7 Hadist tentang Sombong, Jauhi Sifat ini agar Selamat

Islam sebagai agama yang sempurna tentunya melarang umat-Nya dalam bersifat sombong. Hal ini karena sombong merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh Iblis. Mengetahui hadist tentang sombong, bisa membuat kita lebih bermawas diri.

Mengingat, kesombongan bisa saja menjadi awal mula untuk kita berbuat dosa besar.

Untuk menghindari sifat yang buruk ini, tentu kita perlu merujuk ke dalam ajaran Islam yang mana mengingatkan bahaya sombong.

Pengertian Sombong dalam Islam

Sombong adalah sifat buruk yang dalam ajaran Islam dianggap sebagai tindakan yang merusak dan bertentangan dengan nilai-nilai agama. Terdapat banyak aspek terkait sifat sombong yang bisa saja kita miliki.

Aspek sifat sombong ini membuat seseorang merasa lebih tinggi daripada orang lain. Selain itu, mereka juga bisa saja meremehkan orang lain atau bahkan menolak untuk merendahkan diri di hadapan Allah SWT.

Berikut adalah beberapa aspek penting dalam pengertian sombong menurut ajaran Islam.

1. Menolak Kebenaran

Sombong dapat termanifestasi dalam menolak menerima kebenaran atau nasihat yang baik dari orang lain.

Orang sombong merasa bahwa mereka tidak memerlukan nasihat atau pandangan orang lain karena merasa lebih tahu atau baik.

Baca juga: Konsep Ketuhanan dalam Islam, Dari Perspektif Al Quran

2. Tidak Bersyukur

Sifat sombong sering kali berhubungan dengan ketidakbersyukuran kita terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Baik itu, nikmat akan kesehatan, rezeki, tempat berlindung dan lain sebagainya.

Seseorang yang sombong mungkin tidak mengakui atau tidak mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT sehingga seringkali mengabaikan kewajiban bersyukur.

Padahal semua nikmat yang diberikan sudah sangat baik dan cukup untuk kita.

3. Kekerasan Hati\

Kekerasan Hati hadits tentang sombong

Sombong dapat mengakibatkan hati yang keras dan tidak menerima nasehat atau kritik. Orang yang sombong mungkin sulit untuk menerima nasihat yang baik atau untuk bertobat dari kesalahan mereka.

4. Mudah Menilai Orang Lain Secara Negatif

Orang yang sombong sering kali cenderung menilai orang lain secara negatif atau meremehkan mereka berdasarkan berbagai faktor.

Seperti status sosial, ekonomi atau etnis. Hal ini tentu saja bertentangan dengan ajaran-ajaran dalam Islam.

5. Kehilangan Kerendahan Hati

Salah satu perbedaan utama antara sifat sombong dan sifat yang dianjurkan dalam Islam adalah kerendahan hati.

Orang yang sombong kehilangan kerendahan hati di hadapan Allah SWT dan tidak merasa ketergantungan mereka pada-Nya.

Hadist tentang Sombong

Di dalam agama Islam, sombong dianggap sebagai tindakan dosa yang serius dan sering kali disebutkan dalam berbagai ayat Al-Quran hingga hadits.

Salah satu ayat yang membahas tentang sombong adalah Surah Luqman ayat 18 yang berbunyi:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ

Wa lā tuṣa”ir khaddaka lin-nāsi wa lā tamsyi fil-arḍi maraḥā, innallāha lā yuḥibbu kulla mukhtālin fakhụr.

Artinya: Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. (QS. Luqman: 18).

Sombong adalah salah satu sifat buruk yang perlu dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Sifat sombong dapat merusak hubungan dengan sesama, merugikan diri sendiri dan bahkan dapat membawa akibat buruk di akhirat.

Adapun beberapa hadist tentang sombong ini menjelaskan terkait bahayanya sifat tersebut apabila kita miliki.

Baca juga: 30 Ayat Alquran Tentang Cinta dan Kasih Sayang, Hati Lebih Tentram!

1. Tidak Masuk Surga

Salah satu hadis tentang sombong sebesar biji sawi menjadi salah satu contoh sabda nabi yang menjelaskan bahwa sifat ini harus kita jauhi. Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang mengatakan:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ  لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ. قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً. قَالَ : إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi dari sombong.” (HR. Muslim No. 2749).

Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa sifat sombong dapat menjadi penghalang bagi seseorang untuk masuk surga. Ini mengingatkan kita betapa pentingnya menjauhi sifat sombong dalam kehidupan sehari-hari kita.

Selain itu, bahaya kesombongan sesungguhnya sangat besar dan banyak orang yang meremehkannya. Hal ini juga menjadi salah satu ciri dari kesombongan yang dilakukan Iblis.

Adapun firman Allah SWT lainnya terkait bahaya sombong yang dilakukan oleh Iblis tertuang dalam Surah Al-Baqarah ayat 34, berbunyi:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

Wa iż qulnā lil-malā`ikatisjudụ li`ādama fa sajadū illā iblīs, abā wastakbara wa kāna minal-kāfirīn.

