8 Nama Neraka serta Calon Penghuninya dalam Al-Qur’an

Nama nama neraka serta calon penghuninya – Sesungguhnya, dunia hanyalah ujian bagi orang-orang yang beriman. Saat berpulang, semua manusia akan diadili serta diberi ganjaran atas segala hal yang diperbuat. Neraka merupakan tempat penyiksaan bagi mereka yang zalim serta memiliki sebutan nama neraka pada setiap tingkatan.

Al-Qur’an menyebutkan, orang-orang zalim akan kekal terbakar di dalam neraka dan menjadi sebuah kehinaan yang sangat besar serta kerugian mendalam bagi seorang muslim. Sebab tidak ada kehinaan yang lebih hina darinya.

Sebagai seorang muslim, penting untuk mengetahui tingkatan-tingkatan dan nama neraka yang Allah SWT ciptakan. Sebagai pengingat bahwa neraka adalah satu-satunya tempat yang merugi.

Mari simak uraiannya di bawah ini!

Mengenal Apa itu Neraka

Mengingat kembali bahwa manusia diciptakan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan mencari ridho-Nya. Islam menjelaskan bahwa setiap perbuatan yang dilakukan selama di dunia memiliki balasan ketika di akherat kelak.

Telah disinggung sebelumnya, bahwa dunia hanyalah tempat ujian bagi seorang muslim, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya pada surat Al-Mulk ayat 67 yang berbunyi:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.” [Al-Mulk/67:2]

Setiap manusia pasti mengingnkan untuk bertempat tinggal di syurga ketika mereka meninggal, bahkan seorang kafir pun menginginkan syurga. Pasalnya, keindahan syurga banyak dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an.

Namun sayangnya, seorang muslim kerap kali lupa bahwa setiap perilaku yang dilakukan di dunia memiliki ganjaran di akherat kelak.

Neraka dalam Islam diartikan sebagai tempat bagi mereka yang memiliki amalan buruk yang timbangannya lebih berat daripada amalan baik.

Secara etimologi, neraka berasal dari bahasa Arab “al-nar” yang artinya adalah panas, tembakan dan api. Sedangkan secara istilah kata “al-nar” memiliki makna tempat mengerikan yang disediakan untuk orang-orang yang berbuat dosa dan kejahatan.

Neraka bukan semata-mata hanya sebagai tempat penyiksaan maupun pembalasan dari Allah SWR, melainkan juga tempat penyembuhan. Neraka Allah SWT hadirkan untuk menghukum orang-orang yang durhaka, kafir, musyrik, fasik, munafik dan sejenisnya.

Orang-orang yang kafir dan durhaka akan tetap tinggal di dalam neraka dengan abadi, kemudian orang mukmin yang durhaka akan menjalani hukuman dan tinggal sementara di neraka. Setelah itu, mereka akan dikeluarkan kembali atas izin Allah SWT.

Sesungguhnya, neraka itu tempat yang nyata. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Ali-Imran ayat 116 mengenai adanya neraka yang berbunyi:

  اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang kafir, baik harta maupun anak-anak mereka, sedikit pun tidak dapat menolak azab Allah. Mereka itu penghuni neraka (dan) mereka kekal di dalamnya.

Oleh sebab itu, berpikirlah setiap bertindak dan niatkan segala sesuatu yang akan dilakukan semata-mata hanya karena untuk mencapai ridho Allah SWT.

Baca juga: 10 Dalil Mengenai Hukum Judi dalam Islam, Simak!

Tingkatan dan Nama Neraka dalam Islam

Neraka merupakan tempat bagi mereka yang merugi, neraka sendiri memiliki tingkatan dan nama neraka yang akan dihuni bagi mereka yang tidak bertawakal kepada Allah SWT.

setiap tingkatan neraka dikhususkan untuk calon penghuni yang berbeda pula. Berikut ini nama neraka dan tingkatannya!

1. Neraka Jahanam

Nama neraka dan tingkatan yang pertama yakni, neraka jahanam. Neraka ini tergolong sebagai neraka dengan tingkatan paling tinggi yang akan di tempati oleh orang-orang yang melakukan dosa besar.

Kata neraka jahanam ini berasal dari bahasa Aran yang memiliki banyak arti. Secara harfiah diartikan sebagai penampilan jahat atau berwajah murung. Alasan mengapa neraka ini disebut sebagai neraka jahanam ialah, karena neraka ini dalam keadaan gelap, hitam dan memiliki dasar yang amat dalam.

Tingkatan ini disebutkan dalam Surat Al-Hijr: 43–44.

وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَٰبٍ لِّكُلِّ بَابٍ مِّنْهُمْ جُزْءٌ مَّقْسُومٌ

Wa inna jahannama lamau’iduhum ajma’īn. Lahā sab’atu abwāb, likulli bābim min-hum juz`um maqsụm.

Artinya: “Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.”

Dosa besar yang dilakukan oleh penghuni neraka jahanam adalah orang-orang yang munafik, orang yang menduakan Allah SWT, mengikuti kata setan, durhaka kepada-Nya, hingga orang yang bakhil atau pelit.

2. Neraka Lazha

Pada tingkatan kedua, nama neraka disebut sebagai neraka lazha yang memiliki makna berkobar hebat atau menyala-nyala.

Tingkatan ini biasa dikhususkan untuk manusia yang mendustakan Al-Qur’an. Begitu mencintai hal-hal yang berifat duniawi, yang berpaling dari risalah Nabi Muhammad SAW, membelakangi tauhid, dan enggan bersedekah.

Neraka Lazha sendiri dijalaskan dalam Al Ma’arij ayat 15–18 yang berbunyi:

كَلَّآ ۖ إِنَّهَا لَظَىٰ نَزَّاعَةً لِّلشَّوَىٰ تَدْعُوا۟ مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّىٰ وَجَمَعَ فَأَوْعَىٰٓ

Kallā, innahā laẓā. Nazzā’atal lisy-syawā. Tad’ụ man adbara wa tawallā . Wa jama’a fa au’ā.

Artinya: “Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak, yang mengelupaskan kulit kepala, yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama). Serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.”

Selain itu, dijelaskan pula dalam surat al-Lail ayat 14-16 yang berbunyi:

فَأَنذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ لَا يَصْلَىٰهَآ إِلَّا ٱلْأَشْقَى ٱلَّذِى كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ

Fa anżartukum nāran talaẓẓā. Lā yaṣlāhā illal-asyqā. Allażī każżaba wa tawallā.

Artinya: “Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman).”

3. Neraka Huthamah

Nama neraka pada urutan yang ketiga yakni neraka huthamah. Kata huthamah memiliki arti hancurnya sesuatu. Neraka ini akan membuat penghuninya mengalami kehancuran dengan api yang memecah serta membakar sampai ke tulang belulang dan melontarkan api sebesar istana.

Tingkatan neraka ini akan diisi oleh manusia yang suka bergosip, menyebarkan berita yang tidak benar, mengumpat, enggan bersedekah dan perhitungan kepada sesama.

Bahkan,orang-orang yang mengutamakan kepentingan dunia akan menjadi calon penghuni Huthamah. Neraka Huthamah sendiri pun hadir dan dibahas dalam surat Al-Humazah ayat 1–3 yang berbunyi:

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ ٱلَّذِى جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُۥ يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ

Wailul likulli humazatil lumazah, allażī jama’a mālaw wa ‘addadah, yaḥsabu anna mālahū akhladah.

Artinya: “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat (al-humazah) lagi pencela (al-lumazah), yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya.”

Baca juga: Bacaan Dzikir Setelah Sholat Fardu Sesuai Sunnah, Arab, Latin, dan Artinya

4. Neraka Sa’ir

Pada tingkatan selanjutnya, nama neraka ini adalah neraka sa’ir. Kata Sa’ir berasal dari bahasa Arab yang artinya menyala, sesuatu yang berkobar dan tidak dipadamkan sejak diciptakan.

Sehingga neraka sa’ir dapat dimaknai sebagai neraka dengan api yang berkobar-kobar dan menyala. Di dalam neraka ini terdapat tali, rantai, ular, kalajengking dan juga belenggu.

Dikisahkan para penghuninya akan mendengar suara yang mengerikan. Setiap penghuninya dilemparkan, para penjaga neraka itu bertanya, “Apakah belum pernah datang kepadamu seorang pemberi peringatan?”.

Para penghuninya pun akan menjawab, “Benar ada, namun kami mendustakannya.”

Akhirnya, terucaplah penyesalan mereka, “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan peringatan itu, niscaya kami tidak termasuk penghuni neraka Sa‘ir yang menyala-nyala ini.”

Dalam surah Al-Mulk ayat 5 dijelaskan bahwa penghuninya adalah mereka yang mendustakan pembawa kebenaran.

وَلَقَدْ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنْيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلْنَٰهَا رُجُومًا لِّلشَّيَٰطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ

Wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja’alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a’tadnā lahum ‘ażābas-sa’īr.

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.”

5. Neraka Jahim

Tingkatan selanjutnya, nama neraka ini disebut sebagai neraka jahim. Kata jahim sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya tempat panas dengan bara api sangat besar.

Neraka jahim merupakan neraka dengan api yang sangat besar yang bertempat di sebuah jurang atau lubang. Pada tingkatan ini, penghuninya yakni orang-orang musyrik, pendusta ayat-ayat Al-Qur’an dan melupakan urusan akhirat karena kesibukan duniawi.

Sebagaimana firman Allah SWT mengenai neraka jahim dalam Q.S Asy-Syu’ara ayat 91–92 mengatakan bahwa neraka ini pun dijanjikan untuk orang-orang yang sesat.

وَبُرِّزَتِ ٱلْجَحِيمُ لِلْغَاوِينَ وَقِيلَ لَهُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ تَعْبُدُونَ

Wa burrizatil-jaḥīmu lil-gāwīn, Wa qīla lahum aina mā kuntum ta’budụn.

Artinya: “Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat.dan dikatakan kepada mereka: ‘Di manakah berhala-berhala yang dahulu kamu selalu menyembah (Nya)’.”

Selain itu, diterangkan pula dalam Al-Qur’an Surah Al-Hajj ayat 51 mengenai keberadaan neraka jahim dan penghuninya, berbunyi:

وَالَّذِيْنَ سَعَوْا فِيْٓ اٰيٰتِنَا مُعٰجِزِيْنَ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ

Artinya: Tetapi orang-orang yang berusaha menentang ayat-ayat Kami dengan maksud melemahkan (kemauan untuk beriman), mereka itu adalah penghuni-penghuni Neraka Jahim.

6. Neraka Saqar

Nama neraka ditingkatan ini dimai sebagai neraka saqar. Al-Qur’an telah menjelaskan mengenai gambaran neraka saqar yang panas dan sangat membakar.

Pada tingkatan ini, neraka saqar dihuni oleh orang-orang yang sombong, tidak pernah sholat, tidak pernah memberi makan orang miskin, membicarakan hal batil dan mendustakan Al-Qur’an.

Hal tersebut pun dibahas dalam Q.S Al-Muddatsir ayat 42–46 yang berbunyi:

مَا سَلَكَكُمْ فِى سَقَرَ قَالُوا۟ لَمْ نَكُ مِنَ ٱلْمُصَلِّينَ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ ٱلْمِسْكِينَ وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ ٱلْخَآئِضِينَ وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ

Mā salakakum fī saqar, Qālụ lam naku minal-muṣallīn, Wa lam naku nuṭ’imul-miskīn, Wa kunnā nakhḍu ma’al-khā`iḍīn, Wa kunnā nukażżibu biyaumid-dīn.

Artinya: “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?”

Mereka menjawab, “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat,  dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin,

dan adalah kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari Pembalasan.”

7. Neraka Hawiyah

Pada tingkatan ini, nama neraka ini adalah neraka hawiyah. Neraka ini banyak disebutkan dalam beberapa riwayat. 

Neraka ini merupakan neraka yang berada pada tingkatan paling bawah. Penghuni neraka ini ialah orang-orang munafik.

Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 145 yang berbunyi:

إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ فِى ٱلدَّرْكِ ٱلْأَسْفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

Innal-munāfiqīna fid-darkil-asfali minan-nār, wa lan tajida lahum naṣīrā.

Artinya: “Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.”

8. Neraka Zamharir

Neraka ini digambarkan sebagai neraka yang tidak hanya penuh dengan api yang panas, namun juga memiliki suhu luar biasa dingin.

Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An Naba’: 24-26 yang berbunyi seperti berikut ini:

لَا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا (24) إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا (25) جَزَاءً وِفَاقًا (26)

Lā yażụqụna fīhā bardaw wa lā syarāba, Illā ḥamīmaw wa gassāqa, Jazā`aw wifāqā.

Artinya: “Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan ghossaq, sebagai pambalasan yang setimpal.”

Makna ghossaq yang disebutkan dalam ayat diatas, dijelaskan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Yang dimaksud ghossaq adalah dingin beku dari neraka, dan seseorang seperti terpanggang dengannya.”

Mujahid rahimahullah berkata, “Ghossaq adalah sesuatu yang tidak mampu seseorang sentuh karena begitu dinginnya.”

Ada ulama pula yang mengatakan, “Ghossaq adalah dingin yang baunya begitu busuk”.

Itulah dia nama neraka yang perlu diketahui oleh umat Islam, sebagai pengingat bahwasannya manusia hidup di dunia hanyalah sementara.

Sebab Allah SWT menciptakan kita hanya untuk senantiasa berbuat baik dan berlomba-lomba dalam kebakan.

Semoga dengan memahami ganjaran kehidupan setelah di akherat kelak, bisa membuat kta lebih baik dan bertaubat atas kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat sebelumnya.

Share:

Seorang wanita akhir zaman yang menyukai sastra dan ingin menjadi penulis yang bermanfaat!

Leave a Comment