Kisah Nabi Daud AS, Lengkap dengan Hikmah yang Diambil 

Kisah Nabi Daud bisa memberikan pelajaran bagi kita semua tentang keteguhan iman dan keyakinan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, penting mengetahui kisah selengkapnya pada uraian di bawah ini.

Nabi Daud AS adalah salah satu nabi yang namanya terkenal oleh umat muslim sebagai nabi sekaligus raja yang cerdas, kuat dan pemberani. Hal ini bisa menjadi panutan dan patut diteladani oleh umat manusia.

Jika ingin mengetahui tentang Nabi Daud dengan lebih lengkap, maka simak artikel ini hingga akhir agar bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

Tentang Nabi Daud AS

Nabi Daud AS adalah seorang nabi yang terkenal gagah berani berjuang untuk umatnya, serta sebagai seorang penyair ulung. Selain itu, beliau juga merupakan sosok yang penyayang, adil dan bijaksana.

Kisah Nabi Daud yang penuh perjuangan dan ketabahan ini memberikan banyak hikmah dan pelajaran bagi umat manusia. Beliau diutus oleh Allah SWT kepada Bani Israil sebagai nabi dan raja yang cerdas.

Secara garis keturunan, Nabi Daud AS berasal dari keturunan dari Nabi Ibrahim AS. Beliau merupakan keturunan ke-12 dan termasuk dalam jajaran para nabi yang wajib kita ketahui dan pelajari kehidupannya.

Dalam kesehariannya, Nabi Daud membagi waktunya menjadi 4 bagian yakni untuk ibadah di mihrab, mengkaji ilmu bersama Bani Israil, melakukan pengadilan, dan berkumpul bersama dengan keluarga tercintanya.

Kisah Nabi Daud AS

Nabi Daud lahir di Kota Betlehem, Palestina, pada abad ke-11 SM. Beliau adalah seorang pemuda yang sederhana. Sebelum diangkat jadi nabi dan raja, kegiataan beliau sebagai seorang penggembala domba.

Suatu ketika, beliau mengajukan diri untuk ikut serta berperang. Perang ini dikenal sebagai perang Thalut dan Jalut. Pada saat itu, ia berhasil memenangkan perang itu. Kemudian, beliau pun diangkat menjadi raja.

Dalam beberapa riwayat menyebutkan bahwa kisah Nabi Daud memiliki kerajaan paling kuat di dunia dengan 40 ribu pasukan. Selain itu, Nabi Daud diutus oleh Allah SWT menjadi seorang rasul dengan kitab Zabur.

Berikut adalah perjalanan kisah hidup Nabi Daud AS menjadi seorang raja hingga diangkat menjadi nabi dan rasul yang perlu kita ketahui bersama:

1. Ikut Perang Thalut dan Jalut

Setelah Nabi Musa dan Nabi Harun wafat, kemudian Yusya’ bin Nun memimpin Bani Israil. Berkat kepemimpinannya itu, mereka bisa menguasai Palestina.

Namun, setelah Yusya’ bin Nun meninggal, Bani Israil terpecah belah dan hilangnya kekuatan persatuan mereka hingga akhirnya bisa dikuasai bangsa lain.

Mereka pun merindukan sosok pemimpin yang gagah berani dan tegas berperang melawan penjajah. Akhirnya diangkatlah Thalut menjadi raja mereka.

Meski Thalut hanya seorang petani biasa, tetapi punya strategi perang yang handal. Kemudian, ia mengajak orang-orang yang tidak punya ikatan rumah tangga dan berdagang untuk ikut ke medan perang melawan Jalut.

Dalam kisah Nabi Daud yang berasal dari berbagai sumber. Tentara perang Thalut sendiri tak begitu banyak dibandingkan dengan tentara Jalut. Jalut adalah panglima yang memiliki tubuh besar seperti raksasa.

Pada perang ini, salah seorang pemuda ikut dalam barisan Thalit yakni bernama Daud. Daud sendiri tidak masuk barisan depan, melainkan berada di garis belakang dan melayani kedua kakaknya saat berperang.

Singkat cerita, tentara Thalut menyerbu tentara Jalut. Meskipun jumlahnya sedikit, tetapi dengan keberanian kuat hingga akhirnya mampu memporak-porandakan tentara Jalut dan mereka pun lari bercerai berai.

Ketika hanya tersisa Jalut, tentara Thalut tak berani melawan panglima berbadan raksasa itu. Lalu, Thalut mengumumkan siapa saja yang berani membunuh Jalut, maka ia akan menjadi menantunya.

Berawal dari sinilah kisah Nabi Daud yang nantinya menjadi raja. Daun yang masih berusia remaja tampil ke depan, meminta izin Thalut untuk melawan Jalut. Meski awalnya Thalut ragu dengan keberanian Daud.

Namun, setelah didesak Daud pun maju ke medan perang dan berhadapan dengan Jalut. Daun hanya bersenjatakan batu dan ketapel saja.

Pada suatu kesempatan, Daud berhasil membuat Jalut roboh saat batu ketapelnya mengenai kedua mata Jalut. Jalut pun mati setelah dahinya pecah.

Dengan begitu, pasukan Thalut menang dan mengangkat Daud menjadi menantu Thalut. Ia menjodohkannya dengan anaknya yang bernama Mikyal, kemudian Thalut pun mengangkat Daud menjadi penasehatnya.

Baca juga: Tata Cara Sholat Jenazah Perempuan dan Laki-laki: Urutan, Niat, Bacaan, dan Doa

2. Kisah Daud Menjadi Raja

Dalam kisah Nabi Daud menjadi seorang raja tidak mudah, beliau harus berurusan dengan Thalut yang berulang kali ingin menyingkirkannya. Apa alasannya?

Ketika Daun menjadi menantu Thalut dan panglima perang, semua orang sangat menghormatinya. Hal ini membuat Thalut iri hati dan berusaha mencelakakan Daud dengan mengirimnya ke medan perang yang sulit.

Suatu ketika, Daud mendapat tugas melawan musuh yang lebih kuat. Tetapi Daud memenangkan perang dan rakyat menyambutnya dengan kegembiraan. Hal ini membuat Thalut semakin iri hati atas kepopulerannya.

Thalut terus berusaha menyingkirkan dan membunuh Daud. Akan tetapi, berbagai cara selalu menemui kegagalan karena Daud berada dalam lindungan Allah SWT.

Selama menjadi panglima perang, Daud melaksanakan tugas dengan baik. Sampai suatu ketika, ada perlawanan musuh yang menyerang kaum Bani Israil. Beliau bisa menanganinya, tetapi Thalut gugur di medan perang.

Setelah itu, terjadi perpecahan dua kubu yang memilih anak raja Thalut sebagai penggantinya. Tetapi, anak raja ini tidak berlaku adil sehingga terjadi perang dua kubu yang kemudian akhirnya Daud memenangkannya.

Daud menjadi raja dan memimpin kaum Bani Israil yang baru. Setelah itu, beliau pun menjadi nabi dan rasul Allah. Berikut ini kisah selengkapnya.

3. Daud Menjadi Nabi dan Rasul

Setelah Daud menjadi raja yang gagah dan berani, kemudian ia menjadikan Baitul Maqdis (Yerusalem) sebagai ibukota kerajaan. Ketika Daud menginjak usia 40 tahun menjadi nabi dan rasul dengan kitab Zabur.

Dalam kisah Nabi Daud ini disebutkan ada banyak mukjizat dan keajaiban sehingga patut menjadi teladan bagi umat. Daud dikarunia ketelitian amal, kesempuraan ilmu, dan kebijaksanaan menyelesaikan perselisihan.

Allah SWT memberikan kitab Zabur kepada Nabi Daud AS untuk menghimpunkan tasbih dan puji-pujian kepada Allah. Mengingat kisah umat terdahulu dan berita nabi-nabi yang akan datang seperti Nabi Muhammad SAW.

Allah memberikan kecerdasan kepada Nabi Daud AS dalam memahami kitab Zabur dengan baik. Saking cerdasnya, beliau bisa membaca Zabur di atas kuda pelananya seperti Nabi Muhammad SAW ceritakan.

Kitab Zabur adalah salah satu bentuk iman umat Islam terhadap kitab-kitab yang Allah SWT turunkan kepada rasul. Kitab Zabur Allah berikan kepada Nabi Daud AS.

Pada saat itu, akhlak Bani Israil yang membutuhkan pedoman hidup agar memiliki budi luhur dan tidak menyekutukan Allah. Kitab Zabur turun kepada Nabi Daud AS setelah kitab Taurat kepada Nabi Musa AS.

4. Kisah Nabi Daud dan Ulat

Selain kisah perang melawan Jalut dan menjadi raja Bani Israil, Nabi Daud pun memiliki kisah dengan ulat. Hal ini terjadi ketika beliau sudah menjadi nabi.

Pada masa itu, Nabi Daud AS sedang duduk di mushola sambil mempelajari dan menelaah kitab Zabur. Lalu, muncul seekor ulat merah melintas di tanah.

Kemudian Nabi Daud berucap pada dirinya sendiri “Apa yang Allah kehendaki dengan ulat ini?” Atas kehendak Allah, ulat ini berbicara dan berkata:

“Wahai Nabiyallah, apabila siang datang, Allah mengilhamkan kepadaku untuk membaca Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallaahu akbar, sebanyak seribu kali. 

Dan jika malam datang, Allah mengilhamkan kepadaku untuk membaca Allahumma shalli ‘alaa Muhammad an nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam, sebanyak seribu kali.”

Mendengar perkataan ulat ini, Nabi Daud terkesan dan merasa merendahkannya. Akhirnya, ia menangis penuh takut dan berserah diri kepada Allah.

Dengan adanya kejadian tersebut, Nabi Daud pun belajar jika semua makhluk hidup ciptaan Allah SWT memiliki manfaat dan membawa hal yang baik.

Itulah beberapa kisah perjalanan Nabi Daud AS sampai menjadi nabi dan rasul. Perjalanan hidupnya penuh perjuangan dan tantangan yang tidak mudah, akan tetapi semua bisa terlewati atas pertolongan Allah SWT.

Mukjizat Nabi Daud AS

Setelah mengetahui kisah Nabi Daud mulai dari ia ikut perang hingga menjadi nabi dan rasul, selanjutnya ketahui apa mukjizat yang Allah berikan kepadanya. Adapun mukjizat Nabi Daud AS adalah sebagai berikut:

1. Menang Melawan Jalut

Pertempurannya melawan Jalut yang bertubuh bagai raksasa ini menjadi kisah paling terkenal. Bagaimana tidak, pasukan Thalut yang hanya berjumlah 300 orang harus melawan pasukan Jalut berjumlah 8000 orang.

Meski begitu, Thalut dan pasukannya tidak ingin menyerah karena kalah jumlah. Dengan keberaniannya, akhirnya berhasil membuat pasukan Jalut mundur dan lari.

Hingga menyisakan Jalut yang memiliki tubuh besar dan kuat, hal ini membuat pasukan Thalut tidak berani maju melawannya. Sampai akhirnya, muncul Nabi Daud yang berani melawan Jalut  bersenjatakan ketapel.

Nabi Daud melemparkan batu dari ketapelnya, kemudian kena di kedua mata Jalut dan keningnya pecah hingga ia mati. Hal ini sebagai bukti akan kuasa Allah SWT yang melindungi hamba yang beriman kepada-Nya.

2. Memahami Bahasa Hewan

Nabi Daud AS adalah salah satu nabi yang memiliki kemampuan memahami bahasa hewan. Beliau sangat menyayangi hewan dan hewan-hewan juga patuh terhadap Nabi Daud, serta sangat menyayangi nabinya.

Kemampuan atau mukjizat ini juga nantinya Allah SWT berikan kepada anak Nabi Daud AS yang bernama Nabi Sulaiman. Nabi yang bisa mengerti dan memahami bahasa hewan, serta patuh kepadanya.

3. Memiliki Suara Sangat Merdu

Mukjizat Nabi Daud selanjutnya adalah Allah anugerahi suara yang sangat merdu. Bahkan, suaranya ini memiliki keajaiban bisa membuat orang yang sakit menjadi sembuh dan sehat kembali saat mendengarnya.

Selain itu, suara nyanyian merdu Nabi Daud juga bisa membuat angin dan air di sekitarnya menjadi damai dan tenang. Termasuk burung-burung dan gunung-gunung turut memuji kebesaran Allah lewat Nabi Daud.

“Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan, dan ingatlah hamba Kami, Daud, yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan). 

Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi, dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Mereka semua amat taat kepada Allah.” (QS. Shad: 17-19).

4. Menciptakan Baju Zirah Perang

Nabi Daud memiliki kekuasaan dan bisa menjadi raja karena dari perang. Beliau memiliki kemampuan perang yang tangguh dan handal. Selain itu, Nabi Daud pun mampu menciptakan baju besi atau zirah untuk berperang.

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Daud, lalu Kami berfirman: “Hai gunung-gunung bacalah tasbih berulang bersama Daud, begitu pula burung-burung, dan besi itu kami jadikan lunak di hadapannya. 

Buatlah serta tenunkan baju besi, lalu kerjakan amalan yang shaleh, sesungguhnya Aku melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” (QS. Saba: 10-11).

Berkat kemampuannya ini, tidak heran jika Nabi Daud terkenal sebagai raja yang berani dan cerdik dalam berperang. Hal ini karena tidak lepas dari pasukan perang yang memiliki senjata dan alat perang lengkap.

Oleh karena itu, beliau bisa bertahan menjadi raja bagi kaum Bani Israil selama 40 tahun karena memiliki pasukan yang kuat dan selalu memenangkan pertempuran.

Setelah memimpin kerajaan Bani Israil selama 40 tahun, Nabi Daud wafat pada tahun 970 SM. Salomo adalah putra Batsyeba binti Amiel menggantikannya.

Peninggalan Nabi Daud AS

Puasa Daud merupakan adalah puasa yang sehari puasa sehari berbuka yang masih mempraktekannya hingga saat ini. Beliau gemar berpuasa kepada Allah SWT. Karenanya Allah menyukai menjalankan puasa Daud.

Dalam hadits Rasulullah SAW diriwayatkan Abdullah bin Amr:

”Puasa yang lebih disukai Allah ialah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah, adalah shalat Daud. Beliau tidur seperdua malam, bangun sepertiganya, tidur seperenamnya. Beliau berpuasa satu hari, lalu berbuka satu hari.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain itu, peninggalan Nabi Daud yang berada di sekitar Kota Yerusalem seperti Istana Nabi Daud, yang penemunya adalah para arkeolog dari Hebrew University dan Israel Antiquities Authority. 

Istana Nabi Daud AS adalah berupa dua bangunan kuno yang mengklaimnya sebagai banhunan terbesar di abad ke-10, pada masa Kerajaan Yehuda.

Para arkeolog berpendapat, bahwa tempat itu pernah Nabi Daud huni, hal ini karena tidak ada sisa babi. Sebab, Nabi Daud dan para pengikutnya tidak memakan babi.

Peninggalan berikutnya adalah mihrab Nabi Daud AS yang ada di luar masjidil Aqsha. Meski sempat runtuh, tapi mihrab ini kemudian berdiri kembali oleh Sultan Hisamudin sekitar tahun 696 atau 1298 hijriah.

Sebenarnya masih ada beberapa peninggalan lainnya yang bisa kita ketahui, seperti tambang besi yang menurut penelitian tempat ini dulunya digunakan untuk membuat baju besi atau baju zirah perang saat itu.

Hikmah dari Kisah Nabi Daud AS

Kisah Nabi Daud mengandung banyak pelajaran dan hikmah bagi umat manusia. Beliau menjadi tauladan bagi umat manusia karena selalu mengajarkan kebaikan dan keteguhan iman yang bisa mengalahkan kejahatan.

Meskipun tampak tidak mungkin, tetapi dengan keberanian dan keimanan yang kuat, maka kita bisa menghadapi segala sesuatu dengan mudah.

Selain itu, pelajaran dari kisah perang melawan Jalut. Beliau adalah sosok nyata yang mengajarkan bahwa kekuatan hati dan jiwa lebih besar dari kekuatan fisik. Semua karena keberanian dan keyakinan.

Kita harus percaya bahwa Allah SWT selalu menolong hamba yang beriman dan bertakwa kepada-Nya. Setiap halangan dan rintangan tentu bisa terlewati dengan menghadapi penuh kegigihan dan perjuangan.

Demikian penjelasan tentang kisah Nabi Daud dan mukjizatnya yang bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk beriman kepada Allah SWT. Setiap kesuksesan tentu perlu meraihnya dengan penuh perjuangan dan keyakinan.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment