4 Keutamaan Bulan Dzulqa’dah yang Perlu Diketahui

Islam datang dengan banyak sekali keberkahan dan amalan, satu di antaranya yakni ada bulan-bulan yang Allah SWT tetapkan sebagai bulan yang istimewa. Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar bulan Dzulqa’dah, namun luput untuk mengetahui betapa banyak keutamaan bulan Dzulqa’dah tersebut.

Yang membuat bulan ini menjadi istimewa adalah dijadikannya masa tiga puluh malam yang dijanjikan oleh Allah kepada Nabi Musa untuk bertemu dengan-Nya.

Untuk menyambutnya, kita perlu mengenal dan mengetahui beberapa amalan yang dianjurkan dari bulan ini. Maka dari itu, yuk cari tahu apa saja amalan serta keutamaan bulan Dzulqa’dah yang harus kita ketahui.

Mengenal Bulan Dzulqa’dah

Sebelum kita membahas mengenai keutamaan bulan Azulqa’dah, penting bagi seorang muslim untuk mengenal bulan Dzulqa’dah itu sendiri.

Bulan Dzulqa’dah merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yakni qu’ud yang bermakna duduk. Maksud dari duduk. Dzulqa’dah juga merupakan bulan k-11 dalam kalender Hijriah, bulan ini juga seringkali disebut sebagai dengan Al’Qadag maupun Al-Qidah.

Dinamakan demikian karena mereka pada zaman dahulu para masyarakat Arab akan diam di tempatnya dengan duduk atau beristirahat, karena haram bagi mereka untuk melakukan bepergian dan juga berperang. 

Bulan ini juga termasuk bulan al-Asyhur al-Hurum yakni bulan yang dimuliakan atau bisa juga disebut sebagai bulan haram. Dimana bulan ini sekaligus menjadi permulaan dari empat bulan yang dimuliakan dalam Islam, yakni Dzulhijah, Muharam, Rajab dan tentu saja Dzulqa’dah.

Hal penting lain yang membuat bulan Dzulqa’dah istimewa yakni masa tiga puluh malam yang dijanjikan Allah SWT kepada Nabi Musa untuk bertemu dengan-Nya. Sedangkan sepuluh malam sisanya terjadi pada bulan Dzulhijah.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam QS. A’raf ayat 142 yang berbunyi:

‎وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً وَقَالَ مُوسَى لِأَخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ

Artinya:  “Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: “Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan.”

Masih banyak sekali keutamaan dan keistimewaan dari bulan ini yang perlu diketahui agar dapat ikut serta dalam mengerjakan amalan-amalan yang dianjurkan dengan khusyu dan niat karena Allah Ta’ala.

Baca juga: Tata Cara Sholat Gerhana Bulan dan Matahari Sesuai Sunnah

Keutamaan-keutamaan Bulan Dzulqa’dah

Di antara keutamaan dan keistimewaan bulan Dzulqa’dah adalah sebagai berikut:

1. Salah satu dari 4 Bulan yang Dimuliakan

Keutamaan bulan Dzulqa’dah yang pertama ialah salah satu di antara empat bulan yang dimuliakan (asyhurul hurum), bahkan bulan Dzulqa’dah menjadi permulaannya. Tiga bulan lainnya adalah Dzulhijah, Muharram dan Rajab.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, di bulan ini sebagian besar orang Arab pada masa lalu tidak melakukan perang, sehingga bulan ini dianggap sangat mulia.

Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat At-Taubah (9) ayat 36 yang berbunyi:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ (سورة التوبة: ٣٦)

Artinya: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang diagungkan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab)” (QS at-Taubah: 36).

2. Termasuk ke Dalam 3 Bulan Sah Haji

Selain termasuk ke dalam bulan yang mulia, bulan Dzulqa’dah juga menjadi salah satu di antara tiga bulan haji, yaitu Syawal, Zulkaidah, dan sepuluh hari pertama bulan Zulhijah.

 Tidak sah ihram untuk haji pada selain waktu tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 197 yang berbunyi:

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ (البقرة: ١٩٧)

Artinya: “Musim haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi (ditentukan)” (QS al-Baqarah: 197).

3. Waktu Nabi Muhammad SAW Melaksanakan Ibadah Umrah

Rasulullah SAW tidak pernah melakukan umrah kecuali pada bulan Dzulqa’dah.  Sahabat Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu meriwayatkan sebuah hadits berikut.

اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعَ عُمَرٍ، كُلَّهُنَّ فِي ذِي القَعْدَةِ، إِلَّا الَّتِي كَانَتْ مَعَ حَجَّتِهِ، عُمْرَةً مِنَ الحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ العَامِ المُقْبِلِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الجِعْرَانَةِ، حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ (رواه البخاري)

Artinya: “Rasulullah saw berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa’dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau, yaitu satu umrah dari Hudaibiyah, satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari Ji’ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan satu lagi umrah bersama haji” (HR al-Bukhari).

4. Menjadi 30 Malam yang Disebut Allah SWT

Keutamaan bulan Zulkaidah yang terakhir, yakni merupakan 30 malam yang disebutkan oleh Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:

وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً، وَقَالَ مُوسَى لِأَخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ (سورة الأعراف: ١٤٢)

Artinya: “Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa untuk memberikan kepadanya kitab Taurat setelah berlalu tiga puluh malam (bulan Dzulqa’dah), dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam lagi (sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya menjadi empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Harun, “Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah dirimu dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan” (QS al-A’raf: 142).

Baca juga: Tata Cara Sholat Nisfu Syaban: Niat, Doa, dan Waktu Pelaksanaannya

Amalan-amalan yang Dianjurkan Pada Bulan Dzulqa’dah

Ada beberapa amalan yang sayang dilewatkan pada bulan ini, ketika kita sudah mengetahui keutamaan bulan Dzulqa’dah yang istimewa di hadapan Allah SWT. Sebab hal tersebut, mari ketahui amalan-amalan berikut ini sebagai tabungan di akherat kelak.

1. Berpuasa

Satu dari amalan yang dianjurkan pada bulan Dzulqa’dah yakni berpuasa. Dijelaskan oleh Abu Bakar Usman ad-Dimiyathy dalam karyanya Ianah at-Thalibin berkata bahwa puasa yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan adalah puasa pada bulan-bulan haram.

Hal ini berdasarkan hadis Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:

صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمْ أَشْهُرَ الْحُرُ

“Puasalah pada bulan Ramadan, tiga hari setelahnya, dan pada bulan-bulan haram.” (HR Ibnu Majah)

2. Melaksanakan Ibadah Haji atau Umrah

Amalan lainnya yakni mengerjakan haji maupun umrah apabila mampu.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa bulan dzulqa’dah menjadi bulan sah ibadah Haji dan menjadi bulan Nabi Muhammad SAW selalu melaksanakan ibadah Umrah.

3. Bersedekah

Pada bulan Dzulqadah ini umat Islam dianjurkan banyak bersedekah dan tidak diperbolehkan berbuat zalim baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. 

Sama seperti makna dari bulan Dzulqa’dah yakni bulan yang diharamkan untuk melakukan pertikaian, pertengkaran dan juga peperangan.

4. Berdoa dan Zikir

Amalan terakhir yang bisa dilakukan yakni berdoa dan berdzikir. Meski berdoa atau berdzikir dapat dilakukan kapanpun, namun di bulan Dzulqa’dah kita dapat merasakan banyak sekali keutamaannya.

Ini karena, Apabila seorang muslim berdoa dan berdzikir pada malam ke-15 dzulqa’dah, maka Allah SWT akan mengabulkan doa orang-orang yang bersujud dan meminta pada malan ini.

Bagaimana? Apakah informasi ini membantumu untuk mengenal sedikit banyaknya mengenai keutamaan bulan Dzulqa’dah?.Kalau sudah memahaminya, yuk sama-sama kerjakan amalan di bulan ini untuk dapatkan tabungan pahal yang melimpah. Insyaallah.

Share:

Seorang wanita akhir zaman yang menyukai sastra dan ingin menjadi penulis yang bermanfaat!

Leave a Comment