Banyak sekali cara bersedekah yang disunnahkan Rasulullah SAW. Salah satunya adalah sholat Dhuha, untuk mendapatkan amalan tersebut, penting untuk mengetahui niat sholat Dhuha yang benar.
Bagi muslim, sholat Dhuha tidak hanya amalan yang mewakili bersedakah saja. Melainkan juga menjadi sarana untuk lebih dekat dengan Allah SWT.
Mari simak lebih lanjut mengenai niat sholat Dhuha yang tepat serta tata cara dan keutamaannya.
Daftar ISI
- Ap itu Sholat Dhuha?
- Niat Sholat Dhuha
- Syarat Sah Sholat Dhuha
- Tata Cara Sholat Dhuha yang Tepat
- 1. Takbirathul Ikhram dan Membaca Niat Sholat Dhuha
- 2. Membaca Doa Iftitah
- 3. Membaca Al-Fatihah
- 4. Membaca Surat dalam Al-Qur’an
- 5. Melakukan Ruku’
- 6. Lanjutkan dengan I’tidal
- 7. Melakukan Sujud
- 8. Duduk di antara Dua Sujud
- 9. Lanjutkan dengan Sujud Kedua
- 10. Rakaat Kedua Sholat Dhuha
- 11. Lanjutkan dengan Tasyahud Akhir
- 12. Akhiri dengan Mengucap Salam
- Keutamaan Sholat Sunnah Dhuha
Ap itu Sholat Dhuha?
Sebelum mengetahui niat sholat Dhuha 2, 4, dan 12 rakaat, kita perlu mengetahui apa itu sholat Dhuha dan waktu tepat dalam melaksanakannya.
Sholat Dhuha adalah sholat yang dilakukan pada waktu pagi setelah matahari terbit sepenuhnya, yakni saat jam 6 pagi ataupun saat jaraknya 4 hasta dari matahari terbit.
Sholat Dhuha disebut sebagai amalan sunnah ‘muakkadah’ atau sunnah yang sangat dianjurkan.
Ajaran Islam sendiri mengajarkan sholat sunnah Dhuha menjadi sarana yang membantu dalam penghapusan dosa serta dijanjikannya seorang muslim tidak akan pernah merasakan kekurangan selama hidupnya.
Oleh sebab itu, umat muslim akan disebut merugi jika tidak pernah melaksanakan sholat sunnah Dhuha selama hidupnya.
Baca juga: Doa Setelah Sholat Hajat dan Tata Cara Sholat Hajat yang Benar dan Artinya
Hal ini diperkuat dengan hadis riwayat Abu Hurairah RA,salah seorang sahabat Nabi mengungkapkan sabda Rasulullah SAW kepadanya, yang berbunyi:
“Rasulullah SAW menasehati saya agar selalu melakukan tiga amalan. Yaitu, berpuasa selama tiga hari dalam sebulan, melaksanakan dua rakaat solat Dhuha, serta menjalankan solat witir sebelum saya tidur”. (Hadist Riwayat Muslim)
Selain itu terdapat hadis yang menjelaskan bahwa Rasuullah Shallallahu alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan sholat tersebut, hadis tersebut berbunyi:
أوْصاني خَلِيلي – صلى الله عليه وسلم – بِثَلاثٍ: صِيَامِ ثَلاَثَةِ أيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَرَكْعَتَي الضُّحَى،
وَأنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أنَامَ
Artinya: “Kekasihku Rasulullah SAW berwasiat kepadaku untuk melaksanakan tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat Dhuha, shalat witir sebelum tidur. (HR. Bukhari).
Niat Sholat Dhuha
Sholat sunnah Dhuha dilakukan dengan minimal 2 rakaat hingga maksimal 12 rakaat.
Berikut bacaan niat sholat Dhuha 2, 4 dan 12 rakaat:
1. Niat Sholat Dhuha 2 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli sunnatadh dhuhaa rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat Sholat sunah Dhuha dua rakaat menghadap kiblat, karena Allah ta’ala,”
2. Niat Sholat Dhuha 4 rakaat
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلّهِ تَعَالَى
Latin: Usholli sunnatadh dhuhaa arba’aa roka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat Sholat sunah Dhuha empat rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah ta’ala.”
3. Niat Sholat Dhuha 12 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli sunnatadh dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunah Dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala,”
Karena maksimal sholat Dhuha adalah 12 raka’at, bacaan niat sholat Dhuha sama dengan niat sholat dhuha 2 raka’at.
Syarat Sah Sholat Dhuha
Seperti sholat wajib dan sunnah yang lain, sholat Dhuha juga memiliki syarat sah yang perlu diperhatikan:
1. Suci dari Hadas dan Najis
Syarat pertama sholat Dhuha adalah suci dari hadas dan najis.
Ada dua hadas yang diketahui yakni hadas besar dan hadas kecil.
Salah satu penyebab hadas besar yakni: keadaan junub, haid, maupun nifas. Dalam keadaan hadas besar, maka seorang muslim diharuskan untuk mandi wajib untuk mensucikan diri.
Sementara hadas kecil merupakan keadaan ketika seseorang batal wudhu, dan cukup dengan melakukan wudhu saja agar kembali suci.
Najis juga akan membuat seseorang tidak sah dalam sholatnya, keadaan ini yakni ketika tubuh, pakaian atau tempat sholat terkena najis.
Sehingga wajib bagi kita untuk membersihkan dan menyucikannya dulu baru kemudian melakukan wudhu.
2. Mengetahui Waktu Sholat Dhuha
Syarat sah berikutnya yakni mengetahui batas waktu sholat Dhuha.
Waktu sholat Dhuha adalah dimulai sekitar jam 6 pagi atau waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya, hingga sebelum masuk waktu zuhur.
3. Menutup Aurat
Syarat sah selanjutnya adalah menutup aurat. Dalam hal ini baik bagi kaum laki-laki ataupun perempuan wajib untuk menutup aurat, meskipun sholat tersebut dilakukan di dalam ruangan yang gelap atau sendirian.
4. Menghadap ke Arah Kiblat
Syarat sah yang terakhir yakni mengetahui arah kiblat yang benar. Dengan demikian sholat yang dilakukan dianggap sah.
Baca juga: Doa Memakai dan Melepas Pakaian Sesuai Sunnah, Latin dan Artinya
Tata Cara Sholat Dhuha yang Tepat
Tujuan utama menjalankan sholat Dhuha selain mengerjakan amalan bersedah adalah mendekatkan diri pada Allah SWT. Semakin dekat dengan Allah, harapannya semakin banyak keutamaan yang bisa kita dapatkan selama melamalkannya
Oleh karena itu, selain niat sholat Dhuha yang tepat, kita juga hendaknya mengetahui tata cara sholat Dhuha sesuai ajaran Rasulullah SAW. Berikut tata cara dalam melaksanakan sholat Dhuha:
1. Takbirathul Ikhram dan Membaca Niat Sholat Dhuha
Niat sholat Dhuha yang dibacakan menyesuaikan jumlah raka’at yang akan kita lakukan.
Setelah itu dilanjutkan dengan membaca takbiratul ikhram dengan engangkat kedua tangan dengan ujung jari sejajar bahu atau telinga, sembari mengucapkan takbir “Allahu Akbar”.
2. Membaca Doa Iftitah
Jika sudah mengucapkan takbir, lanjutkan dengan doa iftitah yang merupakan pembuka dari sholat, sunnah hukumnya.
Selama sholat sudah dimulai, diharamkan untuk melakukan gerakan serta bacaan lain selain gerakan yang diajarkan Rasulullah SAW.
3. Membaca Al-Fatihah
Setelah membaca doa iftitah, penting bagi umat muslim untuk melafalkan Al-Fatihah, wajib hukumnya.
Jika tidak membaca Al-Fatihah maka sholat dianggap tidak sah. Oleh sebab itu, penting bagi uat muslim untuk mempelajari Al-Fatihah serta melamalkannya.
4. Membaca Surat dalam Al-Qur’an
Langkah selanjutnya setelah membaca Al-Fatihah adalah membaca surat pendek Al-Qur’an yang dikuasai. Surat yang dibaca bisa berupa surat pendek ataupun panjang maupun bagian dari surat Al-Qur’an.
5. Melakukan Ruku’
Setelah menyelesaikan bacaan surat Al-Qur’an, selanjutnya melakukan gerakan ruku’ dengan membungkukkan badan sampai membentuk 90 derajat dengan memposisikan kedua telapak tangan di atas lutut.
Pada saat rukuk, wajib membaca tasbih dan melanjutkan dengan membaca “Subhana rabbiyal a’dhimi wa bihamdih” sebanyak tiga kali. Kemudian bangun dari rukuk atau disebut I’tidal.
6. Lanjutkan dengan I’tidal
Itidal merupakan gerakan bangkit dari ruku’. Setelah itu, umat muslim membaca Rabbana lakal hamdu mil us-samawati wa mil ul ardhi wa mil u-ma syikta min syai’in ba’du. Setelah membacanya, maka gerakan sholat Dhuha dilanjutkan dengan sujud.
7. Melakukan Sujud
Sujud adalah gerakan turun dari I’tidal dengan menempelkan dahi pada sajadah disertai dengan 6 anggota tubuh lainnya. Anggota tubuh lan yang wajib menempel lantai yakni, kedua telapak tangan, dua jari kaki dan kedua lutut.
Dalam posisi sujud, umat muslim membaca: ‘Subhanarabbiyal a’la wabihamdih.’ Sebanyak tiga kali.
8. Duduk di antara Dua Sujud
Setelah selesai sujud, gerakan selanjutnya adalah bangun dari sujud dan duduk di antara dua sujud.
Dalam posisi duduk ini, umat muslim membaca: ‘Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii’.
9. Lanjutkan dengan Sujud Kedua
Sujud kedua dilakukan dengan posisi dan bacaan yang sama seperti sujud pertama dilakukan.
Selanjutnya bisa dilanjutkan dengan berdiri kembali, kedua tangan menekuk di atas dada dengan tangan kanan di atas tangan kiri.
10. Rakaat Kedua Sholat Dhuha
Untuk rakaat kedua, proses dan gerakanya sama dengan rakaat pertama sampai ke sujud kedua dan diakhiri dengan duduk tasyahud akhir.
11. Lanjutkan dengan Tasyahud Akhir
Seperti sholat sunnah lainnya yang terdiri 2 rakaat, setelah sujud kedua rakaat terakhir dilanjutkan dengan membaca tasyahud akhir:
“allaahumma shalli’alaa muhammad, wa’alaa aali muhammad. kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. wabaarik’alaa muhammad wa alaa aali muhammad. kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil’aalamiina innaka hamiidum majiid”.
12. Akhiri dengan Mengucap Salam
Setelah membaca doa tasyahud secaralengkap, langkah terakhir adalah dengan mengucapkan salam “Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh” sambil posisi kepala menoleh ke kanan dan mengucap salam lagi sambil menoleh ke kiri.
Sebagai catatan, sholat Dhuha yang dilakukan sendiri, wajib melafalkan bacaan dengan dibesarkan hingga terdengar ke telinga.
Keutamaan Sholat Sunnah Dhuha
Bagi umat muslim yang istiqomah menjalankan sholat sunnah Dhuha sepanjang hidupnya maka Allah SWT janjikan ampunan-Nya bahkan jika dosa yang dimiliki sebanyak biuh di lautan. Tidak hanya itu, ada beberapa keutamaan dalam mengerjakan sholat sunnah Dhuha:
1. Sebagai Amalah yang Mewakili Bersedekah
Selain dihtung sebagai pahala, melaksanakan sholat sunnah Dhuha juga dianggap sebagai pahala dalam bersedekah.
Hal tersebut dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:
يصبح على كل سلامي من أحدكم صدقة، وأمر بالمعروف صدقة، ونهي عن المنكر صدقة، ويجزئ عن ذلك ركعتان يركعهما من الضحي
Artinya: Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan salat Duha dua rakaat. (HR Muslim).
2. Memperlancar Rezeki
Sholat sunnah Dhuha sering dipersepsikan sebagai sholat yang akan memperlancar rezeki. Hal ini bukan tanpa alasan, Allah SWT berfirman berbunyi: “ Akan dicukupkan rezeki bagi keturunan Adam yang mengerjakan 4 rakaat dhuha dengan istiqomah”.
Selain itu dari Abu Darda, ia berkata bahwa Rasulullah SAW menjelaskan hadits Qudsi, Allah SWT berfirman:
يا ابنَ آدمَ اركعْ لي من أولِ النهارِ أربعَ ركَعاتٍ أكْفِكَ آخِرَه
Artinya: “Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) karena Aku pada awal siang (sholat Dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari.” (HR Tirmidzi)
3. Mendapatkan Rumah di Surga
Selain mendapatkan rezeki yang tidak terputus, umat muslim yang mengerjakan sholat sunnah Dhuha secara rutin akan dibuatkan rumah yang indah dan megah di surga terbaik milik Allah SWT.
Hadits keutamaan sholat Dhuha lainnya berasal dari Anas bin Malik yang mengatakan bahwa Rasullah SAW bersabda,
مَن صلَّى الضّحى ثِنْتَيْ عشرة ركعة بَنى الله له قَصرا من ذَهب في الجنَّة
Artinya: “Barang siapa sholat dhuha dua belas rakaat, maka Allah akan membangun baginya istana dari emas di surga.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
4. Dimasukan dalam Golongan Hamba yang Taat
Umat muslim yang istiqomah mengerjakan sholat sunnah Dhuha maka Allah SWT akan memasukannya ke dalam golongan hamba yang taat.
Sholat Dhuha sendiri merupakan sholatnya hamba yang kembali ke jalan Allah atau hamba yang sudah bertaubat.
5. Mendapatkan pahala seperti orang Haji atau Umroh
Keutamaan selanjutnya adalah mendapatkan pahala seperti orang yang pergi umroh atau haji. Pahala ini akan didapatkan jika umat muslim mengerjakan sholat subuh yang disertai dzikir dan dilanjutkan dengan sholat Dhuha ketika terbit fajar.
6. Menghindarkan Diri Dari Kelalaian
Keutamaan sholat Dhuha yang keenam adalah siapapun yang mengerjakannya tidak akan dianggap sebagai orang lalai dan menghindari sifat kelalaian. Hal tersebut dijelaskan dalam hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dan An-Nisa’I berikut ini
من صلى الضحى ركعتين لم يكتب من الغافلين
Artinya, “Orang yang mengerjakan shalat dhuha tidak termasuk orang lalai,” (HR Al-Baihaqi dan An-Nasa’i).
7. Mendapatkan Ghanimah
Keutamaan selanjutnya adalah ghanimah yang berarti kekayaan atau keuntungan, yang jika umat muslim menjalankan sholat sunnah Dhuha maka ghanimah tersebut akan lebih cepat didapatkan atas izin Allah SWT.
Namun yang perlu diingat bahwa keutamaan satu ini harus dibarengi dengan ikhtar yang maksimal juga.
8. Sebagai Pengampun Dosa
Keutamaan sholat sunnah Dhuha yang terakhir adalah diampuni dosanya oleh Allah SWT. Penjelasan tersebut terdapat dalam hadis riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah.
Disebutkan dalam hadis tersebut bahwa akan diampuni dosa seorang muslim meskipun dosanya sebanyak buih di lautan. Hadis itu berbunyi:
من حافظ على شفعة الضحى غفرت له ذنوبه وإن كانت مثل زبد البحر
Artinya: “Siapa yang membiasakan (menjaga) shalat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Nah, itu dia penjelasan mengenai niat sholat Dhuha 2, 4, dan 12 rakaat yang tepat serta keutamaannya.
Semoga informasi dan penjelasan di artikel ini bisa menjadi perantara bagi kita semua untuk istiqomah dalam mengerjakan sholat sunnah Dhuha ya! Terimakasih sudah berkunjung, Asslamualaikum wr. Wb.