Sampai saat ini, dongeng masih menjadi salah satu cara yang cukup efektif untuk menanamkan nilai-nilai Islam pada diri anak. Terlebih, ada begitu banyak dongeng anak Islami yang bisa kita ceritakan pada mereka.
Dengan adanya dongeng-dongeng tersebut, seorang anak secara perlahan akan memahami nilai-nilai kebaikan Islam dari dalam sebuah cerita. Ia juga akan merefleksikan nilai-nilai tersebut untuk kehidupannya sehari-hari, termasuk ajaran tentang sholat.
Dalam hadits disebutkan bahwa perintah sholat harus kita berikan sejak anak usia 7 tahun. Oleh karena itu, kita bisa memulainya dengan menceritakan dongeng-dongeng tentang sholat dan juga akhlak sedari mereka kecil.
Daftar ISI
Dongeng Anak Islami Terpopuler
Jika mau mencari, sebenarnya ada banyak sekali judul dongeng Islami yang bisa kita ceritakan kepada anak. Berikut ini adalah 5 contoh dongeng populer yang menceritakan nilai-nilai Islam, mulai dari sholat, sedekah, hingga kebaikan akhlak:
1. Kisah Qarun yang Tertimbun Bersama Hartanya
Dongeng anak Islami pertama yang bisa kita ceritakan kepada anak adalah kisah tentang Qarun. Tidak hanya sekedar dongeng semata, kisahnya juga tercantum di dalam Al-Qur’an, yaitu Surat Al-Qashash ayat 76, yang berbunyi:
إِنَّ قَٰرُونَ كَانَ مِن قَوْمِ مُوسَىٰ فَبَغَىٰ عَلَيْهِمْ ۖ وَءَاتَيْنَٰهُ مِنَ ٱلْكُنُوزِ مَآ إِنَّ مَفَاتِحَهُۥ لَتَنُوٓأُ بِٱلْعُصْبَةِ أُو۟لِى ٱلْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُۥ قَوْمُهُۥ لَا تَفْرَحْ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْفَرِحِينَ
Inna qārụna kāna ming qaumi mụsā fa bagā ‘alaihim wa ātaināhu minal-kunụzi mā inna mafātiḥahụ latanū`u bil-‘uṣbati ulil-quwwati iż qāla lahụ qaumuhụ lā tafraḥ innallāha lā yuḥibbul-fariḥīn.
Artinya:
Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.”
Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwa Qarun merupakan salah satu umat Nabi Musa a.s. yang memiliki kelebihan berupa kekayaan harta benda, tetapi berlaku tidak adil dan juga sombong. Adapun kisah Qarun selengkapnya adalah sebagai berikut:
**
Dikisahkan pada zaman Nabi Musa a.s., tinggallah seorang laki-laki bernama Qarun yang memiliki harta kekayaan yang sangat berlimpah. Ia merupakan sepupu Nabi Musa yang diberi kelebihan oleh Allah SWT berupa harta kekayaan yang sangat melimpah.
Saking banyaknya harta benda Qarun, Ia sampai mempekerjakan sepuluh orang kuat hanya untuk membawa kunci-kunci gudangnya. Selain itu, Ia juga selalu menggunakan pakaian mewah hingga kainnya memanjang melebihi mata kakinya.
Dengan harta yang dimilikinya, Qarun bukanya menjadi sosok yang dermawan, tetapi justru berlaku sombong dan zalim terhadap umat Nabi Musa yang miskin. Tidak ada yang berani dengannya karena Ia sendiri merupakan kaki tangan dari Fir’aun.
Sebenarnya, dibalik sifatnya yang sombong, Qarun memiliki beberapa kelebihan dalam dirinya. Dua di antaranya adalah mahir dalam membaca Kitab Taurat dan memiliki kecerdasan yang tinggi sehingga menguasai beberapa ilmu pengetahuan.
Sebelum diberi limpahan harta yang sangat banyak, Qarun adalah laki-laki miskin yang kesulitan memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Ia juga merupakan pribadi yang taat kepada Nabi Musa a.s. dan semua ajarannya.
Suatu ketika, Ia meminta Nabi Musa agar mendoakannya menjadi kaya raya. Nabi Musa lantas berdoa kepada Allah agar memberikan kekayaan padanya. Tak lama, doa Nabi Musa pun dikabulkan oleh Allah dan Qarun berubah menjadi orang yang kaya.
Sayangnya, sifatnya berubah tatkala ujian kekayaan diberikan padanya. Ia menjadi orang yang sangat pelit dan kikir. Gaya hidupnya mengikuti bangsa Mesir yang saat itu jauh lebih tinggi status sosialnya dibanding kaum Bani Israil.
Suatu hari, Qarun ingin menunjukkan harta bendanya kepada semua orang dengan berjalan-jalan membawa semua hartanya. Tak lupa Ia memakai koleksi baju terbaiknya, membawa para pengawalnya, hingga membawa kunci-kunci gudangnya.
Qarun lantas berkata, “Bawalah semua harta-harta yang kumiliki! Hari ini, akan kutunjukkan pada semua orang apa saja harta yang kumiliki. Bawalah emas, perak, perunggu, dan semua barang-barang mewahku.”
“Saat kita lewat nanti, aku ingin semua orang mengagumi kekayaan yang kumiliki,” imbuhnya.
Melihat hal itu, orang-orang yang iri berandai-andai agar bisa memiliki kekayaan sepertinya. Sementara orang-orang beriman selalu menasehatinya agar selalu berbuat baik kepada kaumnya dan tidak menzaliminya.
Hal ini seperti disebutkan dalam QS. Al-Qashash ayat 80:
وَقَالَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ ٱللَّهِ خَيْرٌ لِّمَنْ ءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحًا وَلَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ٱلصَّٰبِرُونَ
Wa qālallażīna ụtul-‘ilma wailakum ṡawābullāhi khairul liman āmana wa ‘amila ṣāliḥā, wa lā yulaqqāhā illaṣ-ṣābirụn.
Artinya:
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar.”
Mendengar nasehat-nasehat tersebut, Qarun justru menjawabnya dengan penuh kesombongan. Ia menganggap bahwa harta yang diberikan Allah kepadanya adalah semata karena ilmu yang dimilikinya dan ia memang pantas mendapatkannya.
Selain itu, Qarun juga memfitnah Nabi Musa telah melakukan hubungan terlarang dengan seorang perempuan. Hingga akhirnya, semua itu terbukti bohong.
Atas perbuatannya yang telah melampaui batas, Nabi Musa pun berdoa kepada Allah agar Qarun tertelan ke dalam bumi beserta seluruh harta-hartanya. Seketika, doa itu dikabulkan oleh Allah SWT dan binasalah Qarun beserta hartanya.
**
Kisah ini menunjukkan kepada kita akan pentingnya rasa syukur. Anak akan memahami bahwa harta dan kekayaan bisa dengan mudah diberikan oleh Allah, dan begitu mudah pula bagi-Nya untuk menghilangkannya dari kita.
Baca juga: 25 Nama Nama Nabi dan Rasul Berurutan dan Mukjizatnya
2. Kisah Ahli Ibadah yang Selamat dari Hewan Buas
Dongeng anak Islami berikutnya, menceritakan tentang seorang ahli ibadah bernama Amir bin Abd Qais. Dikisahkan bahwa Ia merupakan seorang yang sangat mulia di kalangan Tabi’in dan memiliki beberapa karamah.
Salah satunya adalah ketika Ia sedang melaksanakan sholat di sebuah bukit. Ia tetap khusyuk menunaikan sholat meskipun ada binatang buas di dekatnya. Adapun kisah selengkapnya adalah sebagai berikut:
**
Pada suatu hari seorang ahli ibadah bernama Amir bin Abd Qais sedang menunaikan sholat di sebuah bukit. Tiba-tiba, datang dari arah belakang seekor binatang buas yang tidak lain adalah singa dengan badan yang cukup besar.
Singa tersebut tampak berjalan mendekati dan coba menerkamnya. Bahkan, kakinya yang besar dan kukunya yang tajam sudah mulai terangkat dan memegang pundak Amir bin Abd Qais.
Akan tetapi, Amir bin Abd Qais tampak tidak bergeming sedikitpun. Ia bahkan tetap khusyu dalam menjalankan sholatnya. Saat singa tersebut mendekatinya, ia sedang membaca QS. Hud Ayat 103 yang berbunyi:
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّمَنْ خَافَ عَذَابَ ٱلْءَاخِرَةِ ۚ ذَٰلِكَ يَوْمٌ مَّجْمُوعٌ لَّهُ ٱلنَّاسُ وَذَٰلِكَ يَوْمٌ مَّشْهُودٌ
Inna fī żālika la`āyatal liman khāfa ‘ażābal-ākhirah, żālika yaumum majmụ’ul lahun-nāsu wa żālika yaumum masy-hụd.
Artinya:
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk).”
Melihat tidak ada reaksi apa pun dari Amir bin Abd Qais, singa itu lantas pergi begitu saja. Lantas, kejadian tersebut membuat banyak orang yang berada di sekitar situ bertanya-tanya keheranan.
Mereka pun bertanya kepada Amir bin Abd Qais, “Demi Allah, apakah kamu tidak takut dengan kejadian yang baru saja kamu alami?”
“Sungguh aku akan sangat malu pada Allah SWT jika harus takut kepada hal lain selain daripada-Nya,” jawab Amir bin Abd Qais kepada orang-orang tersebut.
Di setiap kesempatan, ia juga sering berkata pada sahabat-sahabatnya bahwa siapa saja yang takut pada Allah, maka Allah akan membuat segala sesuatu takut kepadanya.
Sebaliknya, siapa saja yang tidak takut kepada Allah, maka Allah juga tidak akan membuat segala sesuatu takut kepadanya.
**
Dari kisah ini, kita bisa mengambil hikmah bahwa kekhusyukan kita saat beribadah akan membuat kita selamat dari segala bahaya. Kisah ini juga cocok menjadi dongeng anak Islami untuk menjelaskan betapa sholat bisa menyelamatkan hidup kita.
3. Dongeng Manusia yang Jadi Sahabat Setan
Cerita berikutnya merupakan cerita ringan yang mengisahkan tentang persahabatan antara manusia dan setan. Entah bagaimana awalnya mereka berdua memutuskan untuk saling bersahabat. Berikut isi dongen anak Islami ini selengkapnya:
**
Pada saat tiba waktu subuh, ada seorang manusia yang tiba-tiba saja bertemu dengan setan. Entah apa yang terjadi, manusia dan setan tersebut memutuskan untuk saling bersahabat.
“Hai manusia, bagaimana kalau kita bersahabat saja. Ada banyak hal menyenangkan yang bisa kutunjukkan padamu,” ajak setan tersebut kepada manusia.
“Wah, boleh itu,” jawab si manusia.
Sejak saat itu, mereka berdua pun saling bersahabat. Si manusia yang masih mengantuk lantas berbaring di atas kasurnya hingga waktu subuh berakhir.
Melihat hal itu, setan pun berkata dalam hati, “Memang tidak salah aku telah bersahabat dengan orang ini.” Setan merasa dirinya sudah benar karena telah menjalin persahabatan dengan si manusia.
Ia memuji manusia tersebut karena berani menentang perintah Allah, sama seperti dirinya yang juga tidak patuh pada perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam.
Singkat cerita, waktu Dhuhur pun tiba dan si manusia tampak tidak mengerjakan sholat Dhuhur. Bahkan, sampai waktu Dhuhur berakhir, si manusia tetap tidak menunaikan sholat.
Setan pun kembali berkata, “Inilah yang akan menemaniku kelak di neraka.”
Waktu pun terus berjalan hingga waktu Ashar berakhir. Lagi-lagi manusia tadi tidak mengerjakan sholat sama sekali. Melihat hal tersebut, setan pun mulai terdiam keheranan.
Sampai waktu Maghrib tiba, kondisinya masih tetap sama. Orang tersebut masih sibuk dengan aktivitasnya dan tidak mengerjakan sholat. Setan mulai menunjukkan sikap berbeda. Wajahnya gelisah dan senyum di wajahnya menjadi kecut.
Hingga akhirnya, si manusia masih juga tidak mengerjakan sholat sampai waktu Isya hampir selesai.
Pada momen ini, setan sudah tidak bisa lagi membendung dirinya. Ia lantas menghampiri si manusia yang dijadikannya sahabat tadi, seraya berkata, “Sobat, sepertinya aku harus memutuskan persahabatan kita sampai di sini.”
“Kenapa?”
“Bukannya baru tadi pagi kita memutuskan untuk bersahabat, dan sekarang engkau justru memutuskan persahabatan kita?” ucap si manusia dengan perasaan kaget sekaligus heran.
Setan lantas memberi jawaban seperti ini:
“Para pendahuluku saja hanya satu kali menentang perintah Allah SWT, yaitu ketika tidak mau bersujud kepada Adam dan justru melaknatnya. Lantas, bagaimana dengan kau yang bahkan sampai lima kali menentang perintah-Nya”
“Pastilah murka Allah begitu besar kepadamu!” imbuhnya.
**
Dongeng anak Islami di atas menunjukkan bahwa dosa meninggalkan sholat begitu besar. Bahkan, setan saja sampai terheran dengan perbuatan tersebut yang bisa sampai lima kali meninggalkan sholat dalam sehari.
Hal ini secara tidak langsung akan menanamkan pada diri anak-anak untuk tidak menganggap remeh lagi perintah sholat.
4. Kebaikan Berujung Mutiara yang Indah
Dongeng anak Islami berikutnya berkisah tentang 4 orang anak yang mendapati kondisi ayahnya yang sedang sakit sehingga harus dibantu kebutuhan dasarnya. Untuk melihat cerita selengkapnya, langsung saja simak isi dongengnya berikut ini:
**
Suatu hari, hiduplah empat orang anak dengan ayah mereka yang sedang sakit. Kondisi tersebut membuat ayahnya butuh bantuan orang lain untuk menjalani hari-harinya seperti membantunya makan, mandi, dan sebagainya.
Pada kondisi tersebut, Zaki sebagai anak bungsu adalah satu-satunya anak yang mau merawat ayahnya tersebut. Sementara ketiga anak lainnya sama sekali tidak mau merawat ayahnya dengan berbagai alasan, mulai dari sibuk, terlalu jauh, dan lain-lain.
Suatu hari, ayah mereka berempat meninggal dunia. Hal itu membuat keempat orang tadi merasa sedih, terutama Zaki yang selalu merawatnya semasa ayahnya sakit.
Setelah beberapa hari berselang, kesedihan mereka mulai reda. Lantas, ketiga saudara Zaki mulai berunding dan membagi-bagi harta warisan yang ditinggalkan ayahnya.
Sampai akhirnya, semua warisan telah terbagi dan ketiganya pergi meninggalkan Zaki seorang diri.
Beberapa tahun setelah itu, Zaki tiba-tiba mengalami mimpi bertemu dengan ayahnya. Ia diminta ayahnya untuk menuju tempat tertentu dan mengambil uang 200 dinar. Akan tetapi, Zaki hanya mengabaikan mimpi tersebut.
Akan tetapi, mimpi itu terus terjadi sampai 3 kali berturut-turut. Merasa penasaran, Zaki pun mencoba mendatangi lokasi yang dimaksud seperti di dalam mimpinya. Betapa terkejutnya Zaki ketika ia benar-benar mendapatkan uang 200 dinar yang dimaksud.
Meski begitu, Zaki tidak lantas mengambil semua uang tersebut dan hanya mengambil 3 dinar saja. Ia gunakan uang itu untuk membeli beberapa ekor ikan untuk dimasaknya bersama anak dan istrinya.
Saat istri Zaki sedang mengeluarkan isi perut salah satu ikan tadi, tiba-tiba ia menemukan beberapa butir mutiara yang sangat indah. Harga mutiara tersebut bahkan lebih mahal dari semua warisan yang diambil oleh ketiga saudara Zaki.
**
Dari dongeng anak Islami di atas, dapat kita ambil pelajaran bahwasanya kita wajib berbakti dan berbuat baik kepada orang tua kita sampai akhir hayatnya. Berkah dari bakti kita pada orang tua diibaratkan sebagai mutiara yang bernilai tinggi.
5. Kisah Raja dan Orang Miskin
Dongeng terakhir yang bisa kita bacakan kepada anak-anak kita adalah kisah tentang seorang raja dan orang miskin. Jika dilihat dari status sosialnya sudah jelas sekali terlihat perbedaan dari kedua orang ini.
Hal inilah yang akan menjadi sorotan dari dongeng anak Islami yang terakhir ini. Adapun kisah lengkap dari raja dan orang miskin tersebut adalah sebagai berikut:
**
Suatu ketika hiduplah seorang raja yang begitu dicintai oleh rakyatnya. Ia dikenal sebagai sosok raja yang dermawan dan senang memberi kepada mereka yang membutuhkan. Alhasil, ke mana saja dia pergi, maka banyak rakyat yang akan menyambutnya.
Pada suatu hari, Raja ingin sekali keluar dari istana dan menyinggahi beberapa tempat untuk sekedar menyapa rakyatnya. Seperti biasa, di setiap wilayah yang ia datangi akan memunculkan banyak orang karena senang menyambutnya.
Kunjungan Raja beberapa wilayah juga masih sama, yaitu setiap kedatangannya akan disambut sangat meriah oleh orang-orang setempat. Akan tetapi, terdapat satu tempat yang membuatnya merasa keheranan.
Di wilayah tersebut, ia mendapati sosok laki-laki tua yang hidupnya miskin. Raja kemudian mendekati laki-laki tua tersebut dan bertanya, “Kenapa engkau tidak bergabung dengan orang-orang di sana dan menyambutku dan bergembira?”
Raja juga menambahkan bahwasanya raja-raja terdahulu yang datang, akan selalu mendapatkan sambutan yang meriah dari para warganya.
Mendengar pertanyaan tersebut, laki-laki miskin itu pun memberikan jawabannya,
“Sebelumnya juga telah datang seorang raja ke tempat ini. Ia begitu disukai oleh rakyatnya dan mendapatkan sambutan meriah daripada orang-orang di tempat ini. Namun, beberapa hari setelah kedatangannya tersebut, ia pun meninggal.”
Laki-laki tua itu kembali melanjutkan ceritanya, “Saat meninggal, raja tersebut dimakamkan di suatu tempat di pemakaman. Di masa yang hampir berdekatan, terdapat laki-laki miskin yang juga meninggal dan dimakamkan di dekat kuburan raja.”
Raja masih terus menyimak cerita dari laki-laki tersebut.
“Suatu ketika banjir besar melanda tempat ini karena derasnya hujan yang turun waktu itu. Akibat dari banjir tersebut, makam dari raja dan laki-laki miskin tadi bercampur sehingga tulang-tulang mereka pun tertukar.”
“Saat banjir reda, semua orang berusaha mengembalikan makam seperti sedia kala. Akan tetapi, mereka tidak bisa lagi membedakan antara tulang raja dan tulang laki-laki miskin tersebut.”
“Sejak saat itu, tak penting lagi bagiku membedakan antara engkau yang seorang raja dengan aku yang hanya lelaki tua dan miskin ini. Pada akhirnya, kita hanya akan berada di tempat yang sama tanpa ada lagi perbedaan,” ucap laki-laki tua itu di akhir cerita.
**
Dari dongeng anak Islami di atas dapat kita ambil hikmah bahwasanya manusia diciptakan dengan kondisi yang berbeda-beda. Akan tetapi, hal itu tidak akan berlangsung lama karena pada akhirnya kita semua akan mati.
Setelah itu, kita hanya akan berada di tempat yang sama, yaitu di dalam tanah. Tidak ada lagi perbedaan status sosial yang akan menjadi sekat antara si kaya dan si miskin, atau antara raja dengan rakyat jelata.
Itulah kelima kisah-kisah inspiratif yang bisa menjadi dongeng untuk anak-anak kita menjelang tidur atau sekedar cerita yang membangkitkan nilai-nilai keislaman pada diri anak-anak kita.
Dengan dongeng-dongeng tersebut, maka nilai-nilai keislaman akan lebih mudah dikenal oleh anak dan bisa menjadi contoh bagi kehidupan yang akan mereka jalani. Semoga dongeng anak Islami di atas memberikan manfaat dan kebaikan.