Doa Melembutkan Hati Anak yang Keras Kepala dalam Islam

Tidak sedikit anak yang mempunyai sikap keras kepala dan susah diatur. Apakah anak kamu salah satunya? Jika iya, yuk coba amalkan doa melembutkan hati anak yang keras kepala di bawah ini!

Seperti yang kita tahu bahwa anak adalah anugerah terindah dari Allah SWT bagi setiap orang tua. Namun, tidak jarang anak-anak juga menjadi cobaan bagi orang tua, terutama jika mereka bersikap keras kepala dan tidak mau mendengarkan nasihat.

Hal tersebut tentu membuat orang tua merasa khawatir, sedih, dan marah. Lalu, bagaimana cara mengatasi anak yang keras kepala?

4 Doa Melembutkan Hati Anak yang Keras Kepala

Apakah ada doa yang bisa melembutkan hati anak yang keras kepala? Yuk, simak artikel di bawah ini sampai habis!

1. Doa Agar Anak Menjadi Penurut dan Tidak Keras Kepala

Doa yang pertama adalah doa yang diambil dari surat Al-Furqan ayat 74, yaitu sebagai berikut:

وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ

إِمَامًا

Bacaan latin: Wallażīna yaqụlụna rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a’yuniw waj’alnā lil-muttaqīna imāmā.

Artinya: Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqan: 74).

Supaya anak bisa menjadi penurut dan tidak keras kepala memang tidaklah mudah, hal ini sebagaimana firman Allah SWT yang menjelaskan kalau anak juga bisa menjadi cobaan untuk orang tua, yaitu sebagai berikut:

إِنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَٱللَّهُ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Bacaan latin: Innamā amwālukum wa aulādukum fitnah, wallāhu ‘indahū ajrun ‘aẓīm.

Artinya: “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. At-Taghabun: 15).

Baca juga: Doa sebelum Berhubungan Suami Istri dan Lengkap dengan Artinya

2. Doa Melembutkan Hati Anak Agar Tidak Tumbuh Keras Kepala

pada doa ini berisikan agar anak tidak tumbuh keras kepala, memiliki hati yang lembut dan menjadi anak yang saleh dan salihah. Doanya adalah sebagai berikut:

Bacaan latin: Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik.

Artinya: “Wahai Zat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu dan ketaatan kepada-Mu.”

3. Doa Melembutkan Hati Anak dan Memberikan Rezeki Kepada Mereka

Doa yang satu ini adalah doa yang mengandung nama Allah Al-Latif, yaitu berarti Yang Maha Lembut. Dengan berdoa dengan nama ini, kita memohon agar Allah SWT memberikan kelembutan hati kepada anak dan memberikan rezeki yang baik kepada mereka.

Doanya yaitu sebagai berikut:

ٱللَّهُ لَطِيفٌۢ بِعِبَادِهِۦ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ ۖ وَهُوَ ٱلْقَوِىُّ ٱلْعَزِيزُ

Bacaan latin: Allāhu laṭīfum bi’ibādihī yarzuqu may yasyā`, wa huwal-qawiyyul-‘azīz.

Artinya: “Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada yang di kehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. As-Syura: 19).

4. Doa Cara Meneguhkan Hati Anak dan Menjadi Teladan Rasulullah SAW

Selanjutnya adalah doa yang mengandung nama Allah Al-Muqallib, yaitu berarti Yang Maha Membolak-balikkan Hati. Dengan berdoa dengan nama ini, kita memohon agar Allah SWT meneguhkan hati anak di atas agama-Nya dan menjadikan mereka mengikuti teladan Rasulullah SAW.

Doanya adalah sebagai berikut:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ

وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

Bacaan latin: Laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā.

Artinya: ”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21).

Baca juga: Contoh Ceramah Singkat tentang Ibu ini Bisa Jadi Referensi

7 Cara Mengajarkan Anak Agar Tidak Keras Kepala

1. Membiarkan Anak Belajar dari Pengalaman

Jika anak melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan Anda, jangan langsung marah atau melarang, tetapi biarkan mereka merasakan akibatnya.

Misalnya, jika anak tidak mau makan sayur, jangan paksa mereka untuk makan, tetapi beri tahu mereka bahwa sayur baik untuk kesehatan dan pertumbuhan mereka.

Karena kalau anak merasa lemas atau sakit karena kurang gizi, mereka akan sadar bahwa makan sayur penting

2. Jangan Menghakimi atau Menyalahkan Anak

Jika anak melakukan kesalahan atau gagal dalam sesuatu, jangan langsung mengkritik atau mengejek mereka, tetapi beri dukungan dan motivasi.

Tunjukkan bahwa kamu peduli dan menghargai usaha mereka. Hal ini akan membuat anak merasa dihargai dan percaya diri.

3. Ajarkan Anak Tentang Tanggung Jawab

Anak perlu belajar bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, baik positif maupun negatif. Beri anak tugas-tugas yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka

Seperti merapikan mainan, membantu pekerjaan rumah tangga, atau menabung uang saku. Beri pujian atau hadiah jika anak berhasil menyelesaikan tugasnya, dan beri sanksi atau hukuman jika anak melanggar aturan.

4. Jangan Biarkan Ada Perdebatan

Jika anak bersikap keras kepala dan tidak mau mendengarkan kamu, jangan terlibat dalam perdebatan yang tidak penting. Tetap tenang dan tegas dalam menyampaikan pendapat kamu

Dan juga jangan mudah terprovokasi oleh emosi anak. Jelaskan alasan kamu dengan logis dan rasional, dan minta anak untuk menghormati keputusan kamu.

5. Selalu Ciptakan Suasana yang Damai

Anak akan lebih mudah meniru perilaku orang tua dan lingkungan sekitarnya. Jika kamu sering bertengkar atau berteriak di depan anak, mereka akan belajar bahwa itu adalah cara yang normal untuk berkomunikasi. 

Sebaliknya, jika kamu selalu bersikap sabar, lembut, dan harmonis dengan pasangan dan keluarga kamu,  anak akan belajar bahwa itu adalah cara yang baik untuk bersosialisasi.

6. Jangan Diamkan atau Mengabaikan anak

Anak yang keras kepala biasanya sedang mencari perhatian dari orang tua. Jika kamu mengabaikan atau membiarkan mereka tanpa respons, mereka akan merasa tidak dihargai atau dicintai.

Hal ini akan membuat mereka semakin keras kepala dan sulit diatur. Sebaliknya, berikan perhatian yang cukup dan positif kepada anak, seperti memeluk, mencium, atau memuji mereka.

7. Ajari Anak untuk Patuh pada Rutinitas

Anak yang memiliki rutinitas yang teratur akan lebih mudah mengikuti aturan dan disiplin.

Buat jadwal aktivitas sehari-hari untuk anak, seperti bangun tidur, mandi, sarapan, bermain, belajar, makan siang, tidur siang, mandi lagi, makan malam, dan tidur malam. Pastikan anak selalu mematuhi jadwal yang telah kamu buat.

10 Tips Menghadapi Anak yang Keras Kepala

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk menghadapi anak yang keras kepala:

1. Mendengarkan Pendapat dan Kemauan Anak

Anak yang keras kepala biasanya ingin didengar dan dihargai pendapatnya. Jadi, jangan langsung menolak atau memerintah anak tanpa memberikan kesempatan untuk berbicara.

Dengarkan apa yang ia mau dan alasan di baliknya. Tunjukkan bahwa kamu menghormati pilihan dan keputusan anak, meskipun kamu tidak setuju dengannya.

2. Tidak Memaksa

Memaksa anak yang keras kepala hanya akan membuatnya semakin menentang dan marah. Jadi, hindari menggunakan kata-kata seperti “harus”, “wajib”, atau “tidak boleh”.

Sebaliknya, gunakan kata-kata seperti “boleh”, “bisa”, atau “mungkin”. Berikan anak pilihan dan kesempatan untuk membuat keputusan sendiri, asalkan tidak membahayakan dirinya atau orang lain.

3. Memberikan Anak Pilihan

Anak yang keras kepala sering merasa tidak punya kendali atas hidupnya, karena orang tua selalu menentukan apa yang harus ia lakukan.

Untuk mengurangi rasa frustrasi dan ketidakpuasan anak, berikan ia pilihan dalam hal-hal kecil, seperti mau pakai baju warna apa, mau makan apa, mau main apa, dan sebagainya. Dengan begitu, anak akan merasa lebih dihargai dan dihormati sebagai individu.

4. Hadapi dengan Tenang

Anak yang keras kepala sering membuat orang tua emosi dan stres. Namun, jangan sampai kamu kehilangan kesabaran dan meledakkan kemarahan kamu pada anak. Hal ini hanya akan membuat anak semakin takut, benci, atau malah meniru perilaku kamu.

Hadapi anak dengan tenang dan sabar. Jika kamu merasa tidak bisa mengendalikan emosimu, ambil waktu untuk menenangkan diri terlebih dahulu sebelum berbicara dengan anak.

5. Berikan Pujian dan Penghargaan Kepada Anak

Anak yang keras kepala juga butuh mendapatkan pujian dan penghargaan dari orang tua, terutama jika mereka berhasil melakukan sesuatu dengan baik atau menunjukkan perilaku positif.

Pujian dan penghargaan akan meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi anak untuk terus berusaha dan berkembang. Jadi, jangan pelit untuk memberikan pujian dan penghargaan kepada anak Anda.

6. Berkomunikasi Dua Arah

Komunikasi adalah kunci dalam hubungan antara orang tua dan anak. Komunikasi dua arah berarti kamu tidak hanya berbicara kepada anak, tetapi juga mendengarkan apa yang ia katakan.

Komunikasi dua arah juga berarti kamu tidak hanya memberikan informasi kepada anak, tetapi juga meminta pendapat atau masukan darinya. Dengan berkomunikasi dua arah, kamu akan membangun hubungan yang lebih harmonis dan saling menghormati dengan anak.

7. Memberikan contoh

Anak adalah peniru yang ulung. Mereka akan meniru apa yang mereka lihat dan dengar dari orang-orang di sekitarnya, terutama orang tua. Jadi, jika kamu ingin anak berperilaku baik, kamu sebagai orang tua harus memberikan contoh yang baik pula.

Tunjukkan kepada anak bagaimana cara menghadapi masalah, mengendalikan emosi, menghargai orang lain, dan sebagainya. Dengan begitu, anak akan belajar dari kamu dan mencontoh perilakumu

8. Ingatkan Anak

Anak yang keras kepala sering lupa atau tidak peduli dengan aturan atau harapan yang telah ditetapkan oleh orang tua. Jadi, kamu perlu mengingatkan anak secara berkala tentang hal-hal yang penting.

Seperti waktu tidur, waktu belajar, waktu makan, dan sebagainya. Ingatkan anak dengan cara yang baik dan sopan, bukan dengan cara yang mengancam atau menakut-nakuti.

Jika perlu, berikan alasan atau manfaat dari aturan atau harapan tersebut, agar anak lebih mau mengikutinya.

9. Mengajak Bekerjasama

Anak yang keras kepala sering merasa bahwa orang tua adalah musuh yang ingin menghalangi keinginan atau kebebasannya. Jadi, kamu perlu mengubah persepsi tersebut dengan mengajak anak bekerjasama.

Ajak anak untuk membuat kesepakatan atau kompromi dalam hal-hal yang bersifat negosiasi, seperti berapa lama ia boleh main game, berapa banyak ia harus mengerjakan PR, dan sebagainya.

Dengan begitu, anak akan merasa lebih terlibat dan bertanggung jawab dalam proses pengambilan keputusan.

10.  Menetapkan Batasan dan Konsekuensi

Meskipun kamu harus memberikan anak pilihan dan kesempatan untuk membuat keputusan sendiri, kamu juga harus menetapkan batasan dan konsekuensi yang jelas dan tegas.

Batasan dan konsekuensi ini bertujuan untuk melindungi anak dari hal-hal yang berbahaya atau merugikan dirinya atau orang lain.

Jika anak melanggar batasan atau konsekuensi tersebut, kamu harus konsisten dalam memberikan sanksi atau hukuman yang sesuai. Jangan memberikan ancaman kosong atau hukuman yang tidak proporsional.

Senantiasa amalkan doa melembutkan hati anak yang keras yang ada di atas, dan jangan hanya menuntut anak untuk tidak keras kepala, namun sebagai orang tua justru sebenarnya banyak hak anak yang tidak diberikan.

Share:

Penulis aktif di beberapa media Nasional, ingin menjadikan postingan di web ini sebagai lahan Dakwah. "Sebaik-baiknya manusia adalah ia yang berguna bagi sesama".

Leave a Comment