4 Contoh Ceramah Singkat tentang Sholat dalam Islam

Ada cukup banyak contoh ceramah singkat tentang sholat yang bisa dijadikan bahan pembahasan saat mengisi khotbah. Materi ini selalu penting untuk dibawakan karena merupakan perintah dari Allah yang kelak akan dihisab pertama kali.

Sholat sendiri merupakan salah satu ibadah wajib yang harus dilaksanakan setiap hari tanpa putus. Selalu ada celah dalam diri manusia untuk lalai dan meninggalkan ibadah ini sehingga kita harus selalu meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Ceramah tentang sholat 5 waktu yang singkat biasanya berlangsung antara 7 hingga 12 menit. Berikut adalah beberapa contoh teks pembahasan yang bisa kita gunakan untuk mengisi ceramah di dalam sebuah majelis atau khotbah.

Ceramah Singkat tentang Sholat

Pembahasan mengenai sholat bisa diambil dari berbagai sisi, mulai dari awal perintahnya, rukun-rukunnya, atau tata cara agar sholat menjadi khusyu. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa contoh ceramah singkat terkait sholat:

1. Ceramah tentang Larangan Meninggalkan Sholat

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa sholat merupakan ibadah wajib yang harus selalu dilaksanakan oleh umat muslim. Kita bisa membahasnya dalam sebuah majelis atau khotbah. Berikut isi ceramah tentang meninggalkan sholat selengkapnya:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hadirin jamaah masjid Istiqlal yang dimuliakan Allah SWT

Sesungguhnya, sholat tidak saja menjadi amalan baik yang harus kita laksanakan setiap hari, tetapi juga merupakan kewajiban yang harus selalu kita jaga sampai akhir hayat kita. Amalan ini pula yang nantinya akan dihisab pertama kali pada hari akhir. 

Sebagaimana perintah Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 45:

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Utlu mâ ûḫiya ilaika minal-kitâbi wa aqimish-shalâh, innash-shalâta tan-hâ ‘anil-faḫsyâ’i wal-mungkar, waladzikrullâhi akbar, wallâhu ya‘lamu mâ tashna‘ûn.

Artinya:

“Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Meninggalkan sholat adalah salah satu dosa besar yang tentunya memiliki ancaman bagi mereka yang dengan sengaja melakukannya. 

Hal ini juga ditafsirkan secara langsung di dalam Surat Al-Mudatsir 41-43:

“Apa yang menyebabkan engkau masuk ke dalam (neraka) saqar? Mereka lantas menjawab, “Kami ini dulu termasuk orang-orang yang tidak mengerjakan sholat” “dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin”.

Ancaman ini adalah nyata sehingga siapa pun yang malas atau dengan sengaja meninggalkan sholat, maka neraka saqar adalah tempat untuknya kelak. Neraka saqar tidak akan meninggalkan darah, daging, atau bahkan tulang para penghuninya.

Semua akan dilahap tanpa sisa dan tidak akan membiarkan mereka luput dari siksaan yang teramat pedih. 

Mengingat pentingnya sholat, Nabi Muhammad SAW juga telah memerintahkan anak-anak kita untuk mengerjakan sholat sejak usia 7 tahun. Bahkan, jika anak sudah berusia 10 tahun dan tidak mengerjakannya, maka kita boleh untuk memukulnya.

Hal ini seperti diriwayatkan oleh Abu Daud dalam sebuah hadist:

“Perintahkan pada anak kalian untuk sholat jika dia telah berumur tujuh tahun, pukullah dia jika tidak mengerjakannya setelah umur 10 tahun, dan pisahkan tempat tidur antara anak laki-laki dan anak perempuan.” (Hadist Riwayat Abu Dawud).

Dari sini sudah jelas bahwa sholat adalah perkara yang sangat penting dalam Islam. Bahkan Allah telah memberikan ancaman bagi siapa saja yang lalai dan menyepelekannya.

Semoga kita selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT dan senantiasa dijauhkan dari hal-hal yang melalaikan sholat.

Demikianlah ceramah singkat tentang sholat ini saya akhiri.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga: 10 Contoh Pembukaan Pidato Islami, Referensi Terbaru

2. Ceramah tentang Turunnya Perintah Sholat

Berikutnya, pembahasan tentang sholat juga bisa seputar turunnya perintah sholat yang dikenal dengan peristiwa Isra’ Mi’raj. Adapun contoh teks ceramah tentang isra mi’raj yang bisa kita gunakan adalah sebagai berikut:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hadirin jamaah masjid Istiqlal yang dimuliakan Allah SWT

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kita dapat hadir di masjid ini dalam keadaan sehat wal’afiat. 

Sholawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari gelapnya zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah yang penuh terang benderang.

Hadirin rahimakumullah,

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita mengenang kembali peristiwa yang sangat agung dalam sejarah Islam, yaitu Isra Mi’raj. Isra Mi’raj adalah peristiwa luar biasa yang dialami oleh Rasulullah SAW pada sebuah malam.

Isra Mi’raj terdiri dari dua bagian penting. Pertama, Isra, yang merupakan perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di Palestina menggunakan buraq, kendaraan surgawi yang sangat cepat.

Kedua adalah Mi’raj, yaitu perjalanan Rasulullah SAW dari langit pertama hingga langit ketujuh, hingga akhirnya ke Sidratul Muntaha, tempat di mana tidak ada makhluk yang bisa mencapainya. 

Para hadirin yang dirahmati Allah SWT. Di sinilah Nabi Muhammad SAW berdialog langsung dengan Allah SWT dan mendapat perintah sholat. Perintah yang berjumlah 50 kali dalam sehari, kemudian menjadi 5 hari setelah Rasulullah memohon keringanan.

Peristiwa ini diceritakan oleh Allah SWT dalam surat Al-Isra ayat 1 yang berbunyi:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Subḥānal-lażī asrā bi‘abdihī lailam minal-masjidil ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣal-lażī bāraknā ḥaulahū linuriyahū min āyātinā, innahū huwas-samī‘ul-baṣīr(u).

Artinya:

“Maha suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami.”

Isra Mi’raj adalah bukti keistimewaan dan kemuliaan Rasulullah SAW serta pentingnya sholat dalam Islam. Peristiwa ini juga menunjukkan kepada kita atas kebesaran dan kuasa Allah SWT yang telah mengangkat hambanya hingga langit tertinggi.

Dalam peristiwa Isra Mi’raj, kita diingatkan pada pentingnya menjalankan kewajiban kita sebagai umat Muslim, yaitu sholat, dan selalu menghormati Nabi Muhammad SAW sebagai teladan utama dalam hidup kita.

Mari kita menjadikan Isra Mi’raj sebagai pelajaran dan inspirasi dalam menjalani kehidupan kita sebagai umat Islam. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi kita dan menguatkan iman kita. Amin.

Demikian ceramah singkat tentang sholat ini saya akhiri.

Terima kasih, 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Sholat sebagai Kontrol Diri

Berikutnya, kita juga bisa membahas ceramah singkat tentang sholat sebagai pengendalian diri. Bahasan ini sudah cukup umum dibawakan dalam sebuah ceramah. Adapun contoh isi ceramahnya adalah sebagai berikut:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hadirin jamaah masjid Istiqlal yang dirahmati Allah SWT

Pada kesempatan kali ini, izinkanlah saya menyampaikan satu pembahasan tentang sholat, terlebih sholat sebagai salah satu ibadah yang dapat mengontrol diri kita dari perbuatan-perbuatan buruk.

Sebagaimana telah kita ketahui, salah satu cerminan ketakwaan kita kepada Allah SWT dapat dilihat dari kualitas sholat kita. Sudahkah kita menjalankan ibadah sholat sebagaimana diperintahkan oleh Allah SWT? 

Sudahkah kita menjalankan sholat-sholat sunnah sebagai pelengkap ibadah fardhu? Atau kita justru lalai hanya karena urusan duniawi yang hanyalah sementara? 

Baik atau buruknya sholat seorang muslim sejatinya tidak hanya tercermin dari rajin atau tidaknya ia pergi ke masjid, tidak juga seberapa banyak sholat sunnah yang ia kerjakan.

Lebih dari itu, kualitas sholat seseorang juga ditentukan oleh kemampuannya dalam mengontrol diri dari perbuatan-perbuatan tercela. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam Surat Al-Ankabut ayat 45:

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Utlu mâ ûḫiya ilaika minal-kitâbi wa aqimish-shalâh, innash-shalâta tan-hâ ‘anil-faḫsyâ’i wal-mungkar, waladzikrullâhi akbar, wallâhu ya‘lamu mâ tashna‘ûn.

