Mungkin bagi sebagian laki-laki muslim yang baru baligh, ada yang belum mengetahui niat sholat Jumat, tata cara, hingga keistimewaannya.
Sholat Jumat sendiri hukumnya fardu’ain atau wajib, sehingga setiap laki-laki muslim yang meninggalkan sholat Jumat tanpa alasan yang diperkenakan secara syar’i dianggap telah melakukan dosa besar.
Agar apa yang telah dilaksanakan laki-laki muslim diterima baik dengan Allah. Penting untuk mengetahui niat, tata cara serta hukum terkait sholat Jumat.
Daftar ISI
Hukum Sholat Jum’at
Sebelum membahas syarat sah, niat dan tata cara sholat Jumat, ada baiknya kita mengetahui hukum sholat Jumat itu sendiri.
Sebagai muslim yang sudah baligh (mukalaf) atau yang sudah mampu menerima kewajiban, wajib untuk melaksanakan sholat Jumat.
Sekalipun sedang dalam keadaan bekerja, berbisnis, belajar, ataupun kesibukan lainnya. Kewajiban ini tentu didasari firman Allah SWT yang tertulis dalam Al-Qur’an surat Al Jumah ayat 9, yang artinya:
“Hai orang yang beriman, apabila diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu dalam mengingat Allah dan tinggalkanlah jual-beli. Demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui“.
Lantas, adakah alasan yang membolehkan untuk tidak sholat Jumat? Tentu saja ada, seorang muslim boleh melewatkan sholat Jumat jika memiliki alasan dengan uzur syar’i.
Baca juga: Jazakumullah Khairan Katsiran, Arti dan Cara Menjawabnya
Uzur syar’i yang dibahas dalam artikel ini yakni sakit, wanita, dan anak kecil. Keterangan ini didasari oleh hadis riwayat Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda:
“Sholat Jumat adalah wajib bagi setiap muslim dengan berjamaah kecuali empat orang: hamba sahaya, wanita, anak kecil, dan orang sakit”.
Berbeda dengan mereka yang meninggalkan sholat Jumat tanpa alasan seperti malas karena suatu kesibukan ataupun karena ketiduran. Hal ini tentu tidak diperhitungkan sebagai uzur syar’i. Kelalaian ini dijelaskan dalam hadis riwayat Ibnu Majah bahwa Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
“Jika benar, mereka meninggalkan sholat Jumat dengan sengaja (meremehkannya) dan bukan karena kondisi darurat serta dilakukan sebanyak tiga kali waktu Jumat, Allah akan mengunci hatinya.”
Dengan dalil-dalil yang sudah disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa penting sekali untuk melaksanakan sholat Jumat bagi seorang laki-laki muslim. Selain itu, Allah membenci orang-orang yang melewatkannya.
Syarat Sah dan Syarat Wajib Sholat Jum’at
Setelah mengetahui hukum sholat Jumat bagi seorang laki-laki muslim, maka penting juga untuk mengetahui apa saja syarat sah melaksanakan sholat Jumat. Adapun syarat sah pelaksanaan sholat Jumat adalah sebagai berikut:
- Sholat Jumat dilaksanakan di lingkungan perkampungan atau kota.
- Harus dilaksanakan saat waktu dzuhur.
- Harus dilaksanakan secara berjamaah dengan jumlah jamaah yang hadir minimal 40 orang.
- Tidak didahului atau mendahului sholat Jumat pada lingkungan yang sama.
- Harus didahului dua kutbah
Selain itu, penting juga untuk mengetahui syarat wajib sholat jumat, yakni:
- Beragama Islam
- Telah dewasa atau baligh
- Tidak gila atau mengalami gangguan kejiwaan
- Laki-laki, karena wanita tidak wajib melakukan sholat Jumat
- Bertempat tinggal tetap atau bermukim. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh tidak wajib melaksanakan sholat Jumat, hal ini merujuk pada hadis riwayat Rasulullah SAW yang berbunyi “Bagi musafir tak wajib untuk melakukan sholat Jumat.” (HR. Daruquthni).
- Merdeka (sholat Jumat tidak wajib bagi budak atau orang yang tidak merdeka)
Baca juga: Tata Cara Wudhu yang Benar: Niat Hingga Doa Sesudah Wudhu
Niat Sholat Jumat Makmum dan Imam
Niat adalah amalan hati (amaliyah qolbiyah) sehingga hanya Allah SWT dan pribadi masing-masing yang tahu mengenai beramal dan juga beribadah. Adapun niat sholat makmum dan imam yakni:
1. Niat Sholat Jumat bagi Makmum
اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً مَاْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Ushollii fardhol jum’ati rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma-muuman lillaahi ta’aala.
Artinya: “Aku berniat sholat Jumat dua rakaat, menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah ta’ala.”
2. Niat Sholat Jumat bagi Imam
أُصَلِّي فَرْضَ الْجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
Latin: Usholli fardhol jum’ati rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an imamal lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat sholat Jumat dua rakaat, menghadap kiblat, sebagai imam, karena Allah ta’ala.”
Amalan Sunnah Sebelum dan Saat Sholat Jum’at
Sebelum melaksanakan sholat Jum’at, terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW sebelum dilaksanakannya sholat Jumat.
Berikut beberapa amalan yang disunnahkan sebelum sholat Jumat:
- Mandi yang bersih. Diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda: “Mandi pada hari Jumat adalah wajib atas setiap orang yang telah baligh.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Memotong kuku dan mencukur kumis.
- Memakai pakaian yang rapi dan bersih (diutamakan yang berwarna putih). Diriwayatkan dalam hadis Ahmad, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang memakai pakaian indah pada hari Jumat sebagai penghormatan kepada Allah dan hari Jumat, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya antara dua Jumat tersebut.” (HR. Ahmad)
- Memakai wangi-wangian.
- Berdoa ketika keluar rumah.
- Datang lebih awal ke masjid. Diriwayatkan dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabd: “Barangsiapa yang pergi ke masjid pada hari Jumat, maka hendaklah dia pergi lebih awal.” (HR. Muslim)
- Menuju masjid dengan tidak terburu-buru dan tidak banyak bicara
- Ketika masuk ke masjid, dahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid dan membaca doa masuk masjid “Allahummaf tahlii abwaaba rohmatik.”
- Melaksanakan sholat sunnah Tahiyatul masjid. Seperti diriwayatkan dalam hadis riwayat Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian masuk ke masjid, hendaklah dia melakukan dua rakaat sebelum duduk.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Ber’itiqaf (duduk) sambil membaca Alquran, dzikir, atau bersholawat.
- Menghentikan dzikir atau bacaan lainnya saat khatib naik ke atas mimbar untuk menyampaikan khotbah Jumat. Diriwayatkan dalam hadis Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang mendengarkan khutbah Jumat dengan khusyuk, maka dosa-dosanya antara dua Jumat tersebut dan tambahan tiga hari akan diampuni.” (HR. Muslim)
Keutamaan Melaksanakan Sholat Jumat
Di antara keutamaan atau fadhilah sholat jumat adalah sebagai berikut:
1. Menghapuskan dosa
Hal ini disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصَّلاَةُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُنَّ مَا لَمْ تُغْشَ الْكَبَائِرُ
“Di antara sholat lima waktu, di antara Jumat yang satu dan Jumat yang berikutnya, itu dapat menghapuskan dosa di antara keduanya selama tidak dilakukan dosa besar.” (HR. Muslim no. 233).
2. Memperoleh Pahala yang Besar
Bagi orang yang melaksanakan sholat Jumat, memperoleh pahala yang besar. Hal ini diriwayatkan dalam hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ حَضَرَتْ الْمَلَائِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ
“Barangsiapa mandi pada hari Jumat sebagaimana mandi janabah, lalu berangkat menuju masjid, maka dia seolah berkurban dengan seekor unta. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) kedua maka dia seolah berkurban dengan seekor sapi. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) ketiga maka dia seolah berkurban dengan seekor kambing yang bertanduk. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) keempat maka dia seolah berkurban dengan seekor ayam. Dan barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) kelima maka dia seolah berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam sudah keluar (untuk memberi khuthbah), maka para malaikat hadir mendengarkan dzikir (khuthbah tersebut).” (HR. Bukhari no. 881 dan Muslim no. 850)
3. Setiap Langkah Menuju Masjid Mendapatkan Ganjaran Puasa Dan Shalat Setahun
Hal ini disebutkan dalam hadis riwayat Aus bin Aus, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَغَسَّلَ ، وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ ، وَدَنَا وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا أَجْرُ سَنَةٍ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا
“Barangsiapa yang mandi pada hari Jumat dengan mencuci kepala dan anggota badan lainnya, lalu ia pergi di awal waktu atau ia pergi dan mendapati khutbah pertama, lalu ia mendekat pada imam, mendengar khutbah serta diam, maka setiap langkah kakinya terhitung seperti puasa dan sholat setahun.” (HR. Tirmidzi no. 496. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan hadits dalam Tuhfatul Ahwadzi, 3: 3).
Tata Cara Melaksanakan Sholat Jumat
Gerakan sholat Jumat pada dasarnya sama dengan gerakan sholat sunnah dan wajib lainnya. Begitu pula dengan bacaan di dalam sholat Jumat. Perbedaannya terletak pada niat saja. Berikut tata cara sholat Jumat yang perlu kamu ketahui:
- Bersuci dan berwudhu
- Mendengarkan khutbah
- Berdiri tegak menghadap kiblat dan membaca niat sholat Jumat
- Melakukan takbiratul ihram
- Membaca doa Iftitah
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat pendek dalam Al Quran
- Rukuk
- Iktidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk untuk tasyahud awal
- Bangkit untuk masuk ke rakaat kedua
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat pendek dalam Al Quran
- Rukuk
- Iktidal
- Sujud pertama
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk untuk tasyahud akhir
- Salam
Itu dia penjelasan mengenai niat sholat jumat serta keutamaannya, semoga bermanfaat dan menjadi amalan bagi yang ingin memperbaiki sholat dan menjalankannya karena Allah ta’ala.
Terimakasih sudah berkunjung, sampai bertemu kembali. Assalamualaikum wr.wb