar sangat memuliakan dan menghormati bulan tersebut (melampaui yang lainnya). Oleh karena itu, disandarkan bulan tersebut kepada kabilah mereka. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa kabilah Rabi’ah memandang Ramadhan adalah bulan haram, sedangkan kabilah Mudhar memandang Rajab adalah bulan haram. Kemudian, (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) menetapkannya hal itu dengan sabda beliau:
الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Artinya:
“Yang berada diantara bulan Jumada (Akhir) dan bulan Sya’ban” (Imam Al-Bukhari (3197) dan Imam Muslim (1679)).” (Lathaiful Ma’arif, hal. 210).
Baca juga: Perbedaan Talak 1 2 3 dalam Islam, Pasutri Wajib Tau Ya!
2. Dzulqa’dah
Merupakan bulan ke-11 dari kalender Islami. Bulan ini memiliki arti bulan istirahat. Apa keistimewaan bulan Zulkaidah sehingga termasuk ke daftar 4 bulan haram dalam Islam?
وإنما كانت الأشهر المحرمة أربعة، ثلاثة سرد وواحد فرد، لأجل أداء مناسك الحج والعمرة فحُرِّم قبل أشهر الحج شهرًا وهو ذو القعدة؛ لأنهم يقعدون فيه عن القتال، وحُرِّم شهر ذو الحجة لأنهم يوقعون فيه الحج ويشتغلون بأداء المناسك، وحُرِّم بعده شهرًا آخر وهو المحرم؛ ليرجعوا فيه إلى أقصى بلادهم آمنين، وحُرِّم رجب في وسط الحول لأجل زيارة البيت والاعتماد به لمن يقدم إليه من أقصى جزيرة العرب فيزوره ثم يعود إلى وطنه فيه آمنًا».
Artinya:
“Bulan haram itu ada empat -tiga berurutan dan satu terpisah-, hal itu disebabkan adanya pelaksanaan ibadah haji dan umrah (di dalamnya). Satu bulan sebelum bulan haji, yaitu bulan Dzul Qo’dah, (bulan tersebut) dinyatakan sebagai bulan haram, karena mereka tidak melakukan peperangan di dalamnya.
Bulan Dzulhijjah ditetapkan sebagai bulan haram, karena mereka melakukan ibadah haji pada bulan itu dan sibuk dengannya. Bulan sesudahnya (juga) ditetapkan sebagai bulan haram, yaitu: Muharram, agar mereka dapat kembali ke negeri mereka yang paling jauh (sekalipun) pada bulan ini, dalam keadaan aman.
Bulan Rajab ditetapkan sebagai bulan haram yang terletak di pertengahan tahun, agar (manusia) berkesempatan mengunjungi Baitullah dan ini adalah kesempatan yang baik bagi orang yang datang dari tempat terjauh di wilayah Jazirah Arab, mereka mengunjunginya, kemudian pulang ke negerinya dalam keadaan aman di dalam bulan tersebut” (Tafsir Ibnu Katsir: 3/25).
Baca juga: Bacaan Doa Sesudah Adzan Latin Arab dan Artinya
3. Dzulhijjah
Bulan ini berada di posisi ke-12 dalam urutan bulan di kalender Islam. Bulan ini sangat dimuliakan, karena umat Islam dari berbagai negara pergi melaksanakan ibadah haji pada Zulhijah.
Amalan baik yang sebaiknya kita lakukan pada bulan Zulhijah adalah beribadah haji bila mampu.
Selain ibadah haji, kita juga bisa memperbanyak pahala dengan melakukan puasa Arafah, tilawah Al-Qur’an, berkurban, bersedekah dan berdzikir.
4. Muharram
Terakhir adalah bulan Muharram yang pada dasarnya berada pada urutan pertama dalam bulan Islam. Bulan ini diperingati oleh umat Islam sebagai tahun baru.
Muharam menjadi salah satu bulan mulia karena menjadi bulan penyelesaian, di mana umat Islam telah menyelesaikan ibadah hajinya pada bulan Zulhijah.
Ibadah yang sangat dianjurkan dilaksanakan pada bulan Muharram adalah puasa. Ibadah puasa akan membantu kita untuk menghapus dosa.
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
(( أَفْضَلُ الصِّيَام بَعْد رَمَضَان شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّم))
Artinya:
“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram.” (Hadits riwayat Muslim No.1982).
Melaksanakan ibadah dan menjauhi dosa merupakan hal mutlak yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat Islam. Jenis ibadah yang bisa kita lakukan pun sangat beragam mulai dari ibadah wajib sampai yang sunnah.
Terlepas dari keutamaan 4 bulan haram dalam Islam, janganlah kita terlena. Rajin beribadah juga harus dilakukan di bulan lainnya. Begitu pula dengan menghindari maksiat atau hal-hal yang berbau dosa.