Cara Menegur Pasangan dalam Islam, Mulai dari yang Lembut

Dalam Islam, segala aspek kehidupan memiliki aturan yang jelas guna memberikan kedamaian dan kebahagiaan. Begitu pula tentang cara menegur pasangan dalam Islam ada panduannya agar tidak saling menyakiti.

Dalam konteks pasangan di sini adalah suami istri, di mana hubungan antara suami dan istri dalam Islam memiliki nilai etika dan norma. Bahwasannya setiap pasangan menikah memiliki kedudukan dan hak masing-masing.

Lantas, seperti apa kedudukan pasangan dalam Islam? Bagaimana cara menegur pasangan yang baik? Apa saja batasan menegur pasangan? Berikut penjelasannya.

Kedudukan Pasangan Suami Istri

Sebelum membahas lebih jauh tentang panduan cara menegur pasangan dalam Islam, sebaiknya kita pahami terlebih dahulu kedudukan pasangan. Dalam hal ini adalah pasangan suami dan istri dalam Islam.

Suami dan istri pada hakikatnya memiliki kedudukan dan haknya masing-masing. Oleh karena itu, sewajarnya sebagai seorang muslim dan muslimah menghormati dan memberikan hak-hak kepada pasangannya.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran Surat An-Nisa ayat 32:

Artinya: “Janganlah kamu berangan-angan (iri hati) terhadap apa yang telah Allah lebihkan kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. Bagi laki-laki ada bagian dari yang mereka usahakan dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohon kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa: 32).

Melalui surat ini, Islam mengakui adanya hak suami dan hak istri dalam pernikahan. Kedudukannya jelas, suami menjadi imam dan bertanggung jawab menafkahi istri. Istri pun harus hormat dan taat kepada suaminya.

Dalam Islam, suami dan istri adalah pasangan hidup yang harus saling mendukung dan melengkapi. Meski ada kesalahan, maka wajib menegur dengan cara yang elok dan penuh dengan kelembutan.

Baca juga: 5 Cerita Inspirasi Islam untuk Kehidupan yang Bermakna

Cara Menegur Pasangan dalam Islam

Setiap pasangan mungkin pernah berbuat salah, tetapi apabila kesalahan tersebut melampaui batas, maka harus menegurnya. Namun, usahakan menegurnya dengan cara baik dan jangan menyakiti perasaannya.

Oleh karena itu, Allah SWT memberikan petunjuk cara menegur pasangan dalam Islam melalui sejumlah ayat dalam Al-Quran. Tentu ini bisa menjadi pedoman kita. Berikut penjelasan cara menegur pasangan yang baik:

1. Menegur dengan Lemah Lembut

Ketika suami atau istri melakukan kesalahan atau keteledoran, maka tegur dengan kelembutan. Artinya, kita harus menjaganya dengan kasih sayang dan rasa hormat. Hal ini sebagaimana diingatkan surat An-Nisa ayat 19.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sekali-kali janganlah kamu menghalalkan harta-benda orang lain di antara kamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perdagangan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisa: 19).

Melalui ayat di atas, ini menunjukkan pentingnya perlakuan adil dan kasih sayang. Bahwa teguran adalah salah satu upaya untuk memperbaiki hubungan, bukan untuk mendominasi dan menyakiti perasaan pasangan.

2. Menasehati Tanpa Merendahkan

Memberi nasihat adalah salah satu cara menegur pasangan yang baik tanpa harus menggurui apalagi menyakitinya. Sebab, sebagai pasangan tentunya harus menjadi orang yang bisa memberi manfaat bagi pasangannya.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Sebaik-baiknya kamu adalah yang sebaik-baiknya terhadap keluarganya, dan aku adalah yang sebaik-baiknya terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidhi).

Perlu digarisbawahi, ketika memberi nasihat sebaiknya dengan lemah lembut tanpa merendahkan pasangan. Tujuan memberi nasihat sendiri adalah untuk memperbaiki yang salah, bukan dengan kritik yang merendahkan.

3. Hindari Kata Kasar dan Mengancam

Adab ketika ingin menegur pasangan yang baik adalah hindari kata kasar atau kata yang mengancam. Meskipun pasangan kita berbuat salah, tetapi tidak seharusnya melontarkan kata kasar ketika menegurnya.

Ketika ada masalah dengan pasangan, maka selesaikan dengan baik dan tegur dengan kata-kata yang lembut. Jika pun masih belum paham ataupun ngeyel, maka jangan lampiaskan dengan kemarahan kepadanya.

Selain itu, hindari juga memukulnya apabila sudah tidak bisa kita nasehati lagi. Sebab, pukulan hanya akan memperkeruh kondisi dan juga bukan solusi yang tepat. Tetap bersabar dan nasehati dengan pelan-pelan.

4. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Salah satu cara menegur pasangan dalam Islam yang terbaik adalah jangan ikuti hawa nafsu. Meski begitu, rasanya sulit memang untuk tidak bertindak kasar apalagi jika menegur orang yang tidak bisa kita kendalikan.

Dalam Islam, adab saat menegur pasangan tidak dengan nafsu berupa pelampiasan emosi melainkan dengan kasih sayang dan berlaku lembut. Ini lebih efektif untuk menegur tanpa berkata negatif yang bisa menyakiti.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Orang kuat bukan diukur dengan bertarung. Orang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Perlu kita ketahui, penjelasan cara menegur pasangan di atas tidak mengajarkan melakukan kekerasan. Namun, Islam mengajarkan untuk menegur dan memberikan nasehat dengan rasa kasih sayang dan rasa hormat.

Batasan dalam Menegur Pasangan

Berikut beberapa batasan dalam menegur pasangan ketika melakukan kesalahan ataupun keteledoran. Dengan adanya batasan ini, sehingga tidak bertindak kasar, merendahkan, dan melukai. Berikut batasannya.

1. Tidak Boleh Menghina Pasangan

Meskipun setiap pasangan berhak menegur pasangannya yang salah, tetapi dalam Islam memiliki batasan yang jelas. Saat kita menegur pasangan tidak boleh dengan kekuasaan, menghina, dan merendahkan.

Menegur pasangan hendaknya dengan cara etis dan halus, bukan mempermalukan dan menghinanya di depan umum. Hal ini sebagaimana surat An-Nisa ayat 34.

Artinya: “Dan orang-orang ada pada suami yang takut (Allah), hendaklah mereka menasihatkan istrinya, lalu hendaklah mereka tinggalkan tempat tidurnya (tidak bersetubuh), dan hendaklah mereka mengecamnya dengan sederhana (tidak keras dan kasar). Kemudian, jika dia mentaati kamu, maka janganlah kamu mencari jalan (untuk mengazabnya). Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”.(QS. An-Nisa: 34).

Ayat ini menjelaskan pentingnya menegur dan menasehati yang lemah lembut dan penuh kasih sayang, bukan dengan kekuatan dan kekerasan verbal atau fisik.

2. Menghargai Pendapat Pasangan

Pasangan kita melakukan sesuatu yang keliru mungkin hal ini dilakukan secara tidak sengaja atau ada alasannya. Oleh karena itu, saat menegur atau menasihatinya maka dengarkan dahulu agar tidak salah paham.

Jika berbeda pendapat, maka jangan marah atau merasa paling benar argumennya. Apalagi suami tidak boleh menggunakan kekuasaannya terhadap istri. Sebaliknya, suami harus menjadi imam yang baik bagi istri.

Begitu pula istri, harus memahami kewajiban dan haknya dalam rumah tangga. Istri menjalankan fitrahnya menjadi muslimah yang lemah lembut dalam bertutur kata dan bersikap hormat terhadap suami.

Meski begitu, ketika ada kesalahan yang perlu diperbaiki, maka harus menegur dan mengingatkannya. Namun, tegurlah dengan cara yang baik sesuai dengan syariat Islam agar tidak saling hujat dan merendahkan.

Demikian penjelasan tentang cara menegur pasangan dalam Islam yang bisa kita terapkan. Pada intinya, tegur dan nasehati dengan lemah lembut dan kasih sayang, serta rasa hormat dan rasa empati terhadap pasangan.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment