Bacaan Doa Haji Mabrur Arab Latin dan Sunnah setelah Berhaji

Setelah pulang dari berhaji, siapapun pasti ingin menjadi haji yang mabrur. Balasan untuk haji yang mabrur memang luar biasa. Demi menjadikan kita haji yang mabrur, mengetahui doa haji mabrur adalah hal yang penting. 

Haji merupakan rukun Islam yang wajib bagi orang yang telah mampu dan bisa memenuhi semua persyaratannya. Menunaikan ibadah haji pun bisa kita artikan sebagai jihad di jalan-Nya. 

Orang yang melaksanakan haji dan berharap menjadi haji yang mabrur bisa mendapatkan balasan berupa surga. 

Apa itu Haji Mabrur?

Mengutip dari laman Rumaysho, ada pakar fiqh yang berkata bahwa haji mabrur merupakan haji yang tidak kotor oleh kemaksiatan ketika melaksanakan seluruh rangkaian manasiknya. 

Imam An-Nawawi punya pendapat kalau haji mabrur itu bisa terlihat kalau adanya perubahan menuju arah yang lebih baik setelah pulang dari pergi haji. Selain itu juga tidak membiasakan diri melakukan berbagai macam maksiat. 

Dalam sebuah hadits menyebutkan jika ibadah haji diterima, maka tak ada satupun balasan yang lebih pantas selain surga: 

وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

Wallāhajjul mabrūru laysa lahu jazā’un illāl jannatu.

Artinya:

“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga”. 

Hal ini berarti bahwasanya haji mabrur tidak hanya cukup ketika dosa dan kesalahannya hanya sebagian yang terhapus. Bahkan ia pun sangat pantas untuk masuk surga.

Baca juga: Tata Cara Sholat Tasbih: Niat, Hingga Doa Setelah Sholat yang Benar

Ciri-Ciri Haji Mabrur

Sebelum paham doa haji mabrur dan setelah tahu bagaimana definisinya, ada beberapa ciri-ciri yang patut kita perhatikan. Ini adalah tanda bahwa haji seseorang telah diterima oleh Allah SWT: 

1. Menyebarkan Kedamaian

Sifat utama seorang muslim adalah bisa memberikan rasa aman dan kedamaian. Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan bahwa salah satu tanda dari sempurnanya keimanan adalah saat orang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya. 

Hal ini terjadi karena saat iman telah ada dalam hati seseorang, ia akan selalu ingat untuk memenuhi semua hak orang lain dan tidak berlaku zalim. 

2. Memberi Makanan pada yang Membutuhkan

Makanan adalah kebutuhan pokok semua makhluk hidup. Maka dari itu, memberi makanan pada orang kelaparan menjadi salah satu tanda dari diterimanya ibadah haji seseorang. 

Tidak hanya ucapan haji mabrur yang membuat aman sekitar, perbuatan baiknya untuk memberi makanan pada yang membutuhkan juga jadi salah satu tandanya. 

Hal ini selaras dengan hadist riwayat Imam Ahmad dalam Musnad-nya yakni: 

قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: “إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ

Qālū: Yā Rasūlallāhi, mā al-ḥajjul mabrūr? Qāla: ‘Iṭ’āmuṭ-ṭa’āmi, wa ifshā’uṣ-ṣalāmi.

Artinya: 

“Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.’”

Baca juga: Tata Cara Sholat Nisfu Syaban: Niat, Doa, dan Waktu Pelaksanaannya

3. Santun dalam Berkata

Memang doa haji dan umroh sangat penting keberadaannya. Akan tetapi, jauh lebih penting untuk memperhatikan bagaimana kita berperilaku. 

Haji yang mabrur akan selalu menjaga kesantunannya dalam bertutur kata. Sikap ini adalah tanda dari mukmin yang sejati. Ada hadits yang membenarkan hal ini yakni: 

سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه

Su’ila an-Nabī mā bir al-ḥajj, qāla iṭ’āmuṭ-ṭa’āmi wa ṭayyibu al-kalāmi, wa qāla ṣaḥīḥ al-isnād wa lam yukhrijāh.

Artinya:

“Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, ‘Memberikan makanan dan santun dalam berkata.’ Al-Hakim berkata bahwa hadits ini shahih sanadnya tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.”

Ketiga ciri ini dapat kita raih selama kita dapat memberi dampak pada kehidupan banyak orang. Seorang haji, memang harus berdampak besar pada sisi sosial dan lingkungan dari yang berhaji. 

Jangan lupa juga, pahami doa haji mabrur agar ibadah haji jadi lebih afdhol dengan harapan besar agar Allah SWT menjadikan kita haji yang mabrur. 

Doa Haji Mabrur

Doa Haji Mabrur

Dalam menunaikan ibadah haji, kita harus tahu banyak mulai dari definisi, keutamaan, balasan, sampai kriteria dari diterimanya ibadah haji. 

Selain itu pun harus tahu apa saja syarat, rukun, juga wajibnya dalam berhaji serta beberapa hal yang perlu dihindari. Sekaligus tak lupa juga untuk doa haji dan artinya agar memperoleh predikat haji yang mabrur. Bacaannya sebagai berikut: 

اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا

Allahummaj’al hajjan mabruran wa sa’yan masykuron wa dzanban maghfuron.

Artinya:  “Semoga Allah menganugerahkan haji yang mabrur, usaha yang disyukuri dan dosa yang diampuni.”

Dengan mengetahui doa haji arab, latin, dan terjemahannya ini, besar harapan kita untuk menjadi atau masuk dalam kriteria haji yang mabrur. 

Sunnah Setelah Berhaji

Setelah pulang dari tanah suci, ada beberapa hal yang baiknya tidak kita lewatkan yakni sunnahnya. Jadi nggak cuma paham doa haji mabrur aja. Sekalian lakukan sunnahnya. Paling tidak, ada tiga sunnah yang bisa kita lakukan: 

1. Membawa Oleh-oleh pada Keluarga

Anjuran ini tak cuma berlaku pada jamaah haji. Akan tetapi, siapapun yang melakukan perjalanan memang sunnah membawa buah tangan atau oleh-oleh untuk keluarganya. 

2. Melaksanakan Shalat Dua Rakaat di Mushola atau Masjid Terdekat

Setelah sampai ke kampung halaman, memang sunnah untuk melaksanakan shalat dua rakaat dulu di masjid maupun musala terdekat yang ada di kampung. 

3. Mengadakan Naqi’ah

Naqi’ah ini merupakan kegiatan untuk menyambut kedatangan dari orang yang baru saja tiba dari perjalanan yang jauh termasuk ketika menunaikan ibadah haji. 

Aktivitas atau kegiatan ini bisa dilakukan oleh keluarga jamaah haji maupun masyarakat yang ada di lingkungannya. 

Keutamaan Ibadah Haji

Telah kita ketahui bersama kalau haji adalah ibadah yang sangat mulia. Ibadah ini adalah salah satu bagian rukun Islam untuk semua orang yang bisa menunaikannya. 

Usai melaksankan ibadah, alangkah baiknya juga diiringi dengan mengucapkan doa haji mabrur. 

Tidak hanya paham tentang doa haji lengkap serta paham bahwa seseorang yang berhaji harus berdoa dan berharap untuk jadi haji mabrur. Kita pun harus tahu beberapa keutamaannya: 

1. Haji Adalah Amalan Paling Afdol

Ibadah haji menjadi salah satu amalan yang paling afdhol. Hal ini tertera dalam hadits riwayat Abu Hurairah radhiyallahu anhu yakni:

سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ حَجٌّ مَبْرُورٌ 

Artinya:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” 

Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1519)

2. Balasan Surga Bagi yang Berhaji

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pun bersabda bahwa balasan yang pantas untuk seorang yang berhaji adalah surga. Dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: 

وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

Artinya:

“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). 

An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” 

(Syarh Shahih Muslim, 9/119).

3. Haji Termasuk Jihad di Jalan Allah

Berjihad bisa kita lakukan dengan cara apapun. Mulai dari yang melawan hawa nafsu, bersedekah, berzikir, menuntut ilmu, menyampaikan kebenaran, dan juga yang lainnya. 

Nah, ibadah haji ini juga termasuk kategori jihad. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: 

يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ  لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ 

Artinya:

“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1520)

4. Haji Menghapus Kesalahan dan Dosa

Setiap orang yang melaksanakan ibadah haji dan tidak berbuat kesalahan dan dosa, maka ia dosa-dosa dan kesalahannya akan terhapus. 

Hal ini sejalan dengan hadits dari HR. Bukhari No. 1521. Ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: 

مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

Artinya:

“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.”

5. Orang Berhaji Adalah Tamu Allah

Semua orang yang berjihad, berhaji, juga umroh merupakan tamu dari Allah SWT. Maka dari itu, saat mereka meminta apapun kepada Allah, maka akan langsung diberi. 

Riwayat Ibnu ‘Umar, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ

Artinya:

“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri.” 

Itulah beberapa penjelasan mengenai ibadah haji mulai dari doa haji mabrur sampai dengan sunnah saat pulang dari berhaji.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment