5+ Adab Istri ketika Suami Marah Menurut Ajaran Islam

Kehidupan rumah tangga tidak umunya FTV yang hanya menayangkan kebahagiaan setelah menikah. Tak jarang hubungan rumah tangga juga dibumbui perselisihan dan pertengkaran. Untuk itu, istri perlu tahu beberapa adab istri ketika suami marah.

Setiap pasangan pasti memiliki cara untuk berkompromi satu sama lain, meski demikian tak jarang perselisihan in menyebabkan rasa marah yang tidak bisa dibendung. Apabila sudah terlewat marah, hal yang dikhawatirkan akan terjadi mudhorot baik bagi diri sendiri maupun pasangan.

Untuk itulah, sebagai pasangan harus mecari celah untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang baik. Apabila suami marah, saat itulah perlunya adab istri ketika suami marah. Yuk, simak apa saja adabnya!

Adab Istri Ketika Suami Marah

Pada dasarnya, mengalami emosi berupa kemarahan adalah sesuatu yang normal. Bahkan kondisi tersebut masuk ke dalam ciri-ciri manusia yang memiliki perasaan.

Ketika sesuatu hal menyulut emosi seseorang, kerap kali marah menjadi salah satu solusi menyalurkannya. Meski tidak dianjurkan bagi seorang Muslim untuk meluapkan emosi kemarahan secara membabi buta.

Begitu juga halnya dalam kehidupan pernikahan, ketika terdapat masalah yang tidak berujung wajar membuat salah satunya marah.

Namun, sebaiknya pada saat suami marah, istri harus bisa meredamnya atau tidak melakukan hal yang bisa memperkeruh suasana.

Untuk menghindari dosa karena perselisihan dengan suami, ada baiknya ikuti beberapa adab istri ketika suami marah dalam Islam berikut ini:

1. Hindari Kata Kasar dan Ancaman

Adab istri ketika suami marah yang pertama yakni hindari menggunakan kata kasar serta ancaman. Saat suami marah, tentu hal ini akan menyebabkan hubungan rumah tangga menjadi tidak baik-baik saja.

Dalam menghadapinya, ada baiknya istri untuk mengontrol emosi dan tidak turut serta menyulut masalah menjadi lebih besar. Oleh sebab itulah, dianjurkan untuk tidak menggunakan kata kasar yang menyakiti hati suami serta menjadikannya sebuah ancaman.

Baca juga: Bacaan Doa Iftitah Panjang, Pendek, Arab-Latin dan Artinya

2. Jangan Katakan “Cerai”

Terdapat pepatah yang mengatakan bahwa “jangan mengambil keputusan disaat emosi”. Sama halnya ketika menghadapi masalah yang rumit dan suami memperkeruh dengan kemarahan. Jangan sampai hal ini membuat kita sekali-kali untuk berpikir mengakhiri pernikahan.

Jangan katakan cerai termasuk ke dalam adab istri ketika suami marah. Karena perkara cerai tidak bisa diputuskan dengan kepala panas dan hati penuh emosi.

Rasulullah bahkan pernah mengingatkan, “Tiga perkara yang serius dan bercandanya sama-sama dianggap serius, yakni nikah, talak, dan rujuk.” (HR. Abu Daud).

3. Jangan Mengungkit-ungkit Masa Lalu dan Kufur pada Suami

Adab istri ketika suami marah selanjutnya yakni jangan mengungkit-ungkit masa lalu dan kufur pada suami.

Sebab tak jarang ketika pasangan sedang marah, hal-hal di masa lalu akan diungkit kembali, dan mengabaikan kebaikan-kebaikan suami sebelumnya.

Padahal hal tersebut tidaklah baik untuk dilakukan dan bukanlah hal yang sepele. Dalam adab istri ketika suami marah, Rasulullah SAW pernah bercerita mengenai perkara ini dan diangkat dalam sebuah hadist shahih.

“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. dan Muslim).

4. Jangan Ikuti Nafsu

Menahan untuk tidak berkata kasar dan berkata hal-hal yang tidak menyenangkan ketika marah memang sulit. Meski demikian, hal ini bukan berarti tidak mungkin dilakukan ya.

Dalam adab istri ketika suami marah, tahanlah nafsu untuk melampiaskan emosi secara berlebihan. Hal ini turut dijelaskan oleh salah satu ulama bahwa “Ketika marah, harap tidak melampau batas sampai pada titik dimana yang ditegur oleh Rasulullah SAW pada wanita adalah kalian melupakan kebaikan suami,”

Selain itu, dijelaskan pula dalam salah satu hadits riway Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW pun pernah bersabda, “Orang kuat bukan diukur dengan bertarung. Orang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca juga: Bekicot Halal atau Haram? Ini Pendapat MUI

5. Membuka Komunikasi dengan Saling Memberi Nasehat

Dalam hubungan rumahtangga, hal yang paling berperan dalam keharmonisan adalah komunikasi. Sehingga ketika dalam kondisi suami sedang marah, tentu salah satu cara menyelesaikannya adalah mencari waktu terbaik untuk berkomunikasi.

