Bulan Sya’ban adalah salah satu dari bulan haram. Sebagaimana bulan haram lainnya, bulan sya’ban memiliki berbagai keutamaan. Untuk itulah sebagian kaum muslimin mengucapkan niat puasa nisfu Syaban.
Pembacaan niat tersebut ditujukan agar bisa kita bisa melaksanakan puasa yang identik dilaksanakan pada pertengahan bulan Sya’ban tersebut.
Daftar ISI
Keutamaan Berpuasa di Bulan Sya’ban
Sebelum membahas bacaan niat puasa nisfu Sya ban, kita sebaiknya mengetahui dahulu keutamaan berpuasa di bulan Sya’ban ini.
Bulan Sya’ban adalah salah satu dari bulan haram. Artinya adalah amal ibadah yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya jika dibandingkan dengan bulan yang bukan merupakan bulan haram.
Begitupun juga, dosa-dosa yang kita lakukan selama bulan Sya’ban maka akan dilipatgandakan pula dosa-dosanya.
Baca juga: Tata Cara Sholat Nisfu Syaban: Niat, Doa, dan Waktu Pelaksanaannya
Oleh karena itu lah, sebaiknya kita banyak melaksanakan amal ibadah di bulan sya’ban ini yakni salah satunya adalah ibadah berpuasa.
Salah satu dalil dari keutamaan berpuasa di bulan Sya’ban adalah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a. Diriwayatkan dari ‘Aisyah ra, ia berkata:
“Rasulullah SAW sering berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berbuka, beliau juga sering tidak berpuasa. Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan.
Aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadhan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Sya’ban’.” (Muttafaqun ‘Alaih. Adapun redaksinya adalah Riwayat Muslim).
Hukum Puasa Nisfu Syaban
Kita memang dianjurkan untuk memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban. Hal ini karena memang sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dahulu.
Dasar dari hal ini adalah hadits riwayat Usamah bin Zaid R.A yang berkata, saya bertanya, “Wahai Rasulullah SAW, saya tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya’ban.”
Rasulullah SAW bersabda, “Bulan tersebut banyak dilalaikan manusia, antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan diangkat amal-amal kepada Rabb alam semesta. Oleh karena itu, saya suka amal saya diangkat sedang saya dalam kondisi puasa.”
(HR Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Huzaimah).
Namun, hadits ini hanya merujuk pada keutamaan berpuasa di bulan Sya’ban saja. Bukan khusus pada lafaz niat puasa sunnah nisfu Sya’ban maupun keutamaan dalam melaksanakan puasa nisfu sya’ban tersebut.
Namun, menurut Ustaz Ahmad Sarwat, Lc., MA. Beliau mengatakan bahwa perihal ibadah khusus pada malam nisfu sya’ban itu memang terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama.
Hal ini dikarenakan riwayat hadits keutamaan malam dan puasa nisfu Sya ban itu lemah atau dhaif. Akan tetapi, Ustaz Ahmad menjelaskan bahwa sebagian kalangan memang mengambil dalil-dalil lemah tersebut.
Alasannya adalah selama dalilnya tidak terlalu parah kelemahannya, maka masih boleh digunakan dalam ibadah yang bersifat keutamaan (fadhailul a’mal).
Hal inilah yang mendasari bolehnya niat puasa nisfu Sya ban dan berpuasa pada esok harinya.
Diantara hadits yang menganjurkan ibadah di malam nisfu Sya ban dan melakukan puasa keesokan harinya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib R.A.
Dari Ali bin Abi Thalib R.A secara marfu’ bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bila datang malam nisfu sya’ban, maka bangunlah pada malamnya dan berpuasa lah siangnya.
Sesungguhnya Allah SWT turun pada malam itu sejak terbenamnya matahari ke langit dunia dan berkata, “Adakah orang yang minta ampun, Aku akan mengampuninya.
Adakah yang minta rizki, Aku akan memberinya riki. Adakah orang sakit, maka Aku akan menyembuhkannya, hingga terbit fajar. (HR Ibnu Majah dengan sanad yang dhaif).
Baca juga: Doa Nabi Khidir untuk Hajat dan untuk Mengusir Musibah
Apa yang Dimaksud dengan Puasa Nisfu Sya’ban
Sebelum berlanjut pada apa niat puasa nisfu Sya’ban, sebaiknya kita mengetahui dahulu apa yang dimaksud puasa tersebut.
Puasa Nisfu sya’ban adalah puasa yang dilakukan pada pertengahan bulan Sya’ban (15 Sya’ban). Pada malam harinya, sebagian umat muslim biasa melaksanakan amalan-amalan seperti zikir, berdo’a, hingga membaca Al-Qur’an surat Yasin.
Hal ini berdasarkan hadits yang berbunyi Rasulullah SAW pernah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Abu Musa Al-Asy’ari sebagai berikut:
“Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Syaban. Maka Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan,” (H.R. Ibnu Majah).
“[Rahmat] Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian [kemunafikan],” (H.R. Baihaqi).
Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban serta Artinya
Adapun lafadz niat puasa nisfu Sya ban yang bisa digunakan apabila kita mengambil pendapat keutamaan ibadah puasa pada pertengahan bulan sya’ban adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”
Namun, apabila kita tidak atau lupa membaca niat puasa sya’ban pada malam hari (sebelum subuh), kita tetap bisa mengucapkannya di siang hari.
Akan tetapi, tentu saja hal ini berlaku pada puasa sunnah dan kita belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa hingga niat tersebut diucapkan.
Berikut ini lafadz niat nisfu sya’ban di siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa Syaban sunnah hari ini karena Allah SWT.”
Demikianlah artikel yang membahas seputar puasa di pertengahan bulan sya’ban baik keutamaan dalam melakukannya, hukum, hingga niat puasa nisfu Sya ban. Semoga artikel ini bermanfaat.