Setiap rumah tangga pasti menantikan kehadiran seorang anak. Bahkan, ada yang meminta anak dengan jenis kelamin tertentu, entah laki-laki maupun perempuan. Berikhtiar dengan melakukan cara mendapatkan anak laki-laki menurut Islam memang diperbolehkan.
Tidak salah jika kita menginginkan anak laki-laki. Namun, yang terpenting anak tersebut semestinya kita didik agar menjadi anak yang sholeh.
Mendapatkan anak yang sholeh bisa diupayakan dengan banyak berdoa.
Daftar ISI
Apakah Boleh Meminta Jenis Kelamin Bayi?
Dalam Islam, mengupayakan keturunan dengan jenis kelamin tertentu diperbolehkan asalkan tidak melanggar syariat.
Dalil diperbolehkannya yaitu lantaran Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa terdapat sebab-sebab alami yang memicu lahirnya bayi dengan kelamin tertentu.
قَالَ اليَهُودِي جِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنِ الْوَلَدِ قَالَ « مَاءُ الرَّجُلِ أَبْيَضُ وَمَاءُ الْمَرْأَةِ أَصْفَرُ فَإِذَا اجْتَمَعَا فَعَلاَ مَنِىُّ الرَّجُلِ مَنِىَّ الْمَرْأَةِ أَذْكَرَا بِإِذْنِ اللَّهِ وَإِذَا عَلاَ مَنِىُّ الْمَرْأَةِ مَنِىَّ الرَّجُلِ آنَثَا بِإِذْنِ اللَّهِ ». قَالَ الْيَهُودِىُّ لَقَدْ صَدَقْتَ وَإِنَّكَ لَنَبِىٌّ ثُمَّ انْصَرَفَ فَذَهَبَ
Artinya:
“Seorang Yahudi mengatakan, “Aku datang untuk menanyakan kepadamu terkait anak.” Lalu Rasulullah bersabda: “Air (mani) laki-laki berwarna putih dan air (mani) perempuan berwarna kuning. Kemudian ketika berkumpul keduanya (air mani laki-laki dan perempuan), apabila air mani laki-laki mengungguli air mani perempuan maka (akan mendapatkan) bayi laki-laki dengan izin Allah. Dan apabila air mani perempuan mengungguli air mani laki-laki maka (akan mendapatkan) bayi perempuan dengan izin Allah.”(HR Muslim).
Salah satu cara yang dilakukan yaitu berdoa kepada Allah. Sebagaimana Nabi Ibrahim AS berdoa:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلامٍ حَلِيمٍ
Artinya:
“Ya Tuhanku anugerahkanlah kepadaku (seorang anak laki-laki) yang termasuk golongan orang yang saleh. Maka kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak laki-laki yang sangat sabar.”(QS As-Shaffat: 100-101).
Baca juga: Apa Hukum Menikah dengan Sepupu dalam Aturan Agama Islam?
Cara Mendapatkan Anak Laki-Laki Menurut Islam
Untuk mendapatkan anak laki-laki, terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Ikhtiar Doa
Doa merupakan ikhtiar yang sangat penting lantaran melalui doa kita dapat meminta kepada Allah SWT. Allah-lah yang menciptakan bayi laki-laki dari rahim istri.
Dalam berbagai kondisi pun Allah telah memerintahkan kita untuk berdoa, lalu Dia akan mengabulkannya. Sebagaimana disebutkan dalam Surah Al Mu’min sebagai berikut:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ
Artinya:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu.” (QS Al Mu’min 60).
Beberapa doa yang dipanjatkan orang terdahulu untuk mendapatkan anak yaitu sebagai berikut:
- Doa dalam kitab Tuhfatul Habîb ‘ala Syarhil Khathîb (Hâsyiyah Al-Bujairami ‘alal Khathîb
Dalam kitab Tuhfatul Habîb ‘ala Syarhil Khathîb (Hâsyiyah Al-Bujairami ‘alal Khathîb), Imam Sulaiman bin Muhammad Al-Bujairami menuliskan doa untuk mendapatkan anak laki-laki yaitu sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أُسَمِّيْ مَا فِيْ بَطْنِهَا مُحَمَّدًا فَاجْعَلْهُ لِيْ ذَكَرًا فَإِنَّهُ يُولَدُ ذَكَرًا إنْ شَاءَ اللّٰهُ تَعَالَى
Bismillâhirrahmânirrahîm. Allâhumma innî usammî mâ fî bathnihâ Muhammadan faj’alhu lî dzakaran fainnahû yûladu dzakaran insyâ Allâhu ta’âlâ.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku akan menamai apa yang ada di dalam kandungannya dengan nama Muhammad, maka jadikanlah ia anak laki-laki bagiku, karena Muhammad dilahirkan sebagai seorang laki-laki, insya Allah.” (Sulaiman bin Muhammad Al-Bujairami, Tuhfatul Habîb ‘ala Syarhil Khathîb, juz I, hal 520).
Doa tersebut dipanjatkan dengan cara menaruh tangan di atas perut ibu yang sedang hamil. Sebaiknya doa ini dipanjatkan pada masa-masa awal kehamilan.
- Doa Nabi Ibrahin
Nabi Ibrahim ketika meminta anak berdoa sebagai berikut:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
Robbi hablii minash shoolihiin
Artinya:
“Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh).” (QS. Ash Shaffaat: 100).
Doa tersebut adalah do’a yang bisa dipanjatkan untuk meminta keturunan yang sholeh.
Asy Syaukani rahimahullah menjelaskan ayat tersebut yaitu, “Ya Rabb, anugerahkanlah padaku anak yang sholeh yang termasuk jajaran orang-orang yang sholeh, yang bisa semakin menolongku taat pada-Mu.”
Jadi, yang dimaksud keturunan yang sholeh adalah anak yang mampu membantu seseorang semakin taat pada Allah.
- Nabi Dzakariya
Berikut doa Nabi Dzakariya ketika meminta keturunan:
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa
Artinya:
“Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa] (QS. Ali Imron: 38). Maksud do’a ini kata Ibnu Katsir rahimahullah, “Ya Rabb anugerahkanlah padaku dari sisi-Mu keturunan yang thoyyib yaitu anak yang sholeh. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar do’a.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 3/54).
- Doa meminta keturunan yang sholeh dalam Al-Qur’an
Dalam surah Al Ahqaf dijelaskan doa seseorang yang telah menginjak usia 40 tahun. Ia memohon pada Allah untuk diberikan keturunan. Adapun bunyi ayat tersebut yaitu sebagai berikut:
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Robbi awzi’nii an asy-kuro ni’matakallatii an’amta ‘alayya wa ‘ala walidayya wa an a’mala shoolihan tardhooh, wa ash-lihlii fii dzurriyatii, inni tubtu ilaika wa inni minal muslimiin
Artinya:
“Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al Ahqaf: 15).
Selain itu, dalam Surah Al Furqon memuat doa ‘Ibadurrahman yaitu:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa
Artinya:
“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Furqon: 74).
Sementara itu, Nabi SAW juga pernah mendoakan anak Ummu Sulaim, yaitu Anas bin Malik dengan doa:
اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ
Artinya:
“Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, serta berkahilah apa yang engkau karuniakan padanya.” (HR. Bukhari no. 6334 dan Muslim no. 2480).
Dengan doa tersebut semoga Allah SWT menganugerahkan keturunan yang sholeh dan sholehah.
2. Ikhtiar melalui Posisi Bersetubuh
Selain berdoa, cara mendapatkan anak laki-laki menurut Islam yaitu dengan mengatur posisi bersetubuh. Dalam kitab Qurrat al-‘Uyun karya Syaikh Abi Muhammad Maulâna at-Tihâmi dijelaskan sebagai berikut:
وَإِذَا اَرَادَ تَكْوِيْنَ الْوَلَدِ ذَكَرًا فَالْيَأْمُرْهَا بِالنَّوْمِ عَلَى شِقِّهَا الأَيْمَنِ عِنْدَ فَرَاغِهِ, وَالْأُنْثَى بِالْعَكْسِ, وَلِلْبِطَالَةِ بِنَوْمِهَا مُسْتَلْقِيَةً عَلَى ظَهْرِهَا وَنَحْوِهِ. وَقَالَ ابن عرضون: قَالَ صَاحِبُ الْإِيْضَاحِ: يَنْبَغِي اِذَا اَحَسَّ بِالْإِنْزَالِ أَن يَمِيْلَ عَلَى جَنْبِهِ الْأَيْمَنِ وَكَذَلِكَ اِذَا اِنْتَزَعَ يُمِيْلُهَا أَيْضًا عَلَى جَنْبِهَا الْأَيْمَنِ, فإنَّ الْوَلَدَ يَنْعَقِدُ ذَكَرًا إنْ شَاءَ اللهُ. اهـ
Artinya:
“Jika suami ingin memiliki anak laki-laki, hendaknya ia meminta istrinya agar tidur miring ke kanan setelah selesai bersetubuh. Jika ingin anak perempuan, hendaklah miring ke kiri. Jika ingin tidak hamil, maka tidur terlentang di atas punggung atau yang lain. Ibnu ‘Urdhûn mengutip keterangan pengarang kitab Îdhoh: Ketika suami merasa akan ejakulasi, hendaknya dia miring ke arah lambung sebelah kanan. Begitu pula ketika ia ingin melepas kemaluan, hendaknya memiringkan istri ke arah lambungnya sebelah kanan. Insyaallah anaknya akan menjadi laki-laki.”
3. Mengikuti Anjuran Medis
Cara mendapatkan anak laki-laki menurut Islam juga bisa dilakukan dengan mengikuti anjuran ilmu medis.
Misalnya mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak sodium dan potassium. Contohnya seperti pisang dan stroberi. Selain itu, bisa juga dengan memperbanyak mengkonsumsi daging.
Demikian cara mendapatkan anak laki-laki menurut Islam. Apapun jenis kelamin anak karunia dari Allah, hendaknya kita bersyukur atas nikmat-Nya tersebut.
Selain itu, sudah semestinya kita mendidik anak-anak agar tumbuh menjadi seseorang yang bertakwa kepada Allah SWT.