Ziarah kubur merupakan salah satu kegiatan Islami yang umum dijalankan untuk mengingat kehidupan selanjutnya. Ketika seseorang hendak berkunjung ke makan, biasanya ada beberapa doa ziarah kubur yang harus dibacakan.
Meskipun tidak saklek harus sama, tetapi paham seperti apa doa saat melakukan ziarah akan memudahkan kita untuk mendoakan seseorang yang sudah tiada. Ziarah sendiri menjadi sebuah pengingat agar kita semakin dekat dengan Allah SWT.
Biasanya seseorang melakukan aktivitas ziarah ini menjelang bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri. Tetapi, bagi beberapa orang berziarah kubur setiap malam jum’at juga menjadi sebuah rutinitas yang dilakukan oleh banyak orang.
Daftar ISI
- Adab Ziarah Kubur Bagi Seorang Muslim
- 1. Ingat Tujuan Utama Saat Berziarah
- 2. Dilarang Melakukan Safar
- 3. Masuk ke Halaman Kuburan dengan Mengucapkan Salam
- 4. Tidak Pakai Sandal Saat Masuk ke Halaman Kuburan
- 5. Tidak Duduk di atas Kuburan
- 6. Doakan Mayit Muslim
- 7. Tidak Boleh Menghadap Kuburan Saat Mendoakan
- 8. Dilarang Mengucapkan Al Hujr
- 9. Tidak Boleh Meratapi Mayit
- Doa Ziarah Kubur
- Hikmah Ziarah Kubur
Adab Ziarah Kubur Bagi Seorang Muslim
Adab dan doa ziarah kubur sesuai sunnah memang menjadi satu kesatuan. Jadi, ketika kita mempelajari bagaimana bacaan doa yang benar saat berziarah kubur. Hendaknya paham seperti apa adab saat berkunjung ke makam.
Tujuannya agar kita mendapatkan pahala lebih besar dengan melakukan ziarah kubur. Jadi, tidak hanya tahu seperti apa bacaan doa ziarah kubur saja melainkan kita juga paham seperti apa adab yang harus dimiliki.
Berikut beberapa adab ziarah kubur secara Islami, antara lain :
1. Ingat Tujuan Utama Saat Berziarah
Kita pasti tahu bahwa ada hikmah ketika melakukan ziarah kubur, salah satunya mengambil pelajaran dan mengingat kematian.
Hal ini sesuai dengan hadist dari Ibu Mas’ud yang artinya : “Karena di dalam ziarah terdapat pelajaran dan peringatan terhadap akhirat dan membuat zuhud terhadap dunia”.
Jika tujuan ini tidak tercapai, maka ziarah tersebut bukanlah ziarah yang diinginkan secara syari’at”[17]
Baca juga: 2 Doa Sebelum Tidur dan Amalan Sunnah Nabi Muhammad SAW (Panjang & Pendek)
2. Dilarang Melakukan Safar
Diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda :
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ: المَسْجِدِ الحَرَامِ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَمَسْجِدِ الأَقْصَى
“Janganlah melakukan perjalanan jauh (dalam rangka ibadah, ed) kecuali ke tiga masjid : Masjidil Haram, Masjid Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsha”[18]
3. Masuk ke Halaman Kuburan dengan Mengucapkan Salam
Adab mengucapkan salam saat memasuki halaman kuburan sangat penting untuk kita ketahui. Nilainya sebanding dengan bacaan doa ziarah kubur yang mesti dihapalkan.
Sebab, perintah ini diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya yang berbunyi:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ لَلاَحِقُوْنَ نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
“Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mu’minin dan muslimin, mudah-mudahan Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang belakangan, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian, kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian”[19]
4. Tidak Pakai Sandal Saat Masuk ke Halaman Kuburan
Pernah ada cerita bahwa suatu waktu Rasulullah melihat salah seorang kaumnya masuk ke dalam halaman kuburan dan melintasi satu persatu dengan menggunakan sendal.
Melihat hal itu, Rasulullah SAW bersabda :
َا صَاحِبَ السِّبْتِيَّتَيْنِ، وَيْحَكَ أَلْقِ سِبْتِيَّتَيْكَ» فَنَظَرَ الرَّجُلُ فَلَمَّا عَرَفَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَلَعَهُمَا فَرَمَى بِهِمَا
“Wahai pemakai sandal, celakalah engkau! Lepaskan sandalmu!” Lalu orang tersebut melihat (orang yang meneriakinya). Tatkala ia mengenali (kalau orang itu adalah) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia melepas kedua sandalnya dan melemparnya”[20]
5. Tidak Duduk di atas Kuburan
Larangan untuk duduk di atas kuburan ini disampaikan oleh Rasulullah SAW dan diriwayatkan Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu.
لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ، فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
“Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur”[21]
Baca juga: Doa Ketika Ada Petir Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya (Shahih)
6. Doakan Mayit Muslim
Pada adab ini, kita bisa langsung melafalkan bacaan doa ziarah kubur singkat maupun lengkap. Sesuai dengan kesanggupan masing-masing. Hanya saja pembacaan doa ini khusus untuk mayit muslim.
Sedangkan mayit non muslim maka kita sebagai umat Islam dilarang untuk ikut mendoakannya.
7. Tidak Boleh Menghadap Kuburan Saat Mendoakan
Saat mendoakan mayit kita diperbolehkan untuk mengangkat tangan. Tetapi jangan sampai menghadap kuburan ketika mengirimkan doa. Bagi beberapa orang yang masih awam dan belum pernah melakukan ziarah kubur.
Pasti bingung apa saja doa ziarah kubur yang wajib dibacakan. Ketika baru memulai dan masih bingung, maka kita bisa membacakan doa secara latin dan mengiramakan bacaan surat pendek sebagai pengantarnya.
Larangan tidak boleh menatap kuburan saat berdoa ini mengikuti hadits dari Aisyah Radhiyallahu Anha ketika mengutus Barirah untuk mengikut Nabi saat pergi ke Baqi’ Gharqad.
Barirah melihat bahwa Nabi mengangkat tangan saat mendoakan mereka dan hendaknya tidak menatap kubur karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang salat mengahadap kuburan.
8. Dilarang Mengucapkan Al Hujr
Menurut Imam An Nawawi rahimahullah bahwasanya Al Hijr merupakan ucapan bathil. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Syaikh Al Albani rahimahullah.
Beliau mengatakan “Tidaklah samar lagi bahwa apa yang orang-orang awam lakukan ketika berziarah semisal berdo’a pada mayit, beristighotsah kepadanya, dan meminta sesuatu kepada Allah dengan perantaranya, adalah termasuk al hujr yang paling berat dan ucapan bathil yang paling besar. Maka wajib bagi para ulama untuk menjelaskan kepada mereka tentang hukum Allah dalam hal itu. Dan memahamkan mereka tentang ziarah yang disyariatkan dan tujuan syar’i dari ziarah tersebut”[23].
9. Tidak Boleh Meratapi Mayit
Nabi Muhammad SAW ketika melakukan kunjungan ke makam ibundanya dan membacakan ayat doa ziarah kubur juga pernah menangis. Hal ini bahkan membuat orang-orang disekitarnya ikut merasakan kesedihan dan menangis.
Tetapi, Rasulullah menyampaikan bahwa jika sampai pada tahap meratapi mayit dan menangis secara histeris. Maka, hal tersebut menjadi haram hukumnya.
Oleh karena itu, mempelajari adab dan doa ziarah kubur orang tua maupun saudara sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi tindakan yang justru menimbulkan keharaman.
Doa Ziarah Kubur
Doa apa yang dibaca ketika ziarah kubur? Kita bisa membacakan doa sesuai sunnah yang telah ditetapkan berikut ini :
Menurut Hadits Sulaiman bin Buraidah (HR. Muslim, no.975) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada sahabatnya ketika menuju kubur hendaknya membaca doa berikut :
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Latin: ASSALAMU ’ALAIKUM AHLAD-DIYAAR MINAL MU’MINIIN WAL MUSLIM, WA INNA INSYAA ALLOOHU BIKUM LA-LAAHIQUUN, WA AS-ALULLOOHA LANAA WALAKUMUL ‘AAFIYAH.
Artinya: “Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.”
Apabila, doa ziarah kubur ditujukan kepada orang tua. Hendaknya seorang anak menambah doanya dengan lafal :
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Robbi ghfir lii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaniy shaghiro.
Artinya: “Ya Tuhan, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka mendidik aku ketika aku masih kecil.”
Tidak berhenti disitu saja, kita juga harus membaca doa ziarah kubur ketika telah berada di sisi kuburan :
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يا أهْلَ القُبُورِ يغْفِرُ اللهُ لنا ولكُم أنتُم سلفُنا ونحن بالأثر
As-salamu ‘alaikum ya ahlal-quburi yaghfirullah lana wa lakum antum salafuna wa nahnu bil-atsar.
Artinya: “Semoga keselamatan terlimpahkan kepada kalian, wahai penghuni kuburan. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian adalah pendahulu kami dan kami adalah pengikut kalian.”
Hikmah Ziarah Kubur
Meskipun paling sering dilakukan satu minggu sekali, nyatanya kegiatan ziarah kubur memiliki banyak sekali manfaat, antara lain :
1. Mengingat Diri akan Kematian
Hikmah dari ziarah kubur yang paling sering dirasakan adalah sebagai pengingat. Bahkan kehidupan setelah di dunia ini masih panjang. Apa yang terjadi di dunia ini setiap orang pasti akan bertemu dengan kematian.
Lantas, apa yang harus dipamerkan kalau segala sesuatunya milik Allah? Hal ini akan membuat setiap orang fokus untuk memperbaiki ibadahnya.
2. Memohonkan Ampunan Mayat
Kedua, dengan berziarah hati kita akan semakin terketuk untuk lebih dekat dengan pencipta. Utamanya kelemahlembutan dari sisi manusia akan muncul. Sehingga timbul rasa ingin memohonkan ampun mayit kepada Allah SWT.
3. Diampuni Dosanya
Kita mungkin tidak sepenuhnya paham, bahwa Allah SWT juga akan mengampuni dosa-dosa orang yang berziarah kubur.
Hal ini sesuai dengan sabda dari Rasulullah SAW dalam HR Abu Hurairah :
“Barangsiapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan ia tercatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya”
Nah, itulah beberapa adab dan juga doa ziarah kubur yang ternyata memiliki banyak sekali manfaat. Terutama untuk diri sendiri karena menjadi lebih dekat dengan Allah SWT.