Artinya:

“Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS. Al-Baqarah: 23).

2. Kesombongan Menolak Kebenaran

Sombong atau al-kibr bukan hanya merasa lebih tinggi daripada orang lain, tetapi juga mencakup penolakan terhadap kebenaran dan kenyataan yang ada.

Orang yang sombong cenderung menolak untuk mengakui fakta atau kebenaran yang disampaikan kepada mereka, terutama jika itu berlawanan dengan pandangan atau keinginan mereka sendiri.

Hal ini juga tercantum dalam hadits yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW:


الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” (HR. Muslim).

3. Kesombongan dalam Berpakaian

Kesombongan yang dilakukan oleh manusia tidak hanya sebatas pada sifat ataupun perilaku, akan tetapi juga bisa pada acara atau gaya berpakaian. Sebagai umat yang taat seharusnya kita menghindari pakaian yang terlihat mewah.

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَتَبَخْتَرُ يَمْشِي فِي بُرْدَيْهِ قَدْ أَعْجَبَتْهُ نَفْسُهُ فَخَسَفَ اللَّهُ بِهِ الْأَرْضَ فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ فِيهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

“Ketika seorang laki-laki sedang bergaya dengan kesombongan berjalan dengan mengenakan dua burdahnya (jenis pakaian bergaris-garis; atau pakaian yang terbuat dari wol hitam), dia mengagumi dirinya, lalu Allah membenamkannya di dalam bumi, maka dia selalu terbenam ke bawah di dalam bumi sampai hari kiamat.” (HR. Bukhari, No. 5789 dan Muslim, No. 2088).

4. Peringatan Pada Orang yang Sombong

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَنْ تَعَظَّمَ فِى نَفْسِهِ اَوِ اخْتَالَ فِى مِشْيَتِهِ لَقِيَ اللهَ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى وَ هُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ

Dari Ibnu Umar RA ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa merasa besar pada dirinya atau sombong dalam berjalannya, pasti akan bertemu Allah tabaaroka wa ta’aalaa murka kepadanya.” (HR. Thabarani di dalam Al-Kabir, hal. 569).

Hadist tentang sombong ini menekankan pentingnya menjauhi sifat takabur atau sombong karena sifat ini bertentangan dengan prinsip Islam yang menekankan kerendahan hati, kesederhanaan dan penghormatan terhadap sesama manusia.

5. Termasuk Golongan yang Merugi di Akhirat

Dalam sabda Nabi Muhammad SAW terdapat tiga golongan yang kelak tidak akan berbicara pada Allah SWT di hari kiamat, yakni seorang tua yang berzina, penguasa yang pendusta dan orang miskin yang sombong.

Sementara, ganjaran bagi kita yang melanggar adalah azab yang pedih ketika di akhirat. Adapun bunyi hadist tentang sombong ini, yaitu:

“Tiga golongan yang Allah tidak akan berbicara dengannya kelak pada Hari Kiamat, tidak membersihkan mereka, dan tidak melihat kepada mereka, serta bagi mereka azab yang pedih: Seorang tua yang berzina, penguasa yang pendusta, orang miskin yang sombong.” (HR. Muslim).

6. Penduduk Neraka Berisikan Orang yang Sombong dan Keras

Hadits tentang bahaya selanjutnya mengingat kita tentang banyaknya isi penduduk neraka dikarenakan orang-orang yang keras dan sombong di dalam jalannya. Azab orang sombong tentunya akan ditempatkan pada neraka.

إِنَّ أَهْلَ النَّارِ كُلُّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ جَمَّاعٍ مَنَّاعٍ وَأَهْلُ الْجَنَّةِ الضُّعَفَاءُ الْمَغْلُوبُونَ

“Sesungguhnya penduduk neraka adalah semua orang yang kasar lagi keras, orang yang bergaya sombong di dalam jalannya, orang yang bersombong, orang yang banyak mengumpulkan harta, orang yang sangat bakhil. Adapun penduduk surga adalah orang-orang yang lemah dan terkalahkan.” [HR. Ahmad, 2/114; Al-Hakim, 2/499).

7. Pentingnya Kerendahan Hati

Hadis terakhir tentang sombong adalah mengingat kita untuk selalu memiliki kerendahan hati. Adanya hati yang lembut tentu akan mendapatkan berkah hingga dinaikkan derajatnya oleh Allah SWT.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang kerendahan hati:

ومَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ ِللهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ

“Tidak ada seseorang yang merendahkan diri karena Allah Subhanahu wa Ta’ala kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala meninggikan derajatnya.” HR. Muslim dan at-Tirmidzi (Jami al-Ushul 6/455, No. 4660).

Pada hadits ini mengajarkan kepada kita bahwa dengan merendahkan diri kita sendiri dan menghindari sifat sombong akan mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT dan akan ditinggikan derajatnya.

Dari hadist tentang sombong di atas, kita dapat mengambil pelajaran penting tentang bahaya sombong. 

Sifat sombong dapat menjadi penghalang bagi kita untuk masuk surga dan dapat merusak hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment