Bagaimana bacaan tahiyat akhir bagi seseorang yang melaksanakan ibadah sholat? Apakah bacaannya akan berbeda antara tahiyat awal dan juga akhir? Poin ini sangat penting untuk kita pelajari, apalagi bagi seorang muslim.
Bagi sebagian orang, ada yang belum tahu kalau sebenarnya tahiyat dan juga tasyahud memiliki arti yang sama. Keduanya hanya berbeda penyebutan saja, tetapi secara garis besar maksudnya sama.
Namun, bagaimana bacaan tahiyat yang benar? Kita pasti penasaran seperti apa bacaan yang bagus dan membuat ibadah semakin istiqomah. Oleh karena itu, kita diwajibkan untuk terus mau belajar dan belajar.
Daftar ISI
Bacaan Tahiyat Awal
Apa itu tasyahud awal dan akhir? Tahiyat atau tasyahud di dalam salat ada yang dibunyikan dua kali ada satu kali. Kenapa berbeda? Karena tahiyat bisa dilafalkan di awal dan juga akhir, sehingga seringkali dikenal sebagai tahiyat awal dan tahiyat akhir.
Jika kita melaksanakan sholat 5 waktu secara penuh, pasti tahu kalau jumlah rakaat sholat berbeda-beda. Apabila kita melaksanakan sholat subuh yang hanya dua rakaat saja, maka bacaan tahiyat hanya dijalankan sebanyak 1x.
Sedangkan, jika kita melakukan salat dengan jumlah rakat 3-4. Maka, ada dua bacaan tahiyat awal dan juga akhir.
Menurut para alim ulama yang sudah terbukti keshahihannya, berikut bacaan tahiyat awal:
1. Berdasarkan Pendapat Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu
كنا نقولُ: التَّحية في الصلاةِ، ونسمِّي، ويسلِّم بعضُنا على بعض، فسمعه رسول الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم، فقال: قولوا: التَّحِيَاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
“Dahulu kami membaca tahiyyat dalam salat, menyebut nama Allah kemudian mengucapkan salam satu sama lain. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pun mendengar hal tersebut lalu beliau mengatakan: Ucapkanlah
Latin: “At tahiyyaatu lillaah was shalawaatu wat thayyibaatu. As salaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warahmatullah wabarakaatuh. As salaamu ‘alainaa wa ‘ala ibaadillahis shaalihiin. Asyhadu an laailaaha illallah, wa asy-hadu anna muhammadan abduhu wara suuluh”
Artinya: (Segala ucapan selamat, salawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Mudah-mudahan salawat serta salam terlimpahkan kepadamu wahai engkau wahai Nabi beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Mudah-mudahan salawat dan salam terlimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya).” (HR. Bukhari no. 1202, Muslim no. 402)
Baca juga: 2 Doa Sebelum Tidur dan Amalan Sunnah Nabi Muhammad SAW (Panjang & Pendek)
2. Menurut Abu Musa Al Asy’ari Radhiallahu’anhu
وإذا كان عندَ القعدةِ فليكنْ مِن أوَّل قولِ أحدِكم: اَلتَّحِيَاتُ الطَّيِّبَاتُ الصَّلَوَاتُ لله السَّلَامُ عَلَيْكَ أيُّهَاالنَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلّا الله، وَأَشْهَدُ أَن مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُوْلُهُ
“Jika kalian duduk (tasyahud) dalam salat, hendaknya yang pertama kali kalian baca adalah:
Latin: “At tahiyyat at thayyibat ash shalawaatu lillah, As salaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullah wabarakatuh, As salaamu ‘alaina wa ‘alaa ibaadillahish shalihin. Asy-hadu an laa ilaaha illallah wa asy-hadu anna muhammadan rasuulullah”
Artinya: (Segala penghormatan, kebaikan dan shalawat hanya milik Allah. Mudah-mudahan salam terlimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan salam terlimpah pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya).” (HR. Muslim no. 404)
3. Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu (Digunakan Masyarakat Indonesia)
Bacaan Tahiyat Awal yang satu ini berstatus shahih dan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia saat ini.
ان رسول الله صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يعلمنا التشهد كما يعلمنا السورة من القرآن فكان يقول:
((اَلتَّحِيَاتُ المُبَارَكَاتُ، الصَلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لله، اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ أيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَينَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَالِحِين، أَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلّا الله، وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله))
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengajarkan kepada kami bacaan tasyahud sebagaimana mengajarkan bacaan surat dalam Alquran, beliau mengucapkan:
Latin: “At tahiyaatu mubaarokaatu sholawaatu thoyyibaatu lillah, Assalamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rohmatullahi wabarokaatuh, Assalamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahi shoolihiin, Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullah.”
Artinya: (Segala ucapan selamat, shalawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Mudah-mudahan shalawat dan salam terlimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan shalawat dan salam terlimpah pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya)ز” (HR. Muslim no. 403)
Baca juga: Doa Ketika Ada Petir Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya (Shahih)
Bagaimana Bacaan Tahiyat Akhir Lengkap?
Nah, ketika melakukan sholat dengan rakaat lebih dari dua. Maka, kita harus membaca dua tahiyat, di awal dan juga bacaan tahiyat akhir. Karena hukum ini sudah pasti dan harus dilaksanakan bagi seseorang yang menjalankan sholat.
Lantas, apakah bacaan tahiyat awal dan akhir sama? Kita hanya perlu menambahkan beberapa doa tambahan setelah bacaan tahiyat awal. Sesuai dengan Dalil Hadits Ka’ab bin Ujrah radhiyallahu anhu, ia berkata:
إنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم خرَج علينا، فقُلْنا: يا رسولَ اللهِ، قد علِمْنا كيف نُسلِّمُ عليك، فكيف نُصلِّي عليك؟ قال: قولوا: اللهمَّ صلِّ على محمَّدٍ، وعلى آلِ محمَّدٍ، كما صلَّيْتَ على آلِ إبراهيمَ، إنَّك حميدٌ مجيدٌ، اللهمَّ بارِكْ على محمَّدٍ، وعلى آلِ محمَّدٍ، كما بارَكْتَ على آلِ إبراهيمَ، إنَّك حميدٌ مجيدٌ
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam keluar bersama kami, lalu kami berkata: Wahai Rasulullah kami sudah tahu cara salam kepadamu, lalu bagaimana cara bershalawat kepadamu? Nabi menjawab: ucapkanlah:
“Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shalayta ‘ala aali Ibrahim, innaka hamiidum majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhamamd kamaa baarakta ‘ala aali Ibrahim, innaka hamiidum majid”
(Ya Allah semoga shalawat terlimpah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana shalawat terlimpah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim,Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.Ya Allah semoga keberkahan terlimpah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana engkau berkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia)” (HR. Bukhari no. 6357, Muslim no. 406)
Nah, itulah bacaan tahiyat akhir dari berbagai pendapat ahli agama. Hukum membaca tahiyat di dalam sholat adalah wajib. Jadi, kita tidak boleh meninggalkannya.