Artinya:

“Bacalah Kitab yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Para hadirin jamaah masjid Istiqlal rahimakumullah, sudah banyak isi ceramah yang membahas tentang sholat sebagai tiang dari agama. Hal ini semakin menegaskan bahwa ibadah ini memang benar-benar harus kita perhatikan.

Dalam bukunya, Imam Al Ghazali juga menuliskan bahwasanya sholat harus dikerjakan secara sungguh-sungguh. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadist shahih oleh Ibnu Majah dari Abu Ayyub, Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Jika engkau melaksanakan sholat, maka sholatlah dengan sholat orang yang berpisah.”

Maksud dari hadist ini adalah memerintahkan kepada kaum muslim agar mengerjakan sholat dengan melepaskan seluruh hawa nafsunya. Imam Ghazali menambahkan,

“Perpisahan terhadap kesempatan hidupnya, dan perpisahan dengan seluruh apa yang dia miliki.”

Imam Al Ghazali melanjutkan, “Sholat merupakan munajat kita kepada Allah. Oleh sebab itu, sudah semestinya jika sholat tidak dikerjakan dalam keadaan lalai.”

Barangsiapa sholatnya tidak bisa mencegah perbuatan keji lagi munkar, maka dia tidak akan bisa mendekat pada Allah SWT. Sebaliknya, ia justru bergerak menjauh dari sang khaliq.

Maka, marilah bersama-sama kita membangun masyarakat yang Islami dan berakhlakul karimah, menggalakkan sholat berjamaah di masjid-masjid serta mushola, serta senantiasa mengagungkan Asma Allah.

Semoga Allah selalu menjaga kita dari perbuatan-perbuatan buruk dan senantiasa menjaga kita dari hal-hal yang melalaikan sholat. Aamiin.

Dengan ini, ceramah singkat tentang sholat saya akhiri. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Ceramah tentang Keutamaan Sholat

Terakhir, kita juga bisa membahas ceramah singkat tentang sholat dilihat dari keutamaannya. Ada beberapa hal yang bisa kita sampaikan di sini seperti yang akan dicontohkan dalam teks ceramah berikut:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hadirin jamaah masjid Istiqlal rahimakumullah

Sebagaimana banyak ceramah singkat tentang puasa yang memberikan keutamaan dalam hal kesabaran dan keikhlasan, sholat pun memiliki sejumlah keutamaan yang harus kita ketahui.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Sholat adalah tiang agama, maka siapa yang mendirikannya (sholat), berarti ia telah menegakkan sendi-sendi agama, dan barangsiapa meninggalkannya, maka ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama.”

Hal ini menegaskan bahwa dengan sholat, maka kokohlah sendi-sendi agama seorang muslim. 

Adapun keutamaan sholat yang pertama adalah mencegah perbuatan keji dan munkar. Barang siapa mengerjakan sholat dengan istiqomah, maka akan terhindar dari perbuatan maksiat dan keburukan.

Kedua, sholat juga akan mendatangkan pertolongan dari Allah SWT. Hal ini seperti tertulis dalam Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 153:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Yâ ayyuhalladzîna âmanusta‘înû bish-shabri wash-shalâh, innallâha ma‘ash-shâbirîn.

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Selanjutnya, seseorang yang mengerjakan sholat juga akan ditinggikan derajatnya. Sholat merupakan bentuk ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT. Hal ini juga diriwayatkan dalam sebuah hadist Muslim:

“Hendaklah engkau memperbanyak sujud kepada Allah. Karena engkau tidaklah sujud pada Allah dengan sekali sujud melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan akan menghapuskan satu kesalahan.” (HR. Muslim No. 488).

Hadirin rahimakumullah,

Itulah beberapa keutaman sholat bagi mereka yang mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.

Semoga kita menjadi orang-orang pilihan yang selalu taat kepada Allah SWT dan istiqomah dalam mengerjakan sholat.

Demikianlah ceramah singkat tentang sholat ini saya akhiri.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Di samping ceramah singkat tentang sedekah, pembahasan terkait sholat juga menjadi hal yang sangat penting untuk terus disampaikan. Dengan begitu, kita sebagai umat Islam bisa terus melakukan introspeksi dan selalu memperbaiki sholat kita.

Itulah dia beberapa contoh teks ceramah yang membahas tentang sholat. Semoga contoh ceramah singkat tentang sholat di atas bisa memberikan manfaat saat kita membutuhkannya.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment