3 Doa Buka Puasa Ramadhan & Sunnah: Arab-Latin dan Artinya

Mungkin sebagai orang muslim ada yang belum tahu bagaimana doa buka puasa yang shahih. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya jika Anda mencoba mencari tahu mulai dari sekarang.

Agar apa yang telah Anda laksanakan dengan baik diterima Allah dengan baik pula.

Apalagi seseorang yang berpuasa, doa ketika berbukanya tidaklah tertolak. Jadi, jangan lupa untuk memohon hajat melalui doa saat berbuka puasa.

Baik itu dalam rangka doa buka puasa Ramadhan, Asyura, maupun sunnah Senin-Kamis.

Doa Buka Puasa yang Shahih dan Benar

Alasan sederhana itulah yang mengharuskan Anda terus belajar dan belajar untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih shahih dan benar.

Apalagi jika berhubungan erat dengan amalan-amalan yang Anda lakukan sebagai seorang muslim.

Terdapat beberapa hadits shahih yang membahas tentang doa buka puasa.

Tentunya diriwayatkan dari Rasulullah SAW, yaitu sebagai berikut :

1.  Doa Pertama

ذَهَبَ  الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Latinnya, “Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah”

Artinya: “ Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan jika Allah menghendakinya.” ( HR Abu Daud 2/306 no. 2357)

Sebelum doa buka puasa pendek tersebut, hendaknya tetap membaca ucapan bismillah basmalah terlebih dahulu dengan ucapan “bismillah”. Hal ini sebagaimana sabda dari Nabi SAW.

Yang artinya, “Apabila salah seorang diantara kalian makan, hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaknya ia mengucapkan : “Bismillahi awwalahu wa aakhirohu.””

Artinya sendiri, dengan nama Allah pada awal dan akhirnya. (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no 1858).

Baca juga: Ayat Kursi Lengkap: Arab, Latin, Arti, Manfaat, dan Keutamaannya

2. Doa Kedua

Selain itu, Anda juga bisa melafadzkan doa yang merupakan atsar. Atsar dari perkataannya Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash radhiyallahu ‘anhuma yaitu sebagai berikut :

اَللَّهُمَّ إنِّي أَسْألُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ، أنْ تَغْفِرَ لِيْ

Latinnya doa buka puasa shahih, “Allahumma inni as-aluka bi rohmatikal latii wasi’at kulla syai in an taghfirolii.”

Yang artinya, “Ya Allah, aku memohon rahmatmu yang meliputi segala sesuatu, yang dengannya Engkau mengampuni aku.” (HR. Ibnu Majah 1/557).

Salah Satu Sebab Doa Buka Puasa Ini Berstatus Lemah

Sementara itu, untuk doa buka puasa yang tersebar luas pada masyarakat derajat keshahihannya masih kurang.

Doa buka puasa tersebut yaitu sebagai berikut :

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Latinnya, “Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin”

Doa buka puasa artinya, “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan kepadaMu akan beriman, dengan rizkiMu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Penyayang.”

Jika Anda mencoba mengecek pada kitab-kitab hadits, maka informasi yang tersebar mengatakan tidak bisa menemukan lafal yang demikian. 

Meski demikian, memang ada beberapa riwayat hadist yang menyebutkan doa berbuka puasa yang mirip dengan lafadz tersebut.

Hadits ini keluar dari Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 1413 yang artinya, “Abu Qasim At-Tanuji menyampaikan kepadaku secara imla’. Ia berkata, Abul Husain Muhammad bin Muthfir bin Musa Al-Hafidz menuturkan kepadaku…”

Masih dilanjutkan dengan, “…Muhammad bin Khalaf bin Hibban menuturkan kepadaku, Waki menurunkan kepadaku, Al-Qasim bin Hasyim bin Sa’d menuturkan kepadaku, ayahku, Hasyim bin Sa’id menurutrkan kepadaku, Ibnu Ruzain  menuturkan kepada dari Tsabit dari Anas ia berkata…”

“… ‘Biasanya Rasulullah SAW ketika berbuka puasa membaca doa, Allahumma laka shumtu wa’ alaa rizqika afthartu fataqabbal minni, innaka antas samii’ul ‘aliim.”

Arti doa buka puasa, “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dengan rezekiMu aku berbuka, maka terimalah puasaku ini, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Riwayat hadits tersebut lemah, karena ada dua masalah yaitu :

  1. Hasyim bin Sa’id As-Simmsaar, memiliki status majhul haal.
  2. Ibnu Ruzain atau Said bin Zurbi dari Al-Hakim mengatakan jika ia sangat munkarul. Selain itu, ada Al-Baihaqi mengatakan ia dha’if, Ibnu Hajar menyebutkan ia munkarul hadits. Ada pula Imam Bukhari dan Imam Muslim yang menyatakan ia suka meriwayatkan al-aja’ib. Oleh sebab itu, para ulama hadits menyimpulkan bahwa ia munkarul hadits.

Waktu Membaca Doa Buka Puasa

Dari banyaknya sumber informasi, salah satunya dalam Hasyiyah I’anatut-thalibin juz 2 halaman 279 oleh Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha menjelaskan waktu membaca doa buka puasa.

Doa buka puasa bisa Anda baca setelah berbuka, bukan sebelum ataupun bukan pula saat berbuka puasa. Tentunya penempatan ini berdasarkan rujukan makna yang terkandung dalam doa tersebut.

Selain itu, ada pula dalam Kitab Busyra al-Karim halaman 598 oleh Syekh Said bin Muhammad Ba’ali yang menjelaskan sunnah membaca doa buka puasa saat hendak berbuka. Akan tetapi, waktu yang lebih utama ketiak setelah berbuka puasa.

Demikian informasi lengkap mengenai beberapa doa buka puasa yang shahih. Jika Anda sudah tahu seperti ini, maka hendaknya berusaha untuk mengubah yang tadinya belum shahih menjadi doa yang shahih.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment