7 Adab Berpakaian dalam Islam Sesuai Sunnah, Apa saja?

Secara umum, adab berpakaian dalam Islam telah tercantum dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 26. Dimana ayat tersebut menjelaskan terkait perintah untuk anak-anak Adam berpakaian yang indah sekaligus menutup aurat.

Dengan demikian, adab berpakaian dalam Islam bukan hanya sekedar sebagai penutup badan saja.

Akan tetapi, juga terhindar dari rasa malu sekaligus menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan.

Adab Berpakaian dalam Islam

Sebenarnya adab berpakaian dalam Islam juga selaras dengan cara sewajarnya seseorang berpakaian yaitu berpakaian yang sopan dan menutup aurat. Bahkan dalam Islam adabnya berpakaian juga mesti bersih dan suci.

Lantaran hal ini akan berkaitan dengan cerminan akhlak seorang muslim. Dengan berpakaian yang sesuai syariatnya, maka seorang muslim membantu menjaga dirinya sendiri dari larangan-larangan yang Allah SWT tetapkan.

Adapun adab berpakaian dalam Islam adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan Pakaian Halal

Adab berpakaian dalam Islam pertama yaitu pakaian yang halal. Kata halal ini bisa diartikan secara luas, baik itu bahannya yang harus halal, cara mendapatkannya bahkan halal harta yang digunakan untuk mendapatkan pakaian.

Dengan demikian, tidak ada alasan seorang muslim mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan kehalalan tersebut. Pendukung adab berpakaian dalam Islam selaras penyampaian dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya apa yang Allah perintahkan kepada orang mukmin itu sama sebagaimana yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para Rasul, makanlah makanan yang baik dan kerjakanlah amalan yang shalih’ (QS. Al Mu’min: 51). Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah makanan yang baik yang telah Kami berikan kepadamu ‘ (QS. Al Baqarah: 172). Lalu Nabi menyebutkan cerita seorang lelaki yang telah menempuh perjalanan panjang, hingga sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Ia menengadahkan tangannya ke langit dan berkata: ‘Wahai Rabb-ku.. Wahai Rabb-ku..’ padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan ia diberi makan dari yang haram. Bagaimana mungkin doanya terkabul?” (HR. Muslim No. 1015).

Baca juga: 7 Bacaan Akad Nikah Bahasa Arab Latin dan Artinya Lengkap!

2. Menutup Aurat

Menutup Aurat

Melanjutkan dari poin pertama tentang adab berpakaian dalam Islam yaitu menutup aurat. Sebagaimana yang telah ada dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 22 bahwa fungsi utama dalam berpakaian umat Islam yaitu menutup aurat.

Selain itu, dipertegas lagi kewajiban seorang muslim menutup aurat dalam Al-Quran surat An-Nur ayat 31. Lebih tepatnya untuk seorang muslimah yang seharusnya menurunkan kain kerudung hingga dadanya.

Sebab, bagi muslimah semua tubuh merupakan aurat kecuali muka dan telapak tangan. Sedangkan untuk laki-laki auratnya yaitu mulai dari pusar hingga lutut.

 Jadi, siapa saja orang Islam baik perempuan atau laki-laki mempunyai kewajiban untuk menutup auratnya masing-masing.

3. Tidak Menyerupai Lawan Jenis

Adab berpakaian dalam Islam selanjutnya yaitu tidak menyerupai lawan jenis. Ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhu, beliau berkata:

“Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Bukhari No. 5885).

Hal itu juga tidak hanya berlaku untuk adab berpakaian saja, akan tetapi juga tingkah laku, kata-kata dan lain sebagianya yang tidak diperbolehkan dalam menyerupai lawan jenisnya.

Guna mempertegas hal itu, Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya “Tidak masuk surga orang yang durhaka terhadap orang tuanya, ad dayyuts, dan wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Al Baihaqi dalam Al-Kubra 10/226).

Dengan demikian, sekiranya kita selalu mempertimbangkan dengan baik jenis pakaian yang hendak digunakan agar tidak menyerupai lawan jenis. Sebab hal tersebut dibenci Allah SWT dan nabinya.

4. Niat Berpakaian

Adab berpakaian dalam Islam berikutnya yaitu niat berpakaian. Lebih tepatnya menata niat berpakaian agar selalu melaksanakan perintah Allah SWT yaitu menjaga kesehatan tubuh dan melindungi diri, salah satunya dengan menutup aurat.

