Sunnah merupakan konsep yang memegang peranan sentral dalam membentuk ajaran dan praktik untuk umat Muslim. Kata sunnah sendiri merupakan bahasa Arab yang berarti cara atau jalan. Lantas, apa itu sunnah dalam pengertian Islam?
Pada konteks Islam, sunnah merujuk pada tindakan, ucapan dan persetujuan yang dilakukan atau diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW selama hidupnya.
Dalam artikel ini akan menggali lebih dalam mengenai hal yang berkaitan sunnah.
Apa Itu Sunnah?
Terdapat banyak ulama yang mengartikan sunnah dalam pengertiannya. Adapun apa itu sunnah atau As-Sunnah menurut istilah syariat merupakan segala sesuatu yang berasal atau bersumber dari Nabi Muhammad SAW.
Dalam bentuk qaul atau ucapan, fi’il atau perbuatan, taqrir atau penetapan, sifat tubuh serta akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai tasyri’ atau pensyariatan bagi umat Islam.
Selain itu, ada ulama yang menerangkan makna wasal secara bahasa mengenai arti sunnah dalam Islam yang berarti perbuatan dan taqrir, adapun hadits untuk ucapan.
Sedangkan menurut ahli fiqih ialah segala sesuatu yang sudah tetap dari Nabi dan hukumnya tidak fardhu dan tidak wajib, yakni hukumnya sunnah. Hakikatnya dalam memahami apa itu sunnah terdapat dua komponen penting yang perlu kita ketahui.
1. Hadis
Hadis adalah catatan tertulis tentang perkataan, perbuatan dan persetujuan Nabi Muhammad SAW.
Hadits memberikan panduan lebih rinci tentang bagaimana menerapkan atau mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Para ulama hadits melakukan pengkajian yang ketat untuk memverifikasi keaslian hadits agar informasi yang diteruskan tetap sahih dan dapat diandalkan. Hal ini menjadikan hadits sebagai pedoman setelah Al-Qur’an.
Baca juga: Doa Malam Lailatul Qadar dan Amalan di malam Lailatul Qadar, Yuk Amalkan!
2. Sira
Sira merupakan biografi tentang Nabi Muhammad SAW yang menggambarkan riwayat hidup, perjalanan dan pengalaman beliau.
Sira membantu umat Muslim memahami konteks di mana sunnah berkembang dan diimplementasikan oleh Nabi.
Macam-macam Sunnah dan Contohnya
Sunnah dalam Islam dibagi menjadi dua jenis atau macamnya, yakni sunnah mu’akkadah atau sunnah yang ditekankan dan sunnah ghairu mu’akkadah atau sunnah yang tidak ditekankan.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang macam-macam sunnah yang bisa kita ketahui untuk diamalkan dalam kehidupan.
1. Sunnah Mu’akkadah (Sunnah yang Ditekankan)
Sunnah mu’akkadah merujuk pada tindakan dan praktik-praktik yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan penekanan secara khusus. Sunnah ini yang lebih sering dilakukan oleh Nabi dan memiliki nilai keutamaan yang tinggi.
Meskipun tidak diwajibkan, melaksanakan sunnah mu’akkadah memberikan pahala dan menghamparkan jalan menuju pendekatan diri kepada Allah SWT. Beberapa contoh sunnah mu’akkadah yang bisa kita ketahui meliputi:
- Shalat Sunnah Rawatib: Shalat sunnah yang dilakukan sebelum atau setelah shalat wajib. Contohnya adalah shalat sunnah Dhuha (subuh hari) dan sholat sunnah Dhuha (saat matahari naik di langit).
- Puasa Sunnah: Selain berpuasa di bulan Ramadhan, terdapat puasa sunnah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pahala ekstra. Puasa sunnah termasuk puasa Senin dan Kamis, puasa Arafah, puasa Asyura dan lain-lain.
- Tahajjud: Shalat sunnah di tengah malam yang sangat dianjurkan. Ibadah ini adalah waktu di mana umat Muslim beribadah secara lebih khusyuk dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca juga: Bacaan Doa Agar Cepat Haid dan Tips Lancarkan Haid
2. Sunnah Ghairu Mu’akkadah (Sunnah yang Tidak Ditekankan)
Sunnah ghairu mu’akkadah merujuk pada tindakan dan praktik-praktik yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, tetapi tidak dengan penekanan yang sama seperti sunnah mu’akkadah.
Melaksanakan sunnah ghairu mu’akkadah tetap membawa pahala dan memiliki nilai spiritual yang besar. Beberapa contoh sunnah ghairu mu’akkadah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, meliputi:
- Shalat sunnah Sehari-hari: Shalat-shalat sunnah yang bisa dilakukan setiap hari, seperti shalat sunnah sebelum shalat Dzuhur, shalat sunnah sebelum shalat Maghrib, dan shalat sunnah sebelum shalat Isya.
- Dzikir dan Doa Harian: Melakukan dzikir dan doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam berbagai situasi, seperti dzikir pagi dan petang, doa sebelum dan sesudah makan, serta doa masuk dan keluar rumah.
- Bersedekah: Memberikan sedekah dan amal kebajikan secara sukarela sebagai bagian dari perilaku baik dan membantu sesama.
Jenis-jenis sunnah dalam Islam, yakni sunnah mu’akkadah dan sunnah ghairu mu’akkadah, menggambarkan tingkat penekanan dan keutamaan dari berbagai praktik yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Keduanya memberikan kesempatan kepada umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperkaya spiritualitas hingga memperkuat ikatan dengan ajaran agama mereka.
Pentingnya Sunnah dalam Ajaran Islam
Sunnah bukan hanya sekadar sekumpulan tindakan dan perkataan Nabi Muhammad SAW, tetapi juga termasuk sebagai landasan ajaran dan praktik bagi umat Muslim.
Pentingnya sunnah dalam Islam tercermin dalam berbagai aspek, mulai dari panduan dalam ibadah, moralitas, hukum, hingga keseluruhan pandangan hidup umat Muslim.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa sunnah memiliki signifikansi yang mendalam dalam konteks agama Islam:
1. Penjelasan dan Elaborasi Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan kitab suci dan sumber utama Islam untuk umat-Nya. Namun, untuk memahami banyak konteks dan rincian praktek yang sesuai dengan syariat, maka perlu dukungan yang lebih kompleks berupa sunnah dari Nabi.
Sunnah menjelaskan dan menggambarkan cara implementasi ajaran-ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan nyata. Tanpa sunnah, banyak petunjuk Al-Qur’an mungkin sulit untuk dimengerti sepenuhnya oleh para ulama ataupun sebagainya.
2. Kedekatan dengan Allah
Sunnah menjadi salah satu cara umat Muslim dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tindakan dan sikap yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW membantu umat Muslim dalam menjalin hubungan yang lebih dekat.
Selain itu, sunnah juga memberikan pedoman bagaimana cara beribadah, berdoa dan berhubungan dengan Allah SWT secara tepat.
3. Kesempurnaan Moral dan Etika
Nabi Muhammad SAW adalah contoh teladan dalam moral dan etika yang sangat sempurna. Sunnah memberikan panduan dalam berinteraksi dengan orang lain, bersikap jujur, ramah, bermurah hati hingga berakhlak yang mulia.
Dengan mengikuti teladan Nabi, kita sebagai umat dapat mengembangkan karakter yang lebih baik dan mendukung kehidupan yang lebih harmonis dalam masyarakat. Terlepas dari hubungan yang dibangun untuk lebih dekat dengan Allah SWT.
4. Panduan dalam Beribadah
Sunnah memberikan petunjuk tentang bagaimana melaksanakan ibadah dengan benar. Misalnya, rinciannya tentang cara melaksanakan shalat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya.
5. Pengembangan Hukum Islam
Sunnah juga memiliki peran dalam membentuk hukum Islam, yang biasa kita bahas dalam “fiqh.” Ketika situasi dan konteks berubah, ulama menggunakan Sunnah untuk mengembangkan pemahaman hukum yang lebih rinci dan relevan.
6. Pengayaan Spiritualitas
Melaksanakan sunnah tidak hanya membawa pahala, tetapi juga mengembangkan spiritualitas. Tindakan-tindakan sunnah, terutama sunnah mu’akkadah, membantu memperdalam hubungan dengan Allah dan membentuk karakter yang lebih saleh.
7. Pembentukan Identitas Muslim
Mengikuti sunnah membantu umat Muslim dalam membedakan diri mereka sebagai penganut Islam. Selain itu, cara ini secara tidak langsung membentuk identitas keagamaan dan budaya yang unik.
Demikian pembahasan apa itu sunnah, jenis atau macamnya hingga pentingnya dalam implementasi kehidupan.
Terlepas dari bentuk ketaatan kepada Allah SWT, mengikuti sunnah juga akan membentuk perilaku yang baik sesuai dengan syari’at.
Sudah tidak bingung lagi dengan apa itu sunnah?