Harus kita sadar dari bahwa hidup tidak selamanya indah. Kadang kita dihadapkan dengan orang yang membenci kita. Oleh karena itu, kita harus tahu cara menghadapi orang yang membenci kita dalam Islam.
Sebaik apa pun, diri kita tidak akan luput dari kebencian sesama manusia. Tetap akan ada orang yang tidak senang kepada kita. Bahkan, benci saat melihat kita senang dan tertawa saat melihat kita sedih.
Sebagai manusia biasa. Semua itu bukan kendali kita. Sayang saja jika kita menghabiskan waktu untuk menanggapi kebencian demi kebencian. Sementara hidup akan terus berjalan.
Daftar ISI
- Cara Menghadapi Orang yang Membenci Kita dalam Islam
- 1. Mencari Tahu Kesalahan Kita
- 2. Berusaha untuk Tetap Tenang
- 3. Introspeksi Diri
- 4. Bersikap Cuek dan Elegan
- 5. Menambah Rasa Percaya Diri
- 6. Bercerita pada Orang Terpercaya
- 7. Menyaring Omongan Orang
- 8. Mengontrol Diri
- 9. Sampaikan yang Sebenarnya
- 10. Hindari Sifat Pendendam
- 11. Beri Batasan
- 12. Fokus dengan Diri Sendiri
- 13. Selalu Bersikap Baik
- 14. Berdoa agar Mendapat Hidayah
- 15. Percaya Semua bisa Berubah
Cara Menghadapi Orang yang Membenci Kita dalam Islam
Tidak perlu takut dibenci atau tidak disukai. Sebagai umat muslim, berikut cara menghadapi orang yang membenci kita dalam Islam:
1. Mencari Tahu Kesalahan Kita
Jika ada yang membenci kita, cobalah untuk memberanikan diri bertanya pada mereka apa yang membuatnya membenci kita. Mungkin saja, kita melakukan kesalahan yang tidak disengaja atau tidak kita sadari.
Apabila memang benar kita pernah melakukan kesalahan, maka jangan ragu untuk meminta maaf. Meminta maaf dengan tulus mungkin bisa membuat hati mereka yang membenci kita menjadi lembut dan berbalik mengasihani kita.
Dengan demikian, suasana yang sebelumnya tidak nyaman, menjadi kembali hangat, dan kembali berteman baik. Namun, jika orang tersebut tidak merespon permohonan maaf kita, maka bersabarlah dan tidak perlu sakit hati.
Yang terpenting kita sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah dan meminta maaf. Sebab, hal itu ada di luar kendali kita dan tidak bisa kita memaksa seseorang untuk memaafkan kesalahan kita.
Baca juga: Apakah Menangis Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya
2. Berusaha untuk Tetap Tenang
Perlu kita ketahui bersama, bahwa emosi hanya akan membuat hati kita berapi-api. Emosi hanya akan menambah keruh keadaan dan akan membuat masalah semakin runyam. Bukannya selesai justru semakin rumit untuk diselesaikan.
Oleh sebab itu, biasakan diri untuk tetap tenang saat dihadapkan pada suatu masalah. Kita harus berusaha menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Apabila masih ada amarah dalam hati, alangkah baiknya tenangkan diri dahulu.
Umumnya orang yang membenci kita akan lebih senang apabila kita menanggapi kebencian mereka. Bahkan, biasanya mereka akan lebih bangga kalau kita membalas kebencian mereka, sehingga kita juga masuk dalam lingkaran setan.
Di mana kita dan orang membenci kita akan terus berperang kebencian dan semakin menjadi-jadi. Namun, saat kita tetap tenang meski terus dipancing, maka orang yang membenci kita tadi akan merasa malu sampai lelah dengan sendirinya.
3. Introspeksi Diri
Cara menghadapi orang yang membenci kita dalam Islam, salah satunya adalah dengan introspeksi diri. Artinya, kita diminta untuk berfokus pada kesalahan dan kelalaian diri sendiri daripada mencari kesalahan orang lain.
Islam mengajarkan kita untuk melihat ke dalam diri sendiri. Apa yang salah dan mengapa ini bisa terjadi. Mengingat apakah ada kata atau perilaku yang pernah menyakiti orang lain pada suatu momen.
