Bacaan Doa Sujud Sahwi, Tata Cara, Alasan, Dalil & Hukumnya

Sujud Sahwi merupakan bagian ibadah Islam yang bertujuan untuk menggantikan kesalahan ketika shalat, baik dilakukan secara sengaja maupun tidak disengaja. Seperti lupa jumlah rakaat shalat, bacaan dan lain sebagainya.

Sebagai manusia yang tidak lupu dari kesalahan, tentu saja hal ini sering terjadi pada kita ketika melakukan ibadah kepada Allah SWT. Adanya doa sujud yang disebut dengan Sahwi ini menjadi sarana untuk mengganti kesalahan tersebut.

Mari simak penjelasan tata cara hingga doa sujud Sahwi selengkapnya di artikel ini.

Apa Itu Sujud Sahwi?

Secara umum sujud Sahwi merupakan suatu tata cara ibadah yang dilakukan untuk mengganti kekhilafan dalam shalat dikarenakan lupa.

Adanya sujud Sahwi ini agar kita bisa memohon ampun dan mengganti kesalahan akibat kelalaian yang dilakukan.

Pada tata cara sujud Sahwi, memahami dan mengucapkan doa sujud Sahwi secara benar menjadi bagian yang paling penting setelah niat. Hal ini tentu saja dilakukan agar ibadah yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT.

Cara dalam memperbaiki kesalahan ketika shalat juga dijelaskan dalam Al-Qur’an, yakni surat Sad ayat 24 yang berbunyi:

سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Latinnya: Sami’na wa atha’na ghufranaka rabbana wa ilaikal maseer

Artinya: “Kami mendengar dan kami taat. (Minta) ampunan Engkau, ya Tuhan kami, dan kepada Engkau tempat kembali.”

Pada ayat ini, Nabi Daud AS melakukan sujud Sahwi setelah menyadari adanya kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa sujud Sahwi merupakan suatu bentuk permohonan ampunan yang ditunjukkan kepada Allah SWT.

Baca juga: 13 Rukun Sholat Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

Kapan Sujud Sahwi Dilakukan?

Sebelum membahas doa sujud Sahwi beserta tata caranya dalam ibadah salat, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai sujud Sahwi dilakukan setelah?

Jawabannya, yakni ketika kita lupa atau ragu terkait bacaan atau jumlah rakaat.

Dalam hal ini, sujud Sahwi juga menjadi cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Sebagai contoh, jika seseorang melupakan jumlah rakaat dalam shalat yang dilakukan, maka perlu melakukan sujud Sahwi.

Demikian juga, jika seseorang merasa ragu apakah telah melaksanakan salat dengan jumlah rakaat yang benar, sujud Sahwi juga dianjurkan untuk dilakukan agar ibadah yang dilakukan diterima oleh Allah SWT.

Tata Cara Sujud Sahwi dan Bacaan Doa Sujud Sahwi

Setelah mengetahui kapan sujud Sahwi dilakukan, kini kita juga perlu tahu doa dan tata caranya. Tata cara sujud Sahwi ini tentunya sudah dicontohkan oleh nabi agar kita sebagai umat yang beriman bisa mengikutinya.

Berikut ini tata cara yang bisa kita terapkan dalam ibadah untuk doa sujud Sahwi.

1. Dilakukan Sebelum atau Setelah Salam

Setelah selesai melakukan sholat atau setelah membaca tahiyat akhir, tepatnya ketika ingin mengakhiri sholat dengan salam. Kita bisa melakukan sujud Sahwi sebanyak dua kali.

Pada tata cara ini kita disarankan untuk melakukan sujud Sahwi sebelum mengucapkan salam ketika ingin mengakhiri shalat. Namun, terdapat juga hadits yang menyatakan bahwa sujud Sahwi bisa dilakukan setelah salam.

Intinya, jika shalat perlu ditambah karena ada kekurangan rakaat, maka hendaklah sujud Sahwi dilakukan sebelum salam. Namun, jika shalatnya sudah pas atau berlebih akan tetapi ragu, maka hendaklah sujud Sahwi dilakukan sesudah salam.

2. Posisi Sujud Sahwi

Posisi Sujud Sahwi

Posisi sujud Sahwi pada dasarnya sama dengan sujud yang ada dalam sholat.

Pastikan bahwa hidung, dahi, kedua telapak tangan dan lutut serta jari kaki menempel di lantai. Selain itu, jaga jarak antara kedua tangan dan kedua lutut kita.

3. Membaca Doa Sujud Sahwi

Ketika sedang melakukan gerakan sujud, disinilah waktu yang benar untuk mengucapkan doa sujud sahwi. Berikut ini adalah doa sujud Sahwi dalam bahasa arab beserta latin hingga arti terjemahnya.

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

Latin: Subhaana man laa yanaamu wa laa yashu

Artinya: “Maha Suci Engkau (Ya Allah) yang tidak tidur dan tidak lalai.”

Pada prakteknya, seseorang yang ingin melakukan sujud Sahwi harus memahami dengan benar terkait tata cara dan doa yang perlu dilafalkan.

Selain itu, kesungguhan hati yang ikhlas dalam melaksanakan shalat dan sujud Sahwi juga menjadi faktor penting dalam mendapatkan ridha Allah SWT. Tentunya kita perlu melakukannya secara sungguh-sungguh dengan niat yang kuat.

Cara Sujud Sahwi Sebelum atau Sesudah Salam

Tujuan utama dari sujud Sahwi ini adalah untuk memperbaiki kesalahan atau kelalaian yang terjadi dalam shalat.

Hal ini bisa saja akibat yang disengaja ataupun tidak disengaja. Karena sebagai manusia biasa tentunya kesalahan tidak bisa luput.

Adapun langkah-langkah sujud Sahwi yang benar sesuai ajaran, seperti penjelasan di bawah.

1. Tata Cara Sujud Sahwi Sebelum Salam

Sebagaimana yang dijelaskan dalam beberapa hadits mengenai tata cara sujud Sahwi. Bahwa cara sujud Sahwi dilakukan dengan dua kali sujud di akhir atau sebelum shalat.

Ketika ingin sujud disyariatkan untuk mengucapkan takbir “Allahu akbar”, begitu pula ketika ingin bangkit dari sujud disyariatkan untuk bertakbir. Adapun hadits terkait penjelasan sujud Sahwi sebelum salam, yakni:

فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ

“Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud Sahwi ini sebelum salam.” (HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570).

Baca juga: Tata Cara Sholat Tasbih: Niat, Hingga Doa Setelah Sholat yang Benar

a. Tahiyat Akhir

Apabila sudah menyelesaikan rakaat terakhir dalam shalat, ketika kita duduk dalam posisi tahiyat akhir.

Kita tetap membaca doa tahiyat akhir seperti biasanya untuk posisi tersebut. Pastikan kita sudah membaca bacaan dengan benar.

b. Sujud Sahwi Pertama

Setelah tahiyat akhir, kita akan bersiap untuk melaksanakan sujud Sahwi yang pertama. Ketika sudah dalam posisi sujud, kita akan membaca doa sujud Sahwi.

Berikut ini  doa sujud Sahwi dalam bahasa arab beserta latin hingga arti terjemahannya yang bisa kita ikuti.

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

Latinnya: Subhaana man laa yanaamu wa laa yashu

Artinya: “Maha Suci Engkau (Ya Allah) yang tidak tidur dan tidak lalai.”

c. Duduk diantara Dua Sujud

Setelah melakukan sujud Sahwi yang pertama, kita akan duduk di antara dua sujud.

Pada posisi duduk diantara dua sujud ini, kita tidak perlu membaca doa atau bacaan tertentu. Cukup bersiap untuk melanjutkan ke sujud Sahwi yang kedua.

d. Sujud Sahwi Kedua

Berikutnya, kita akan langsung sujud Sahwi yang kedua dengan bacaan doa yang sama seperti yang pertama.

Pastikan kita membaca doa tersebut dengan khusyuk dan benar agar ibadah diterima oleh Allah SWT.

e. Tahiyat Akhir

Setelah melakukan sujud Sahwi yang kedua, kita akan kembali pada posisi tahiyat akhir dengan membaca bacaan yang sama seperti tahiyat akhir sebelumnya.

f. Salam

Langkah terakhir, kita akan menyelesaikan shalat dengan menutupnya berupa ucapan salam. Salam menjadi tanda bahwa kita telah mengakhiri dan menyelesaikan shalat dengan benar karena sudah melakukan sujud Sahwi sebelum salam.

2. Sujud Sahwi Sesudah Salam

Setelah mengetahui praktik sujud Sahwi sebelum salam, maka sebaiknya kita juga mengetahui tata cara sujud Sahwi untuk sesudah salam.

Adapun hadits yang menjelaskan sujud sahwi dilakukan sesudah salam berbunyi seperti berikut:

فَصَلَّى رَكْعَةً ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ

“Kemudian beliau pun shalat satu rakaat (menambah rakaat yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud Sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi.” (HR. Muslim no. 574)

a. Salam

Sebelum melakukan sujud Sahwi, hendaknya kita mengakhiri shalat terlebih dahulu dengan mengucapkan salam.

Salam dilakukan dengan menggerakkan kepala ke arah kanan terlebih dahulu sambil mengucapkan “Assalamualaikum Warahmatullah” dan kemudian ke arah kiri sambil mengulangi ucapan tersebut.

b. Sujud Sahwi Pertama

Setelah mengucapkan salam, kita akan bersiap berdiri tegak. Perlu diketahui bahwa sujud Sahwi sesudah salam tidak perlu diawali dengan bacaan “takbiratul ihram”, cukup dengan takbir untuk sujud saja.

Kemudian, kita bisa melaksanakan sujud Sahwi yang pertama sama seperti sujud biasanya. Ketika sudah dalam posisi sujud, kita akan membaca doa sujud Sahwi seperti yang dijelaskan sebelumnya.

c. Duduk diantara Dua Sujud

Apabila sudah melakukan sujud Sahwi yang pertama, kita akan duduk di antara dua sujud. Pada posisi duduk diantara dua sujud, kita tidak perlu membaca doa atau bacaan tertentu. Cukup bersiap untuk melanjutkan ke sujud Sahwi yang kedua.

d. Sujud Sahwi Kedua

Kemudian, kita akan melaksanakan sujud Sahwi yang kedua dengan bacaan doa yang sama seperti sujud Sahwi yang pertama. Pastikan kita membaca doa tersebut dengan khusyuk dan ikhlas berharap agar ibadah diterima oleh Allah SWT.

f. Salam

Langkah terakhir, kita akan menyelesaikan shalat dengan menutupnya berupa ucapan salam sama seperti shalat biasanya. Salam menjadi tanda bahwa kita telah mengakhiri dan menyelesaikan shalat dengan benar.

Dalil Tentang Sujud Sahwi

Banyak hadits yang abash dalam penjelasan mengenai sujud Sahwi sebagaimana pengganti ataupun cara untuk menambah jumlah rakaat ketika shalat. Pada zaman Rasulullah beliau lupa akan jumlah rakaat saat melakukan ibadah shalat.

Lantas, para sahabat bertanya mengenai jumlah rakaat shalat dengan pertanyaan “ “Ya Rasulullah, apakah ada perubahan jumlah rakaat dalam shalat?”

Rasulullah SAW menjawab, “Saya hanyalah manusia biasa. Saya bisa lupa sebagaimana kalian juga lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah aku. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat shalat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikanlah shalatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi.” (HR. Bukhari & Muslim)

Selain itu, hadits riwayat muslim juga mengisahkan ajaran Rasulullah mengenai sujud Sahwi.

“Apabila kalian ragu dalam jumlah bilangan rakaat salat, maka tinggalkan keraguan dan ambillah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia salat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan shalatnya. Lalu jika ternyata salatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan.” (HR. Bukhari & Muslim)

Hukum Sujud Sahwi

Mengenai hukum sujud Sahwi beberapa para ulama berselisih menjadi dua pendapat, ada yang mengatakan wajib dan ada juga yang mengatakan bahwa itu sunnah.

Namun, pendapat yang lebih kuat dalam masalah ini dan lebih menentramkan hati kita adalah pendapat yang menyatakan wajib. Hal ini tentunya disebabkan oleh dua alasan, yakni:

  • Dalam hadits yang menjelaskan sujud Sahwi seringkali penggunaan kata lebih ke makna “Perintah”. Sedangkan kata perintah hukum asalnya merupakan wajib.
  • Nabi Muhammad SAW melakukan sujud Sahwi ketika ada sebabnya dan tidak ada satupun dalil yang menunjukkan bahwa beliau pernah meninggalkannya.

Pendapat yang menyatakan hukum sujud Sahwi wajib adalah oleh ulama Hanafiyah, dari Malikiyah. Adapun pendapat yang menjadi sandaran dalam madzhab Hambali, yakni ulama dari Zhahiriyah dan dipilih juga oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.

Adanya doa sujud Sahwi ini menjadikan kita sebagai umat yang beriman untuk selalu patuh dan taat terhadap perintah Allah SWT. Hal ini karena shalat merupakan kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. 

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment