Cara bersyukur kepada Allah SWT adalah salah satu cara yang harus dilakukan oleh umat Muslim.
Bersyukur dalam Islam berarti mengakui nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, dan menggunakannya sesuai dengan syariat-Nya.
Daftar ISI
8 Cara Bersyukur Kepada Allah SWT
Lalu, bagaimana cara bersyukur kepada Allah SWT? Berikut adalah 8 cara yang bisa kita lakukan!
1. Mengucapkan Hamdalah
Mengucapakan Hamdalah setiap kali selesai melakukan sesuatu, seperti makan, minum, mandi, sholat, bekerja, belajar, dan lain-lain. Hamdalah adalah ucapan “alhamdulillah” yang artinya segala puji bagi Allah.
Dengan mengucapkan hamdalah, kita mengingat bahwa segala sesuatu yang kita lakukan adalah atas izin dan karunia Allah SWT. Sebagaimana beberapa dalil di bawah ini, Allah SWT berfirman:
ثُمَّ كُلِى مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ فَٱسْلُكِى سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنۢ بُطُونِهَا شَرَابٌ
مُّخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ فِيهِ شِفَآءٌ لِّلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Bacaan latin: Summa kulī ming kulliṡ-ṡamarāti faslukī subula rabbiki żululā, yakhruju mim buṭụnihā syarābum mukhtalifun alwānuhụ fīhi syifā`ul lin-nās, inna fī żālika la`āyatal liqaumiy yatafakkarụn.
Artinya: “Maka makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl: 69).
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW apabila selesai makan beliau mengucapkan: ‘Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi ghairu makfiyyin wa la muwadda’in wa la mustaghnan ‘anhu rabbuna.’ Artinya: ‘Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak lagi baik lagi diberkahi di dalamnya; pujian yang tidak dapat digantikan, tidak dapat ditinggalkan, dan tidak dapat dipisahkan dari Rabb kami.’” (HR. Bukhari no.5458).
Baca juga: Kumpulan Contoh Ceramah Singkat tentang Jujur Beserta Dalilnya
2. Membaca Al-Quran dan Hadis
Membaca ayat Al-Qur’an dan hadis yang berkaitan dengan nikmat-nikmat Allah SWT, seperti surat Ar-Rahman, surat An-Nahl, surat Luqman, dan lain-lain.
Dengan membaca ayat Al-Quran dan hadis tersebut, kita akan menyadari betapa banyak dan beragam nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita, baik di dunia maupun di akhirat. Seperti yang tertuang di dalam ayat berikut ini, Allah SWT berfirman:
وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Bacaan latin: Wa in ta’uddụ ni’matallāhi lā tuḥṣụhā, innallāha lagafụrur raḥīm.
Artinya: “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 18).
Dan Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa bangun pagi dalam keadaan aman di negerinya, sehat badannya, ada makanannya untuk hari itu maka seolah-olah dia memiliki seluruh dunia.’” (HR. Tirmidzi no.2346).
3. Melaksanakan Sholat Lima Waktu
Melaksanakan sholat lima waktu dengan khusyu’ dan tepat waktu juga menjadi salah satu cara bersyukur kepada Allah SWT.
Seperti yang kita tahu bahwa sholat merupakan salah satu bentuk ibadah yang paling utama dan paling dicintai Allah SWT.
Dengan melaksanakan sholat lima waktu, kita menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat hidup, nikmat iman, nikmat kesehatan, nikmat waktu, dan nikmat-nikmat lainnya. Sebagaimana dalil-dalil di bawah ini. Allah SWT berfirman:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا ٱطْمَأْنَنتُمْ
فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ ۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا
Bacaan latin: Fa iżā qaḍaitumuṣ-ṣalāta fażkurullāha qiyāmaw wa qu’ụdaw wa ‘alā junụbikum, fa iżaṭma`nantum fa aqīmuṣ-ṣalāh, innaṣ-ṣalāta kānat ‘alal-mu`minīna kitābam mauqụtā.
Artinya: “Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa’: 103).
Dan Nabi Muhammad SAW bersabda:
Artinya: “Dari Abdullah bin Mas’ud RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: ‘Sholat yang paling dicintai oleh Allah adalah sholat Daud AS. Dia tidur setengah malam, bangun sepertiga malam lalu tidur lagi seperenam malam. Dan puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa Daud AS. Dia berpuasa sehari dan berbuka sehari.’” (HR. Bukhari no.1131).
4. Berdoa Kepada Allah SWT
Cara yang selanjutnya adalah berdoa kepada Allah SWT dengan memuji-Nya terlebih dahulu, lalu memohon apa yang kita butuhkan atau inginkan, baik di dunia maupun di akhirat.
Berdoa adalah salah satu bentuk komunikasi antara hamba dan Rabbnya. Dengan berdoa, kita mengakui bahwa hanya Allah SWT yang maha kuasa atas segala sesuatu, dan hanya Dia yang bisa memberikan apa yang kita minta.
Hal tersebut sebagaimana yang tercantum di dalam ayat di bawah ini, Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ
جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Bacaan latin: Wa qāla rabbukumud’ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna ‘an ‘ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīn.
Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.’” (QS. Ghafir: 60).
Dan Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: ‘Tidak ada seorang muslim pun yang berdoa dengan doa yang tidak ada dosa dan tidak ada pemutusan silaturahmi di dalamnya melainkan Allah akan memberinya salah satu dari tiga hal berikut: atau doanya dikabulkan, atau disimpan untuknya di akhirat, atau dijauhkan darinya kejahatan yang setara dengan doanya.’” (HR. Ahmad no.7677).
Baca juga: Sejarah Masuknya Islam di Indonesia dan Perkembangannya
5. Bersedekah Kepada Orang-Orang yang Membutuhkan
Seperti bersedekah kepada fakir miskin, yatim piatu, janda, musafir, dan lain-lain. Adapun yang dimaksud dengan bersedekah adalah salah satu bentuk ibadah yang paling mulia dan paling disukai Allah SWT.
Dengan bersedekah, kita menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat harta, nikmat rezeki, nikmat kemampuan, dan nikmat-nikmat lainnya. Sebagaimana beberapa dalil di bawah ini, yaitu:
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ
سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Bacaan latin: Maṡalullażīna yunfiqụna amwālahum fī sabīlillāhi kamaṡali ḥabbatin ambatat sab’a sanābila fī kulli sumbulatim mi`atu ḥabbah, wallāhu yuḍā’ifu limay yasyā`, wallāhu wāsi’un ‘alīm.
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261).
Dan Nabi Muhammad SAW bersabda:
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: ‘Setiap pagi ada dua malaikat turun ke bumi. Salah satunya berkata: ‘Ya Allah berikanlah ganti bagi orang-orang yang menafkahkan hartanya.’ Sedangkan malaikat yang lain berkata: ‘Ya Allah binasakanlah harta orang-orang yang kikir.’” (HR. Bukhari no.1374).
6. Bersabar dalam Menghadapi Cobaan dan Ujian dari Allah SWT
Seperti bersabar merasakan sakit, musibah, kesulitan, kegagalan, dan lain-lain. Bersabar adalah salah satu sifat yang paling dicintai Allah SWT.
Dengan bersabar, kita menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat imtihan (ujian), nikmat sabar (kesabaran), nikmat tawakkal (berserah diri), dan nikmat-nikmat lainnya. Hal ini sesuai dengan ayat di bawah ini, Allah SWT berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ
وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَٰتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُهْتَدُونَ
Bacaan latin: Wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khaufi wal-jụ’i wa naqṣim minal-amwāli wal-anfusi waṡ-ṡamarāt, wa basysyiriṣ-ṣābirīn. Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ụn. Ulā`ika ‘alaihim ṣalawātum mir rabbihim wa raḥmah, wa ulā`ika humul-muhtadụn.
Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”. (QS. Al-Baqarah: 155-157).
Dan Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kesusahan, kelelahan, penyakit, kesedihan, atau bahkan gangguan yang menimpanya, melainkan Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya karenanya.” (HR. Bukhari no. 5641 dan Muslim no. 2573).
7. Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW
Bershalawat kepada Nabi Muhammad dengan mengucapkan “sholallahu ‘alaihi wa sallam” setiap kali menyebut atau mendengar namanya.
Bershalawat adalah salah satu bentuk penghormatan dan cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan utusan Allah SWT dan teladan bagi kita semua.
Dengan bershalawat, kita menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat risalah (kenabian), nikmat syafa’ah (pertolongan), nikmat sunnah (ajaran), dan nikmat-nikmat lainnya. Hal ini sebagaimana yang tercantum di dalam ayat berikut ini:
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Bacaan latin: Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna ‘alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ ‘alaihi wa sallimụ taslīmā.
Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab: 56).
Dan Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i).
8. Berakhlak Mulia
Cara besyukur kepada Allah SWT yang terakhir adalah berakhlak mulia dalam pergaulan dengan sesama manusia, seperti berbuat baik, jujur, adil, sopan, santun, dan lain-lain.
Seperti yang kita tahu bahwa berakhlak mulia adalah salah satu bentuk ibadah yang paling penting dan paling berpengaruh.
Dengan berakhlak mulia, kita menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat akal, nikmat fitrah, nikmat hidayah (petunjuk), dan nikmat-nikmat lainnya. Seperti beberapa dalil di bawah ini:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Bacaan latin: Wa innaka la’alā khuluqin ‘aẓīm.
Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. Al-Qalam: 4).
Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah SWT menganjurkan kita untuk memiliki akhlak mulia yang sempurna dan menjadi teladan bagi kita semua.
Dan Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Sesungguhnya tiada lain aku diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang baik.” (HR. Ahmad).
Hadis di atas menunjukkan bahwa salah satu tujuan utama kenabian Nabi Muhammad SAW adalah untuk mengajarkan dan memberikan contoh akhlak mulia kepada umat manusia.
7 Manfaat Bersyukur Kepada Allah SWT
Bersyukur kepada Allah SWT memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah:
- Menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
- Mendapatkan ridha dan rahmat Allah SWT.
- Menjauhkan dari sikap kufur dan nifak.
- Menambah kebahagiaan dan ketenangan hati.
- Mendapatkan keberkahan dan kemudahan dalam segala urusan.
- Menjauhkan dari bala dan musibah.
- Mendapatkan pahala dan ganjaran di akhirat.
4 Tanda Seseorang yang Tidak Bersyukur Kepada Allah SWT
Meskipun, bersyukur kepada Allah SWT merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Namun, tidak semua orang memiliki rasa syukur yang tinggi. Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang tidak bersyukur kepada Allah SWT, antara lain:
1. Tidak menerima kekurangan
Orang yang tidak bersyukur cenderung merasa tidak puas dengan apa yang dimilikinya, dan selalu menginginkan sesuatu yang lebih baik atau lebih banyak dari orang lain.
Orang yang seperti ini tidak akan menyadari bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan bahwa Allah SWT telah memberikan nikmat sesuai dengan kadar dan kemampuan masing-masing.
2. Selalu mengeluh dalam segala hal
Baik itu mengeluh tentang kondisi pribadi, lingkungan, masyarakat, atau negara. Orang yang tidak bersyukur cenderung melihat segala sesuatu dari sisi negatifnya saja, dan tidak mau melihat sisi positifnya.
Orang yang seperti ini tidak akan menyadari bahwa setiap ujian dan cobaan yang datang dari Allah SWT adalah untuk menguji iman dan kesabaran mereka, dan bahwa ada hikmah di balik setiap musibah.
3. Pamrih
Alih-alih membantu orang lain karena ikhlas dan mencari ridha Allah, namun sebaliknya, yaitu mengharapkan imbalan dari orang yang sudah ditolong.
Orang yang tidak bersyukur cenderung berbuat baik hanya karena motif tertentu, seperti ingin dipuji, dihormati, atau dibalas oleh orang lain.
Orang yang seperti ini tidak akan menyadari bahwa berbuat baik kepada sesama adalah salah satu bentuk syukur kepada Allah SWT, dan bahwa pahala dari Allah SWT lebih besar dan lebih abadi daripada pujian atau balasan dari manusia.
4. Bersikap pesimis dan tidak berharap baik kepada Allah
Orang yang tidak bersyukur cenderung merasa putus asa dan tidak percaya bahwa Allah SWT akan memberikan jalan keluar atau solusi untuk setiap masalah yang dihadapi.
Orang yang seperti ini tidak akan menyadari bahwa Allah SWT adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan bahwa Allah SWT tidak akan membebani hamba-Nya melebihi batas kemampuannya.
Itulah 8 cara bersyukur kepada Allah SWT yang bisa kita lakukan. Sesungguhnya jika kita bersyukur, Allah SWT akan tambah nikmat yang kita dapatkan.