Anatomi Hidung: Struktur, Fungsi dan Gangguannya

Salah satu panca indera yang memiliki peran cukup penting adalah hidung. Bagian ini sendiri memiliki tugas yang cukup penting, mulai dari menghirup udara, menyaring kuman yang terhirup, sampai dengan mencium bau. Lalu seperti apa anatomi hidung?

Anatomi Hidung dan Fungsinya

Hidung sendiri memiliki banyak bagian yang memiliki fungsinya masing-masing. Hidung memiliki anatomi yang cukup kompleks dan saling berkaitan dengan organ dan jaringan yang ada di sekitarnya. Berikut adalah penjelasannya.

1. Hidung Bagian Luar

Inilah bagian yang banyak orang kenal dengan hidung. Secara anatomis, bagian hidung ini berbentuk segitiga yang disebut dengan meatus eksternal. Ciri lain dari bagian ini juga memiliki 2 buah lubang yang terpisahkan oleh tulang rawan yang disebut septum.

Meatus eksternal atau hidung bagian luar ini sendiri tidak hanya terdiri dari tulang rawan, namun juga terbentuk dari kulit dan juga jaringan lemak. Selain itu, bagian ini juga terdiri otot-otot yang bisa membentuk ekspresi wajah.

Selain itu, pada bagian ini juga ada nasal root, yaitu akar yang menghubungkan hidung dengan dahi. Di bagian bawah hidung ini juga terdapat apex yang mana pada bagian ini Anda akan melihat 2 lubang hidung yang terpisah septum.

Lubang hidung sendiri biasa disebut eksternal nares. Dari bagian ini udara yang Anda hirup akan masuk untuk selanjutnya masuk ke bagian yang lebih dalam yaitu rongga hidung.

2. Rongga Hidung

Anatomi hidung selanjutnya adalah rongga hidung. Anatomi pada bagian ini memang cukup kompleks. Beberapa bagian yang ada pada rongga hidung ini adalah:

  • Vestibulum. Ini merupakan bagian depan lubang hidung yang terlihat dari luar. Bagian ini sendiri dilapisi oleh sel yang bernama epitelium.
  • Concha nasalis. Bagian ini juga disebut turbinate. Jumlahnya ada 3 pasang yang terletak di sepanjang sisi pada kedua rongga hidung. Fungsi bagian ini adalah membantu menghangatkan dan melembabkan udara yang Anda hirup. Bagian ini juga berfungsi untuk membantu drainase pada hidung.
  • Olfaktori. Bagian ini memiliki peran penting dalam proses penciuman bau.
  • Silia. Bagian ini dikenal juga dengan sebutan bulu hidung. Fungsi utamanya adalah memfilter kotoran maupun partikel lain yang terhirup bersama udara ketika bernapas.
  • Nasofaring. Ini merupakan bagian yang menghubungkan antara hidung dan mulut. Pada bagian ini juga terdapat saluran yang akan mengaitkan hidung dan mulut ke telinga bagian dalam.

3. Membran Mukosa

Bagian selanjutnya dalam anatomi hidung adalah membran mukosa. Ini merupakan jaringan tipis yang melapisi seluruh bagian dalam pada anatomi hidung. Fungsi utama dari bagian ini adalah mengatur suhu udara yang Anda hirup dan membuat hidung tetap lembab.

Membran mukosa juga berperan untuk menghasilkan lendir atau yang biasa Anda kenal dengan ingus. Lendir itu sendiri akan berperan untuk menangkap benda-benda asing yang masuk ke hidung ketika bernapas.

4. Sinus

Sinus sendiri merupakan bagian dari struktur rongga hidung. Fungsi dari bagian ini sendiri adalah meringankan beban pada tengkorak sehingga kepala tidak terlalu terasa berat.

Bagian sinus sendiri terdiri dari empat jenis, yaitu:

  • Sinus etmoidal. Terletak pada bagian dekat batang hidung. Ini merupakan bagian yang sudah ada sejak lahir dan akan terus berkembang seiring berjalan waktu.
  • Sinus maksila. Terletak di bagian dekat pipi. Sama dengan sinus etmoidal, bagian ini juga sudah ada sejak lahir dan terus berkembang.
  • Sinus frontalis. Letaknya cukup jauh, yaitu berada di area dekat dahi. Sinus ini biasanya baru terbentuk saat usia 7 tahun.
  • Sinus sphenoid. Letaknya tersembunyi dibalik rongga hidung. Bagian ini biasanya baru terbentuk ketika memasuki usia remaja.

Gangguan pada Hidung yang Sering Terjadi

Selain memahami tentang anatomi hidung, hal lainnya yang juga perlu Anda perhatikan adalah masalah kesehatan hidung. Tidak menjaga kesehatan hidung dengan baik bisa menyebabkan Anda rentan terkena gangguan hidung.

Berikut adalah beberapa gangguan pada hidung yang sering terjadi.

1. Mimisan

Ini adalah kondisi di mana terjadi pendarahan pada bagian dalam dinding saluran hidung. Penyebab dari mimisan sendiri adalah pembuluh darah kapiler pada bagian dinding hidung yang mengalami kerusakan. Beberapa penyebab kerusakan itu sendiri antara lain, udara kering, mengorek hidung terlalu keras, pilek, dan lainnya.

2. Gangguan Penciuman

Masalah lainnya yang juga sering terjadi pada bagian hidung adalah kehilangan daya penciuman. Kondisi ini terbagi dalam dua jenis, yaitu hiposmia dan anosmia.

Hiposmia sendiri merupakan kondisi ketika kemampuan mencium bau menurun atau berkurang. Sementara anosmia adalah kondisi di mana Anda sama sekali tidak bisa mencium bau apapun. Dengan kata lain, kemampuan daya penciuman Anda hilang.

Kondisi ini sendiri bisanya disebabkan oleh gangguan lain yang juga terjadi pada hidung. Beberapa penyebabnya antara lain, polip hidung, infeksi sinus, pilek, atau bisa juga karena infeksi saluran pernapasan.

Selain karena masalah di hidung, kondisi ini juga bisa terjadi karena masalah kesehatan lainnya. Biasanya hal tersebut terjadi karena ketidakseimbangan hormon, masalah gigi, paparan zat kimia tertentu, hipertensi, dan juga diabetes.

3. Rhinitis

Kondisi lainnya yang juga sering menjadi gangguan pada hidung adalah rhinitis. Ini merupakan kondisi gangguan yang ditandai dengan hidung yang meler, bersin, hidung tersumbat, dan juga kelelahan. Kondisi gangguan ini juga bisa dialami mulai anak-anak hingga dewasa.

Kondisi rhinitis ini sendiri bisa terjadi karena dua hal. Pertama rhinitis yang terjadi diakibatkan oleh alergi. Pemicunya tentu saja adalah alergen, misalnya bulu binatang ataupun debu.

Penyebab kedua adalah rhinitis non alergi  Belum ada penjelasan tentang penyebab pasti dari kondisi ini. Namun yang paling sering menjadi penyebab adalah faktor cuaca dan juga paparan iritan.

4. Pilek

Jika berkaitan dengan hidung, mungkin gangguan lain yang cukup umum untuk Anda alami adalah pilek. Bisa dibilang, ini merupakan gangguan hidung yang paling sering dialami oleh tiap orang.

Pilek sendiri disebabkan oleh infeksi rhinovirus. Biasanya, gejala pilek baru akan muncul sekitar 1 sampai 3 hari setelah terpapar virus. Penyebaran virus ini sendiri bisa melalui tetesan air liur yang menyembur ke udara saat seseorang batuk, berbicara, atau bersin.

Rhinovirus sendiri bisa masuk ke tubuh orang yang sehat melalui banyak cara, mulai dari mulut, mata, sampai hidung. Beberapa gejala dari pilek ini sendiri antara lain hidung ingusan dan tersumbat, sakit tenggorokan, bersin, demam ringan, badan mengalami pegal linu, dan juga sakit kepala.

Secara umum, pilek biasanya tidak berbahanya. Meski demikian, pilek juga bisa menjadi salah satu gejala dari akan munculnya penyakit lain. Hal ini juga yang membuat pilek tidak bisa dianggap enteng.

5. Influenza

Banyak orang yang mengira jika influenza atau flu dan pilek merupakan penyakit yang sama. Kedua penyakit ini memang memiliki gejala yang hampir mirip. Pembeda dari kedua penyakit ini adalah virus yang menyebabkannya.

Influenza sendiri disebabkan oleh virus, yaitu influenza A, influenza B, dan influenza C. Penyebaran virus influenza ini biasanya hanya terjadi musiman dan gejalanya juga tidak berbahaya.

Influenza sendiri bisa terjadi dalam 7 sampai 10 hari, lalu sembuh secara total. Namun pada beberapa orang dengan daya tahan tubuh lemah, gejala flu ini bisa menjadi cukup parah dan bisa mengakibatkan komplikasi lain.

Saat ini, ada beberapa jenis lain dari flu, mulai dari flu burung H5N1, flu burung H7N9, dan flu babi H1N1.

6. Deviasi Septum

Gangguan ini terjadi ketika dinding tipis atau septum yang menjadi pemisah bagian kiri dan kanan hidung mengalami kelainan struktur. Kelainan ini misalnya struktur hidung terlalu bengkok. 

Gangguan ini akan menyebabkan salah satu saluran hidung menjadi lebih sempit sehingga akan mempengaruhi aliran udara yang masuk dan keluar. Akibat dari gangguan ini bisa menyebabkan beberapa masalah lain misalnya penyumbatan, pembengkakan, dan juga kesulitan bernapas pada malam hari.

Sudah Paham dengan Anatomi Hidung?

Selain beberapa gangguan di atas, masih ada beberapa gangguan lainnya yang juga sering terjadi pada bagian hidung. Karena fungsinya yang sangat penting, maka menjaga kesehatan hidung merupakan hal yang perlu Anda lakukan. Memahami anatomi hidung juga merupakan hal penting yang nantinya bisa berkaitan dengan cara Anda menjaga kesehatan hidung.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page