4 Cara Menentukan Hipotesis Penelitian yang Baik

Sebelum memasuki dunia perkuliahan, pasti kamu sering bertanya-tanya tentang bagaimana cara menentukan hipotesis penelitian yang baik dan benar. Hipotesis merupakan pondasi dari sebuah penelitian ilmiah yang berisi pernyataan atau asumsi awal yang akan kamu uji dan teliti dalam rangka memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan seputar penelitianmu. 

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang cara menentukan hipotesis penelitian dengan baik dan benar.

Pengertian Hipotesis Penelitian

Menentukan Hipotesis
(Menentukan Hipotesis | Sumber Gambar: unsplash.com)

Hipotesis penelitian adalah pernyataan prediktif yang akan kamu gunakan untuk merumuskan dugaan, asumsi, atau pernyataan mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel dalam suatu penelitian.

Cara Menentukan Hipotesis Penelitian

Selanjutnya, mari kenali cara menentukan hipotesis penelitian berikut ini:

1. Melakukan Observasi Terkait Topik Masalah yang Akan Dibahas

Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum merumuskan hipotesis penelitian adalah dengan mengobservasi topik masalah yang akan kamu bahas dalam penelitianmu.

Kamu dapat mengobservasi topik penelitian utama dengan cara studi literatur, observasi lapangan, atau wawancara dengan narasumber yang relevan dengan topik kamu.

Cara umum yang bisa kamu lakukan untuk belajar dan observasi topik penelitianmu lebih lanjut adalah dengan membaca referensi terpercaya dari sumber-sumber kredibel, seperti jurnal, artikel ilmiah, video, buku-buku, dan artikel web terpercaya yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Kamu juga bisa mengobservasi topik penelitiamu dengan cara mengobservasi langsung di lapangan. Dengan mengobservasi langsung ke lapangan, kamu dapat mengetahui kondisi terkini dengan data-data yang akurat. Selain itu, kamu juga bisa melakukan wawancara dengan narasumber yang relevan dan dikenal mampu menguasai topik yang kamu ambil. 

Dengan cara-cara di atas, kamu dapat menggali informasi terkait topik penelitianmu lebih dalam lagi.

2. Membuat Daftar atau Mengidentifikasi Permasalahan

Cara menentukan hipotesis penelitian selanjutnya setelah kamu mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan adalah kamu dapat membuat daftar atau melakukan identifikasi permasalahan yang muncul selama kamu melakukan observasi.

Tentukan masalah-masalah yang akan muncul dalam penelitianmu lalu pilih permasalahan yang ingin kamu jadikan hipotesis penelitian.

3. Merumuskan Hipotesis Penelitian

Setelah kamu membuat daftar dan mengidentifikasi masalah, kamu bisa memulai cara menentukan hipotesis penelitian. Hipotesis tersebut bisa bersifat deskriptif atau eksplanatif, tergantung pada tujuan penelitian kamu.

Sebagai contoh, hipotesis awal untuk penelitian tentang pengaruh pola makan sehat terhadap penurunan berat badan bisa berbunyi: “Pola makan sehat yang diikuti secara konsisten akan menghasilkan penurunan berat badan yang signifikan”.

Sebelum itu, kenali dulu bahwa setidaknya terdapat dua jenis hipotesis utama dalam penelitian, yakni:

a. Hipotesis Nol (H0)

Jenis hipotesis ini adalah hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan atau perbedaan yang signifikan antara variabel-variabel yang akan kamu teliti. Hipotesis nol sering kali diuji untuk membuktikan atau membantah suatu hal.

b. Hipotesis Alternatif (H1 atau Ha)

Jenis hipotesis ini adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau perbedaan yang signifikan antara variabel-variabel yang akan kamu teliti. Hipotesis alternatif adalah fokus utama dalam penelitian, dan peneliti akan mencoba untuk membuktikan bahwa H1 adalah benar.

Kemudian, jenis hipotesis menurut bentuknya meliputi:

a. Hipotesis Deskriptif

Jenis hipotesis ini digunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomena tanpa mengasumsikan adanya hubungan sebab-akibat.

b. Hipotesis Rasional

Hipotesis ini digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara dua atau lebih variabel tanpa mengasumsikan adanya sebab-akibat.

c. Hipotesis Nondireksional

Jenis hipotesis ini tidak mengandung asumsi tentang arah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

d. Hipotesis Direksional

Jenis hipotesis ini mengandung asumsi tentang arah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

4. Memastikan Apakah Hipotesis Dapat Diuji

Uji Hipotesis
(Uji Hipotesis | Sumber Gambar: unsplash.com)

Jika kamu sudah merumuskan hipotesis yang tepat untuk penelitianmu, cara menentukan hipotesis penelitian selanjutnya adalah memastikan apakah hipotesis yang kamu susun tersebut dapat diuji. 

Hipotesis harus dapat diuji, karena jika hipotesis tidak dapat diuji artinya hipotesis yang kamu susun kurang tepat dan tidak dapat digunakan untuk penelitian.

Cara memastikan agar hipotesis dapat diuji, kamu bisa membuat daftar-daftar pertanyaan seperti berikut ini:

  • Apakah hipotesis sudah tersusun dengan fokus dan relevan pada topik yang akan kamu uji?
  • Apa saja variabel dependen dan variabel independen yang terdapat dalam penelitianmu?
  • Sudahkah hipotesis tersebut mencakup variabel-variabel yang ada?
  • Apakah hipotesis sudah mencakup prediksi dari hasil penelitian?

Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat terjawab, maka kamu dapat melanjutkan penelitian dengan menggunakan hipotesis yang telah kamu rumuskan sebelumnya. 

Syarat dalam Penyusunan Hipotesis Penelitian

Selain cara menentukan hipotesis penelitian di atas, kamu juga harus memenuhi beberapa syarat untuk merumuskan hipotesis penelitian karena kamu tidak boleh sembarangan menentukan hipotesis untuk penelitian yang akan kamu lakukan.

Berikut adalah syarat-syarat yang harus kamu penuhi:

  • Hipotesis harus kamu susun dengan padat, fokus, jelas, dan tidak bertele-tele.
  • Hipotesis harus kamu susun sesuai dengan studi literatur dan kajian teori dari para ahli.
  • Tunjukkan dua atau lebih variabel-variabel yang ada dalam penelitian.
  • Hipotesis harus bisa diuji dan memiliki daya penjelas.

Hal yang Harus Dilakukan Jika Hipotesis Tak Sesuai dengan Hasil Penelitian

Presentasi Hasil Penelitian
(Presentasi Hasil Penelitian | Sumber Gambar: unsplash.com)

Ketika menjalani sebuah penelitian, kamu pasti akan menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah hipotesis yang tidak sesuai dengan hasil penelitian. 

Ada banyak cara alternatif sebagai solusi permasalahan ini. Jika hipotesis yang kamu uji terjadi penolakan, tetapi prosedur dan metodologi penelitian telah kamu lakukan dengan benar dan hasil di lapangan memang sesuai dengan temuan tersebut, maka tidak ada masalah.

Namun, bagaimana jika dosen mengajukan beberapa pertanyaan? Mereka mungkin ingin memastikan bahwa prosedur yang kamu ikuti telah sesuai. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang perlu kamu siapkan jawabannya:

  • Mengapa hipotesis awal terjadi penolakan?
  • Apakah kamu yakin bahwa langkah dan metodologi penelitian yang kamu lakukan benar?
  • Dari mana kamu mendapatkan referensi ketika menentukan hipotesis penelitian tersebut?
  • Metode apa saja yang telah kamu coba dalam penelitian tersebut?

Tujuan dan Fungsi Merumuskan Hipotesis Penelitian

Mengapa kamu harus melakukan observasi lapangan, membuat daftar permasalah, mengidentifikasi masalah, dan memastikan hipotesis dapat diuji sebagai cara menentukan hipotesis penelitian?

Hipotesis penelitian adalah salah satu aspek untuk memudahkan kamu dalam melakukan penelitian. Berikut adalah tujuan dan fungsi dari hipotesis:

1. Untuk Menguji Teori dan Topik Permasalahan Penelitian

Hipotesis sangatlah penting dalam sebuah penelitian karena dapat memudahkan kamu dalam melakukan sebuah penelitian terkait sebuah topik. Melalui teori yang sudah ada sebelumnya, dengan adanya hipotesis, kamu bisa menguji dan membandingkannya dengan teori-teori tersebut.

2. Membantu Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian

Hipotesis juga dapat membantu kamu dalam menyimpulkan hasil penelitian yang telah kamu lakukan. Dengan adanya hipotesis, kamu akan menemukan jawaban dari permasalahan penelitian kamu.

3. Menumbuhkan Adanya Teori Baru

Tidak menutup kemungkinan dengan adanya hipotesis penelitian, kamu akan memunculkan teori baru yang sebelumnya belum pernah ada.

4. Membantu Mengarahkan Penelitian

Selain itu, hipotesis penelitian juga dapat membantu kamu dalam proses penelitian. Dengan adanya hipotesis, kamu dapat melakukan penelitian dan mengumpulkan data serta jawaban secara terstruktur dan sistematis.

Sudah Paham Cara Menentukan Hipotesis Penelitian yang Baik?

Itulah cara menentukan hipotesis penelitian yang baik dan benar. Menentukan hipotesis penelitian yang kuat adalah langkah penting dalam proses penelitian ilmiah. Hipotesis dalam memandu penelitian kamu, memberikan fokus, dan memungkinkan kamu dalam menguji asumsi dengan data empiris.Oleh karena itu, dengan mengikuti cara menentukan hipotesis penelitian di atas, kamu dapat merumuskan hipotesis yang sesuai dengan tujuan kamu. Ingatlah bahwa hipotesis bukan hanya sekadar tebakan, tapi harus didasari dengan pengetahuan dan tinjauan pustaka yang cermat.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page