Mencoba mendiskusikan apa yang membuat suami marah menjadi adab istri ketika suami marah yang patut dicoba.

Dengan cara ini, akan ditemukan sesuatu solusi dengan bersepakat bahwa terdapat sesuatu yang tidak disukai suami sehingga membuatbya marah. Pun sama halnya dengan istri yang juga bisa menyampaikan hal-hal yang sekiranya tak disukai ketika suami sedang marah. Dengan cara ini, niscaya masalah yang terjadi pun akan selesai dengan damai dan tenteram.

6. Curhat Pada Allah SWT

Ketika sedang marah, salah satu adab istri ketika suami marah yang dianjurkan untuk meredamnya adalah dengan berwudhu dan sholat sunnah.

Beristighfarlah sebanyak-banyaknya untuk menenangkan diri. Setelah itu berwudhu dan sholat. Curhat kepada Allah merupakan cara ampuh untuk menenangkan hati yang dialami. Dan selalu ingat bahwa tiada tempat berkeluh kesah terbaik selain dari pada-Nya.

Hal ini seperti yang tertuang dalam QS. Al Baqarah 153, “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Penyebab Istri Sering Marah

Setelah mengetahui adab istri ketika suami marah, tidak ada salahnya jika membahas mengenai perspektif suami mengenai penyebab istri sering marah.

Seperti yang kita tahu, pernikahan adalah menyatukan dua orang dengan beda karakter, sifat, pnsip serta kebiasaan. Sehingga amat wajar ketika mengarunginya akan muncul beberapa masalah seperti perbedaan prinsip maupun sifat yang menyebabkan perselisihan.

Bahkan tak jarang, permasalahan yang muncul berasal dari masalah sepele. Sebenarnya kunci dalam keharmonisan keluarga adalah komunikasi yang baik. Penyebab istri sering marah adalah tidak adanya komunikasi mengenai hal yang tidak disukai dan kurang dapat diterima.

Meski demikian, tidak pula dibenarkan untuk selalu marah dan membuat suami merasa tidak nyaman serta terintimidasi. Oleh sebab itu, yuk simak beberapa penyebab istri sering marah.

1. Terlalu Banyak Pikiran

Ketika menikah, seorang istri akan beradaptasi dengan kebiasaan barunya yang tidak pernah ia lakukan pada saat masih sendiri. Hal ini tentu saja akan memicu stres jika tidak berjalan dengan baik.

Apalagi jika segala pekerjaan rumah semuanya mnejadi tanggungjawab istri, sebab suami merasa dirinya temencari nafkah.

2. Ada Banyak Pekerjaan di Rumah

Hal ini kerap menjadi alasan mengapa istri sering marah. Membersihkan dan mengurus rumah sebenarnya bukanlah hal yang gampang. Apalagi jika semuanya diurus sendirian, membagi waktu untuk berbagai macam hal.

Dalam hal ini, sebagai suami seharusnya membantu istri dalam pekerjaan rumah. Sebab, membangun rumahtangga tidak bisa hanya satu pihak saja, pun sama dengan merawatnya.

3. Perubahan Hormon

Alasan lainnya yang mungkin adalah perubahan hormon yang terjadi pada istri, seperti menstuasi, kehamilan, melahirkan maupun menyusui.

Kondisi ini bisa membuat hati istri berubah-ubah dan lebih sensitif dalam merespon sesuatu. Namun hal ini tentu akan segera berakhir bila hormon telah kembali normal.

4. Muncul Rasa Curiga

Rasa curiga akan menjadi alasan mengapa istri kerap marah. Hal ini ditunjang dengan minimnya komunikasi sehingga beberapa hal menyebabkan kesalahpahaman. Sebaiknya jangan pernah bohong dan ada yang ditutup-tutupi ya.

5. Butuh Waktu Sendiri

Adakalanya istri membutuhkan waktu untuk sendiri. Berikan waktu luang untuk istri menikmati kehidupannya sendiri sebagai seorang perempuan atau hadiahkan me time kepada istri sebagai bentuk apresiasi baginya.

Akan lebih baik lagi jika suami menunjangnya dengan mengizinkannya untuk belanja atau sekadar membeli makanan yang dia mau.

Nah, itulah dia beberapa adab istri ketika suami marah serta penyebab mengapa istri seringkali marah kepada suami. Semoga informasi ini bermanfaat ya!

Share:

Seorang wanita akhir zaman yang menyukai sastra dan ingin menjadi penulis yang bermanfaat!

Leave a Comment