3 Arti Mimpi Membunuh Orang menurut Islam, Hanya Bunga Tidur saja?

Bunga tidur atau mimpi bisa bermacam-macam. Bahkan terkadang, mimpi bisa menunjukkan kejadian yang sangat mengerikan. Hingga tidak sedikit yang bertanya-tanya apa arti mimpi membunuh orang menurut Islam.

Mimpi buruk membuat kita khawatir dan takut kalau-kalau menandakan datangnya kemalangan.

Nah, mari simak bersama mengenai arti dari mimpi membunuh orang menurut beberapa pendapat di bawah ini.

Mimpi Membunuh Orang Menurut Islam

Membunuh merupakan perbuatan yang dilarang dan dosa besar. Maka, mengalami mimpi melakukan perbuatan keji tersebut tentu membuat perasaan tidak enak, termasuk takut dan khawatir.

Apalagi, orang sering bilang bahwa mimpi buruk merupakan pertanda akan datangnya kesialan. Lantas, apa kira-kira arti mimpi membunuh menurut tafsir dalam Islam?

Melansir dari beberapa sumber, berikut ada tiga kemungkinan makna dari mimpi membunuh:

1. Pertanda akan Melakukan Dosa

Berdasarkan keterangan dari Ibnu Sirin, mimpi membunuh orang merupakan pertanda bahwa kita akan melakukan dosa besar.

Hal ini disebutkan dalam kitab Tafsirul Ahlam an-Nabulisi, halaman 235 berikut:

ومن رأى أنه قتل إنساناً فإنَه يذنب ذنباً عظيماً، والمقتول يصيب خيراً

Artinya: 

“Barang siapa melihat dalam mimpinya bahwa dia telah membunuh orang, maka hal itu pertanda dia akan melakukan dosa besar, sementara untuk orang yang telah dibunuhnya akan mendapatkan kebaikan.”

Baca juga: Hukum Arisan dalam Islam: Bolehkah Dilakukan? Ini Jawabnya

2. Mendapatkan Kebaikan

Masih berdasarkan dari kitab Tafsirul Ahlam an-Nabulisi, mimpi membunuh dapat menandakan akan datangnya kebaikan.

Hal ini diterangkan dalam bagian akhir kalimat dalam keterangan di atas. Menurut Ibnu Sirin, jika kita mengenal orang yang dibunuh dalam mimpi, maka artinya orang tersebut akan mendapatkan kebaikan.

3. Peringatan untuk Menjauhi Sifat Buruk

Mimpi membunuh dapat merupakan suatu peringatan agar kita memperbaiki diri dan menghindari sifat-sifat tercela.

Pasalnya, mimpi tersebut dapat menandakan bahwa kita sedang diliputi perasaan negatif yang dapat mengarah pada timbulnya perilaku buruk, seperti marah, hasad (dengki), atau membenci dengan berlebihan.

Menyikapi Makna Mimpi Sesuai Ajaran Islam

Pengetahuan mengenai tafsir mimpi ditemukan dalam berbagai kitab yang dituliskan oleh para ulama. Mimpi juga disebut sebagai salah satu bagian dari wahyu kenabian.

Hal ini dijelaskan dalam suatu hadits riwayat Bukhari yang berbunyi:

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَقُوْلُ: «لَمْ يَبْقَ مِنَ النُّبُوَّةِ إِلاَّ المُبَشِّرَاتِ» قَالُوْا: وَمَا المُبَشِّرَاتُ؟ قَالَ: «الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ». رَوَاهُ البُخَارِيُّ

Artinya: 

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidak tersisa dari kenabian kecuali kabar-kabar gembira.’ Para sahabat bertanya, ‘Apa kabar gembira tersebut?’ Beliau menjawab, ‘Mimpi yang baik.” (HR. Bukhari).

Membaca dan mempelajari kitab tafsir seperti karya Ibnu Sirin juga diperbolehkan bagi muslim. Pasalnya, kitab-kitab itu dapat bermanfaat bagi pencari ilmu.

Namun, rupanya tidak semua mimpi dapat ditafsirkan. Bahkan terdapat anjuran untuk tidak membicarakan apalagi menanyakan mengenai arti buruk.

Rasulullah SAW menerangkan mengenai jenis mimpi dalam sabda Beliau.

وَالرُّؤْيَا ثَلَاثٌ، الحَسَنَةُ بُشْرَى مِنَ اللَّهِ، وَالرُّؤْيَا يُحَدِّثُ الرَّجُلُ بِهَا نَفْسَهُ، وَالرُّؤْيَا تَحْزِينٌ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلَا يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا وَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ

Artinya: 

“Mimpi itu ada tiga. Mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga), dan mimpi menyedihkan yang datang dari setan. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian senangi, maka jangan kalian ceritakan pada siapa pun, berdirilah dan shalatlah!” (HR Muslim).

Jadi, bagaimana sebaiknya kita menyikapi mimpi membunuh orang?

Terlepas dari makna mimpi tersebut, melakukan pembunuhan termasuk dalam mimpi buruk. Maka, cara menyikapinya ada dua:

1. Membaca Ta’awudz

Melansir dari Rumaysho, mimpi buruk datangnya dari setan. Mimpi ini memiliki sifat menggelisahkan. Jika mengalaminya, maka sebaiknya kita membaca ta’awudz utnuk meminta perlindungan kepada Allah SWT.

Selain itu, mimpi buruk sebaiknya tidak diceritakan. Sikap yang benar saat mengalaminya adalah bersabar dan memperbanyak doa.

2. Introspeksi dan Memperbaiki Diri

Mimpi buruk juga dapat berasal dari diri sendiri. Maksudnya, mimpi itu merupakan bisikan jiwa atau wujud dari pikiran kita.

Maka, sebaiknya kita tidak larut dalam kekhawatiran mengenai pertanda mimpi dan mulai memperbaiki diri untuk menghindari sifat-sifat tercela.

Itulah arti mimpi membunuh orang menurut Islam serta cara menyikapi yang dianjurkan. Mari memperbanyak berdzikir supaya dijauhkan dari hal-hal buruk.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment