Sejarah dan Sifat Bangsa Yahudi Menurut Islam

Sebagai umat Islam, topik paling menarik untuk dibahas adalah sejarah. Konteks sejarah ini sendiri sangat luas, tidak hanya dari pandangan orang Islam saja melainkan pada pandangan lain. Salah satunya sejarah Yahudi menurut Islam.

Sedang ramai diperdebatkan, Yahudi ini memunculkan banyak statement dari berbagai pihak. Namun, pada kenyataannya Yahudi sendiri dalam pandangan Islam lebih dikenal sebagai Bani Israil.

Bukan sebuah negara, tetapi sejarah keturunan. Bani Israil merupakan keturunan dari Nabi Yaqub AS. Namun, di masa sekarang justru pro kontra sejarah dan sifat dari bangsa ini sering diperdebatkan.

Mengenal Sejarah Yahudi Menurut Islam

Berdasarkan ilmu sejarah, kita mungkin tahu sekilas bahwa kaum Yahudi ini bermula dari proses hijrah ke negeri Kanaan pada masa Nabi Yaqub AS. Golongan ini terkenal mahir dalam hal navigasi pelayaran dan perdagangan.

Mereka hidup berdampingan hingga tiba di tahun 3.000 SM, Nabi Ibrahim datang untuk menyampaikan dakwah atas utusan Allah SWT. Kisah ini bis akita cek di dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 71.

وَنَجَّيْنَٰهُ وَلُوطًا إِلَى ٱلْأَرْضِ ٱلَّتِى بَٰرَكْنَا فِيهَا لِلْعَٰلَمِينَ

Wa najjaināhu wa lụṭan ilal-arḍillatī bāraknā fīhā lil-‘ālamīn

Artinya:

“Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.”

Berdasarkan surat Al-Anbiya ayat 71 tersebut, terdapat tafsir mendalam Al-Muyassar atau Kementerian Agama Saudi Arabia bahwa nilai tafsirnya menjadi.

Dan Kami menyelamatkan Ibrahim dan Luth yang telah beriman dengannya dari negeri Irak, dan Kami mengarahkan mereka berdua menuju negeri Syam yang telah Kami berkahi buminya dengan kebaikan yang melimpah, dan kebanyakan nabi pernah diutus disana.

Salah satu ulama Imam Qatadah sepakat dalam ilmu tafsir menyatakan bahwa negeri yang dimaksud dalam surat tersebut adalah negeri Kanaan atau Syam. Jika kita hidup di era sekarang, maka lebih mudah dikenal dengan sebutan Palestina.

Mempelajari memang paling mudah dan tepat dengan menggunakan Al-Qur’an. Pasalnya, kitab bisa menemukan banyak sekali kisah Bani Israil atau kaum Yahudi yang telah Allah SWT ceritakan di dalam Al-Qur’an.

Penjelasan di dalam Al-Qur’an sendiri sangat jelas dan rinci, bahkan Ibnu Katsir mengatakan bahwa Bani Israil merupakan umat terbaik pada masanya jika dibandingkan dengan Yunani ataupun Mesir.

Namun, di Tengah perdebatan yang terjadi dengan menyinggung negara Israel merupakan Yahudi dibantah oleh Syaikh ‘Abdullah bin Zaid Alu Mahmud dalam risalah al Ishlahu wat-Ta’dilu Thara-a ‘Ala Ismil Yahudi wan-Nashara Minat-Tabdil.

Di dalam kitab tersebut dinyatakan bahawasanya Yahudi telah lepas dari Bani Israil karena kekufuran mereka sejak zaman Bani Israil. Hal ini terbukti dari kisah terpisahnya Nabi Ibrahim AS dengan ayahnya, Azar.

Sifat Bangsa Yahudi Menurut Islam

Di dalam Islam ada banyak sekali sifat dari bangsa Yahudi yang sudah umum setiap muslim ketahui, antara lain:

1. Menyembunyikan Kebenaran

Sifat buruk yang dimiliki oleh bangsa Yahudi adalah wataknya dalam menyembunyikan kebenaran, senang berdusta. Hal ini dibuktikan dengan ketahuan kaum tersebut terhadap Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir.

Namun, mereka menyembunyikan fakta tersebut karena tidak ingin menghapus budaya leluhur. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT,

الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Artinya:

“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 146).

Baca juga: Bacaan Doa Iftitah Panjang, Pendek, Arab-Latin dan Artinya

2. Orang Yahudi Menyembah Pimpinan Agamanya

Kesalahan dan sifat buruk dari Yahudi yaitu tidak bisa terbuka terhadap kehadiran Nabi Muhammad SAW. Bahkan, orang Yahudi menyembah pimpinan agamanya sendiri bukan Allah SWT.

Allah SWT menyampaikan kisah ini di dalam surat At-Taubah:31. 

Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut ini,

اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Artinya:

“Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai Rabb selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; Tidak ada Rabb yang berhak disembah selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At Taubah : 31)

3. Tidak Ridho dengan Umat Islam

Kehadiran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW memang sangat menyejukkan dan menenangkan. Namun, dibalik itu ternyata Yahudi memiliki sifat tidak ridho dengan keberadaan umat Islam.

Sesuai firman Allah Ta’ala dalam Al Baqarah: 120.

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ

Artinya:

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.”

4. Orang Yahudi Sulit Menerima Kebenaran Islam

Di dalam hadits shahih Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda:

لَوْ تَابَعَنِى عَشْرَةٌ مِنَ الْيَهُودِ لَمْ يَبْقَ عَلَى ظَهْرِهَا يَهُودِىٌّ إِلاَّ أَسْلَمَ

Artinya:

“Seandainya sepuluh (pemuka agama) Yahudi mengikuti agamaku, maka sungguh tidak akan tersisa lagi orang Yahudi di muka bumi ini kecuali dalam keadaan Islam.” (HR. Muslim no. 2793)

Selain itu, Abu Hurairah di dalam HR. Ahmad Syaikh Syu’aib Al Arnauth juga pernah menyatakan sabda Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam.

لَوْ آمَنَ بِى عَشْرَةٌ مِنْ أَحْبَارِ الْيَهُودِ لآمَنَ بِى كُلُّ يَهُودِىٍّ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ

Artinya:

“Seandainya sepuluh pemuka agama Yahudi beriman kepadaku, sungguh semua orang Yahudi di muka bumi ini akan turut beriman padaku.”

5. Dengki

Yahudi memiliki rasa dengki kepada setiap orang dalam segala aspek. Bahkan sifat ini digambarkan langsung oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam surat Al-Baqarah (2:109).

وَدَّ كَثِيرُُ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّن بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ

Artinya:

“Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran“. [al-Baqarah/2: 109]

Di dalam surat yang lain An-Nisa (4:54) Allah SWT juga berfirman:

أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَآءَاتَاهُمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ

Artinya:

“Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya ?“. [an-Nisa/4: 54]

6. Menyebarkan Fitnah dan Memicu Peperangan

Bangsa Yahudi banyak sekali memiliki sifat buruk yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Salah satunya adalah sifatnya yang senang menyebarkan fitnah dan memicu peperangan.

Allah SWT pernah berfirman di dalam surat Al-Maidah:64,

كُلَّمَآ أَوْقَدُوا نَارًا لِّلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللهُ وَيَسْعَوْنَ فِي اْلأَرْضِ فَسَادًا وَاللهُ لاَ يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Artinya:

“Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan“. [al-Maidah/5:64]

Nah, itulah beberapa sejarah dan sifat buruk dari Bangsa Yahudi menurut Islam. Sebagai umat Muslim yang baik kita wajib menghindari sifat buruk dan mempelajari sejarah agama Allah SWT dengan baik.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment