Tata Cara Sholat Nisfu Syaban: Niat, Doa, dan Waktu Pelaksanaannya

Malam Nisfu Syaban adalah malam yang jatuh pada hari ke-15 bulan Syaban. Pada saat hari itu tiba, ada banyak sekali amalan-amalan sunnah yang bisa dikerjakan sebagai tabungan untuk akhirat kelak, salah satunya adalah sholat Nisfu Syaban.

Bulan Syaban memiliki banyak sekali keistimewaan, hal ini dikarenakan banyak sekali peristiwa sejarah Islam yang terjadi pada bulan ini. Seperti peristiwa pemindahan arah kiblat dari Masjidil Aqsa menuju Kabah. Peristiwa besar tersebut membuat bulan Syaban menjadi bulan yang penuh dengan rahmat.

Untuk itu, mari sama-sama mempelajari mengenai niat, doa, tata caa dan waktu pelaksanaan sholat Nisfu Syaban yang tepat di artikel ini.

Niat Sholat Malam Nifsu Syaban

Niat sholat nisfu syaban sebagai imam:

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ

Ushalli sunnata Nishfi Sya’bân rak’ataini imâman lillâhi ta’ala, Allahu Akbar.

Artinya: “Aku niat sholat sunah nisfu sya’ban dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar.”

Niat sholat Nisfu Syaban sebagai makmum:

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ

Ushalli sunnata Nishfi Sya’bân rak’ataini ma’mûman lillâhi ta’ala, Allahu Akbar.

Artinya: “Aku niat sholat sunah nisfu sya’ban dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar.”

Niat sholat Nisfu Syaban sendiri di rumah:

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى، اللهُ أَكْبَرُ

Ushalli sunnata Nishfi Sya’bân rak’ataini lillâhi ta’ala, Allahu Akbar.

Artinya: “Aku niat sholat sunah nisfu sya’ban dua rakaat karena Allah Ta’ala. Allahu Akbar.”

Tata Cara Sholat Nifsu Syaban yang Benar

Tata Cara Sholat Nifsu Syaban yang Benar

Sholat Nisfu Syaban merupakan sholat yang dikerjakan dua rakaat. Dikutip dari laman resmi NU, utamanya waktu melaksanakan sholat Nisfu Syaban adalah setelah sholat Maghrib dan dilanjutkan setelah isya.

Sholat ini bukan tanpa sebab, ada keutamaan yang akan didapatkan jika melaksanakannya. Salah satunya yakni, Allah SWT akan mengampuni siapa saja hamba-Nya yang memohon ampun dan bersujud, kecuali orang-orang yang masih memiliki sifat dengki di hatinya.

Dengan alasan tersebutlah, penting bagi kita untuk mengetahui tata cara sholat Nisfu Syaban yang benar sesuai urutan.

Berikut tata caranya:

  1. Mengucap niat sholat dalam hati karena Allah ta’aalaa
  2. Melakukan takbiratul ihram dan membaca doa Iftitah (sunnah)
  3. Membaca surah Al-Fatihah, wajib dibacakan
  4. Membaca surah pendek Al- Qur’an yang dikuasai
  5. Rukuk
  6. I’tidal
  7. Sujud pertama
  8. Duduk di antara dua sujud
  9. Sujud kedua
  10. Berdiri untuk memulai rakaat kedua
  11. Membaca surat Al-Fatihah, wajib dibacakan
  12. Membaca surat pendek Al- Qur’an yang dikuasai
  13. Rukuk
  14. I’tidal
  15. Sujud pertama
  16. Duduk di antara dua sujud
  17. Sujud kedua
  18. Duduk untuk tahiyat akhir
  19. Mengucap salam
  20. Membaca doa malam Nisfu Syaban

Baca juga: 5 Doa Meminta Jodoh dan Amalan Agar Cepat Bertemu Jodoh

Doa Nifsu Syaban : Arab, Latin dan Terjemahannya

Setelah melaksanakan sholat, sempurnakan ibadah tersebut dengan meminta, bersandar serta berkomunikasi bersama Allah SWT dengan berdoa.

Berikut doa Nisfu Syaban dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Allahumma ya dzal manni wa la yumannu ‘alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thawli wal in’am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma’manal kha’ifin. Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullahumma fî ummil kitabi syaqawati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni ‘indaka sa’idan marzuqan muwaffaqan lil khairat.
Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitabikal munzal ‘ala lisani nabiyyikal mursal, yamhullahu ma yasya’u wa yutsbitu, wa ‘indahu ummul kitab wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamin.

Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauhulmahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauhulmahfuzh.’ Semoga Allah memberikan selawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”

Jika doa di atas terlalu panjang untuk dibacakan, berikut doa pilihan lainnya:

اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ

Allaahumma innaka ‘afuwwung- kariimung-tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii. Allaahumma innii asalukal ‘afwa wal ‘aafiyata wal mu’aafaataddi imati fiddiini waddunyaa wal aakhiroh.

Artinya:”Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memaafkan maka maafkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf, afiyah, dan keselamatan yang terus-menerus dalam agama dan dunia serta akhirat.”

Hukum Dilaksanakannya Sholat Nisfu Syaban

Dilansir dari NU Online, terkait pelaksanaan sholat Nisfu Syaban ini, ternyata ulama Syam berbeda pendapat. Ada dua pendapat yang menjelaskan hal tersebut, yaitu:

1. Disunahkan Sholat Nifsu Syaban Berjamaah

Pendapat pertama menyatakan umat muslim dianjurkan menyambut malam Nisfu Syaban secara berjamaah di masjid, termasuk di dalamnya melaksanakan sholat, serta amalan sunnah lainnya.

Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa Khalid bin Ma’dan dan Lukman bin Amir menggunakan pakaian terbaik mereka, membakar dupa (bukhur) dan pada malam itu mereka i’tikaf di dalam masjid. Ishaq bin Rahawaih menyetujui atau tidak mengingkari apa yang mereka lakukan. Ia juga berkata: “Menghidupkan malam Nisfu Sya’ban di masjid-masjid secara berjamaah bukanlah bid’ah.”

Pendapat tersebut dinukil oleh Harb Al-Karmani dalam kitab Masa’ilnya.

2. Dimakruhkan Sholat Nisfu Syaban Berjamaah

Pendapat kedua menyebutkan bahwa berkumpul di dalam masjid-masjid untuk menyambut malam Nisfu Syaban dengan sholat, berdoa dan menyampaikan kisah-kisah teladan, adalah perkara yang dimakruhkan.

Seorang muslim lebih dianjurkan untuk melaksanakan sholat sendiri di malam Nisfu Syaban.

Hal ini berarti boleh melaksanakan sholat nisfu syaban di masjid akan tetapi lebih dianjurkan untuk melaksanakannya sendiri di rumah.

Ini merupakan pendapat Imam Al-Auza’i, seorang imam, ahli fiqih dan alimnya negeri Syam. (Al-Qasthalani, Al-Mawahib Al-Laduniyah, juz III, halaman 301).

Keutamaan Malam Nisfu Syaban

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa malam syaban merupakan bulan istimewa yang penuh kebaikan dan kerahmatan dari Allah.

Manfaat keutamaan ini bisa didapatkan di malam puncak nisfu syaban yang jatuh di malam ke lima belas atau pertengahan bulan syaban.

Keutamaan malam nisfu syaban ini, Allah menjanjikan ampunan yang seluas-luasnya dan pahala yang sebanyak-banyaknya bagi umat muslim yang mengerjakan amalan baik. Hal ini juga dijelaskan dalam hadist riwayat Aisyah r.a yaitu sebagai berikut :

Dari Aisyah radhiyallahu anha berkata bahwa Rasulullah SAW bangun pada malam dan melakukan sholat serta memperlama sujud, sehingga aku menyangka beliau telah diambil. karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Ketika beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan selesai dari sholatnya,

Beliau berkata, “Wahai Asiyah, (atau Wahai Humaira’), apakah kamu menyangka bahwa Rasulullah tidak memberikan hakmu kepadamu?” Aku menjawab, “Tidak ya Rasulallah, namun Aku menyangka bahwa Anda telah dipanggil Allah karena sujud Anda lama sekali.” Rasulullah SAW bersabda, “Tahukah kamu malam apa ini?” Aku menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Ini adalah malam nisfu sya’ban (pertengahan bulan sya’ban). Dan Allah muncul kepada hamba-hamba-Nya di malam nisfu sya’ban dan mengampuni orang yang minta ampun, mengasihi orang yang minta dikasihi, namun menunda orang yang hasud sebagaimana perilaku mereka.” (HR Al-Baihaqi)

Dalam hadis riwayat lain, Aisyah r.a juga menjelaskan bahwa Allah memberi kesempatan bagi umat muslim untuk mendapatkan pengampunan seperti seperti banyaknya bulu kambing. “Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nisfu sya’ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing)” (HR At-Tabarani dan Ahmad).

Amalan Sunnah Malam Nisfu Syaban

Ada beberapa amalan yang bisa dilaksanakan di malam nisfu Syaban, sebagai berikut:

1. Sholat Maghrib Berjamaah

Amalan pertama yang bisa dilakukan yakni sholat berjamaah Maghrib, sholat ini bisa dilakukan di tanggal 14 Syaban atau malam tanggal 15 Syaban. Setelahnya bisa dilanjut dengan dzikir setela sholat fardhu.

2. Sholat Sunnah Bara’ah

Selesai berdzikir sholat Maghrib, dapat dilanjut dengan menunaikan sholat sunnah yang disebut Bara’ah sebanyak 100 rakaat, sholat ini merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan khusus pada malam Nisfu  Syaban.

Pelaksanaan sholat ini dianjurkan bagi yang mampu dan mengerjakan semampunya. Boleh dilakukan dengan satu kali salam di tiap dua rakaatnya.

Pada tiap rakaatnya pula membaca Surat Al-Ikhlas lima kali setelah melafalkan Surat Al-Fatihah. Setiap sujudnya dianjurkan membaca doa berikut setelah mengucapkan bacaan sujudnya:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِقَابِكَ وَسَخَطِكَ وَلَا أَحْصِي عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا اَثْنَيَتْ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْضَى

Allahumma innii a’uudzubika min ‘iqaabika wa sakhatika wa laa uhsii ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘alaa nafzika fa lakal hamdu hattaa tardhaa

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu dan murka-Mu dan aku tidak menghitung-hitung pujian pada-Mu sebagaimana Engkau memuji kepada-Mu sendiri maka segala puji bag-iMu sehingga Engkau rela.”
Membaca Doa Bara’ah

3. Doa ini dilafalkan setelah mendirikan sholat sunnah Bara’ah.

اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَ اِسْمِي شَقِيًّا فِي دِيوَانِ الْأَشْقِيَاء فَامْهُ وَاكْتُبْنِي السُّعَدَاء وَإِِنْ كُنتَ اِسْمِي سَعِيدًا فِي دِيوَانِ السّعَدَاءِ فَاثْبِتْهُ فَإِنَّكَ قُلْتَ فِي كِتَابِكَ الكَرَيْمِ يَمْحُو اللهُ مَايَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

Allahumma in kunta katabta ismii syaqiyyan fii diiwaanil asyqiyaa-i famhu waktubnii as-su’adaa-i wa in kunta ismii sa’iidan fii diiwaanis su’adaa-i fatsbithu fa innaka qulta fii kitaabikal kariimi yamhuu allaahu maa yasyaa-u wa yutsbit wa ‘indahu ummul kitaabi

Artinya: “Ya Allah, jika Engkau telah mencatat namaku orang yang sengsara di tempat orang-orang yang sengsara maka hapuskanlah dan catatlah namaku di tempat orang-orang yang berbahagia. Jika Engkau telah mencatat namaku sebagai orang yang bahagia pada catatan orang-orang yang bahagia, maka tetapkanlah. Maka sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam Kitab Mu yang dimuliakan: Allah menghapus apa-apa yang Dia kehendaki dan Allah menetapkan (apa-apa yang Dia kehendaki) dan di sisi-Nya ada kitab yang pokok.”

Demikian penjelasan mengenai  niat sholat nisfu syaban, tata cara, dan keutamaannya. Semoga bermanfaat. Assalamualaikum wr.wb.

Share:

Seorang wanita akhir zaman yang menyukai sastra dan ingin menjadi penulis yang bermanfaat!

Leave a Comment