Disertasi: Ketentuan, Karakteristik, dan Cara Membuatnya

Jenis karya ilmiah yang sering menjadi tonggak karir akademik seseorang saat menempuh studi S3 atau doktor adalah disertasi. Istilah tersebut merujuk pada karya tulis yang mendalam dan komprehensif tentang suatu topik tertentu. Proses penulisannya pun memerlukan dedikasi, penelitian, dan analisis mendalam. 

Agar lebih paham, pada artikel ini, kita akan membahas berbagai aspek yang terkait dengan karya ilmiah tersebut. Termasuk karakteristik, ketentuan, serta langkah-langkah dalam menulisnya. Berikut penjelasannya!

Pengertian

Disertasi merupakan sebuah karya akademik mahasiswa tingkat doktor sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar doktor. Kegunaan karya ini adalah untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah, melakukan penelitian ilmiah, dan memberikan kontribusi baru dalam bidang studi mereka.

Karya ilmiah ini juga merupakan representasi tertulis dari kemampuan akademik seorang mahasiswa doktor dalam melakukan penelitian yang relevan dengan temuan baru dalam disiplin ilmu mereka. Secara sederhana, karya ini disusun sebagai bagian penting dalam proses mendapatkan gelar doktor (S3).

Karakteristik

Berbeda dengan skripsi untuk S1 dan tesis untuk S2, disertasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Dibuat oleh mahasiswa yang tengah menempuh jenjang pendidikan S3.
  • Kajian berasal dari kajian teoretik dan fakta empiris yang sifatnya mendalam.
  • Umumnya, penguji minimal memiliki gelar profesor atau doktor. Namun, yang sudah berpengalaman.
  • Metodenya sama dengan tesis. Akan tetapi lebih kompleks, berbobot, dan tujuannya untuk mencari terobosan dan juga teori baru di dalam bidang ilmu pengetahuan.
  • Dibuat dalam upaya menemukan hal-hal baru.
  • Memiliki konsentrasi pada salah satu disiplin ilmu.
  • Kajian dan fokus penemuan dan teori baru di dalamnya berdasarkan disiplin ilmu secara mendalam.
  • Menggunakan data primer sebagai data utama serta data sekunder sebagai pendukung.
  • Penulisannya menggunakan kaidah dan sesuai dengan ketentuan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kecuali untuk program studi bahasa asing yang memiliki syarat untuk membuatnya dengan bahasa tertentu.

Perbedaan Disertasi dengan Skripsi dan Tesis

Perbedaan antara tesis, skripsi, dan disertasi dapat kita jelaskan dalam beberapa aspek utama. Berikut di antaranya:

1. Skripsi

  • Sebagai syarat kelulusan di tingkat sarjana (S1).
  • Lebih pendek dan lebih sederhana.
  • Memerlukan penelitian yang lebih terbatas dan umumnya terbatas pada 30-60 halaman.
  • Biasanya merupakan bagian akhir dari program sarjana.
  • Lebih berfokus pada pembuktian pemahaman mahasiswa terhadap topik tertentu.

2. Tesis

  • Umumnya ditulis sebagai syarat lulus dalam program pascasarjana (S2).
  • Lebih pendek dan kurang kompleks daripada disertasi.
  • Memerlukan penelitian yang lebih terbatas dalam lingkupnya.
  • Biasanya mencakup sekitar 50-100 halaman.
  • Fokus pada pembuktian teori atau argumen tertentu.

3. Disertasi

  • Karya ilmiah paling tinggi dan merupakan syarat kelulusan dalam program doktoral (S3).
  • Jauh lebih panjang dan mendalam.
  • Melibatkan penelitian komprehensif.
  • Umumnya terdiri dari 150-300 halaman atau lebih.
  • Lebih berfokus pada kontribusi asli terhadap pengetahuan di bidang tertentu.

Baca Juga : Apa itu Tesis? Bentuk, Karakteristik, dan Cara Penulisan

Jenis

Berikut adalah beberapa jenis disertasi yang perlu Anda ketahui:

  • Kuantitatif: Penelitian yang menggunakan data berupa angka untuk analisis. Pemrosesan data tersebut menggunakan alat statistik seperti SPSS, Minitab, Excel, dan lainnya.
  • Kualitatif: Untuk memeriksa objek alamiah. Di sini, peneliti berperan sebagai instrumen utama, sehingga kualitas hasil penelitian sangat tergantung pada keterampilan peneliti.
  • Pengembangan (R & D): Penelitian yang menekankan pada pengembangan produk yang melibatkan adaptasi. Hasilnya untuk merancang produk baru yang melewati proses pengujian dan evaluasi agar bisa disempurnakan sesuai dengan kriteria tertentu.
  • Evaluatif: Penelitian ini bertujuan mencari kelemahan dalam pelaksanaan kebijakan. Baik oleh lembaga pemerintah, organisasi internasional, dan lainnya.
  • Analisis Isi: Kajian mendalam terhadap konten informasi, baik tertulis maupun visual, seperti analisis media sosial.
  • Campuran: Kombinasi penelitian kualitatif dan kuantitatif yang menggabungkan pendekatan dan metode dari kedua jenis penelitian dalam satu studi.

Ketentuan dan Syarat Disertasi

Menulis karya ilmiah jenis ini melibatkan beberapa ketentuan, mengingat sifatnya yang sangat penting untuk memenuhi persyaratan kelulusan. Berikut ketentuan lengkapnya:

  • Dasar Teoritis yang Kuat: Karya ilmiah ini harus berdasar pada kajian teoritis yang mendalam, serta mendapatkan dukungan fakta empiris yang kuat.
  • Kemandirian Penulis: Berbeda dengan skripsi atau tesis yang melibatkan banyak bimbingan dosen, penulisan membutuhkan tingkat kemandirian yang tinggi dengan peran dosen pembimbing yang lebih terbatas.
  • Bobot Ilmiah yang Signifikan: Harus memiliki bobot ilmiah yang tinggi, termasuk dalam hal teori, referensi, penelitian, dan lainnya.
  • Penemuan Baru: Menuntut penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan yang relevan. Serta berkontribusi pada perkembangan pengetahuan di masa depan.
  • Pemaparan Analitis: Penyajiannya harus analitis, yakni menekankan pada analisis mendalam dan informatif. 
  • Penggunaan Model Analitis yang Tinggi: Model analisisnya harus tingkat tinggi, menunjukkan tingkat kecermatan dan ketelitian dalam analisis.
  • Banyaknya Rumusan Masalah: Penulisan disertasi melibatkan lebih dari tiga rumusan masalah.
  • Metode Statistik yang Kompleks: Metode dan uji statistik yang digunakan harus lebih kompleks dan substansial, sesuai dengan tujuan menciptakan teori yang mendalam.
  • Orisinalitas Wajib: Semua tulisannya harus orisinal, bukan hasil plagiat.
  • Penemuan Baru yang Signifikan: Harus menghasilkan penemuan baru yang berarti dalam bidang studi yang relevan.
  • Publikasi di Jurnal Nasional dan Internasional: Hasilnya harus dipublikasikan dalam jurnal, baik nasional maupun internasional.
  • Jumlah Rujukan Minimal 60: Dalam karya ilmiah ini minimal harus memiliki 60 referensi tidak boleh kurang.
  • Penggunaan Metode Kuantitatif: Metode yang digunakan dalam karya ilmiah ini bersifat kuantitatif dengan penggunaan perangkat lunak seperti Eview, Amos, SPSS, Lisrel, dan sejenisnya.

Tujuan Disertasi

Ilustrasi Kelulusan
Ilustrasi Kelulusan | Sumber Gambar: Pexels

Penulisan dan penyusunan karya ilmiah ini memiliki beberapa tujuan, yakni:

  • Sebagai persyaratan akhir untuk menyelesaikan program S3 atau memenuhi syarat kelulusan.
  • Karya ilmiah mahasiswa yang tidak hanya mencerminkan proses mengungkapkan ide dalam bentuk tulisan, tetapi juga mencerminkan seluruh rangkaian aktivitas dalam proses penelitian. 
  • Topik penelitian dalam disertasi dapat mengembangkan pengetahuan dalam bidang ilmu yang dipilih.
  • Penelitian ini seringkali memberikan kontribusi baru yang signifikan.
  • Karya ilmiah ini mendorong mahasiswa untuk lebih mendalam dalam studi yang telah mereka tekuni.
  • Menguji kemampuan peneliti secara mandiri. Di luar pengetahuan yang mahasiswa peroleh selama kuliah dengan hasil yang membantu menentukan nilai akhir mereka.

Cara Membuat Disertasi

Ilustrasi Disertasi
Ilustrasi Disertasi | Sumber Gambar: czechuniversities

Secara umum, mirip dengan tesis dan skripsi, karya ilmiah ini memiliki struktur yang terdiri dari lima bab yang bisa Anda jadikan acuan saat membuatnya, yaitu:

1. Pendahuluan

Merupakan bagian awal yang mencakup beberapa hal. Meliputi pertanyaan penelitian, latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

2. Tinjauan Literatur

Bagian ini berfokus pada kritik dan sintesis literatur terbaru dalam bidang penelitian. Pengambilan teori-teori yang relevan berasal dari berbagai sumber. Contohnya adalah jurnal ilmiah, buku teks, laporan penelitian makalah, dan publikasi resmi.

3. Metodologi

Bagian disertasi ini akan ada penjelasan secara rinci mengenai prosedur dan metode untuk pengumpulan serta analisis data. Hal tersebut mencakup aspek seperti lokasi dan waktu penelitian, desain penelitian, populasi, sampel, teknik pengumpulan data, analisis data, dan prosedur penelitian.

4. Analisis

Bagian ini membahas hasil analisis data setelah penelitian dilakukan. Mahasiswa menganalisis data, menginterpretasikan, dan membandingkannya dengan literatur yang relevan. Selain itu, analisis mungkin juga menyoroti potensi penelitian di masa depan.

5. Kesimpulan, Implikasi, dan Saran

Bagian akhir ini memberikan rangkuman hasil penelitian, implikasi dari temuan, dan saran untuk penelitian selanjutnya. Hal tersebut merupakan langkah terakhir dalam penyusunan karya ilmiah.

Sudah Paham Apa Itu Disertasi dan Cara Membuatnya?

Sekarang, setelah Anda sudah memahami esensi disertasi dan langkah-langkah untuk membuatnya, tidak ada alasan lagi untuk merasa bingung atau takut. Intinya, karya ilmiah ini adalah tonggak prestasi akademik yang berharga. Tentu saja akan menjadi suatu kebanggan jika Anda mampu menyelesaikannya dengan maksimal.

Sebagai catatan ketika akan menulis, sebaiknya tentukan topik yang paling relevan dan cocok untuk Anda. Pastikan penggunaan bahasanya sudah benar dan hindari kata tidak baku. Selain itu, tetap perhatikan format dari universitas masing-masing, karena umumnya akan berbeda-beda. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page