Setelah kita menata niat berpakaian hanya karena Allah SWT saja, lebih afdolnya diperkuat dengan membaca doa berpakaian. Semoga dengan membaca doa kita selalu mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.

Adapun doa memakai pakaian yang bisa kita baca yaitu sebagai berikut:

Allhamdulillahilladzi kasaanii hadzatsaubi wa razawanii min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin.

Artinya:

“Segala puji bagi Allah yang telah Engkau berikan pakaian ini kepadaku, dan memberikan rezeki tanpa upaya dan kekuatan dariku.”

Baca juga: Pengertian Sombong dalam islam dan 6 Bahaya Sifat Sombong

5. Mengawali dari Sebelah Kanan

Berikutnya adab berpakaian dalam Islam yaitu mengawali dari sebelah kanan. Sebenarnya ini tidak hanya berlaku untuk adab berpakaian saja, akan tetapi juga ketika melakukan segala urusan hendaknya mendahulukan sebelah kanan.

Hal ini selaras dengan riwayat ‘Aisyah radhiyallahu’anha berkata yang artinya, “Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam membiasakan diri mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir, bersuci dan dalam setiap urusannya.” (HR. Bukhari No.168).

Ketika hendak berpakaian dengan mendahulukan sebelah kanan terlebih dahulu, kemudian lanjutkan dengan membaca basmallah dan doa berpakaian. Harapannya agar pakaian yang telah kita kenakan menjadi berkah dalam hidup.

6. Tidak Berpakaian Menyerupai Orang Kafir

Adab berpakaian dalam Islam berikutnya sesuai dengan sebuah hadist yang menjelaskan bahwa seseorang yang berpakaian menyerupai suatu kaum, maka ia adalah bagian dari kaum tersebut (HR. Abu Daud No. 4031).

Penjelasan lebih dalam mengenai berpakaian menyerupai orang kafir yaitu berpakaian dengan tujuan menyampaikan syi’ar-syi’ar terkait peribadatannya. 

Contoh adab berpakaian yang tidak diperbolehkan atau menyerupai orang kafir seorang muslim yang sengaja mengenakan pakaian biarawati dan lainnya.

Tentu berpakaian tersebut dalam Islam tidak diperbolehkan. Tapi, jika hanya mengenakan dasi atau lainnya yang tidak ada unsur syiar atau tidak sengaja menyerupai kaum tersebut tidak apa-apa.

Sehingga, tidak diperbolehkan menyerupai pakaian orang kafir yang menjadi ciri khas orang kafir tersebut. Akan tetapi, jika pakaian sudah menjadi budaya keumuman orang dan tidak menjadi ciri khas, maka tidak menyerupai orang kafir.

7. Tidak Menimbulkan Perasaan Ria

Adab berpakaian dalam Islam selanjutnya yaitu berpakaian tidak menimbulkan perasaan ria. Rasulullah SAW menjelaskan Allah SWT tidak akan memandang umatnya di hari kiamat jika selama hidup sering mengenakan pakaian berlebihan.

Berlebihan yang bisa menimbulkan perasaan ria ketika seseorang menggunakannya. Sehingga, kita hanya perlu berpakaian yang sewajarnya sesuai dengan fungsi yang telah ada.

Apalagi menggunakan pakaian dengan harga mahal dan aksesoris langka yang sebenarnya tidak sesuai kebutuhan manusia tersebut, bisa menimbulkan rasa ria dan sombong dalam diri sendiri.

Sebenarnya masih ada banyak adab dalam berpakaian menurut Islam yang perlu kita ketahui, baik itu untuk kaum wanita dan laki-laki. Setiap orang mempunyai adab berpakaian masing-masing, tidak terlepas dari adab berpakaian umum tersebut.

Salah satunya seperti larangan menggunakan pakaian sutera untuk kaum laki-laki, jangan menggunakan kain yang tipis, transparan dan bahkan sampai memperlihatkan lekuk tubuh bagi kaum perempuan dan lain sebagainya.

Itulah adab berpakaian dalam Islam yang perlu kita pelajari dan pahami dengan baik. Agar apa yang kita kenakan mendapatkan ridha,  rahmat dan perlindungan  dari  Allah SWT.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment