Apakah Boleh Membaca Al-Quran saat Haid? ini Kata Ulama

Kamu pasti sudah tidak asing dengan larangan wanita untuk memegang Al-Qur’an ketika haid. Namun, bagaimana dengan membacanya? Apakah boleh membaca Al-Qur’an saat haid?

Seperti yang kita tahu bahwa Al-Qu’ran merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup bagi umat Islam. Al-Qur’an mengandung berbagai macam hukum, kisah, nasihat, dan doa yang bermanfaat bagi manusia.

Oleh karena itu, seorang muslim dianjurkan untuk membaca, mempelajari, dan mengamalkan Alquran sebanyak mungkin. Untuk mengetahui jawaban apakah boleh membaca Al-Qur’an saat haid, yuk simak artikel berikut ini sampai habis!

Apakah Boleh Membaca Al-Qur’an saat Haid?

Menurut para ulama, ada perbedaan pendapat mengenai hukum membaca Alquran bagi wanita haid, yaitu sebagai berikut:

1. Wanita Haid Tidak Boleh Membaca Al-Qur’an

Sebagian ulama berpendapat bahwa wanita haid tidak boleh membaca Alquran sama sekali, baik dengan menyentuh mushaf maupun tanpa menyentuhnya. Alasannya adalah karena haid merupakan hadats besar yang menghalangi seseorang dari beribadah kepada Allah SWT.

Sementara itu, Alquran merupakan kitab suci yang harus dihormati dan disucikan. Oleh karena itu, siapa saja yang ingin menyentuh atau membaca Alquran harus dalam keadaan suci dari hadats besar maupun kecil.

Pendapat ini didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya adalah sebagai berikut:

A. Surat Al-Waqi’ah Ayat 79

Allah SWT berfirman:

﴾ إِنَّهُۥ لَقُرْءَانٌ كَرِيمٌۭ ﴿٧٩﴾ فِى كِتَٰبٍ مَّكْنُونٍۢ ﴿٨٠﴾ لَّا يَمَسُّهُۥٓ إِلَّا ٱلْمُطَهَّرُونَ ﴿٨١

Artinya: “Sesungguhnya Al Quran itu adalah bacaan yang mulia. (Yang tertulis) dalam kitab yang terpelihara. Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.” (QS. Al-Waqi’ah: 79-81).

Ayat di atas menunjukkan bahwa hanya orang-orang yang suci yang boleh menyentuh Alquran. Para ulama menafsirkan bahwa orang-orang yang suci di sini adalah mereka yang suci dari hadats besar dan kecil, serta najis.

Oleh karena itu, wanita haid termasuk dalam golongan orang-orang yang tidak suci dan tidak boleh menyentuh Alquran.

Baca juga: Ini 3 Doa yang Dikabulkan oleh Allah SWT, Sangat Mustajab!

B. Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Muslim

Dari Abdullah bin Umar RA, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لا يَقْرَأُ الْجُنُبُ وَلا الْحَائِضُ شَيْئًا مِنْ الْقُرْآنِ

Artinya: “Dari Abdullah bin Umar RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: ‘Tidak boleh orang junub dan wanita haid membaca sesuatu dari Alquran.’” (HR. Bukhari no. 305 dan Muslim no. 290).

Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi SAW melarang orang junub dan wanita haid untuk membaca Alquran.

Para ulama menjelaskan bahwa larangan ini bersifat mutlak, tanpa membedakan antara membaca dengan menyentuh mushaf atau tanpa menyentuhnya.

2. Wanita Haid Boleh Membaca Al-Qur’an

Sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa wanita haid boleh membaca Alquran tanpa menyentuh mushaf. Alasannya adalah karena tidak ada dalil yang secara tegas melarang hal ini.

Selain itu, mereka juga membedakan antara hukum menyentuh Alquran dengan hukum membaca Alquran. Menyentuh Alquran membutuhkan syarat kebersihan dan kesucian, sedangkan membaca Alquran tidak membutuhkan syarat tersebut.

Pendapat ini didasarkan pada beberapa dalil, di antaranya adalah sebagai berikut:

A. Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Muslim

Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ كُنْتُ أَحْتَجِبُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم وَأَنَا حَائِضٌ فَأَقْرَأُ الْقُرْآنَ

Artinya: “Dari Aisyah RA, ia berkata: ‘Aku berhijab dari Rasulullah SAW ketika aku haid, lalu aku membaca Alquran.’” (HR. Bukhari no. 296 dan Muslim no. 301).

Hadis di atas menunjukkan bahwa Aisyah RA membaca Alquran ketika haid, dan tidak ada larangan dari Nabi SAW terhadap perbuatannya itu.

Para ulama menafsirkan bahwa Aisyah RA membaca Alquran tanpa menyentuh mushaf, karena beliau berhijab dari Nabi SAW.

B. Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Muslim

Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لِعَائِشَةٍ وَهِيَ حَائِضٌ افْعَلِي مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لا تُطُوفِي بِالْبَيْتِ حَتّى تطهري

Artinya: “Dari Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepada Aisyah ketika beliau haid: ‘Lakukanlah apa yang dilakukan oleh orang yang berhaji, kecuali janganlah engkau bertawaf di sekeliling Ka’bah hingga engkau suci.’” (HR. Bukhari no. 1650 dan Muslim no. 1211).

Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi SAW membolehkan Aisyah RA untuk melakukan semua amalan haji, kecuali tawaf, ketika beliau haid.

Para ulama menafsirkan bahwa amalan haji di sini termasuk membaca Alquran, karena membaca Alquran adalah salah satu amalan yang paling utama dalam ibadah haji.

Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah membaca Alquran bagi wanita haid adalah masalah yang masih memiliki perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Oleh karena itu, sebaiknya wanita haid menghormati perbedaan pendapat ini dan tidak saling mencela atau meremehkan pendapat yang berbeda dengan pendapatnya.

4 Cara Alternatif Bagi Wanita Haid yang Ingin Membaca Al-Qur’an

Bagi wanita haid yang ingin tetap berinteraksi dengan Alquran, ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan, di antaranya adalah:

  • Membaca terjemahan atau tafsir Alquran, karena hal ini tidak termasuk dalam larangan membaca Alquran bagi wanita haid.
  • Membaca dzikir atau doa yang terdapat dalam Alquran, seperti ayat kursi, surat al-Fatihah, surat al-Ikhlas, surat al-Falaq, surat an-Nas, dan lain-lain.
  • Membaca Alquran melalui smartphone atau alat elektronik lainnya, karena hal ini tidak termasuk dalam larangan menyentuh Alquran bagi wanita haid.
  • Membaca Alquran tanpa menyentuh mushaf dengan menggunakan pembatas seperti kain suci atau sarung tangan.

Dengan mengetahui jawaban dari apakah boleh membaca aAl-Qur’an saat haid, kamu jadi lebih paham tidak sembarangan lagi ya dalam membaca Al-Quran, sebab semua ada adab dan aturannya.

Share:

Penulis aktif di beberapa media Nasional, ingin menjadikan postingan di web ini sebagai lahan Dakwah. "Sebaik-baiknya manusia adalah ia yang berguna bagi sesama".

Leave a Comment