7 Ayat Al-Qur’an untuk Jangan Mengeluh dalam Islam

Budaya mengeluh sudah menjadi hal yang biasa dilakukan terutama oleh orang yang kurang bersyukur. Padahal, ujaran jangan mengeluh dalam Islam seringkali kita temukan ketika hadir di acara pengajian.

Beberapa pemuka agama bahkan mengucapkan beberapa ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan perintah untuk tidak mengeluh. Mengingat, mengeluh bukanlah perkataan yang baik justru terkesan kurang bersyukur.

Orang yang hidupnya sering mengeluh menandakan kurang menikmati dan kurang bahagia. Padahal hidup kita bukanlah milik kita saja, tapi juga miliki Allah SWT.  

Pahami! 7 Ayat Al-Qur’an untuk Jangan Mengeluh dalam Islam

Coba ingat kembali, apa saja hal-hal yang sekiranya membuat kita mengeluh baik secara sengaja maupun tidak sengaja?

Mengeluh bukanlah karakter atau sifat yang disukai oleh karena jauh dari rasa bersyukur. Berikut ini ayat suci Al-Qur’an yang membahas tentang larangan mengeluh dalam Islam:

1. Al-Ma’arij Ayat 19-23

Ayat suci Al-Qur’an pertama yang menjelaskan larangan mengeluh bisa kita temukan ketika membuka QS. Al-Ma’arij. Terjemahan ayat suci Al-Qur’an ini tidak hanya menunjukkan larangan mengeluh tapi juga memberikan solusi mengatasinya.

Pada ayat suci Al-Qur’an surat Al-Ma’arij ayat 19 – 21 dijelaskan secara gamblang bagaimana sifat jelek manusia yang suka mengeluh:

()إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا () إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا () وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا

Artinya:

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan (harta) ia amat kikir.” (QS Al-Ma’arij: 19-21).

Dari ayat ini sesungguhnya sudah dijelaskan jika manusia tidak hanya mudah mengeluh saat kesulitan tapi juga amat kikir ketika memiliki kebaikan. Sifat seperti ini bukanlah sifat terpuji yang sebaiknya kita hindari.

Dilanjutkan dengan ayat 22-23 yang menjadi kata kunci dari solusi mengatasi sifat mengeluh.

()إِلَّا ٱلْمُصَلِّينَ() الَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ دَاۤىِٕمُوْنَۖ

Artinya:

“Kecuali orang-orang yang melaksanakan shalat. Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.” (QS Al-Ma’arij: 22-23).

Beribadah sholat merupakan jalan terbaik yang akan menghindarkan kita dari sifat jelek suka mengeluh. Ayat Al-Qur’an ini tentu bermakna sangat baik, karena selain mengajak kita untuk jangan mengeluh dalam Islam tapi juga memberi solusi.

Baca juga: 17 Cara Mendidik Anak Laki-Laki Menurut Islam, Simak Ya

2. Al-Baqarah Ayat 286

Berikutnya adalah QS. Al-Baqarah ayat 286 yang secara gamblang menyampaikan pesan agar umat Islam tidak suka mengeluh. Adapun bunyi ayatnya berikut ini:

لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا ٱكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Artinya:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS Al-Baqarah: 286).

Pada dasarnya mengeluh bukanlah jalan keluar dari semua persoalan atau ujian yang kita miliki. Mengeluh justru menjauhkan kita dari solusi dan tidak serta merta membuat hati menjadi lebih baik.

Justru dengan banyak mengeluh secara tidak langsung kita mentransfer energi negatif pada orang lain yang ada di sekitar kita. Jika tidak ingin melakukan hal demikian, maka sebaiknya hindari kebiasaan mengeluh.

3. Al-Baqarah Ayat 216


كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya:

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 216).

QS. Al-Baqarah ayat 216 ini seakan-akan menyadarkan kita jika tidak semua yang kita inginkan atau kita cintai akan kita dapatkan. Justru, apa yang kita benci dan tolak, menurut Allah SWT adalah hal terbaik untuk kita.

Maka dari itu, daripada terbiasa mengeluhkan sesuatu karena tidak sesuai dengan keinginan dan kehendak kita alangkah baiknya jika kita berbaik sangka.

Baca juga: Hukum dan Cara Mengqodho Sholat Fardhu yang Terlewat Sesuai Syariat

4. Ali Imran Ayat 139


وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Artinya:

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu lah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS Ali Imran: 139).

Ketika merasakan keterpurukan, jangan mudah mengeluh ataupun bersedih berkepanjangan. Manusia memang bukan makhluk paling kuat di dunia tapi juga bukan makhluk terlemah.

Kekuatan kita berasal dari keyakinan kita. Cobalah untuk terus meyakini dan mengimani Allah SWT meskipun kondisi kita saat ini kurang baik.

5. Al-Baqarah Ayat 45

Ayat Al-Qur’an selanjutnya yang mengatakan jangan mengeluh dalam Islam adalah QS Al-Baqarah ayat 45 yang berbunyi:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

Artinya:

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS Al-Baqarah: 45).

Apakah hati dan nurani kita terketuk setelah mengetahui makna dari bacaan QS. Al-Baqarah ayat 45? Selama ini kita sering mengeluh pada Allah atau pada orang lain padahal sholat yang kita lakukan belumlah sempurna alias tidak khusyuk.

Ini tandanya jika kita masih harus berbenah diri. Tidak hanya mengobati hati agar tidak lagi terbiasa mengeluh tapi juga memperbaiki ibadah terutama ibadah wajib seperti sholat 5 waktu.

6. Ar-Ra’d Ayat 28

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Artinya:

“(Yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’d: 28).

Apakah ibadah yang selama ini kita lakukan pasti diterima oleh Allah SWT? Jawabannya belum tentu. Mengapa demikian?

Ibadah yang kita jalankan bisa menjadi sia-sia jika tidak dilaksanakan dengan baik dan benar. Contoh paling sederhananya adalah sholat wajib. Sholat yang dilaksanakan dalam kondisi tidak suci itu tidak sah.

Sholat yang dilakukan tanpa kekhusyuan juga belum tentu diterima. Tugas kita sebagai muslim adalah berusaha untuk memahami Islam baik secara teori dan prakteknya.

7. Al-Ankabut Ayat 2

أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Artinya:

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS Al-Ankabut: 2).

Mengeluh bukanlah jawaban yang bisa mengatasi ujian. Mengeluh justru ekspresi tidak puas atau bahkan tidak bersyukur yang kita lakukan secara sadar maupun tak sadar.

Mengeluh sebaiknya dihindari, dalam Al-Qur’an bahkan dibahas untuk tidak melakukan kebiasaan buruk tersebut. Semoga, artikel jangan mengeluh dalam Islam ini bisa bermanfaat untuk kita, menjauhkan diri dari sifat tercela tersebut.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment