Menuntut ilmu tidak pernah mengenal usia baik tua maupun muda. Selama masih diberikan kesempatan di dunia,tidak ada salahnya menuntun ilmu sebanyak-banyaknya dengan mendatangi majelis ilmu. Sebab ada banyak sekali keutamaan majelis ilmu dalam Islam.
Majelis ilmu atau yang kerap dikenal dengan majelis taklim ini memiliki peranan penting yakni menumbuhkan kesadaran akan bergama.
Selain itu, membentuk karakter diri sebagai seorang muslim, meningkatkan kemampuan kita untuk memamahmi ilmu tauhid dan keutamaan lainnya yang sayang sekali jika dilewatkan. Yuk simak keutamaan majelis ilmu dalam Islam berikut ini!
Keutamaan Majelis Ilmu dalam Islam
Sebagai bagian untuk menuntut ilmu dan menjemput iman, seorang muslim dianjurkan untuk menghadiri berbagai majelis ilmu. Sebab ada banyak sekali keutamaan di dalamnya.
Adapun keutamaannya sebagai berikut:
1. Termasuk Jihad Fi Sabilillah
Keutamaan majelis ilmu yang pertama yakni sebagai tempat untuk berjihad di jalan Allah SWT. Sebagaimana pernah dijelaskan dalam salah satu hadits riwayat Ibnu Hibban, Rasulullah SAW bersabda,
مَن دخَل مسجِدَنا هذا لِيتعلَّمَ خيرًا أو يُعلِّمَه كان كالمُجاهِدِ في سبيلِ اللهِ ومَن دخَله لغيرِ ذلكَ كان كالنَّاظرِ إلى ما ليس له
Artinya: “Barangsiapa yang memasuki masjid kami ini (masjid Nabawi) untuk mempelajari kebaikan atau untuk mengajarinya, maka ia seperti mujahid fi sabilillah.
Dan barangsiapa yang memasukinya bukan dengan tujuan tersebut, maka ia seperti orang yang sedang melihat sesuatu yang bukan miliknya.” (HR Ibnu Hibban)
2. Mendapatkan Ketenangan, Rahmat, dan Dimuliakan Malaikat
Keutamaan majelis ilmu selanjutnya yakni apabila menghadirinya, kita akan mendapatkan ketenangan hati. Rasulullah SAW bersabda:
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَه
Artinya: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (HR Muslim)
Baca juga: 5 Contoh Penyimpangan di Agama Islam namun Dianggap Biasa
3. Dimudahkan Jalan Menuju Surga
Mendatangi majelis ilmu, memiliki keutamaan yang sama seperti berjaln menuju ke masjid. Atas izin Allah SWT jalannya akan dipermudah sebab hal ini termasuk perilaku baik untuk menjemput kebenaran Islam.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
مَن سلَك طريقًا يطلُبُ فيه عِلْمًا، سلَك اللهُ به طريقًا مِن طُرُقِ الجَنَّةِ
Artinya: “Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya untuk menuju surga.” (HR At Tirmidzi dan Abu Daud)
4. Dicatat sebagai Orang yang Sholat hingga Kembali ke Rumah
Keutamaan majelis ilmu selanjutnya, apabila kita mendatangi majelis ilmu, maka akan dicatat sebagai orang yang sholat dari keberangkatannya hingga ia kembali ke dalam mah. Rasulullah SAW bersabda:
إذا تَوضَّأَ أحدُكُم في بيتِهِ ، ثمَّ أتَى المسجدَ ، كان في صلاةٍ حتَّى يرجعَ ، فلا يفعلْ هكَذا : و شبَّكَ بينَ أصابعِهِ
Artinya: “Jika seseorang berwudhu di rumah, kemudian mendatangi masjid, maka ia terus dicatat sebagai orang yang salat hingga ia kembali. Maka janganlah ia melakukan seperti ini.. (kemudian beliau mencontohkan tasybik dengan jari-jarinya)” (HR Al Hakim)
5. Dicatat Amalannya di ‘Illiyyin
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
صلاةٌ في إثرِ صلاةٍ لا لغوَ بينَهما كتابٌ في علِّيِّينَ
Artinya: “Seorang yang setelah selesai salat (di masjid) kemudian menetap di sana hingga salat berikutnya, tanpa melakukan laghwun (kesia-siaan) di antara keduanya, akan dicatat amalan tersebut di ‘illiyyin” (HR Abu Daud)
Selain haditi atas, keutamaan majelis ilmu satu ini turut dijelaskan oleh Syaikh Sulaiman bin Amir Ar Ruhaili hafizhahullah:
والكتاب في العلِّيِّينَ كتاب لا يكسر و يفتح إلى يوم القيامة محفوظ لا ينقص منه شيئ
Artinya: “Catatan amal di ‘illiyyin adalah catatan amal yang tidak akan rusak dan tidak akan dibuka hingga hari kiamat, tersimpan awet, tidak akan terkurangi sedikit pun.”
6. Mendapat Perlindungan di Akhirat
Seorang muslim yang meniatkan untuk menuntun ilmu ke majelis ilmu, atas izin Allah ia akan mendapatkan perlindungan di akhirat kelak.
Hal ini dijelaskan dalam salah satu hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Satu di antara tujuh golongan di akherat kelak yang mendapat perlindungan Allah yaitu ‘ijtama’a alaihi wa tafarroqo alaihi’, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah.” (HR Bukhari Muslim).
Baca juga: Hukum Mencuri dalam Islam: Ini Dalil yang Menjelaskannya!
Adab Mendatangi Majelis Ilmu
Setelah mengetahui beberapa keutamaan majelis ilmu dalam Islam, ada baiknya kita juga mengetahui beberapa adab yang perlu diperhatikan saat berada di majelis ilmu. Sebab salah satu keutamaannya sendiri dalah jihad fii sabiilillah.
Oleh sebab itulah, perlu untuk mengetahui adab ketika berada di majelis ilmu agar mendapatkan keutamaannya. Sebab, adab menunjukkan kepribadian dari seorang muslim.
Rasulullah SAW sendiri telah mencontohkan bagaimana seharusnya adab dalam setiap aktivitas, termasuk saat hendak menghadiri majelis ilmu, yakni:
7. Memberi Salam
Adab yang paling utama yakni memberikan salam. Hal ini dijelaskan dalam hadts dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Bila salah seorang kamu sampai di suatu majlis, maka hendaklah memberi salam, lalu jika dilihat layak baginya duduk maka duduklah ia.
Kemudian jika bangkit (akan keluar) dari majlis hendaklah memberi salam pula. Bukanlah yang pertama lebih berhak daripada yang selanjutnya.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi)
8. Tidak Berbisik Berdua
Sebagaimana dijelaskan pada dalah satu hadits, Ibnu Mas`ud RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Bila kamu tiga orang, maka dua orang tidak boleh berbisik-bisik tanpa melibatkan yang ketiga sehingga kalian bercampur baur dengan orang banyak, karena hal tersebut dapat membuatnya sedih.” (HR Muttafaq’alaih)
9. Duduk di Kursi Kosong
Tidak diperbolehkan untuk menyerobot atau meminta kursi yang telah diduduki orang lain sebab hal ini termasuk kepada hal yang tidak terpuji. Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang tidak boleh memindahkan orang lain dari tempat duduknya, lalu ia menggantikannya, akan tetapi berlapanglah dan perluaslah.” (HR Muttafaq’alaih)
10. Tidak Banyak Tertawa
Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat kepada Abu Hurairah RA:
وَلاَ تُكْثِرِ الضَّحِكَ, فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ
Artinya: “Janganlah banyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati.” (HR At-Tirmidzi)
11. Tidak Menempati Kursi Orang Lain
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang di antara kamu bangkit (keluar) dari tempat duduknya, kemudian kembali, maka ia lebih berhak menempatinya.” (HR Muslim)
12. Saling Menghormati
Dalam majelis ilmu, seorang muslim hendaknya menghormati orang yang sama-sama berada di sana, termasuk pada ustadz dan mubaligh yang sedang ceramah. Sebagaiaman pernah dijelaskan dalam suatu hadits riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:
ليس منا من لم يجل كبيرنا و يرحم صغيرنا و يعرف لعالمنا حقه
Artinya: “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, serta yang tidak mengerti hak ulama.” (HR Ahmad)
13. Berani Bertanya
Saat berada di majelis ilmu, seorang muslim hendaknya tidak hanya berdiam diri, melainkan aktif turut serta dengan berani bertanya. Rasulullah SAW bersabda:
أَلَا سَأَلُوا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ
Artinya: “Seandainya mereka bertanya! Sesungguhnya obatnya kebodohan adalah bertanya.” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad dan Darimi)
Demikian penjelasan mengenai keutamaan majelis ilmu serta adab dalam menghadirinya. Semoga artikel ini dapat menjadi dorongan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan memotivasi untuk lebih sering menghadiri majelis ilmu.