Untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Semesata alam Allah SWT, Rasulullah SAW menganjurkan agar dzikir setelah sholat dan berdoa kepada-Nya.
Meski dzikir bersifat sunnah dan bentuk ibadah yang terpisah, keutamaan dzikir sangat beragam bagi kita sebagai umat muslim.
Dzikir setelah sholat fardhu maupun sunnah ini memungkinkan kita sebagai hamba dapat mengeluarkan keluh kesah dengan bertawadhu, ikhlas dan penuh pengharapan kepada Allah SWT.
Selain itu berdzikir membuat kita senantiasa mengingat, bersyukur, dan memuji atas nikmat yang telah Allah SWT berikan. Hal ini dibuktikan dengan salah satu firman Allah SWT yang berbunyi:
“Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirah kamu semuanya dengan sebanyak-banyaknya dzikir.” (QS Al-Ahzab (33):41)
Daftar ISI
- Urutan Dzikir Setelah Sholat Fardu, Arab, Latin & Artinya
- 1. Awali dengan Beristighfar
- 2. Membaca Pujian untuk Allah SWT
- 3. Lanjutkan Dzikir Laa Ilaahailallah Wahdahu Syarikala
- 4. Membaca Allahumma Laa Maan’i
- 5. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir 33x
- 6. Lanjutkan dengan Membaca Ayat Kursi
- 7. Membaca Surat Al-ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
- 8. Akhiri dengan Berdo’a Kepada Allah SWT
- Keutamaan Berdzikir Setelah Sholat
- Apakah Bacaan Dzikir Setelah Sholat Tahajud dan Dhuha Berbeda?
Urutan Dzikir Setelah Sholat Fardu, Arab, Latin & Artinya
Berikut selengkapnya, mengenai bacaan dzikir setalah sholat arab, latin beserta terjemahannya:
1. Awali dengan Beristighfar
Setelah sholat selesai, awali dzikir setelah sholat dengan beristighfar sebanyak 3x pada Allah SWT.
Beristighfar sebagai pengingat kesalahan kita dan bentuk meminta ampunan kepada Allah SWT.
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه
Latin: Astaghfirulloh al-adziim alladzii laa ilaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih.
Artinya: Aku memohon ampun kepada-Mu ya Allah, Dzat yang tiada sesembahan kecuali Dia. Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertobat kepada-Nya.
Keutamaan beristighfar juga didasari dari firman Allah SWT yang berbunyi: “Allah Ta’ala mengabarkan, bahwa Dia Ta’ala tidak akan mengazab orang yang beristighfar (memohon ampun dari dosa).
Karena istighfar itu akan menghapus dosa yang dosa itu sendiri merupakan penyebab datangnya adzab, sehingga adzab itupun sirna dengan cepat.”
2. Membaca Pujian untuk Allah SWT
Setelah bersitighfar, lanjutkan dengan membaca pujian pada Allah SWT. Bacaan pujian ini berdasarkan hadis riwayat Imam Muslim, yakni berbunyi:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ وَأَدْ خِلْنَ الْجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَرَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَا لَيْتَ يَاذَالْجَلاَلِ وَالْأِ كْرَامِ
Latin: Allahumma antassalaam wa minkassalaam wa ilaika ya’uudussalaam fahayyinaa rabbanaa bissalaam wa adkhilnaljannata daarassalaam tabarakta rabbanaa wa ta’aa laita yaa dzaljalaali walikraam.
Artinya: Ya Allah, Engkau adalah Zat yang mempunyai kesejahteraan dan dari-Mu kesejahteraan itu kepada-Mu akan kembali lagi segala kesejahteraan itu. Ya Tuhan kami, hidupkanlah kamu dengan sejahtera. Masukkanlah kami kedalam surga kampung kesejahteraan. Engkaulah yang berkuasa memberi berkah yang banyak dan Engkaulah Yang Maha Tinggi, wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.
3. Lanjutkan Dzikir Laa Ilaahailallah Wahdahu Syarikala
Rasulullah SAW menyarankan dzikir setelah sholat selanjutnya dengan membaca Laa Ilaahailallah Wahdahu Syarrikala, hal ini disebabkan karena bacaan ini memiliki keutamaan yang sayang sekali jika terlewatkan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang mengucapkan, ‘Lailahaillallah wahdahula syarikalah lahul mulku walahul hamdu wa huwa’ala kulli syai’in qadir’ setiap harinya sebanyak 100 kali maka ia seperti membebaskan sepuluh budak. Dituliskanlah untuknya seratus kebaikan. Dihapuskan darinya seratus keburukannya. Dia akan memiliki pengaman dari setan selama sehari itu hingga datang waktu sore. Tidak ada pekerjaan lain yang lebih banyak nilainya daripada ini, kecuali bila ia mengucapkannya lebih banyak lagi.” (HR. Bukhari)
Bacaan lengkap yang dianjurkan Rasulullah SAW:
لا إلهَ إلَّا اللهُ وحدَهُ لَا شرِيكَ لَهُ، لَهُ الملْكُ، ولَهُ الحمْدُ، وهُوَ عَلَى كُلِّ شيءٍ قدير
Latin: Laa ilaahailallooh wahdahu laa syariikalah, lahul mulku, walahul hamdu wa huwa alaa kullii syaiin qadiir.
Artinya: Tiada Tuhan Selain Allah, , Dia adalah satu, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya adlah kekuasaan dan bagi-Nya adalah pujian. Dan dia memiliki kekuasaan atas segala sesuatu.
Baca juga: Doa Setelah Sholat Hajat dan Tata Cara Sholat Hajat yang Benar dan Artinya
4. Membaca Allahumma Laa Maan’i
Anjuran Rasulullah SAW selanjutnya adalah membaca doa ini:
اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Latin: Allahumma laa maani’a limaa a’thoita, wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu.
Artinya: Ya Allah, tiada yang dapat menahan apa yang Engkau berikan, dan tiada yang dapat memberikan apa yang Engkau berikan, dan tiada berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.
5. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir 33x
Dzikir setelah sholat selanjutnya adalah membaca tasbih, tahmid dan takbir masing-masing sebanyak 33x.
Dalam hadis riwayat disebutkan, bahwa ketiga bacaan tersebut merupakan salah satu cara untuk bersedekah sebagaimana aduan orang-orang miskin tentang orang kaya yang mendermakan hartanya.
Rasulullah SAW bersabda: “ “Setiap kalimat tasbih adalah sedekah, takbir adalah sedekah, tahmid adalah sedekah dan tahlil adalah sedekah.” (HR Muslim).
×٣٣سُبْحَانَ اللهِ
×٣٣اَلْحَمْدُلِلهِ
×٣٣اَللهُ اَكْبَرْ
Subhanallah 33x (Maha Suci Allah)
Alhamdulillah 33x (Segala Puji Bagi Allah)
Allahuakbar 33x (Allah Maha Besar)
6. Lanjutkan dengan Membaca Ayat Kursi
Usahakan untuk tidak melewatkan Ayat Kursi. Ayat kursi sendiri merupakan salah satu doa yang memiliki derajat paling tinggi di antara surat-surat yang lainnya.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan untuk menyertakan Ayat Kursi sebagai dzikir setelah sholat.
Jika kita sebagai umat muslim istiqomah membacanya, dijauhkanlah azab dan diberikan ketentraman di dunia oleh Allah SWT. Hal ini didasari sabda Rasulullah SAW yang berbunyi: “Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat wajib, maka tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian.” (HR An Nasa’i).
Bacaan Ayat Kursi:
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim.
Artinya: Allah, tiada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tiada mengantuk dan tiada tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tiada mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tiada merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar.
7. Membaca Surat Al-ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Setelah membaca Ayat Kursi, lanjutkanlah dzikir setelah sholat dengan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas yang merupakan golongan surat pendek yang digunakan sebagai bentuk keyakinan kita pada Allah SWT.
Hal ini didasari dari sahabat Abdullah bin Khubaib Radhiyallahu ‘Anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda kepadanya:
“Bacalah Al-Ikhlas dan Al-Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas) ketika sore dan pagi, masing-masing 3 kali, akan mencukupimu dari segala sesuatu”.
1. Surat Al-Ikhlas dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، اللَّهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Qul huwallaahu ahad, Allaahus shomad, lam yalid wa lam yuulad, wa lam yakul lahu kufuwan ahad.
Artinya: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.
2. Surat Al-Falaq dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِن شَرِّ مَا خَلَقَ، وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Qul a’uudzu birob-bil falaq, min syarri ma khalaq, wa min syarri ghasiqin idza waqab, wa min syarri n-naffaasaati fil ‘uqad, wa min syarri haasidin idzaa hasad.
Artinya: Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan penyihir-penyihir yang meniup pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.
3. Surat An-Nas dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَٰهِ النَّاسِ، مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Qul a’uudzu birab-bin naas, malikin naas, ilaahin naas, min syarril waswaasil khannaas, alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas.
Artinya: Aku berlindung kepada Tuhan manusia, Raja manusia, Ilah manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.
8. Akhiri dengan Berdo’a Kepada Allah SWT
Allah SWT Maha mengetahui keinginan, perasaan, pikiran, bisikan, bahkan apa saja yang tersembunyi dalam hati seseorang.
Allah juga romantis dan dekat pada setiap orang. Demikianlah Allah SWT Mengetahui apa-apa saja yang hamba-Nya inginkan. Allah akan mendengar setiap doa yang dihaturkan kepada-Nya dan menjawab setiap keinginan dengan cara-Nya.
Allah Yang Mahakuasa, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang, telah berfirman dalam al-Qur’an bahwa Dia dekat dengan manusia dan akan mengabulkan permohonan orang-orang yang berdoa kepada-Nya. Adapun salah satu ayat yang membicarakan masalah tersebut adalah :
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q.s. al-Baqarah: 186).
Keutamaan Berdzikir Setelah Sholat
Setelah sholat, anjuran Rasulullah SAW adalah praktik dzikir. Merenung dan mengingat kebesaran Allah SWT yang akan membantu kita untuk lebih khusyu dalam beribadah. Meski sunnah, dzikir memiliki keistimewaan yang jika kita lewatkan sungguh akan merugi.
Allah SWT sendiri juga memerintahkan kita sebagai umat muslim untuk selalu berdizikir kepada-Nya, sebagaimana dalam QS. Al-Ahzab ayat 41 yang berbunyi:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.
Sebagai motivasi, yuk simak keutamaan dari dzikir setelah sholat sesuai sunnah yang dianjurkan!
- Menambah Rasa Khusyu’ dalam berdoa
- Pahala yang Mulia
- Diampuni Dosa-dosanya
- Mendapatkan keutamaan Sholat Sesungguhnya
- Semakin di dekatkan pada Allah
- Dijauhkan dari Godaan Setan
- Menaikan derajat seseorang.
Sungguhlah merugi bagi seseorang hanya melaksanakan sholat lima waktu saja dengan tergesa-gesa dan melewatkan dzikir setelah sholat dan tidak mendapatkan keutamaannya.
Apakah Bacaan Dzikir Setelah Sholat Tahajud dan Dhuha Berbeda?
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa dzikir merupakan kunci latihan untuk mengenal dan mendekatkan diri pada Allah SWT, sehingga bilamana kita mengenal-Nya maka akan semakin kuat keimanan kita serta kecintaan kita pada Allah SWT.
Tujuan dzikir sendiri, yakni membuahkan ketenangan batin, kemantapan jiwa serta memberi semangat untuk selalu beramalan sholeh.
Lantas apakah dzikir setelah sholat fardu berbeda dengan dzikir setelah sholat sunnah?
Tentu tidak, hanya saja Rasulullah SAW selalu memberikan anjuran terbaik bagi kita umat muslim dalam menjalankan ibadah kepada-Nya.
Adapun berikut ini adalah bacaan dzikir setelah sholat Tahajud sesuai sunnah Rasul yang dapat kamu baca setidaknya 100 kali yaitu :
- Tasbih: Subhanallah (سبحان الله), artinya Maha Suci Allah.
- Tahmid: Alhamdulillah (الحمد لله), artinya Segala Puji Bagi Allah.
- Takbir: Allahu Akbar (الله أكبر), artinya Allah Maha Besar.
- Istighfar pendek: Astaghfirullah, artinya, aku mohon ampun kepada Allah.
- Istighfar panjang: Astaghfirullah hal’adzim, aladzi laailaha illahuwal khayyul qoyyuumu wa atuubu ilaiih.” Artinya: “Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.”
Selain itu, kita juga boleh menambahkan pujian-pujian kepada Allah SWT dan doa sesuai dengan hajat yang kita inginkan. Allah Maha Mengetahui dan Maha Mendengar.
Demikianlah pembahasan mengenai urutan dzikir sholat fardu sesuai sunnah dan keutamaannya yang saying untuk terlewatkan.
Semoga dengan memahami dan mempelajarinya, kita akan semakin dekat dengan Allah SWT. Amiin YRA. Semoga membantu ya, Assalamualaikum wr. Wr