Berbeda dengan sholat Maghrib yang cenderung lebih pendek, batas waktu sholat Isya justu paling panjang dibandingkan empat ibadah fardhu sehari-hari lainnya. Sehingga tak heran beberapa orang menganggap batas waktu isya yakni sebelum sholat Subuh.
Benarkah hal tersebut? Sholat Isya sendiri dilaksanakan sebanyak empat rakaat di urutan terakhir sholat lima waktu
Lantas, bagaimana perhitungan menurut ajaran Rasulullah SAW mengenai batas sholat Isya yang benar? Mari simak ulasannya berikut ini!
Daftar ISI
Batas Waktu Sholat Isya
Seorang muslim wajib melaksanakan sholat fardhu, sebab hukumnya adalah fardhu ain, yang apabila ditinggalkan akan terhitung sebagai dosa besar.
Waktu pelaksanaan sholat wajib telah diatur dalam firman Allah SWT pada surat An-Nisa ayat 103 yang berbunyi:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا ٱطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ ۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا
Fa iżā qaḍaitumuṣ-ṣalāta fażkurullāha qiyāmaw wa qu’ụdaw wa ‘alā junụbikum, Fa iżaṭma`nantum fa aqīmuṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta kānat ‘alal-mu`minīna kitābam mauqụtā
Artinya: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah salat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya salat itu adalah fardu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman,” (QS. An-Nisa: 103).
Ayat di atas dengan jelas menyatakan bahwa waktu pelaksanaan salat fardu telah ditentukan dan sifatnya mutlak.
Membahas mengenai batas waktu sholat Isya, Isya sendiri adalah sebuah nama untuk saat awal langit mulai gelap (setelah maghrib) hingga sepertiga malam yang awal. Sehingga sholat Isya disebut demikian karena dikerjakan pada waktu tersebut.
Beberapa hadits yang membahas mengenai sabda Rasulullah SAW terkait batas sholat Isya adalah sebagai berikut:
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِذَا صَلَّيْتُمُ الْمَغْرِبَ فَإِنَّهُ وَقْتٌ إِلَى أَنْ يَسْقُطَ الشَّفَقُ فَإِذَا صَلَّيْتُمُ الْعِشَاءَ فَإِنَّهُ وَقْتٌ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ
Artinya: “Apabila kalian telah sholat Magrib, maka itu waktunya, sampai hilang warna merah di ufuk barat. Lalu setelah kalian salat isya, itulah waktunya, sampai pertengahan malam,” (HR. Muslim 1416).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah menjelaskan mengenai beliau mengakhiri sholatnya pada Isya. Dalam hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
أَخَّرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – صَلاَةَ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ ، ثُمَّ صَلَّى
Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan sholat isya sampai pertengahan malam, kemudian beliau sholat,” (HR. Bukhari 572)
Dan Rasulullah SAW menyebutkan orang yang menyia-nyiakan sholat adalah mereka yang menunda sholat hingga waktu sholat berikutnya.
Beliau bersabda,
إِنَّمَا التَّفْرِيطُ عَلَى مَنْ لَمْ يُصَلِّ حَتَّى يَجِىءَ وَقْتُ الصَّلاَةِ الأُخْرَى
Artinya: “Yang dimaksud menyia-nyiakan salat adalah mereka yang tidak salat sampai datang waktu salat berikutnya,” (HR. Muslim 1594 dan Ibnu Hibban 1460).
Dari hadits di atas, terdapat perbedaan para ulama dalam menjelaskan batas waktu sholat Isya. Namun untuk mulainya waktu Isya, para ulama sepakat bahwa awal waktu sholat Isya adalah jika telah hilang sinar merah di langit.
Sedangkan untuk batas akhir, terdapat beberapa perbedaan mengenai hal tersebut.
Pendapat yang pertama, yakni dari Imam Syafi’i dalam al Qoul Jadid, Abu Hanifah serta pendapat masyhur dalam mazhab Maliki menjelaskan bahwa batas akhir sholat Isya adalah sepertiga malam.
Dalilnya adalah hadits ketika Jibril mengimami sholat Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam,
….ثُمَّ جَاءَهُ لِلْعِشَاءِ حِينَ ذَهَبَ ثُلُثُ اللَّيْلِ الْأَوَّلُ…..
“……Kemudian Jibril mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi was sallam untuk melaksanakan sholat ‘isya’ ketika sepertiga malam yang pertama………..” (HR. Nasa’i No. 526, hadits ini dinilai shahih oleh Al Albani rohimahullah dalam Al Irwa’ hal. 270/I).
Baca juga: 10 Arti Mimpi Banjir Menurut Islam, Pertanda Buruk?
Pendapat yang kedua, yakni dari Sufyan Ats Tsauri, Ibnul Mubarok, Ishaq, Abu Tsaur, Mazhab Hanafi dan Ibnu Hazm rohimahumullah menjelaskan bahwasannya akhir waktu sholat Isya adalah setengah malam.
Dalil pendapat ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin ‘Amr rodhiyallahu ‘anhu,
…وَقْتُ صَلاَةِ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ الأَوْسَطِ….
“Waktu sholat ‘isya’ adalah hingga setengah malam” (HR. Muslim No. 612).
Pendapat yang ketiga, yakni pendapatnya ‘Atho’, ‘Ikrimah, Dawud Adz Dzohiri, salah satu riwayat dari Ibnu Abbas, Abu Huroiroh dan Ibnul Mundzir Rohimahumullah, mereka menjelaskan bahwa akhir waktu sholat ‘isya’ adalah ketika terbit fajar shodiq.
Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Qotadah rodhiyallahu ‘anhu,
…إِنَّمَا التَّفْرِيطُ عَلَى مَنْ لَمْ يُصَلِّ الصَّلاَةَ حَتَّى يَجِىءَ وَقْتُ الصَّلاَةِ الأُخْرَى….
“Hanyalah orang-orang yang terlalu menganggap remeh agama adalah orang yang tidak mengerjakan sholat hingga tiba waktu sholat lain” (HR. Muslim No. 681).
Pendapat ini juga menjadi pegangan bagi ulama Syafi’iyah, akan tetapi kurang masyhur di kalangan ulama malikiyah.
Yang dimaksudkan dengan fajar shodiq adalah berhamburnya cahaya matahari oleh partikel-partikel di udara yang melingkupi bumi yang nampak terang.
Inilah waktu peralihan dari gelap malam (hitam) menuju munculnya cahaya (putih). Dalam Al-Qur’an fenomena itu diibaratkan dengan ungkapan “terang bagimu benang putih (khait al-abyad) dari benang hitam (khait al-aswad)”.
Sehingga dapat dikatakan bahwa fajar shodiq merupakan cahaya fajar yang melintang di sepanjang ufuk sebelah timur sebagai pertanda akhir malam atau menjelang matahari terbit.
Memahami Kesahan Sholat Isya Menurut Hadits Berdasarkan Batas Waktunya
Setelah memahami penjelasan di atas, mengenai batas waktu sholat Isya yang dijelaskan. Berikut ini beberapa pembahasan mengenai kesahan sholat Isya berdasarkan waktunya:
1. Sah Meski Dilakukan Setelah Pertengahan Malam
Dari ulama empat mazhab sepakat bahwa mereka yang sholat Isya setelah pertengahan malam statusnya tetap sah dan dianggap mengerjakan pada waktunya, tidak termasuk dalam qodho (mengerjakan sholat di luar waktu).
2. Sah setelah Pertengahan Malam jika Ada Uzur
Para ulama berbeda pendapat mengenai orang yang mengerjakan sholat Isya setelah pertengahan malam. Ada yang menyebut itu waktu darurat, sehingga berlaku dalam kondisi darurat pula.
Ada yang menyebut waktu jawaz (toleransi), sehingga berlaku untuk yang punya memiliki uzur syari di dalamnya. Dan ada pula yang menyebutkan bahwa kebolehannya tetap dianggap makruh.
Salah satu ulama turut menjelaskan terkait hal yang disebutkan, Ustadz Abdul Somad berujar “Ketika ia telat karena ada uzur syar’i seperti kegiatan dan tidak sempat (salat Isya tepat waktu). Lalu ia salat isya jam 2 atau 3, maka itu diperbolehkan dan salatnya tetap sah,”
Selain itu, Dawud Az Zahiri juga berpendapat bahwasannya batas sholat Isya yaitu saat terbitnya fajar, sekitar pukul 4 Subuh.
Syakh Abdullah bin Abdurrahan Bafadhol Al Hadhrami mengkategorikan batasan sholat Isya. Beliau membaginya menjadi 3, yakni waktu fadhilah (di awal waktu isya), ikhtiyar (sampai sepertiga malam), dan jawaz (sampai terbit fajar).
Dari ketiga waktu tersebut, waktu fadillah adalah yang paling utama kedudukannya dan palig dianjurkan menurut mazhab syafi’i.
Namun, apabila seseorang berhalangan melakukan sholat di waktu fadhilah karena hal tertentu, ia tetap akan mendapatkan pahala fadhilah ketika melaksanakannya, karena pada dasarnya waktu fadhilah tidak hilang kalau seseorang punya kewajiban sesuatu.
Misalnya, sedang sibuk merawat ibu yang tidak mungkin ditinggal. Maka mundur waktu sholatnya, dan fadhilah-nya tetap ada. Ini juga seperti misalnya sudah berangkat ke masjid lalu sakit perut.
3. Sunnah Mengakhirkan Sholat Isya
Disunnahkan bagi seorang muslim untuk mengakhirkan sholat Isya segera tidak melewati tengah malam. Hal ini berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam,
لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى لأَمَرْتُهُمْ أَنْ يُؤَخِّرُوا الْعِشَاءَ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ أَوْ نِصْفِهِ
“Jika sekiranya tidak memberatkan ummatku maka akan aku perintah agar mereka mengakhirkan sholat ‘isya’ hingga sepertiga atau setengah malam” (HR. Tirmidzi No. 167, Ibnu Majah No. 691, dinyatakan shohih oleh Al Albani di Takhrij Sunan Tirmidzi).
Akan tetapi hal ini tidak selalu dikerjakan Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam, sebagaimana dalam hadits yang lain,
وَالْعِشَاءُ أَحْيَانًا يُقَدِّمُهَا ، وَأَحْيَانًا يُؤَخِّرُهَا : إذَا رَآهُمْ اجْتَمَعُوا عَجَّلَ ، وَإِذَا رَآهُمْ أَبْطَئُوا أَخَّرَ
“Terkadang (Nabi) menyegerakan sholat isya dan terkadang juga mengakhirkannya. Jika mereka telah terlihat terkumpul maa segerakanlah dan jika terlihat (lambat datang ke masjid)” (HR. Bukhori No. 560, Muslim No. 233).
4. Dimakruhkan Tidur Sebelum sholat Isya dan Berbicara yang Tidak Perlu Setelahnya
Hal ini menjadi salah satu sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. sebagaimana dijelaskan berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam,
كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَهَا وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
“Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam membenci tidur sebelum sholat ‘isya’ dan melakukan pembicaraan yang tidak berguna setelahnya (HR. BukhoriNo. 568, Muslim No. 237)”.
Batas Waktu Sholat Fardhu Lainnya
Selain batas waktu sholat Isya, ketahui pula tanda awal dan akhir dari waktu sholat lainnya, yakni subuh, dzuhur, ashar dan juga maghrib.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
- Subuh, waktu sholat subuh dimulai ketika muncul nya fajar shodiq, yaitu cahaya keputih-putihan yang menyebar di ufuk timur. Waktu subuh berakhir saat piringan atas matahari muncul di ufuk timur.
- Dzuhur, waktu dholat Dzuhur dimulai ketika tergelincirnya matahari dari tengah langit ke arah barat. Waktu ini juga ditandai dengan terbentuknya bayangan suatu benda dan kemudian sesaat setelah posisi matahari berada di tengah langit atau sesaat setelah posisi matahari di tengah langit. Waktu dzuhur berakhir saat masuk waktu ashar.
- Ashar, waktu sholat Ashar dimulai saat panjang bayangan suatu benda, sama dengan panjang benda tersebut. Sementara itu, waktu berakhirnya adalah saat masuk waktu maghrib.
- Maghrib, waktu sholat Maghrib yakni dimulai saat terbenamnya semua piringan matahari di ufuk barat, yaitu saat tenggelamnya piringan atas matahari di ufuk barat. Waktu Maghrib berakhir saat masuk waktu isya.
Keutamaan Sholat Fardhu di Awal Waktu
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa amalan yang paling baik untuk dikerjakan adalah sholat fardhu di awal waktu. Sebagaiamana Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أُمِّ فَرْوَةَ قَالَتْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « الصَّلاَةُ فِى أَوَّلِ وَقْتِهَا
Dari Ummu Farwah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhol. Beliau pun menjawab, “Shalat di awal waktunya.” (HR. Abu Daud no. 426. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Adapun ada beberapa keutamaan yang bisa umat muslim peroleh jika mengerjakan sholat di awal waktu, yakni sebagai berikut:
1. Dicintai Oleh Allah SWT
Keutamaan yang pertama yakni dicintai Allah SWT, sebab seorang muslim yang mengerjakan sholat di awal waktu termasuk pada golongan umat yang mencintai Allah SWT.
Dan tentu saja, Allah akan mencintai umat muslim yang mencintainya. Untuk itu, jagalah sholat dan kerjakan di awal waktu, agar hidup selalu dalam keberkahan.
2. Mendapatkan Balasan Surga
Keutamaan sholat di awal waktu lainnya adalah surga. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Qatadah bin Rib’iy, bahwa Rasulullah SAW bersabda : Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu solat lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barangsiapa yang menjaga waktu-waktu solat pasti Aku akan memasukkannya ke dalam surga, dan barangsiapa yang tidak menjaga solatnya, maka dia tidak mendapatkan apa yang aku janjikan.”
3. Akan Diampuni Dosanya
Keutamaan sholat fardhu di awal waktu adalah dosanya akan diampuni oleh Allah. Sebab orang yang sholat tepat waktu adalah orang yang memprioritaskan Allah SWT di atas segalanya, sehingga insyallah akan diampuni dosa-dosanya.
4. Memperoleh Pahala Kebaikan yang Amat Besar
Keutamaan lainnya yakni akan memperoleh pahala kebaikan yang amat besar. Untuk itu jangan sampai kita dengan sengaja menunda dan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk memperoleh pahala kebaikan.
5. Akan Mendapatkan Sembilan Macam Kemuliaan
Jika kita mengerjakan sholat fardhu di awal waktu, kita akan diberikan semblan kemuliaan, yakni
- Dicintai Allah SWT
- Akan selalu diberikan kesehatan dalam hidupnya
- Akan selalu terjaga oleh malaikat dimanapun ia berada
- Rumahnya akan selalu diberkahi
- Wajahnya akan selalu tampak sebagai muslim yang sholeh
- Hatinya akan dilunakkan Allah SWT
- Dipermudah dalam menyebrangi jembatan Shirath seperti kilat
- Diselamatkan dari panasnya api neraka dan,
- Akan ditempatkan di syur-Nya.
Demikian penjelasan terkait batas waktu sholat Isya yang penting untuk kita ketahui, meski waktunya terbilang panjang, tetap baiknya dilakukan di awal waktu ya!