Jangan anggap introspeksi merupakan bagian dari menyalahkan diri sendiri. Justru introspeksi ini cukup menguntungkan bagi kita. Sebab, hati kita tidak dipaksa mengulik kesalahan orang lain, tetapi justru melihat kesalahan kita sendiri.
Dengan demikian, kita akan berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi. Selain itu, kita lebih bisa mengontrol diri, ego, dan terhindar dari perasaan membenci orang lain.
4. Bersikap Cuek dan Elegan
Orang yang membenci kita akan terus memancing agar kita membalas hal serupa atau merespon kebenciannya. Dalam hal ini, kita perlu bersikap cuek. Akan tetapi, tidak perlu menampakkan mimik wajah kebencian seperti, sinis, atau jutek.
Cobalah tanggapi setiap perbuatan orang itu dengan senyuman. Cara seperti itu akan lebih ampuh membuat mereka malu. Sebab, kebenciannya sama sekali tidak mendapat respon dari kita.
Kita juga akan terlihat lebih elegan dan berwibawa. Pasalnya, jika kita turut emosi maka bisa dipastikan kita akan melakukan hal yang sama dengan orang yang membenci kita.
Cara menghadapi orang yang membenci kita dalam Islam sangat mulia. Kita diminta untuk menjadi orang yang sabar dan bijaksana. Sekalipun dengan orang yang membenci kita, kita harus tetap tenang dan tidak membencinya balik.
Baca juga: Hukum Pernikahan Syighar, Pengertian dan Dalil yang Melarangnya!
5. Menambah Rasa Percaya Diri
Setelah kita melakukan introspeksi. Melihat diri kita sendiri, atas kesalahan dan perbuatan yang mungkin menyakiti orang lain. Cara menghadapi orang yang membenci kita dalam Islam adalah dengan menambah rasa percaya diri.
Biasanya, orang yang tersulut saat dibenci, karena ia merasa apa yang dikatakan oleh orang yang membencinya benar. Misalnya, saat dihina atau direndahkan. Jika kita terbawa emosi, maka secara tidak langsung kita membenarkan mereka.
Oleh karena itu, Islam meminta kita untuk menambah rasa percaya diri. Menguatkan hati bahwa kita tidak seperti yang mereka bicarakan. Orang yang membenci kita akan senang kalau kita terpengaruh akan fitnah yang disebar.
Menambah rasa percaya diri akan membuat kita lebih tenang menghadapi berbagai macam hinaan dan cercaan. Sebab, kita tahu apa yang mereka bicarakan tidak benar, jadi kita tidak perlu sedih, kecewa, atau bahkan terbawa emosi.
6. Bercerita pada Orang Terpercaya
Cara menghadapi orang yang membenci kita dalam Islam yakni dengan bercerita pada orang terpercaya. Saat kita merasa dibenci seseorang secara berlebihan, maka kita perlu bercerita pada orang yang dipercaya.
Ceritakan mengapa orang itu bisa membenci kita. Jangan bercerita yang tidak sesuai kenyataan, ceritakan saja yang sebenarnya terjadi. Bahkan, apabila memang kita yang salah, sampaikan dengan jujur.
Tujuannya agar orang lain dapat memberi pendapat tentang permasalahan yang kita hadapi. Mungkin pendapat orang ketiga lebih netral dan tidak berpihak. Sehingga, kita bisa punya pandangan untuk tindakan selanjutnya.
Selain itu, kebencian yang tertanam pada orang tersebut, bisa berubah menjadi tindakan. Dengan menceritakan pada orang lain, kita bisa merasa lebih aman. Tidak perlu takut, tetap memohon perlindungan pada Allah SWT.
7. Menyaring Omongan Orang
Bercerita pada orang lain yang kita percaya memang perlu. Namun, jangan sampai salah orang. Bisa-bisa bukan menyelesaikan masalah, justru menambah masalah. Kita harus bisa menyaring setiap omongan dan nasehat dari orang lain.
Tidak semua harus kita telan mentah-mentah. Baik dan buruknya harus kita pertimbangkan. Selain itu, cara menghadapi orang yang membenci kita adalah dengan tidak mengambil hati semua omongan.
Semisal ada yang berbicara tentang keburukan kita atau menebar fitnah. Jangan keburu tersulut emosi. Apalagi kita mendengarnya dari orang lain. Jika, yang dibicarakan benar kita cukup introspeksi.
Namun, jika yang dibicarakan tidak benar, kita cukup klarifikasi, percaya atau tidak orang lain, itu bukan kendali kita. Jangan sampai kita termakan fitnah dan omongan buruk tentang kita. Tetap fokus melakukan hal baik dan beribadah.
8. Mengontrol Diri
Mencegah lebih baik daripada mengobati, sepertinya peribahasa sangat tepat kita gunakan sehari-hari. Termasuk dalam bertetangga dan bersosial. Artinya kita harus bisa mengontrol tindakan serta omongan yang keluar dari mulut.
Terkadang tanpa sadar tindakan dan omongan kita menyakiti hati orang lain. Oleh karena itu, penting bagi kita sebelum melakukan segala sesuatu dipikir dulu dan senantiasa berhati-hati dalam berucap.
Meski pada dasarnya manusia tidak akan bisa menghindar dari salah, setidaknya mencegah jauh lebih baik. Jika kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengontrol diri, tetapi tetap saja ada orang yang benci.
Tidak perlu sedih, cara menghadapi orang yang membenci kita dalam Islam yakni minta maaflah jika salah dan maafkan kalau dia yang salah. Sebab, saling memaafkan adalah perilaku terpuji dalam Islam.
9. Sampaikan yang Sebenarnya
Cara menghadapi orang yang membenci kita dalam Islam tidak selalu mengalah. Kita boleh bahkan harus menyampaikan yang sebenarnya dan sejujurnya. Asalkan hal itu memang benar adanya dan bukan manipulasi agar terlihat benar.
Mungkin saja orang membenci kita karena salah paham. Kita perlu menjelaskan secara perlahan yang sebenarnya. Dengan demikian, dia tahu kenyataannya. Jika kita diam saja, maka masalah tidak akan pernah usai.
Selain hanya dengan lisan, kita bisa perkuat pernyataan dengan bukti tindakan. Misalnya, kita dituduh sebagai orang yang sombong, maka buktikan kalau tuduhan itu tidak benar. Kita tunjukan perilaku ramah kita yang sebenarnya di depan mereka.
Namun, jika mereka masih menganggap hal itu hanya manipulatif dan pencitraan. Biarkan saja dia sadar dengan sendirinya. Terus saja kita berperilaku baik, ramah, dan sopan kepada orang lain.
10. Hindari Sifat Pendendam
Cara menghadapi orang yang membenci kita adalah dengan berhati lembut dan bijaksana. Islam sangat membenci sifat pendendam. Terlebih jika membalas kebencian dengan kebencian dan amarah.
Islam mengajarkan kita untuk berperilaku penuh kasih sayang bahkan kepada orang yang membenci kita sekali pun. Maka dari itu, hindari sifat pendendam. Dendam hanya akan membuat kita tidak tenang.
Godaan setan akan mudah masuk sampai kita nekat melakukan hal yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu, sifat pendendam sangat berbahaya. Cirinya sifat pendendam yakni selalu mengingat kesalahan orang lain.
Orang yang suka dendam cenderung lupa akan kesalahannya sendiri. Tidak mau introspeksi dan selalu merasa benar. Orang pendendam juga sulit memaafkan kesalahan orang lain. Semoga kita dijauhkan dari sifat semacam ini.
11. Beri Batasan
Cara menghadapi orang yang membenci kita dalam Islam berikutnya adalah dengan memberi batasan. Kita harus memberi batasan dengan mereka. Lebih baik, menjauh dari mereka yang bersikap tidak nyaman terhadap kita.
Memberi jarak dengan orang yang tidak suka kita memang perlu. Mau bagaimana pun sikap kita tetap saja salah di mata orang yang membenci kita. Maka dari itu, kita tidak perlu terlalu memikirkan mereka.
Memberi batasan artinya kita juga harus bisa memposisikan diri. Semisal yang membenci kita adalah teman kantor. Saat berurusan dengan pekerjaan, maka kita harus tetap profesional.
Lakukan pekerjaan dengan maksimal meski harus bekerja sama dengan orang yang membenci kita. Tetap bersikap tenang dan anggap saja sedang tidak terjadi apa-apa, mungkin saja dari sini dia bisa luluh hatinya dan tidak lagi membenci kita.
12. Fokus dengan Diri Sendiri
Ketika ada orang yang membenci kita, maka sudah sewajarnya kita merasa sedih atau bahkan terus kepikiran. Namun, perasaan semacam itu perlu kita kontrol. Dengan demikian, kita bisa lebih fokus pada diri sendiri.
Ada banyak mimpi dan harapan yang tentunya ingin diwujudkan. Alangkah lebih baik, jika fokus pada mimpi tersebut. Selain itu, daripada memikirkan orang yang membenci kita, lebih baik kita fokus untuk memperbaiki diri.
Berusaha untuk menemukan versi terbaik. Namun, kalau kita masih memikirkan omongan orang yang membenci kita, maka dapat dipastikan akan sulit bagi kita untuk fokus pada diri sendiri.
Hal itu akan menghambat kita untuk terus berjuang karena omongan orang yang mengusik hati. Pasalnya, orang yang benci hanya akan melihat keburukan dan kesalahan, tidak dengan kebaikan dan kebenaran.
13. Selalu Bersikap Baik
Sebagai umat muslim kita harus selalu bersikap baik terhadap orang. Menebarkan kebaikan dan kebermanfaatan akan membuat hati merasa senang. Mungkin balasan dari kebaikan tidak dirasakan secara langsung, tapi Allah akan membalasnya kelak.
Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk membenci dan melakukan kejahatan. Bahkan, dalam Islam mengajarkan perdamaian yang indah. Sebab itu, Islam selalu tentram dan aman.
Bersikap baik tidak hanya kepada sesama umat muslim, kepada sesama manusia bahkan makhluk hidup kita juga harus bersikap baik. Tidak peduli kaya atau miskin tidak peduli suku atau agama, bersikap baik harus tetap diterapkan.
Dengan demikian, kita tidak mudah dibenci orang. Meski rasa iri dengki tetap bisa saja timbul dan membuat orang membenci kita. Namun, biarkan saja orang itu sadar dengan sendirinya.
14. Berdoa agar Mendapat Hidayah
Cara menghadapi orang membenci kita dalam Islam yang berikutnya adalah mendoakan agar orang tersebut mendapat hidayah. Hidayah bisa turun kapan saja. Termasuk kepada orang yang membenci kita.
Jika kita sudah melakukan beberapa hal di atas, seperti meminta maaf dan introspeksi diri. Maka, ada baiknya kita berserah dan memohon agar orang yang membenci kita mendapat hidayah.
Sifat dendam, iri, dan dengki pada orang itu hanya akan merugikan dirinya. Oleh karena itu, doa kita juga bertujuan agar kita dijauhkan dari sifat yang tercela semacam itu.
Seiring berjalan waktu, dengan mendoakan orang yang membenci kita akan membuat hati kita lebih tenang. Kita bisa bijak dalam menghadapi berbagai situasi dan tenang dalam menghadapi orang yang membenci kita.
15. Percaya Semua bisa Berubah
Sungguh sebenarnya Allah maha membolak-balikkan hati. Saat ada orang yang membenci kita, tidak perlu sedih dan membalas benci. Pasrahkan saja pada Allah sang pemilik hati.
Hanya Allah yang bisa memberi hidayah, sebagai manusia biasa kita tidak bisa berbuat apa-apa selain berdoa. Maka, cara menghadapi orang yang membenci kita adalah dengan mempercayai kalau semua keadaan bisa berubah.
Orang yang sebelumnya sayang bisa jadi benci, termasuk yang sebelumnya benci bisa jadi sayang. Segala kemungkinan bisa terjadi, hindari sifat yang tidak terpuji. Jangan berlebihan dalam segala sesuatu, sebab Allah tidak suka yang berlebihan.
Semakin kita percaya kepada Allah, maka akan semakin mudah jalan dan urusan kita. Orang yang sebelumnya membenci kita. Bisa jadi dia berbalik hati menyayangi kita.
Nah, kiranya begitu cara menghadapi orang yang membenci kita dalam Islam. Sebagai umat muslim kita harus senantiasa menerapkan semua ajaran yang telah ditetapkan dalam Islam. Semoga kita selalu istiqomah.